PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKIDAH AKHLAK DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY (DUA TINGGAL DUA TAMU) PADA SISWA KELAS X BAHASA DI SMA NEGERI 3 KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI

MATERI AKIDAH AKHLAK DENGAN METODE

TWO STAY TWO STRAY (DUA TINGGAL DUA TAMU)

  

PADA SISWA KELAS X BAHASA DI SMA NEGERI 3 KOTA

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

  

Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh :

  

BETI AYU SURYANI

NIM.111-14-092

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

TAHUN 2018

  Prof. Dr.H. Mansur, M.Ag Dosen IAIN Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lampiran : 4 Eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Sdri. Beti Ayu Suryani Kepada Yth : Rektor IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu'alaikum Wr.Wb.

  Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya terhadap mahasiswa berikut ini: Nama : BETI AYU SURYANI NIM : 111-14-092 Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul Skripsi : Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Akidah Akhlak dengan Metode Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) pada Siswa Kelas X Bahasa di SMA Negeri 3 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

  Dengan ini kami mohon kepada Bapak Rektor IAIN Salatiga agar skripsi saudari tersebut diatas segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

  Salatiga, 07 Maret 2018 Pembimbing

  Prof.Dr.H. Mansur, M.Ag

SKRIPSI NIP. 1968 06131994031 0004

  

MOTTO

Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah,

niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam

urusannya ( Q.S. At-Talaq:04 ).

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Ayah bundaku tercinta, Mono dan Nyami yang selalu dengan sabar mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk penulis.

  2. Calon Suamiku tercinta Jatmiko Pitoyo yang selalu memberi dukungan dan motivasi sehingga terselesainya skripsi ini dengan lancar

  3. Adikku tersayang Dhimas Adam Sukmana dan Winda Oktavia yang selalu memberi dukungan sehingga terselesainya skripsi ini dengan lancar

  4. Spesial Prof. Dr.H. Mansur, M.Ag, yang tidak henti-hentinya membimbing dan meluangkan waktunya

  5. Arsyila Yasna Malaika, Terima kasih atas ide-ide kreatifnya sehingga skripsi dapat tersusun dengan baik.

  6. Teman-teman Jurusan Tarbiyah Progdi. PAI angkatan 2014 yang setia menemani dan memberi motivasi.

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam pencipta langit dan bumi beserta isinya yang telah memberikan segala rahmat, taufik dan hidayah- Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada pemimpin umat dan penutup para Rasul, Muhammad SAW yang telah membimbing dan mendidik manusia dari masa kegelapan menuju masa yang sangat terang benderang dengan syariatnya yang lurus.

  Skripsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Akidah Akhlak dengan Metode Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) pada Siswa Kelas X Bahasa di SMA Negeri 3 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018

  ” ini, diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Salatiga.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual.

  Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi- tingginya kepada :

1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

  (IAIN) Salatiga 2. Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  (FTIK)

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M. Ag selaku Ketua Program Pendidikan Agama

  Islam (PAI) 4. Prof. Dr.H. Mansur, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

  5. Seluruh Dosen dan Karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi

  6. Ayah dan Ibuku tercinta Mono dan Nyami yang selalu dengan sabar mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk penulis 7. Sahabat-sahabatku PAI angkatan 2014 yang telah menemani hari-hari saat kuliah di IAIN Salatiga.

  Semoga segala amal yang telah diperbuat akan menjadi amal saleh, yang akan mendaptakan pahala yang berlipat dari Allah SWT, kelak di kemudian hari.

  Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.ya rabbal „alamin.

  Salatiga, 18 Februari 2018 Yang menyatakan BETI AYU SURYANI

  

ABSTRAK

  Suryani, Beti Ayu. 2017. Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Akidah Akhlak dengan Metode Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) pada Siswa Kelas X Bahasa di SMA Negeri 3 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018).

  Kata kunci: Prestasi Belajar, PAI, Two stay two stray Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan Prestasi Belajar PAI Materi

  Akidah Akhlak dengan Metode Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) pada Siswa Kelas X Bahasa di SMA Negeri 3 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

  Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar yang berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

  Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, tes, dan pengamatan langsung selama proses pembelajaran.Tekni analisis data yang digunakan adalah teknis analisis deskriptif, kualitatif dan kuantitatif.

  Hasil penelitian bahwa metode Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) dapat meningkatkan Prestasi Belajar PAI Materi Akidah Akhlak pada Siswa Kelas

  X Bahasa di SMA Negeri 3 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Pertemuan pertama Siklus I dapat disimpulkan bahwa siswa yang mendapat nilai tuntas dengan KKM 75 sebanyak 6 Siswa atau 31,57 % dan yang belum tuntas sebanyak

  13 Siswa atau 68,43 % dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 70. Sedangkan mengalami peningkatan pada siklus kedua. nilai tuntas dengan KKM 75 sebanyak

  19 Siswa atau 100 % dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 81,31.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ....................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv HALAMAN DEKLARASI DAN PERNYATAAN KESEDIAAN DIPUBLIKASIKAN ........................................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................... vi HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix ABSTRAK .......................................................................................................... xi DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5 E. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 6 F. Penegasan Istilah ......................................................................... 6 G. Metode Penelitian........................................................................ 8 H. Teknik Analisa Data .................................................................... 10 I. Sistematika Penulisan Skripsi ..................................................... 21 BAB II KAJIAN TEORI A. Prestasi Belajar ............................................................................ 23 1. Pengertian Prestasi Belajar .................................................... 23 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............. 25 3. Bentuk-Bentuk Upaya Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ..................................................................................... 42 4. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar ............................ 43

  5. Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar ................. 45 B. Pendidikan Agama Islam Jenjang SMA ..................................... 50 C. Metode Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) .................... 60

  D. Kriteria Ketuntasan Minimal ....................................................... 65 E.

  Penelitian yang Relevan .............................................................. 67

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum di SMA Negeri 3 Salatiga ............................. 70 1. Sejarah singkat SMA Negeri 3 Salatiga ................................ 70 2. Identitas di SMA Negeri 3 Salatiga ...................................... 71 3. Kepala Sekolah ...................................................................... 72 4. Visi Misi ................................................................................ 72 5. Struktur organisasi sekolah ................................................... 74 6. Keadaan Pendidik dan siswa ................................................. 75 B. Subyek Penelitian dan Karakteristik ........................................... 77 C. Deskripsi Siklus .......................................................................... 79 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 87 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... 96 B. Saran ...................................................................................... 97 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Guru adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap

  pendidikan murid, baik secara individual atau kelompok baik sekolah atau di luar sekolah. Guru dalam arti kata digugu dan ditiru jadi guru adalah pembimbing dan pengajar, pembimbing artinya pembentuk watak, perilaku, dan akhlak anak didik (transfer of values) (Akhmal Hawi, 2006:57). Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011:107), menyatakan bahwa guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan. Unsur manusia lainnya adalah anak didik. Guru dan anak didik berada dalam suatu relasi kejiwaan. Keduanya berada dalam proses interaksi edukatif dengan tugas dan peranan yang berbeda.

  Guru yang mengajar dan mendidik dan anak didik yang belajar dengan menerima bahan pelajaran dari guru di kelas.

  Dari pengertian di atas, dapat dipahami pendidikan Islam merupakan proses bimbingan perkembangan jasmani dan rohani manusia melalui ajaran Islam dengan memperhatikan fitrah manusia yang ada pada diri manusia dimana manusia mampu melaksanakan tugas-tugas hidupnya sesuai dengan tujuan pencipta-Nya (Akhmal Hawi, 2005:159).

  Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan upaya sadar dan terencana untuk menyiapkan siswa dalam mengenal, meyakini, memahami, menghayati dan bertakwa berakhlak mulia, mengamalkan ajaran Agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-

  Qur’an dan Al-Hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan serta penggunaan pengalaman (Ramayulis, 2005:21). Jadi, Pendidikan Agama Islam adalah orang yang mengajarkan materi-materi pendidikan Agama Islam kepada siswa, agar siswa menjadi orang berilmu pengetahuan, beriman dan berakhlak mulia.

  Pendidikan Agama Islam membimbing dan melatih agar siswa cerdas secara lahir dan batin. Pendidikan Agama Islam membimbing siswa agar menjadi hamba pengabdi kepada Allah SWT dari dunia hingga akhirat. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan dan perwujudan individu. Pada prinsipnya pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dengan memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (Permendiknas, 2011:7).

  Dari observasi penulis pada tanggal 06 Nopember 2017 sampai dengan tanggal 11 Nopember 2017 di SMA Negeri 3 Kota Salatiga, bahwa pelaksanaan pembelajaran guru di sana masih banyak menggunakan metode konvensional khususnya guru Pendidikan Agama Islam. Materi pembelajaran Akidah Akhlak lebih banyak terfokus pada penyampaian materi dan pengisian lembar kerja siswa sedangkan pembelajaran PAI secara praktek tidak diaplikasikan sehingga berdampak pada pencapaian hasil pembelajarannya. Hal tersebut tentunya disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya kemampuan guru dalam mengelola komponen-komponen pembelajaran. Dalam aplikasi metode dan penggunaan media pembelajaran pun cenderung kaku dan tidak maksimal karena siswa hanya diberi tugas untuk mengisi LKS kemudianguru memberikan nilai. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi kurang efektif.

  Ketercapaian hasil belajar siswa bukan hanya dilihat dari metode atau cara penyampaian materi kepada siswa, akan tetapi proses belajar mengajar siswa sangat berperan penting dalam meningkatkan tercapainya hasil belajar siswa.

  Untuk meningkatkan hasil pembelajaran tersebut diperlukan upaya perbaikan dalam model pembelajarannya. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dengan mengacu pada pembelajaran yang berpusat pada siswa.Di dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki model, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengenai pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki model itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar.

  Seperti diungkapkan oleh Slameto (2013:65), bahwa metode mengajar digunakan untuk memotivasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi ataupun menjawab suatu pertanyaan yang bertujuan agar siswa mampu berfikir dan mengemukakan pendapatnya sendiri di dalam menghadapi segala hal persoalan.

  Penggunaan metode sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan kreatifitas serta minat belajar siswa terhadap semua mata pelajaran yang akan diajarkan khusunya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ini perlu mendapat perhatian khusus, karena minat merupakan salah satufaktor penunjang keberhasilan proses belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi hasil belajar siswa yang kurang baik pula.

  Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan ajar sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, serta penggunaan metode yang kurang menarik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar. Untuk itu disinilah penggunaan metode dalam belajar sangat penting agar siswa tidak bosan ketika sedang mengikuti pelajaran atau ketika proses belajar mengajar berlangsung. Dalam hal ini salah satu metode yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar disekolah, terutama dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah metode kerja kelompok. Didalam kerja kelompok ini proses interkasi siswa terlibat, saling tukar informasi, memecahkan masalah, siswa berperan aktif, tidak pasif dalam interaksi tersebut.

  Temuan di SMA Negeri 3 Salatiga saat di lakukan Pra Siklus hanya ada 7 siswa yang tuntas KKM 75 atau 36, 84 %. Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis melakukan penelitian tindakan kelas yang akan tertuang dalam skripsi dengan judul:

  Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Akidah Akhlak dengan

  Metode Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X Bahasa di SMA Negeri 3 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018)”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil sebuah rumusan masalah yaitu : Apakah penggunaan Metode Two stay

  two stray (dua tinggal dua tamu) dapat meningkatkan Prestasi Belajar PAI

  Materi Akidah Akhlak pada Siswa Kelas X Bahasa di SMA Negeri 3 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Prestasi Belajar PAI Materi Akidah Akhlak dengan Metode Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) pada Siswa Kelas X Bahasa di SMA Negeri 3 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

  D. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian ini terbagi dua, yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.

  1. Secara teoritis, penelitian ini mendukung teori yang sudah ada dan dapat membantu meningkatkan kemampuan prestasi belajar siswa mata pelajaran PAI pokok bahasan Akidah Akhlak menggunakan metode Two stay two (dua tinggal dua tamu) dalam proses pembelajaran.

  stray 2.

  Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu: a.

  Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah strategi baru yang tepat dalam meningkatkan kemampuan prestasi belajar siswa mata pelajaran mata pelajaran PAI pokok bahasan Akidah Akhlak menggunakan metode Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) dalam proses pembelajaran.

  b.

  Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gairah belajar dalam pelajaran, sehingga siswa lebih mandiri, menumbuhkan mental yang kuat, termotivasi dan menjadikan siswa mampu bersikap kritis terhadap prestasi belajar.

  c.

  Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan positif terhadap penggunaan metode Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) untuk meningkatkan prestasi belajar.

  E. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian (Saifuddin Azwar, 2010:49). Hipotesis yang diajukan oleh penulis adalah Penggunaan Metode Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) dapat meningkatkan prestasi belajar pada Mata Pelajaran PAI Materi Akidah Akhlak Kelas X Bahasa di SMA Negeri 3 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

  F. Penegasan Istilah 1. Prestasi Belajar

  Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah diakukan, dikerjakan, dan sebagainya) (1991: 787). Sedangkan menurut Saiful Bahri Djamarah (1994: 20-21), bahwaprestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

  Jadi, prestasi belajar adalah perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu.

  2. Pelajaran PAI

  Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk menyakini, memahami dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Muhaimin, 2002:183).

  Jadi, Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama serta menjadikannya sebagai pedoman sebagai pandangan hidup.

  3. Metode Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) adalah suatu model

  pembelajaran dimana siswa belajar memecahkan masalah bersama anggota kelompoknya, kemudian dua siswa dari kelompok tersebut bertukar informasi ke dua anggota kelompok lain yang tinggal (Amin Suyitno, 2005:3). Dalam model pembelajaran Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) (Dua Tinggal Dua Tamu), siswa dituntut untuk memiliki tanggungjawab dan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

  Model pembelajaran Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) ini memberi kesempatan kepada kelompok untuk mengembangkan hasil informasi dengan kelompok lainnya.Selain itu, struktur Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) ini memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil kesempatan kepada kelompok lain. Banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan individu. Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain. Padahal dalam kenyataan hidup diluar sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu dengan yang lainnya.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK).

  PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar yang berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. PTK merupakan suatu tindakan yang bersifat reflektif oleh para pelaku tindakan, dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional mengenai tindakan mereka dalam bertugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran dilaksanakan.

  Penelitian tindakan Kelas (PTK), atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Classroom Action Research, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas dengan penekanan pada menyempurnaan atau praktek dan proses pembelajaran (Susilo, 2007:16). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsimi Arikunto. dkk, 2010:3).

  Adapun tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah: a. Peningkatan dan perbaikan praktik pembelajaran.

  b.

  Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah c.

  Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam kelas.

  d.

  Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan e. Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable).

  Tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, meliputi ; (1) planning (perencanaan), (2) Action (tindakan), (3) Observation (pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi) Lebih jelasnya sebagai berikut : a.

  Tahap Perencanaan (planning) Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ).

  2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlakukan saat proses pembelajaran berlangsung.

  3) Menyusun soal test. 4) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan siswa. 5)

  Membuat skenario perbaikan b. Tahap Tindakan (action)

  1) Guru membuat skenario atau konsep pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.

  2) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat c.

  Tahap Pengamatan (observation) Pada tahap ini segala aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat dan danilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Aktivitas guru antara lain: pemberian motivasi belajar, kejelasan dan sistematika penyampaian materi, pengelolaan pembelajaran, kejelasan suara, penguasaan bahan, tuntutan pencapaian atau ketercapaian kopetensi siswa, memberikan evaluasi, ketetapan strategi pembelajaran. Sedangkan aktivitas siswa antara lain: memperhatikan penjelasan guru, bertanya mengenai materi yang belum jelas, rasa ingin tahu siswa meningkat, mengerjakan soal evaluasi, kerjasama dengan kelompok, keaktifan dalam kelompok.

  d.

  Tahap Analisis dan Refleksi (reflection) Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian, maka terdapat beberapa tahap refleksi (reflection), yang meliputi :

  1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran. 2) Evaluasi hasil observasi. 3)

  Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada siklus II dan siklus III (Suharsimi Arikunto. dkk, 2010:20).

  Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan seterusnya.

  Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut di atas adalah unsur untuk membentuk siklus, yaitu satu putaran beruntun yang kembali kelangkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi. Dalam PTK ini, peneliti menggunakan kegiatan pembelajaran yang terbentuk dalam sebuah siklus yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Untuk lebih jelasnya mengenahi langkah-langkah siklus dalam penelitian tindakan kelas dapat dilihat gambar di bawah ini :

  Gambar. 3.1. Langkah-langkah Siklus Penelitian 2.

   Waktu dan Subjek Penelitian

  Penelitian akan dimulai tanggal 08 Desember

  • – 20 Januari 2018 adapun subjek penelitian yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah Siswa kelas X Bahasa SMA Negeri 3 Kota Salatiga yang berjumlah 19 Siswa.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Dalam penelitian tindakan kelas, peneliti memakai 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Sebelum peneliti melaksanakan siklus, terlebih dahulu diadakan pre tes yaitu untuk mengetahui sejauhmana kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang telah diajarkan sebelumnya yaitu Akidah Akhlak dengan Pokok Bahasan Demokrasi. Nilai dari soal akan digunakan sebagai skor awaldalam menentukan poin bagi kemajuan tim.

  Sedangkan untuk tiap

  • – tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, danrefleksi.

  Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi partisipasif antara guru mata pelajaran PAI kelas X Bahasa SMA Negeri 3 Salatiga dengan peneliti.

  a.

  Siklus I 1)

  Perencanaan tindakan (planning) Merupakan tahapan awal dalam penelitian tindakan kelas.

  Kegiatan utama pada tahap ini adalah menyusun rancangan tindakan kelas yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran. Adapun persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan tindakan siklus I diantaranya: a)

  Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) b)

  Membuat instrumen pengamatan yang terdiri dari lembar observasi dan pedoman wawancara

c) Menyiapkan media yang diperlukan dalam rencana tindakan kelas.

  2) Pelaksanaan tindakan (acting)

  Tahap pelaksanaan ini meliputi: Pendahuluan dan kegiatan inti 3)

  Kegiatan Inti

  a) Ekplorasi

  Guru meminta membaca Q.S. Ali Imran : 159 dan Asy- Syura : 38 dengan baik dan benar, menyebutkan arti Q.S. Ali Imran; 159 dan Asy-Syura; 38 dan mengidentifikasi ciri-ciri orang yang demokratis sesuai dengan QS Ali Imran: 159 dan Asy - Syura: 38.

  b) Elaborasi

  (1) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang belum jelas

  (2) Peserta didik diarahkan untuk membacaQ.S. Ali Imran : 159 dan Asy-Syura : 38

  (3) Gurumelakukan tanya jawab tentang Q.S. Ali Imran : 159 dan

  Asy-Syura : 38 beserta ciri-ciri orang yang demokratis (4)

  Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang belum jelas (5)

  Setelah materi disampaikan, guru mengajak siswa untuk menunjukkan perilaku yang demokratis seperti yang terkandung dalam QS Ali Imran;159 dan Q.S. Asyura; 38. (6)

  Guru mengulang-ulang bacaan dan menjelaskan arti yang terkandung dalam QS Ali Imran;159 dan Q.S. Asyura; 38 c)

  Konfirmasi (1)

  Guru memberikan siswa lembar kerja materi QS Ali Imran;159 dan Q.S. Asyura; 38 (2)

  Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.

  d) Penutup, pada tahap ini guru menyampaikan ulasan terhadap jawaban atau tanggapan siswa serta membuat kesimpulan dan memberikan penguatan terhadap jawaban atau tanggapan siswa.

  4) Pengamatan (Observation)

  Pada tahap ini guru melaksanakan observasi atau pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan berpedoman pada lembar observasi.

  5) Refleksi

  Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengungkapkan kembali apa yang sudah dilakukan, dari pelaksanaan tindakan dan observasi, maka diperoleh informasi tentang penerapan metode Two

  stay two stray (dua tinggal dua tamu). Kemudian hasilnya dianalisis

  dan disimpulkan bersama oleh peneliti dan observer untuk mengetahui apakah tindakan yang dilaksanakan sudah berjalan sesuai tujuan yang diinginkan atau belum.

  b.

  Siklus II Siklus ini merupakan tahap perbaikan dari siklus I . siklus ini bertujuan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus II ini sama dengan tahapan pada siklus I, hanya pada siklus II ini lebih ditekankan pada perbaikan siklus I.

  Tahapan yang dilakukan pada siklus II ini adalah: 1)

  Perencanaan (planning) Pada tahap ini tindakan yang dilakukan adalah menyusun rancangan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan sebagaimana pada siklus I. 2)

  Pelaksanaan tindakan (action) Tahap pelaksanaan ini meliputi: Pendahuluan, dimulai dengan salam, berdoa bersama, presensi siswa dan apersepsi dan motivasi serta kegiatan inti

  3) Kegiatan Inti

  a) Ekplorasi

  Guru meminta membaca Q.S. Ali Imran : 159 dan Asy- Syura : 38 dengan baik dan benar, menyebutkan arti Q.S. Ali Imran; 159 dan Asy-Syura; 38 dan mengidentifikasi ciri-ciri orang yang demokratis sesuai dengan QS Ali Imran: 159 dan Asy - Syura: 38.

  b) Elaborasi

  (1) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang belum jelas

  (2) Peserta didik diarahkan untuk membacaQ.S. Ali Imran : 159 dan Asy-Syura : 38

  (3) Gurumelakukan tanya jawab tentang Q.S. Ali Imran : 159 dan

  Asy-Syura : 38 beserta ciri-ciri orang yang demokratis (4)

  Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang belum jelas (5)

  Setelah materi disampaikan, guru mengajak siswa untuk menunjukkan perilaku yang demokratis seperti yang terkandung dalam QS Ali Imran;159 dan Q.S. Asyura; 38. (6)

  Guru mengulang-ulang bacaan dan menjelaskan arti yang terkandung dalam QS Ali Imran;159 dan Q.S. Asyura; 38 c) Konfirmasi

  (1) Guru memberikan siswa lembar kerja materi QS Ali Imran;159 dan Q.S. Asyura; 38

  (2) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.

  d) Penutup, pada tahap ini guru menyampaikan ulasan terhadap jawaban atau tanggapan siswa serta membuat kesimpulan dan memberikan penguatan terhadap jawaban atau tanggapan siswa

  4) Pengamatan (observation)

  Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran pada siklus II untuk mengetahui kekurangan yang terjadi pada siklus I.

  5) Refleksi

  Data dan informasi yang telah didapatkan kemudian didiskusikan oleh peneliti dan observer yang kemudian akan dijadikan sebagai landasan untuk menentukan apakah tujuan yang diharapkan sudah tercapai atau belum. Apabila pada siklus II ini sudah terjadi peningkatan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, maka penelitian akan dihentikan.

4. Teknik Pengumpulan Data

  Dalam hal ini, peneliti menggunakan beberapa metode untuk menggali informasi yang dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti untuk memperoleh informasi antara lain: a.

  Metode Observasi Metode observasi adalah tekhnik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-

  Abdurrahmat

  pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran (

  Fathoni, 2001:104). Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang

  berkaitan dengan situasi proses pembelajaran PAI di kelas X Bahasa SMA Negeri 3 Salatiga.

  b.

  Tes Metode tes adalah metode penyelidikan yang menggunakan soal soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas-tugas lain yang telah distandarisasikan. Dilihat dari caranya orang mengerjakan test seakan- akan seperti eksperimen, namun kedua metode ini berbeda. Pada eksperimen, orang dengan sengaja menerapkan treatment atau perlakuan dan ingin mengetahui efek dari treatment tersebut. Pada test orang ingin mengetahui kemampuan-kemampuan ataupun sifat-sifat lain dari testee. Pada test yang penting adalah telah adanya standarisasi di mana ini tidak Suharsimi Arikunto, 1980:217-218). terdapat dalam eksperimen (

  Metode tes digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi belajar PAI melalui metode Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) sebagai evaluasi setelah proses pembelajaran berlangsung. Tes yang digunakan adalah tes tertulis.

  c.

  Dokumentasi

  Dokumentasi terdiri atas tulisan pribadi seperti buku harian, surat-surat dan dokumen resmi (

  S. Nasution, 2002:85).

  Metode dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui dan mendapatkan daftar nama peserta didik yang menjadi sampel penelitian tindakan kelas.

5. Instrumen Penelitian

  Instrumen yang peneliti gunakan untuk menilai tingkat keberhasilan peserta didik adalah Instrumen evaluasi. Instrumen ini digunakan untuk memperoleh hasil yang telah sesuai dengan kenyataan yang dievaluasi. Sedang bentuk evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik adalah soal pilihan ganda sebanyak 25 soal, dimana setiap item yang benar nilai 1 dan salah 0. Serta uraian sebanyak 5 soal, setiap item yang benar nilai 2.

  Tabel. 1. 3. Hasil Tes No Nama Nilai Tes Keterangan Tuntas Tidak Tuntas

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 Jumlah Rata-rata

H. Teknik Analisis Data 1. Nilai Rata-rata Kelas

  Data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes, atau dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis data deskriptif untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran PAI dengan penerapan metode Two stay two stray (dua tinggal dua tamu).

  Semua data hasil penelitian di analisis dengan menggunakan deskriptif Persentase, hasil penelitian dianalisis dua kali yaitu analisis ketuntasan belajar secara individu dan analisis ketuntasan belajar secara klasikal. Ketuntasan belajar secara individu menggunakan rumus berikut:

  skoryangdi capai

  Nilai = x 100 %

  skormaksim al

  Dengan kriteria ketuntasan yang ditunjukkan tabel berikut:

  Nilai Kriteria Ketuntasan

  < 75 Tidak Tuntas Tuntas

  ≥ 75 Sedangkan untuk mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal digunakan rumus berikut:

  n

  1 

  P =

  x 100 % n

  2 

  Keterangan : P = Nilai ketuntasan belajar

  = Jumlah peserta didik tuntas belajar ∑n

  1

  2 = Jumlah total peserta didik

  ∑n 2.

   Indikator Keberhasilan

  Indikator pencapaian dalam penelitian tindakan Kelas X ini adalah meningkatnya prestasi belajar peserta didik. apabila peserta didik mampu memperoleh nilai dengan KKM 75 dan meningkatnya prestasi belajar ditandai rata-rata nilai hasil lebih dari 75. Dan rata-rata siswa yang mendapatkan nilai tersebut dinyatakan tuntas apabila telah mencapai 85 % dari jumlah siswa kelas X Bahasa yang ada di SMA Negeri 3 Kota Salatiga.

I. Sistematika Penulisan

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis bagi dalam beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut: Sebelum memasuki Bab pendahuluan akan penulis kemukakan terlebih, halaman judul, lembar persetujuan, lembar pengesahan, motto, abstraksi, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

  Bab I Pendahuluan berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Metode Penelitian (Rancangan Penelitian, Subjek Penelitian, Langkah-langkah Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, Pengumpulan Data) dan Analisis Data. Bab II Kajian Teori (berisi Prestasi Belajar, Mata Pelajaran PAI, Metode Two stay two stray (dua tinggal dua tamu) danKajian Pustaka.

  Bab III Pelaksanaan Penelitian yaitu Deskripsi Pelaksanaan Siklus I (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi), Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.

  Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi Deskripsi per siklus (data hasil penelitian, refleksi) serta Pembahasan. Bab V Penutup. Bab ini merupakan Bab terakhir yang terdiri dari uraian, kesimpulan, dan saran-saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Prestasi adalah hasil, kinerja (Eko Endarmoko, 2007:317). Adapun pengertian prestasi menurut WJS. Poerwadarminta adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan

  sebagainya) dan menurut Mas’ud Khasan Abdul Qohar (2007, 65) dalam kamus ilmiah populer, prestasi adalah apa yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan kerja (W.J.S Poerwadarminta, 1982:768).

  Sedangkan Belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah menuntut ilmu, bersekolah, berlatih. Untuk menjelaskan maksud tersebut disini dipaparkan pengertian belajar: a.

  Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku manusia sebagai hasil dari pengalaman, tingkah laku dapat bersifat jasmaniah (kelihatan) dapat juga bersifat intelektualatau merupakan suatu sikap sehingga tidak dapat dilihat.

  b.

  Belajar merupakan suatu proses timbulnya atau berubahnya tingkah laku melalui latihan (pendidikan) yang membedakan dari perubahan oleh faktor-faktor yang tidak dapat digolongkan dalam latihan (pendidikan). c.

  Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman (Muhaimin, 1996:37).

  Jadi belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman dan proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan (Oemar Hamalik, 2007:27-28).

  Prestasi belajar merupakan simbol dari keberhasilan seorang siswa dalam studinya. Menurut Bloom salah satu tokoh Humanistik menyebutkan bahwa prestasi belajar adalah sebagai perubahan tingkah laku meliputi tiga ranah yang disebut Taksonomi. Tiga ranah dalam Taksonomi Bloom adalah: a.

  Domain kognitif, terdiri atas enam tingkatan: Pengetahuan, Pemahaman, Aplikasi, Analisis, Sintesis, Evaluasi.

  b.

  Domain psikomotor, terdiri atas lima tingkatan: Peniruan, Penggunaan, Ketepatan, Perangkaian, Naturalisasi.

  c.

  Domain afektif terdiri atas lima tingkatan: Pengenalan, Merespon, Penghargaan, Pengorganisasian, Pengamalan (Asri Budiningsih, 2005:75).

  Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor Kognitif, Afektif dan Psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan atau ketrampilan yang dinyatakan sesudah hasil penelitian.

  Jadi, prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester bahkan Ujian Akhir Nasional dan ujian-ujian masuk Perguruan Tinggi.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut: a.

  Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal), terdiri dari faktor fisiologis, psikologis dan kematangan.

  1) Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh (kesehatan).

  Kondisi tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajari kurang dipahami.

  Untuk mempertahankan jasmani yang sehat maka siswa dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Selain itu siswa juga dianjurkan memilih pola istirahat dan olah raga ringan yang berkesinambungan.

  Tingkat kesehatan indera pendengar dan indera penglihat juga mempengaruhi siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan. Untuk mengatasi kemungkinan timbulnya masalah mata dan telinga, maka sebaiknya guru bekerjasama dengan sekolah untuk memperoleh bantuan pemeriksaan rutin dari dinas kesehatan. Kiat lain adalah menempatkan siswa yang penglihatan dan penglihatan dan pendengarannya kurang sempurna di deretan bangku terdepan secara bijaksana (Muhibbin Syah, 2005:145-146).

  2) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh

  (intelegensi, perhatian, sikap siswa, bakat, minat, motivasi)

  a) Intelegensi

  Intelegensi adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuannya (Ngalim Purwanto, 2007:52). Tingkat intelegensi siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan intelegensi siswa maka semakin besar peluangnya meraih sukses, demikian pula sebaliknya.

  b) Perhatian

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH

1 23 105

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA ALQUR’AN MELALUI METODE YANBUA PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 SALATIGA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 132

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MENGENAL UANG BAGI SISWA KELAS III SEMESTER II SDN SIDOREJO LOR 03 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

0 1 124

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 153

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 135

PENGARUH PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA KELAS X SMA 3 NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 110

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI TAHARAH DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 126

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MATERI AYAT-AYAT TENTANG AKHLAK DENGAN METODE AL-BAYAN PADA SISWA KELAS X SMK SARASWATI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 200172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 137