PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI MENELADANI PERJUANGAN DAKWAH RASULULLAH SAW DI MADINAH MELALUI METODE CRITICAL VIDEO PADA SMA NEGERI 3 SALATIGA KELAS X MIPA 2 TAHUN PELAJARAN 2017 - Test Repository

  PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI MENELADANI PERJUANGAN DAKWAH RASULULLAH SAW DI MADINAH MELALUI METODE CRITICAL VIDEO PADA SISWA SMA NEGERI 3 SALATIGA KELAS X MIPA 2 TAHUN PELAJARAN 2017 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan

  Dalam Bidang Pendidikan Agama Islam

  

Di Susun Oleh

Dara Ayu Ningsih

111-13-038

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

MOTTO

Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan untuk : 1.

  Ibu dan kakak-kakaku tercinta yang selalu mencurahkan segala usaha dan doa demi kelancaran studi penulis.

  2. Almarhum Ayah yang selalu hadir (Kata-kata motivasinya) ketika kaki berat melangkah.

  3. Dosen pembimbing Skripsi Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. yang dengan keikhlasan dan kesabarannya selalu memberikan arahan sampai terselesainya skripsi ini.

  4. Bapak K. H. Slamet Al Barqy dan Ibu Nyai Hj. Ninik Munijah yang telah memberikan motivasi dan semangat untuk terus belajar.

  5. Adik-adiku tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan, dan kasih sayang.

  6. Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Tahun 2013 Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang selalu kompak.

  7. Semua Dosen Pengajar Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  8. Kepala Sekolah dan Dewan Guru SMA N 3 Salatiga yang telah memberikan waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.

  9. Semua teman-teman yang telah membantu dalam segala hal.

  10. Untuk keluarga besar Ibuku yang selalu setia memberi dukungan dan semangat.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelasaikan pembuatan karya ilmiah dalam bentuk hasil penelitian yang berjudul

  “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

  ISLAM MATERI MENELADANI PERJUANGAN DAKWAH RASULULLAH SAW DI MADINAH MELALUI METODE CRITICAL VIDEO PADA SMA NEGERI 3 SALATIGA KELAS X MIPA 2 TAHUN PELAJARAN 2017 ” sesuai dengan rencana atau jadwal yang telah ditetapkan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan S I jurusan Pendidikan Agama Islam.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari bergabai pihak, tidak akan mungkin penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi penilitian tindakan kelas ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI di IAIN Salatiga yang berkenan menyetujui dan merestui skripsi ini.

  4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. sebagai pembimbing skripsi ini yang telah banyak membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. Badwan, M. Ag., selaku Pembimbing Akademik IAIN Salatiga.

  6. Bapak Ibu Dosen, yang telah memberikan pandangan dan dorongan sehingga terwujudnya skripsi ini.

  7. Kepala Sekolah dan Dewan Guru SMA N 3 Salatiga yang senantiasa memberikan bantuan serta sebagai tempat curahan hati ketika mengalami kesulitan.

  

ABSTRAK

  Dara Ayu Ningsih. 2017. Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

  Materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw Di Madinah Melalui Metode Critical Video Pada Sma Negeri 3 Salatiga Kelas X Mipa 2 Tahun Pelajaran 2017. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. Kata Kunci : Peningkatan, hasil belajar dan Metode Critical Video

  Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti sebagai guru di SMA N

  3 Salatiga dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, khususnya materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw di Madinah masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dan belum memperoleh hasil yang memuaskan. Dengan demikian peneliti sebagai guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti perlu berusaha keras agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba mencari cara atau model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang peneliti pilih untuk penelitian yaitu Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw di Madinah. Dengan rumusan masalah yaitu Apakah metode Critical Video dapat meningkatkan prestasi belajar siswa materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw di Madinah pada siswa kelas X MIPA 2?.

  Pembelajaran dengan menggunakan Metode Critical Video dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat terjadi karena siswa dengan video yang didalamnya terdapat kisah-kisah Rasulullah saw yang berbeda antara kisah Rasulullah saw satu dengan yang lainnya, sekaligus didalam kisah Rasulullah saw tersebut sudah terdapat penjelasan dan cara meneladani perjuangan dakwah Rasulullah saw sekaligus dimudahkan dalam mempelajari perjuangan dakwah Rasulullah saw.

  Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa nilai rata-rata presentase 40% menjadi 61% pada siklus II, artinya terjadi peningkatan sebesar 21%. Dalam hasil penelitian tersebut belum menunjukkan hasil ketuntasan, maka dengan itu peneliti melanjutkan dengan siklus III. Hasil penelitian pada siklus II yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata presentase 61% menjadi 82% pada siklus

  III, artinya terjadi peningkatan sebesar 21% . Demikian pula hasil belajar menunjukkan nilai ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 40 % menjadi 61% pada siklus II dan menjadi 82% pada siklus III. Sehubungan dengan hasil penelitian, implikasinya terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas adalah dengan menggunaka Metode Critical Video dapat meningkatkan ketuntasan belajar bahwa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN HALAMAN JUDUL .......... .................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ iv MOTTO .................................................................................................................. v PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii ABSTRAK ........................................................................................................... ix DAFTAR ISI ........................................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................... 6 E. Kegunaan Penelitian .............................................................................. 6 F. Definisi Operasional .............................................................................. 7 G. Metode Penelitian .................................................................................. 9 H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 13

  BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 15 A. Hakikat Belajar .................................................................................... 15 B. Pendidikan Agama Islam ..................................................................... 29 C. Metode Pembelajaran .......................................................................... 42 D. Metode Critical Video ......................................................................... 47 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .......................................................... 52 A. Gambaran Umum SMA N 3 Salatiga .................................................. 52 B. Deskripsi Pelaksanaan ......................................................................... 81 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 91 A. Deskripsi Paparan Siklus ..................................................................... 91 B. Pembahasan ....................................................................................... 103 BAB V PENUTUP ............................................................................................. 104 A. Kesimpulan ........................................................................................ 105 B. Saran .................................................................................................. 105 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Kejuaraan Yang Diraih Siswa SMA Negeri 3 Salatiga ......... 55Tabel 3.2 Keadaan Guru SMA Negeri 3 Salatiga .............................................. 60Tabel 3.3 Keadaan Pegawai Tata Usaha dan Pembantu Pelaksana SMA

  Negeri 3 Salatiga .............................................................................. 66

Tabel 3.4 Rekapitulasi Data Siswa SMA Negeri 3 Salatiga Tahun ajaran

  2016/2017 .......................................................................................... 75

Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana SMA N 3 Salatiga ............................................ 77Tabel 3.6 Subjek Penelitian ................................................................................ 79Tabel 4.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I ..................................................... 91Tabel 4.2 Data Observasi Guru Siklus I ............................................................ 94Tabel 4.3 Data Observasi Peserta Didik Siklus I ............................................... 95Tabel 4.4 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II .................................................... 95Tabel 4.5 Data Observasi Guru Siklus II ........................................................... 98Tabel 4.6 Data Observasi Peserta Didik Siklus II .............................................. 99Tabel 4.7 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus III .................................................. 99Tabel 4.8 Data Observasi Guru Siklus III ......................................................... 102Tabel 4.9 Data Observasi Peserta Didik Siklus III ........................................... 103Tabel 4.10 Hasil Prestasi Belajar Siswa Yang Mencapai Nilai KKM .............. 103

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Lembar Konsultasi Lampiran 2 Photo Dokumentasi Kegiatan Lampiran 3 Nilai Ulangan Harian Lampiran 4 Soal dan Jawaban persiklus Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 6 Lembar observasi Siswa Siklus I, II, III Lampiran 7 Lembar observasi Guru Siklus I, II, III Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian Lampiran 9 Biodata Penulis Lampiran 10 Berbagai macam piagam pengahargaan penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang sangat

  penting sebagai dasar dari setiap muslim untuk mengetahui, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama Islam. Pendidikan ini menjadi tanggung jawab bersama terlebih sebagai orang tua yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan anak. Pendidikan ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan menjadi suatu kebiasaan yang berubah menjadi watak.

  Guru memegang peran yang penting dalam mengajarkan pelajaran Pendidikan Agama Islam, agar pelajaran tersebut tidak membosankan dan memberikan kesan terhadap siswa. Posisi guru adalah sebagai vasilitator dan memotivasi akan pentingnya mempelajari pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai bekal dalam kehidupan. Apabila guru dapat memotivasi dan menyampaikan dengan baik serta mengesankan kepada siswa maka pelajaran Pendidikan Agama Islam akan berjalan dengan menyenangkan dan terhindar dari kebosanan, karena titik kejenuhan akan timbul apabila dalam lingkungan sekitar tidak kondusif dan KBM berjalan monoton. Supaya hal tersebut tidak terjadi sebagai seorang guru harus dapat menggunakan variasi dalam proses pembelajaran.

  Thomas Gordon mengemukakan mengajar dan belajar mempunyai fungsi yang berbeda, proses yang tidak sama dan terpisah. Perbedaan antara mengajar dan belajar bukan hanya disebabkan karena mengajar dilakukan oleh seorang guru sedangkan proses belajar berlangsung didalamnya. Bila proses belajar mengajar secara efektif, itu berarti telah terbina suatu hubungan yang unik antara guru dengan siswanya, proses itu sendiri adalah mata rantai yang menghubungkan antara guru dengan siswanya (Thomas Gordon, 1986:5 ).

  Hampir di semua sekolah yang sebagian besar waktu digunakan untuk kegiatan proses belajar mengajar, didapati murid-murid yang banyak menghadapi masalah. Sedang guru jarang yang terlatih untuk menolong memecahkan masalah itu. Dilain pihak guru sendiri menghadapi masalah yang ditimbulkan oleh murid-murid yang reaktif (membuat onar, gaduh dan lain-lain) sehingga guru tidak dapat mengontrol. Metode Critical

  

Video dapat menjadikan seorang guru menjadi efektif yang akan

  memberikan kepada guru lebih banyak waktu untuk mengajar, dimana guru diminta siswa untuk mengajar dan murid dimotivasikan ( Thomas Gordon, 1986:6 ).

  Untuk meningkatkan semangat dalam belajar seorang pengajar harus kreatif dalam mengelola kelas, menggunakan media pembelajaran dan metode yang tepat sehingga siswa menjadi aktif dan prestasi belajar dapat tercapai dengan baik. Guru adalah komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya.

  Ketidaklancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang diberikan guru.

  Anaswir dan M. Bassyiruddin mengemukakan bahwa kegiatan belajar mengajar dikelas merupakan dunia komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa dapat bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan- penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan tidak efesien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidakpastian siswa, kurangnya minat dan kegairahan dan sebagainya ( Anaswir dan M. Bassyiruddin, 2002:1). Dengan adanya kemajuan tekhnologi yang semakin canggih media dalam pembelajaran sangat penting untuk digunakan, media dapat dilakukan dengan mudah sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Alat peraga ataupun media sangat membantu guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh siswa.

  Karena media memiliki kekuatan yang positif dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku mereka kearah perubahan yang kreatif dan dinamis. Maka dari itu media bukan hanya sebagai alat bantu tetapi merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan dan pembelajaran.

  Selain media, metode dalam pembelajaran juga tidak kalah penting dalam proses pembelajaran karena metode ini yang akan digunakan dalam penyampaian materi kepada siswa. Berhasil tidaknya dalam pembelajaran tergantung pada metode yang digunakan. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain menyatakan bahwa, kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006 : 72). Ada berbagai variasi metode yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran diantaranya metode proyek, metode resitasi, metode diskusi, metode eksperimen, metode sosiodroma, dan lain sebagainya. Dengan variasi metode dalam pembelajaran guru dapat menyampaikan pelajaran dengan baik, dengan metode yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.

  Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda dalam menerima pelajaran, guru harus pandai dalam memanfaatkan proses belajar ini agar tujuan dari pembelajaran berjalan dengan sesuai Standar Kompetensi yang telah ditetapkan. Penggunaan alat peraga yang aktif, kreatif, menyenangkan, media yang tepat dan metode yang sesuai sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran.

  Di antara materi Pendidikan Agama Islam adalah pelajaran tentang Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw di Madinah. Apabila guru memperhatikan dalam penggunaan metode, media dan alat peraga maka pelajaran Pendidikan Agama Islam khusunya untuk bab Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw di Madinah akan terlaksana dengan baik. Akan lebih baik apabila pelajaran tersebut dapat dikonkritkan dalam pembelajaran yaitu berupa cerita-cerita dari guru ataupun dengan alat bantu lainnya yang sesuai misalnya dengan melihatkan gambar cerita (film), karena hal ini akan lebih menarik bagi siswa dan membantu guru lebih mudah dalam penyampaian materi.

  Untuk membantu memahami mata pelajaran Pendidikan Agama Islam terutama pada bab Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw di Madinah, disini perlu adanya sebuah media ataupun metode dalam mengajar yang nantinya akan berguna dan lebih memberikan kesan terhadap siswa. Dari latar belakang tersebut penulis tertarik utuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas untuk dikaji lebih jauh, sistematis, dan obyektif dengan judul “ Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw Di Madinah Melalui Metode Critical Video Pada Sma Negeri 3 Salatiga Kelas

  X Mipa 2 Tahun Pelajaran 2017 “ B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas dirumuskan permasalaha penelitian sebagai berikut : “Apakah metode Critical Video dapat meningkatkan prestasi belajar siswa materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw di Madinah pada siswa kelas X MIPA 2 ?

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian yang akan dicapai adalah sebagai berikut : “Untuk mengetahui penggunaan metode Critical Video dalam meningkatkan prestasi belajar siswa materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw di Madinah pada siswa kelas X MIPA

  2.” D.

   Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  Hipotesis adalah salah satu jawaban yang bersifat sementara yang terkumpul (Ari Kunto, 2009: 67). Hipotesis adalah tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi (Mulyasa, 2011: 63). Dari kedua pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atas kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian yang mungkin benar atau salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan ditolak jika salah.

  Dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis sebagai berikut, “Jika metode Critical video dapat diterapkan dengan baik pada pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw di Madinah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X MIP

  A 2 di SMA Negeri 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2017.” Indikator keberhasilan adalah 80% tercapai nilai KKM sebesar 76.

  E. Kegunaan Penelitian

  Dalam penelitian ini memiliki dua manfaat yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat praktis sebagai berikut :

  1. Manfaat Teoritis Manfaat secara teoritis dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan baru tentang penggunaan metode

  Critical Video sebagai upaya peningkatan prestasi belajar siswa dalam

  mata pelajaran Pendidikan Agam Islam sebagai dasar penelitian selanjutnya.

  2. Manfaat Praktis 1)

  Menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, efektif, kreatif, dan menyenangkan.

  2) Ikut berpartisipasi dalam mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam peningkatan mutu pendidikan.

3) Sebagai salah satu dasar penentu kebijakan sekolah selanjutnya.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kesalah pahaman judul yang penulis yang ajukan dan agar kehendak dari pemahaman yang sebenarnya tidak menimbulkan interpretasi lain maka penulis memberikan pengertian dan batasan masing-masing istilah judul tersebut.

1. Peningkatan Prestasi Belajar

  Prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar (Tohirin, 2005:151). Belajar adalah proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia, jadi prestasi belajar adalah hasil kecakapan yang dicapai peserta didik setelah melakukan aktivitas belajar.

  Sedangkan Peningkatan Prestasi Belajar merupakan hasil kegiatan belajar pada penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkangkan melalui mata pelajaran yang ditunjukan dengan nilai huruf atau angka yang diberikan oleh guru.

  2. Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw di Madinah Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw merupakan suatu wujud atau perilaku yang mengikuti ajaran Rasulullah saw yang melalui pengorbanan dan peperangan untuk mencapai kemerdekaan atau keberhasilan, sehingga tidak terjadi perselisihan antara agama dan kehidupannya.

  Rasulullah saw melihat bahwa penganiayaan Quraisy terhadap beliau dan sahabat-sahabatnya makin menjadi-jadi, diluar peri kemanusiaan dan sopan santun. Beliau yakin bahwa kota Makkah tidak sesuai lagi untuk dijadikan pusat dakwah. Maka dari itu Rasulullah saw memutuskan untuk berhijrah ke kota Madinah (Syalabi, A, 2003:86).

  3. Metode Critical Video Metode Critical Video adalah cara penyampaian dalam pembelajaran dengan menggunakan video atau film tersebut. Dengan media berupa video ini guru akan lebih mudah dalam menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan dapat mempengaruhi sikap. Dalam metode Critical Video, siswa diperlihatkan dengan video yang sesuai dengan tujuan pembelajaran (Azhar Arsyad, 1997:14).

  Jadi yang dimaksud dengan judul penelitan yang menggunakan metode Critical Video ini adalah cara penyampaian dalam pembelajaran dengan menggunakan video atau film pada materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw. Dimana siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Dalam Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama Islam tentang Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw di Madinah, rancangan penelitian yang di buat adalah sebagai berikut : a.

  Melihat kondisi riil hasil ulangan siswa melalui daftar nilai serta tingkat ketercapaian dalam Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM).

  b.

  Menyiapakan media dan fasilitas pendukung.

  c.

  Menyusun rencana pembelajaran.

  d.

  Membuat panduan observasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw di Madinah.

  e.

  Mentargetkan ketercapain hasil pembelajaran 80% lebih siswa dapat menguasai bahan pelajaran.

  2. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini meliputi Peserta didik kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 3 Salatiga tahun 2017 yang berjumlah 38 siswa.

  3. Langkah – langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dalam 3 Siklus dengan alur perencanaan (plaining), implementasi tindakan ( Acting ), pengamatan ( Observing ), refleksi ( Reflecting ) pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai berikut :

  Kondisi Guru belum menggunakan metode

  Critical Video Prestasi belajar siswa PAI rendah

  Belajar menggunakan metode

  Critical Video

  Minat, keaktifan siswa, dan prestasi belajar siwa meningkat

  Siklus I Pembelajaran PAI dengan metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, pemberian tugas, dan tindak lanjut .

  Siklus II Pembelajaran PAI dengan metode tanya jawab, demonstrasi, metode Critical

  Video , pemberian tugas, dan tindak lanjut .

  Tindakan Kondisi akhir

  Siklus III Pembelajaran PAI dengan metode Critical Video, demonstrasi, tanya jawab, dan pemberian tugas.

  4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitan untuk metode Critical Video adalah : a. Soal tes pada setiap siklus.

  b.

  Lembar Pengamatan.

  5. Pengumpulan Data a.

  Tes Dalam hal ini peneliti mengadakan tes / evaluasi terhadap hasil belajar siswa melalui pre test dan post tes yaitu dengan tes tertulis dan tanya jawab. Metode ini digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi atau hasil belajar siswa, yang diberikan sebelum penelitian (pre test) dan setelah siswa mendapatkan tindakan (post test) dalam pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan.

  b.

  Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematika terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian (S. Margono, 2001:158). Pengamatan dan pencatatan oleh peneliti dilakukan dengan teknik observasi langsung, dimana peneliti berada bersama obyek yang diselidiki, dan berpartisipasi atau ikut ambil bagian dalam situasi yang sedang terjadi. Untuk mengetahui hasil peningkatan dalam proses pembelajaran.

  Jadi observasi adalah suatu pengumpulan dimana penyelidik mengadakan pengamatan secara langsung. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi / pengamatan terhadap aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung dan pengamatan terhadap guru yang mengajar.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi yaitu benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, dokumen, hasil rapat, catatan harian dan sebagainya.

6. Analisis Data a.

  Ketuntasan Pada analisis hasil penelitian pertama akan diperoleh hasil yang menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran dan digunakan untuk meningkatkan keaktifan pembelajaran selanjutnya. Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang tercatat dalam setiap siklusnya. Ketuntasan setiap dapat diketahui apabila siswa mencapai skor 76 pada pelajaran PAI dapat dilihat dari nilai hasil tes evaluasi. b.

  Tekhnik Analisis Data Analisis data dilakukan peneliti untuk menguji guru dan siswa. Penelitian menggunakan analisis kuantitatif, yaitu dengan memberikan pretest sebelum pemberian tindakan dan menghitung rata-rata hasil tes kemudian memberikan tindakan.

  Setelah tindakan dilakukan, peneliti memberikan posttest dan menghitung rata-rata hasil belajar. Setelah itu peneliti menghitung selisih antara kedua rata-rata untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan indikator keberhasilan tindakan.

  Presentase ketuntasan adalah 80% dari jumlah total siswa dalam satu kelas mendapat nilai 76. Pengukuran presentase kompetensi secara klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

  P = X 100% H.

   Sistematika Penulisan Skripsi

  BAB I Pendahuluan berisi tentang : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian (terdiri dari rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah

  • – langkah, instrumen
penelitian, pengumpulan data, dan analisis data) dan sistematika penulisan.

  BAB II Kajian Pustaka berisi tentang : hakikat belajar terdiri dari (pengertian prestasi belajar, pengertian belajar, fungsi prestasi belajar, faktor

  • – faktor yang mempengaruhi belajar, dan faktor-faktor keberhasilan pai), pendidikan agama islam terdiri dari (pengertian pai, tujuan, fungsi materi pai di sma negeri 3 salatiga, indikator keberhasilan pai di sma negeri 3 salatiga, dan materi pai sma negeri 3 salatiga), metode pembelajaran, metode critical video terdiri dari (kelebihan metode critical video, kelemahan metode critical video, dan langkah-langkah metode critical video ).

  BAB III Pelaksanaan Penelitian berisi tentang : gambaran umum sma n 3 salatiga yaitu terdiri dari (keadaan guru dan karyawan, sarana prasarana, struktur organisasi, visi dan misi, dan subyek penelitian), deskripsi pelaksanaan terdiri dari (siklus I, siklus II, dan siklus III).

  BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan berisi tentang : deskripsi per siklus yaitu dengan hasil prestasi belajar siswa (data hasil pengamatan/ wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan), pembahasan.

  BAB V Penutup berisi tentang : kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar Pemahaman tentang prestasi belajar dapat ditinjau dari prestasi dan

  belajar. Sedangkan masalah prestasi belajar itu sendiri selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor yang memerlukan pembahasan tersendiri. Oleh karena itu, pembahasan masalah prestasi belajar ini secara berturut-turut akan dibahas: pengertian belajar, pengertian prestasi belajar, fungsi prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.

1. Pengertian Prestasi Belajar

  Prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Sedangkan belajar adalah berusaha (berlatih) suapaya mendapat suatu kepandaian. Zainal Arifin menambahkan bahwa prestasi adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Zainal Arifin, 1988:3). Sehingga yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil belajar yang didapatkan melalui tes tertentu untuk mendapatkan hasil atau kepuasan dari usaha belajar baik berupa pengetahuan maupun keterampilan.

  Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu, (Sutratinah Tirtonagoro, 2009: 43).

  Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru, (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2000: 70).

  Dari beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan bekerja keras, ulet, tekun, sehingga bisa memberikan kepuasan dan pemenuhan hasrat ingin tahu siswa. Berdasarkan pendapat tersebut jelaslah bahwa prestasi belajar merupakan hasil siswa setelah melakukan suatu proses pembelajaran. Sedangkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam adalah hasil siswa setelah melakukan suatu proses belajar Pendidikan Agama Islam.

2. Pengertian Belajar

  Menurut Slameto, belajar secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku (Slameto, 1991:2).

  Tabrani Rusyan menjelaskan pengertian belajar adalah : a. Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Dalam rumusan tersebut terkandung bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, melainkan lebih luas dari itu, yakni mengalami hasil belajar bukan hanya penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.

  b.

  Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Dibandingkan dengan pengertian pertama, tujuan belajar itu pada prinsipnya sama yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha pencapainya. Pengertian ini menarik beratkan antara individu dengan lingkungan.

  c.

  Belajar dalam arti luas ialah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan penggunaan dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman tertentu.

  d.

  Belajar itu selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu (Tabrani Rusyan, 1989:7-9).

  Muhibin Syah menyatakan bahwa , belajar adalah tahapan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Muhibbin Syah, 1995:91).

  Munjahid menambahkan bahwa, setiap perbuatan belajar itu selau terdapat dua aspek yaitu aspek jasmaniah (struktur) dan aspek rohaniah (fungsi) (Munjahid, 2007:5). Otak adalah strukturnya dan berfikir adalah fungsinya. Keduanya saling pengaruh mempengaruhi.

  Misalnya kalau otak luka, maka fungsi berfikirnya akan terganggu. Begitu pula sebaliknya jika fungsi berfikir itu tidak normal, maka struktur otak itu akan berubah bentuknya. Sedangkan mengenai perubahan tingkah laku yang terjadi setelah adanya proses belajar yaitu perubahan tingkah laku sebagai akibat dari belajar. Maksudnya adalah perubahan belajar pada dasarnya adalah proses yang sadar. Artinya yang bersangkutan telah melakukan sesuatu secara sadar pada dirinya dirasakan adanya perebuhan tertentu. Kemudian perubahan- perubahan yang terjadi sebagai akibat dari perbuatan belajar pada hakekatnya merupakan aspek-aspek kepribadian, tingkah laku, kecakapan, sikap dan perhatian yang terus menerus berfungsi pada dirinya. Artinya pengalaman-pengalaman yang baru diperoleh bukanya statis, tetapi dinamis dan seklaigus mengandung nilai-nilai positif dan aktif.

  Sehingga dari beberapa pengertian tadi dapat dinyatakan bahwa seseorang dikatakan telah mengalami proses belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku, ciri khas belajar (perubahan internasional, perubahan positif dan aktif, serta perubahan efektif dan fungsional) kemudian diwujudkan dalam kebiasaan, keterampilan, sikap, inhibisi, apresiasi, tingkah laku efektif, pengamatan, dan lain sebagainya.

3. Fungsi Prestasi Belajar

  Ada beberapa fungsi dari prestasi belajar seperti yang dinyatakan oleh Zaianal Arifin adalah: a.

  Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

  b.

  Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.

  c.

  Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidikan asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam mengingatkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam mengingatkan mutu pendidikan.

  d.

  Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.

  e.

  Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum (Zainal Arifin, 1988:3-4).

  Dari uraian diatas dapat dimengerti bahwa fungsi prestasi belajar adalah sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam mengningkatkan ilmu pengetahuan dan sebagai indikator keberhasilan siswa dalam proses belajar.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

  Ada berbagai macam faktor faktor yang dapat mempengaruhi dalam belajar, diantaranya adalah : a.

  Faktor Internal Faktor ini terjadi pada kondisi diri atau faktor dalam siswa itu sendiri, yaitu : 1)

  Faktor Jasmaniah Menurut Slameto faktor jasmaniah terdiri dari sebagai berikut : a)

  Faktor Kesehatan

  Kesehatan adalah keadaan baik segenap badan yang bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.

  Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah dan gangguan lainnya.

  b) Cacat Tubuh

  Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau bandan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat, belajarnya juga akan terganggu. Jika hal itu terjadi hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus. 2)

  Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, yaitu sebagai berikut:

  a) Intelegensi adalah kecakapan untuk mengetahui atau mempelajari situasi yang baru dengan cepat.

  Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai intelegensi yang rendah.

  b) Perhatian

  Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi yang semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa maka akan timbulah kebosanan sehingga tidak suka lagi belajar.

  c) Minat

  Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.

  Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Kalau seseorang tidak berminat mempelajari sesuatu, tidak dapat diharapkan akan berhasil dengan baik, sebaliknya bila seseorang berminat untuk mempelajari sesuatu, maka hasilnya akan lebih baik.

  d) Bakat

  Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap hasil belajar seseorang. Apabila seseorang belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya, maka kemungkinan keberhasilannya akan lebih besar.

  e) Motif

  Dalam proses belajar haruslah di perhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan/menunjang belajar.

  f) Kematangan

  Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang) jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan tergantung dari kematangan dalam belajar.

  g) Kesiapan Kesiapan untuk memberi response atau beraksi.

  Kesiapan juga perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan maka hasil belajarnya akan lebih baik. 3)

  Faktor Kelelahan Kelelahan seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan rohani. Artinya kelelahan jasmani yang terjadi kekacauan substansi sisa pembakaran didalam tubuh, sehingga darah kurang lancar pada bagian-bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat kelesunan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

  Dari uraian di atas dapat dimengerti bahwa kelelahan itu mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik harus menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya, sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan.

  b.

  Faktor Ekstern Faktor ekstern ini dipengaruhi dari luar diri siswa sendiri sebagai berikut:

  1) Keadaan yang turut berpengaruh terhadap keberhasilan belajar antara lain kondisi ekonomi, status anak dalam keluarga, pendidikan orang tua, hubungan antar anggota keluarga, jumlah anggota keluarga, dan sebagainya. Jalinan hubungan antar anggota keluarga yang harmonis dan suasana kondusif dirumah sangat membantu keberhasilan belajar anak.

  2) Faktor Sekolah

  Sebagian besar aktivitas anak berada disekolah, pengembangan kepribadian anak sebagai totalitas banyak ditanamkan dan diupayakan dalam lingkungan pendidikan sekolah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah Pengajar, hubungan anatar anggota sekolah (guru, staf dan siswa), metode mengajar, kualitas guru, kurikulum yang dipakai, kedisiplinan sekolah, fasilitas sekolah, suasana sekolah dan sebagainya.

  3) Faktor Masyarakat

  Anak sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dari interaksi dengan orang lain beserta lingkungan. Masyarakat bagi anak adalah segala sesuatu yang berada diluar diri anak, baik yang bersifat insani maupun non insani. Lingkungan yang turut mempengaruhi belajar antar lain, pergaulannya, adat/kebiasaan masyarakatnya, kondisi alam tempat tinggalnya, serta tata tertib yang berlaku di masyarakat. Dari penjelasan di atas, jelas bahwa faktor yang berasal dari intern maupun ekstern siswa sangat mempengaruhi dalam proses belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik harus menghindari faktor intern maupun ekstern dalam belajarnya sehingga perlu diusahakan kondisi yang baik.

5. Faktor-faktor Keberhasilan PAI

  Ada beberapa faktor-faktor yang mmpengaruhi keberhasilan belajar pada Pedidikan Agama Islam (PAI), yaitu : a.

  Pendidik Pendidik adalah pengajar yang mendidik. Pendidik tidak hanya mengajar bidag studi yang sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangsa. Sebagai pendidik harus memusatkan perhatian pada kepribadian siswa, khususnya berkenan dengan kebangkitan belajar. Kebangkitan belajar merupakan wujud emansipasi diri siswa. Pendidik bertugas mengelola kegiatan belajar siswa di sekolah.

  Pendidik yang mampu untuk memainkan peranan dan fungsinya dalam menjalankan tugas guruannya secara profesional dan mampu menjadi motivator serta fasilitator dalam proses belajar mengajar disekolah.

  b.

  Peserta Didik Peserta didik merupakan bagian dalam sistem pendidikan

  Islam, peserta didikadalah objek atau bahan mentah dalm proses transformsi pendidikan. Tanpa adanya peserta didik, keberadaan sistem pendidikan tidak akan berjalan. Karena kedua faktor antara pendidik dan peserta didik dalam suatu sistem pendidikan.

  Peserta didik yang bersih hatinya dari kotoran dan penyakit jiwa, anak didik yang menguasai dirinya dengan akhlak yang mulia seperti, bersikap benar, taqwa, ikhlas, zuhud, merendahkan diri dan ridha. Peserta didik yang selalu menghormati gurunya dan selalu berusaha untuk senantiasa memperoleh kerelaan dari guru (Nata Abudin, 1997:182) .

  c.

  Kurikulum Program pembelajaran di sekolah mendasarkan diri pada suatu kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan seokalah adalah kurikulum nasional yang disahkan oleh pemerintah, atau suatu kurikulum yang disahkan oleh suatu yayasan pendidikan.

Dokumen yang terkait

SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW DI MEKAH DAN MADINAH

0 14 17

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SALAT KELAS III MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SD NEGERI 3 PINGIT PRINGSURAT TEMANGGUNG - Test Repository

0 2 126

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI I MERGOWATI KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 2 126

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMATERI PERJUANGAN MELALUI METODE SQ3R PADA SISWA KELAS V MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 2 151

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI MATERI TAJWID MELALUI MEDIA APLIKASI AL-KALAM PADA SISWA KELAS X MIPA 4 SMA NEGERI 3 BOYOLALI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 140

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIIIC SMPN 2 TUNTANG, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 135

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SUJUD DENGAN MEDIA VIDEO SCRIBE PADA SISWA KELAS VIII D DI SMP NEGERI 5 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018

0 4 127

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 120

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI MENELADANI PERJUANGAN DAKWAH RASULULLAH SAW DI MADINAH MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 173

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI THAHARAH MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 JAMBU KECAMATAN JAMBU KABUPATEN SEMRANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 120