PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI THAHARAH MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 JAMBU KECAMATAN JAMBU KABUPATEN SEMRANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI THAHARAH MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION

PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 JAMBU KECAMATAN JAMBU

KABUPATEN SEMRANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Oleh

LISTIANA PRATIWI

NIM : 111-13-013

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI THAHARAH MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION

PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 JAMBU KECAMATAN JAMBU

KABUPATEN SEMRANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Oleh

LISTIANA PRATIWI

NIM : 111-13-013

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  MOTTO :َل اَق ِدْيِعَس ْيِب َا ْنَع َص ِالله ُلْىُس َر َل اَق َل ُالله ىـ َع َل ْي ِه َو َس َل َم ِم . ْف َت صلا ا ُح ا َطلا ِةَلا ُرْىُه :ىدمريتلا هاور( 222 (

  Artinya: Dari Abu Sa‟id berkata, Rasulullah SAW.

  Bersabda, “kunci dari sholat adalah Bersuci

  (H.R. At-tirmizi: 221) (Diambil dari shahih sunan Tirmidzi. Hal 15)

  “selalu ada harapan bagi orang yang berdo‟a dan selalu ada jalan bagi orang yang berusaha”

  PERSEMBAHAN

  Puji syukur Alkhamdulillah kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya,yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran untuku dalam mengerjakan skripsi ini. Skripsi ini Penulis persembahkan kepada:

  1. Orang tuaku tercinta Bapak Mualiq yang tidak pernah berhenti mendoakan Dan ibuku Binti Zumaroh. Ibu yang selalu sabar, terimakasih atas segala cinta, kasih sayang yang amat tulus untuku. Doa yang selalu engkau panjatkan untuk kebaikan dan kebahagiaanku. Engkau inspirasiku, motivasiku dab Guru terbaiku.

  2. Saudara-Saudaraku tercinta (kakak Agus winarno, mb ayuk, dika, dewi, divo, halim, abid, fahmi, gilang) yang selalu memotivasi dan menyemangati dan pembawa keceriaan dalam hidupku.

  3. Sahabat-sahabat terhebatku (mb Putri Parameswari, mb Anisa Ainurrofi, mb Siti Lailatul Munawaroh, mb Rikha nurussafinatunnajah, dek Affiana khoirul masfufah) yang telah memotivasi dan selalu memberi semangat penulis.

  4. Seluruh keluarga besar MI Ma‟arif Mendongan, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.

  5. Seluruh keluarga Besar TPQ Nurul Ulum, krajan Banyukuning, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.

  6. Segenap Guru serta staf karyawan SMP Negeri 2 Jambu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

  7. Teman-teman KKN posko 99 kradenan kaliwungu.

  8. Teman-teman PAI angkatan 2013.

KATA PENGANTAR

  Assalamu‟alaikum Wr. Wb Alhamdulillairab bil‟alamin puji syukur penulis panjatkan

  kehadirat Allah SWT atas Limpahan Rahmat, Taufik, Hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.

  Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaat Nya kelak di Yaumul Akhir.Aamiin.

  Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Thaharah Melalui metode group investigation Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Jambu Tahun Pelajaran 2017/2018 ” Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana progam studi Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

  Dalam menyusun skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Dr.H. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  3. Ibu Hj.SitiRukhayati, M.Ag selakuKetua JurusanPendidikan Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  4. Ibu Hj. SitiRukhayati, M.Ag.selaku dosen pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi.

  5. Prof. Dr. Budiharjo, M.Ag. Selaku dosen pembimbing akademik (PA).

  Terimakasih atas bimbingannya.

  6. Bapak dan ibu dosen IAIN Salatiga, yang telahmembekaliilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan sserta bantuan kepada penulis.

  7. Bapak Rustanto, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Jambu dan Bapak Nurudin, S.Ag selaku Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan tak lupa kepada bapak ibu Guru yang telah mengizinkan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Jambu.

  8. Siswa-siswi kelas VII A yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  9. Kepada kedua orang tua penulis Bapak Muʼaliq dan Binti Zumaroh terimakasih atas segala motivasi, dukungan, dan do‟a restu kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  10. Teman-teman PAI angkatan 2013 yang selalu bersama dalam semangat dan berjuang

  ABSTRAK

  Pratiwi, listiana. 2018. Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi thaharah Melalui metode group investigation Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Jambu Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi.IAIN Salatiga.Pembimbing: Hj. SitiRukhayati, M. Ag.

  Kata Kunci: Hasil belajar dan metode group investigation

  Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah melalui metode group investigation dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Thaharah pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 2 Jambu,kecamatan Jambu Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018?

  Penelitian ini adalah penelitian jenis PTK. Penelitian berlangsung 2 siklus. Data dikumpulkan melalui observasi, tes dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif.

  Kelas VII SMP Negeri 2 Jambu Tahun Pelajaran 2017/2018. Dalam penelitian ini hasil belajar siswa dapat meningkat, dilihat pada setiap siklus yaitu: Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak17 siswadari 28 siswa atau 60,70% dan rata-rata nilai kelasnya 70,17. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa dari 28 siswa atau 92,85% dengan nilai rata-rata kelas 80,57. Nilai akhir hasil belajar siswa siklus I dan siklus II memberi bukti bahwa penggunaan metode

  Group Investigation pada matapelajaran Pendidikan Agama Islam

  materi Thaharah pada siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Jambu mengalami peningkatan.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i HALAMAN BERLOGO...................................................................................... ii HALAMAN JUDUL............................................................................................ iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN........................................................................... v DEKLARASI........................................................................................................ vi MOTTO............................................................................................................... vii PERSEMBAHAN............................................................................................... viii KATA PENGANTAR........................................................................................... ix ABSTRAK............................................................................................................ xi DAFTAR ISI........................................................................................................ xii

  BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah1................................................................1 B. RumusanMasalah.........................................................................2 C. TujuanPenelitian...........................................................................3 D. Kegunaan Penelitian......................................................................4 E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan...........................5 F. Metode Peneletian.........................................................................6 G. Rancangan Penulisan.....................................................................16

  BAB II : LANDASAN TEORI 1. Kajian Teori........................................................................................17 2. Belajar............................................................................................... 17 3. HasilBelajar........................................................................................23 4. Pendidikan Agama Islam...................................................................26 5. Kajian Materi Penelitan.....................................................................40 A. Kajian Pustaka.................................................................................. 43 BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN A.Gambaran Umum SMP Negeri 2 Jambu............................................44 B. Fasilitas Sarana dan Prasarana...........................................................44 C. Guru dan .............................................................................................. 45 Staf D. Subjek Penelitian........................................................................................ 48 E. Pelaksanaan Penelitian................................................................................ 50 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian..............................................................68 1. Deskrips Hasil Prasiklus...............................................................68 2. Deskrips Hasil Siklus I..................................................................70

  3. Deskrips Hasil Siklus II.....................................................................73

  BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan.......................................................................................78

B. Saran...............................................................................................79

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama yang mempunyai ajaran sempurna dan

  memperhatikan semua sisi kehidupan para makhluk-Nya. Hal ini terwujud dengan adanya ajaran tentang menjaga kebersihan badan juga rohani.

  Kebersihan badan tercermin dengan bagaimana umat muslim selalu bersuci sebelum mereka melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. pada hakikatnya tujuan bersuci adalah agar umat muslim terhindar dari kotoran dan debu yang menempel di badan sehingga secara sadar atau tidak sengaja membatalkan rangkaian ibadah kita kepada Allah SWT.

  Namun yang terjadi di SMP Negeri 2 Jambu banyak siswa yang hanya tahu bahwa bersuci itu sebatas membasuh badan dengan air tanpa mengamalkan rukun-rukun bersuci lainya sesuai syariat Islam. Bersuci atau istilah Islam yaitu “Thaharah” mempunyai makna yang luas tidak hanya bewudhu saja. Thaharah menempati posisi yang sangat penting, karena Thaharah adalah syarat mutlak sah dan tidaknya shalat yang dilaksanakan oleh seorang muslim. Allah berfirman dalam Q.S. Al-

  Maa‟idah Ayat 6:                                          

                        

  Artinya:

  “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”.

  Hasil belajar atau bentuk perubahan tingkah laku yang diharapkan itu, meliputi tiga aspek yaitu: pertama, aspek kognitif meliputi perubahan dalam segi penguasaan pengetahuan dan perkembangan yang diperlukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut, kedua, aspek afektif meliputi perubahan dalam segi sikap mental, perasaan, dan kesadaran, dan ketiga, aspek psikomotorik meliputi perubahan dalam segi bentuk-bentuk tidakan motorik.

  Berdasarkan hasil pengamatan sementara terhadap proses hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam nilai thaharah pada siswa kelas VII diketahui hasil belajar siswa belum maksimal. Hal ini dapat diketahui dari hasil prasiklus, siswa yang nilanya belum mencapai KKM (70) ada 32,14% dari 28 siswa. Menurut pengamatan peneliti guru yang hanya menyampaikan materi melalui metode ceramah saja tanpa adanya keterampilan untuk mengadakan variasi baik dalam cara mengajar (metode pembelajaran), penggunaan media pembelajaran, serta pola interaksi dan kegiatan peserta didik dalam belajar. Di samping itu dengan tempat duduk yang tersusun berderet-deret dari depan ke belakang, dan hanya bisa menggunakan metode ceramah, yang lebih menekankan pada arah kognitif daripada afektif dan psikomotorik, serta kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan melakukan sendiri pengalaman belajarnya, apalagi jika jumlah murid terlalu banyak pembelajaran kurang bisa maksimal. Hal ini proses pembelajaran menjadi terkesan monoton, yang mengakibatkan kurangnya perhatian peserta didik, kejenuhan dan kebosanan yang dirasakan peserta didik dalam proses pembelajaran. Sehingga peserta didik kurang memahami materi pelajaran yang pada akhirnya ketidakberhasilan pembelajaran. Dari ketidakfahaman tersebut akan berdampak pada pemenuhan tugas pelajaran menjadi kurang maksimal

  Berdasarkan dari latar belakang di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tentang “Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama

  Islam Materi Thaharah melalui Metode Group Investigation Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Jambu Tahun Pelajaran 2017/2018 ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengajukan rumusan masalah yaitu: Apakah melalui metode group investigation dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam materi thaharah pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Jambu Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018?” C.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi thaharah melalui metode Group

  investigation pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Jambu Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Kegunaan Penelitian 1.

  Secara Teoritik Temuan penelitian ini sebagai dasar bagi pengembangan kajian keilmuan yang berkaitan dengan penerapan metode group investigation dalam upaya meningkatakan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam materi thaharah.

2. Secara Praktis a.

  Siswa Dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam dengan metode group investigation.

  b.

  Guru Sebagai masukan bagi guru dalam mengajarkan pelajaran pendidikan agama Islam dengan penerapan metode group

  investigation untuk meningkatkan hasil belajar siswa sehingga tercipta pembelajaran yang efektif dan efisien.

  c.

  Sekolah Memberikan manfaat bagi sekolah, pengawas sekolah dan instansi terkait dalam melakukan pembinaan kompetensi profesional guru, khususnya dalam implementasi penggunaan metode group

investigation dalam pembelajaran pendidikan agama islam.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti (Mulyasa, 2011: 63). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan metode group dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam

  investigation

  materi thaharah pada siswa kelas VII SMPN 2 Jambu Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan Penelitian

  Penelitian tindakan kelas diasumsikan berhasil apabila dilakukan tindakan perbaikan kualitas pembelajaran, maka akan berdampak terhadap perbaikan perilaku siswa dan hasil belajar. Penggunaan metode group

  investigation ini dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai.

  Indikator pencapaian hasil belajar dibuat untuk mengukur hasil belajar siswa. Indikator pencapaian hasil belajar merupakan acuan yang digunakan dalam melakukan penelitian (DirektoratPendidikan Madrasah, 2010: 43).

  Adapun indikator yang dirumuskan adalah sebagai berikut: a. Secara Individu

  Siswa dapat mencapai nilai ≥ 70 sesuai KKM yang telah ditentukan dari sekolah pada materi thaharah.

  b.

  Secara Klasikal Secara klasikal presentase sebanyak ≥ 85% dari total semua siswa dalam satu kelas mencapai KKM yaitu 66,7 (Trianto, 2009: 241).

F. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Rancangan penelitian pada kegiatan ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau yang sering disebut dengan PTK. Penelitian tindakan kelas merupakan tindakan mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data untuk memenentukan tingkat keberhasilan jenis tindakan yang dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran (Haryono, 2015: 23).

  PTK dapat pula dijelaskan berdasarkan gabungan kata yang yang menyusunnya, yaitu “Penelitian” + “Tindakan” + “Kelas”. Makna setiap kata tersebut adalah sebagai berikut: a.

  Penelitian; menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggukan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

  b.

  Tindakan; sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Tindakan yang dilaksanakan dalam PTK berbentuk suatu rangkaian siklus kegiatan. c.

  Kelas; dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yaitu yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama pula (Suharsimi, 2014: 2).

  Dari uraian di atas kita dapat mendefinisikan pengertian PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek- praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional.

  Penggunaan PTK dalam kegiatan penelitian ini dengan pertimbangan perlunya perbaikan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan agama islam materi Thaharah dengan metode group investigation .

  Tahap dalam penelitian tindakan terdiri dari empat tahap yaitu: a. Perencanaan tindakan (planning), b.

  Penerapan tindakan (action) c. Observasi dan evaluasi (observation and evaluation) d.

  Refleksi (reflecting)

Gambar 1.1 Siklus Penelitian 2.

  Subjek Penelitian a.

  Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 JAMBU Kecamatan jambu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

  b.

  Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 13 oktober 2017 sampai tanggal 23 oktober 2017 di SMPN 2 jambu

  Kecamatan jambu Kabupaten Semarang.

  c.

  Subyek Penelitian dan Kolaborator Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMPN 2 Jambu Kecamatan jambu Kabupaten

  Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa 28 yaitu 17 siswa dan 11 siswi, serta bapak nurdin selaku guru kelas VII sekaligus kolaborator peneliti. Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran pendidikan agama islam materi thaharah dengan metode group investigation.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Suharsimi, 2014: 16). Lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut: a.

  Perencanaan (Planning) 1)

  Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penerapan metode group investigation.

  2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode

  group investigation.

  3) Mempersiapkan lembar observasi untuk penilaian perhatian siswa dan lembar observasi untuk mengetahui keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation .

  4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode group investigation.

5) Menyusun soal/tes formatif untuk siswa.

  6) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan metode group investigation.

  b.

  Pelaksanaan Tindakan (Action) Pada tahap ini guru menerapkan apa yang telah direncanakan yaitu penerapan pembelajaran harus sesuai dengan skenario yang tertulis pada RPP dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.

  c.

  Pengamatan (Observation) Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati jalannya kegiatan untuk melihat apakah tindakan-tindakan tersebut sesuai dengan yang direncanakan. Segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat, dinilai, dan dianalisis untuk dijadikan umpan balik.

  d.

  Refleksi (Reflecting) Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Tahap ini digunakan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Kemudian berdasarkan data yang telah terkumpul dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang selanjutnya. Tahap refleksi ini meliputi: (1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran; (2) Evaluasi hasil observasi; (3) Analisis hasil pembelajaran.

4. Teknik Pengumpulan Data

  Data merupakan informasi-informasi tentang objek penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data penelitian ini cara mengumpulkan data dengan menggunakan metode: a.

  Tes Tertulis Tes tertulis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi thaharah. Pada setiap siklus, guru memberikan tes tertulis untuk mengukur kemampuan siswa terhadap penguasaan materi pelajaran pendidikan agama islam.

  b.

  Observasi Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian di mana peneliti melihat situasi penelitian. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode group investigation dalam pembelajaran pendidikan agama islam materi thaharah. Dalam setiap siklus guru melakukan pengamatan untuk mengetahui sejauh mana perhatian siswa terhadap materi thaharah yang diajarkan.

  c.

  Data Dokumentasi Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menggunakan dokumentasi sebagai salah satu teknik dalam memperoleh data.

  Dokumentasi yang dilakukan peneliti disimpan dalam bentuk foto. Dokumentasi ini dapat membantu guru dalam memantau kegiatan di kelas sehingga peneliti mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran pendidikan agama Islam menggunakan metode group

  investigation . Dokumentasi foto tersebut juga dapat dijadikan sebagai

  sumber data yang dapat menguatkan data yang lain (Haryono, 2015: 83).

  5. Instrumen Penelitian Bentuk instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.

  Lembar Observasi, digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan yang dilakukan siswa dan guru dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam materi thaharah menggunakan metode group investigation.

  b.

  Lembar Soal Tes, digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, terkait materi thaharah dengan metode group investigation..

  c.

  Pedoman Dokumentasi, diperlukan untuk memperoleh gambaran kegiatan selama proses pembelajaran pendidikan agama Islam materi thaharah menggunakan metode group investigation.

  6. Pengumpulan Data Data merupakan informasi-informasi tentang objek penelitian.

  Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data penelitian ini cara mengumpulkan data dengan menggunakan metode: a.

  Tes Tertulis Tes tertulis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi operasi hitung akar pangkat tiga. Pada setiap siklus, guru memberikan tes tertulis untuk mengukur kemampuan siswa terhadap penguasaan materi pelajaran.

  b.

  Observasi Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian di mana peneliti melihat situasi penelitian. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode group investigation dalam pembelajaran pendidikan agama Islam mteri thaharah. Dalam setiap siklus guru melakukan pengamatan untuk mengetahui sejauh mana perhatian siswa terhadap materi thaharah yang diajarkan.

  c.

  Data Dokumentasi Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menggunakan dokumentasi sebagai salah satu teknik dalam memperoleh data.

  Dokumentasi yang dilakukan peneliti disimpan dalam bentuk foto. Dokumentasi ini dapat membantu guru dalam memantau kegiatan di kelas sehingga peneliti mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran pendidikan agama islam materi thaharah menggunakan metode group investigation. Dokumentasi foto tersebut juga dapat dijadikan sebagai sumber data yang dapat menguatkan data yang lain (Haryono, 2015: 83).

7. Analisis Data

  Penelitian yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis tindakan keberhasilan siswa, dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir pelajaran. Analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, menggolongkan, serta menyusun ke dalam kategorisasi atau mengklasifikasikan hasil penelitian (Suharsimi, 2014: 132). Analisis data digunakan untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah membuktikan hipotesis dansebagai pijakan untuk menemukan program aksi pada siklus selanjutnya.

  Teknik yang digunakan untuk analisis data pada penelitian ini adalah teknik deskriptif analitik. Hasil Belajar berupa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes kemudian diolah dengan menggunakan deskripsi presentase. Nilai yang diperoleh siswa dirata-rata untuk menemukan tingkat hasil belajar siswa dalam pembelajan pendidikan Agama Islam.

  Nilai presentase dihitung dengan ketentuan sebagai berikut: NP Keterangan: NP = nilai prosentase NK = nilai komulatif R = jumlah responden (Haryono, 2015: 125)

  Menurut Ainur Rofieq (Arifin, 2012: 278) salah satu cara penskoran tes yaitu penskoran dengan beda bobot. Penskoran dengan beda bobot, yaitu pemberian skor dengan memberikan bobot berbeda untuk sejumlah soal. Biasanya bobot butir soal menyesuaikan dengan tingkatan kognitif yang telah ditetapkan guru.

  Skor = Keterangan: B = jumlah soal yang dijawab benar b = bobot setiap soal Si = skor ideal (skor yang mungkin dicapai bila semua soal dijawab dengan benar)

G. Sitematika Penulisan

  BAB I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan. Metode penelitian mencakup rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data dan analisis data.

  BAB II Kajian Pustaka mencakup: hasil belajar, pendidikan agama Islam, metode group investigation. BAB III Metodologi Penelitian berisi tentang deskripsi pelaksanaan pra siklus meliputi rencana, pelaksanaan, pengamatan/ pengumpulan data dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II.

  BAB IV Hasil Penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi per siklus yang membahas mengenai data dari hasil pengamatan atau wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan, serta berisi pembahasan.

  BAB V Penutup berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Belajar a. Pengertian Belajar Kata atau istilah belajar bukanlah menjadi suatu hal yang baru lagi

  dan sudah sangat dikenal secara luas, namun dalam pembahasan tentang belajar ini terdapat beragam definisi yang dikemukakan oleh para ahli yang secara praktis sudah paham benar mengenai apa yang dimaksud dengan belajar. Thobroni, (2016: 18-19), mengemukakan beberapa definisi belajar menurut para ahli: 1)

  Morgan (dalam Purwanto, 2002: 84) menyatakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. 2)

  Itherington (dalam Purwanto, 2002: 84) menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.

  3) Travers (dalam Suprijono, 2009: 2) menyatakan bahwa belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.

  Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses belajar yang berulang-ulang dan menyebabkan adanya perubahan perilaku yang disadari dan cenderung bersifat tetap.

  Islam sebagai agama rahmah li al-

  „amin juga sangat

  mewajibkan umatnya untuk selalu belajar. Islam tidak hanya mewajibkan kepada setiap orang yang beriman untuk belajar saja, tetapi juga untuk mengajarkan apa yang telah diajarkan kepada mereka, seperti yang tercantum dalam QS. Al-Kahf: 66;

             

  Artinya: Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu

  supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"

  Selain tercantum dalam Al-Quran, Hadis Nabi Muhammad SAW. juga memuji pentingnya ilmu dan orang-orang yang terdidik.

  Beberapa hadis tentang pentingnya belajar dan menuntut ilmu antara lain, yaitu:

  ة ا ل ك ىَلَع بَلَط َو مِل س م َض ي ِم لِعل

ةَمِل س م

  ِرَف

  Artinya:

  ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. IbnuAbdil Barr) ب ل ط أ ِد هَّللا اَنِم

  ىَلِإ ِد حَم ل َم لِع لا

  Artinya : “Carilah ilmu sejak dalam buaian hingga keliang lahat” b.

  Tujuan Belajar Sardiman dalam Kastolani (2014: 67) mengemukakan tujuan dari belajar adalah sebagai berikut:

  1) Untuk Mendapatkan Pengetahuan

  Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir membutuhkan bahan pengetahuan dan kemampuan berpikir dapat memperluas pengetahuan.

  2) Penanaman Konsep Keterampilan

  Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan konsep memerlukan suatu keterampilan baik keterampilan jasmani yang dapat dilihat dan dialami, atau keterampilan ruhani yang menyangkut persoalan-persoalan penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan masalah dan merumuskan suatu masalah atau konsep.

  3) Pembentukan Sikap

  Guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi siswa. Ia harus cakap dalam mengarahkan motivasi dan berpikir bahwa pribadi guru harus dipakai sebagai uswah.

  Pada dasarnya tujuan dari belajar adalah untuk keluar dari kebodohan, berusaha menerangi kebodohan pada diri sendiri dan orang lain. Sedangkan secara eksplisit tujuan belajar adalah untuk mencapai tindakan instruksional, yang lazim dinamakan instructional

  effects , yang biasa berbentuk pengetahuan dan keterampilan.

  Sementara tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut nurturant effects. Bentuknya berupa kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari peserta didik “menghidupi” (live in) suatu sistem lingkungan belajar tertentu (Suprijono, 2011: 5).

  c.

  Ciri-Ciri Belajar Baharuddin dalam bukunya Teori Belajar dan Pembelajaran

  (2015: 38) menyimpulkan ciri-ciri belajar sebagai berikkut: 1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. 2) Perubahan perilaku relatif permanen. 3)

  Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial. 4)

  Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.

  5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.

  d.

  Prinsip-Prinsip Belajar Belajar sebagai sebuah proses yang sangat kompleks pada stiap individu perlu diperhatikan secara khusus, terutama pada siswa yang sedang menempuh pendidikan. Prinsip-prinsip belajar berikut ini merupakan prinsip yang harus disadari dan dilakukan siswa dalam belajar.

  Prinsip belajar menurut Sugiyono dan Hariyanto dalam Wiyani (2013: 120-122) yaitu sebagai berikut: 1)

  Belajar merupakan bagian dari proses perkembangan siswa, artinya belajar membantu proses perkembangan siswa menjadi lebih cepat.

  2) Belajar pada siswa berlangsung seumur hidup, artinya tidak hanya ketika sedang menempuh pendidikan.

  3) Keberhasilan belajar selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal siswa, artinya setiap komponen dan kondisi berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar.

  4) Belajar mencakup dan mnegembangkan semua aspek kehidupan, artinya belajar bukan sekedar mengembangkan fungsi kognitif siswa semata, melainkan seharusnya juga mengembangkan aspek- aspek afektif dan psikomotorik, moral, life skill, dan sebagainya.

  5) Belajar dapat berlangsung di sembarang tempat dan waktu, afrtinya siswa belajar tidak harus di kelas, tetapi juga dirumah, perpustakaan, kantin, pasar, mall, hutan, dan sebagainya apabila guru mampu mengorganisasikannya.

  6) Belajar berlangsung dengan atau tanpa guru, artinya proses belajar akan tetap terjadi meskipun guru tidak mnedampingi. Namun demikian, akan lebih baik dengan pendampingan guru.

  7) Cara belajar pada setiap siswa berbeda-beda, artinya sebuah cara belajar efektif untuk siswa tertentu, tetapi belum tentu efektif untuk siswa lain sehingga siswa seharysnya belajar dengan kecenderungan cara belajar masing-masing.

  Proses belajar akan selalu dihadapkan pada hambatan- hambatan proses belajar, artinya akan selalu ada faktor-faktor tertentu yang akan menghambat proses belajar sehingga perlu mencegah jangan sampai muncul penghambatan belajar. Namun demikian, apabila sudah terlanjur. Segera mencari solusi untuk mengurangi dan menghilangkan hambatan-hambatan.

  e.

  Faktor yang memengaruhi Belajar Menurut purwanto dalam (Thobroni 2016; 28-30) berhasil atau tidaknya proses belajar dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang dibedakan menjadi 2 golongan, sebagai berikut: 1)

  Faktor yang ada pada diri organisme tersebut yang disebut faktor individual. Faktor individual meliputi hal-hal berikut.

  a) Faktor kematangan atau pertumbuhan, faktor ini berhubungan erat dengan pertumbuhan organ-organ tubuh manusia.

  b) Faktor kecerdasan akal inteligensi, berhasil atau tidaknya seseorang mempelajari sesuatu dipengaruhi pula oleh faktor kecerdasan.

  c) Faktor latihan dan ulangan, dengan rajin berlatih, sering melakukan hal berulang-ulang kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki menjadi semakin dikuasai dan makin mendalam. d) Faktor motivasi, motifasi merupakan dorongan bagi suatu organisme untuk melakukan sesuatu.

  e) Faktor pribadi, setiap manusia memiliki sifat kepribadian masing-masing yang berbeda dengan manusia lainnya.

  2) Faktor Sosial

  a) Faktor keluarga atau keadaan rumah tangga.

  b) Suasana dan suasana keluarga yang bermacam-macam turut menentukan bagaimana dan sampai dimana belajar dialami anak-anak.

  c) Faktor guru dan cara mengajar.

  d) Faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar.

  e) Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia.

  f) Faktor motivasi sosial.

2. Hasil Belajar a.

  Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaa teori mata pelajaran saja, tapi juga penguasaan kebiasaan, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macam- macam keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan.

  Hamalik (2002:45) menyatakan bahwa Hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku.

  Sudjana dan Ibrahim (dalam Asep, 2013: 20) berpendapat bahwa setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa, disamping diukur dari segi prosesnya, artinya seberapa jauh tipe hasil belajar dimiliki siswa.Baik buruknya hasil belajar dapat dilihat dari hasil pengukuran yang berupa evaluasi, selain mengukur hasil belajar penilaian dapat juga ditujukan kepada proses pembelajaran, yaitu untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

  Menurut A.J. Romizowski hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance).

  Menurut Usman (dalam Asep, 2013: 16-20) menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru sebelumnya yang dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yakni domain kognitif, afektif, dan psikomotorik.

  b.

  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar menurut munadi

  (2008:24) meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu: 1)

  Faktor Internal

  a) Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat memengaruhi siswa dalam menerima materi pelajaran.

  2) Faktor Psikologis

  Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut memengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi (IQ), Perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya nalar siswa. 3)

  Faktor Eksternal

  a) Faktor Lingkungan

  Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar, yang meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki ventilasi udara yang kurang tentunya akan berbeda suasana belajarnya dengan yang belajar di pagi hari yang masih segar dan di ruang yang cukup mendukung.

  b) Faktor Instrumental

  Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan guru.

3. Pendidikan Agama Islam a.

  Pengertian Pendidikan Agama Islam Rifley (1998) pendidikan agama merupakan pengajaran tentang keyakinan, ibadah dan keyakinan keagamaan yang menuntut siswa untuk menerapkan dalam kehidupannya sebagai upaya pengembangan diri.

  Darajat (2001:172) pendidikan agama adalah suatu usaha yang secara sadar dilakukan guru untuk dilakukan guru untuk mempengaruhi siswa dalam rangka pembentukan manusia beragama.

  Depdiknas (2001:8) menyatakan bahwa pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam menjalankan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci al-

  Qur‟an dan Hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan serta penggunaan pengalaman.

  b.

  Pengertian Thaharah Menurut Abdurrahman (2006:24), secara bahasa, thaharah berarti bersih atau suci, sedangkan dalam tinajuan agama berarti mengerjakan sesuatu yang menyebabkan seseorang diperbolehkan mengerjakan sholat.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SALAT KELAS III MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SD NEGERI 3 PINGIT PRINGSURAT TEMANGGUNG - Test Repository

0 2 126

PENINGKATAN PEGUASAAN PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SURAT AL IKHLAS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV SDN NGABLAK 2 KEC. NGABLAK KAB.MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 2 129

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIIIC SMPN 2 TUNTANG, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 135

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI FIQIH DENGAN METODE BAHTSUL MASA’IL PADA SISWA KELAS VII DI SMP IT AL-ITTIHAD SALAMAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017

0 2 113

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS XI AGAMA MAN 2 SEMARANG KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 110

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI TOLERANSI MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS XI BOGA 1 SEMESTER I SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Test Repository

0 3 167

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF JAMBU KEC JAMBU KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018

0 1 166

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) METERI HUKUM BACAAN TAJWID MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 182

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 120

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA MELALUI METODE THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN GETASAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 11 142