PENGARUH PEMBIASAAN PRAKTIK KEAGAMAAN DI SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN IBADAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TRETEP KEC. TRETEP KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2 0 1 0 - Test Repository
PENGARUH PEMBIASAAN PRAKTIK KEAGAMAAN DI SEKOLAH
TERHADAP PENINGKATAN IBADAH PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI TRETEP KEC. TRETEP KAB. TEMANGGUNG
TAHUN 2 0 1 0 S K R I P S IDiajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
JURUSAN TARBIYAH
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
Jl. Tentara Pelajar No.02 Salatiga Telp.323433-323706
Kode Pos 57021
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp :
Hal :
Yth. Ketua STAIN Di
Salatiga Assalamu’alaikum Wr.Wb. Bersama ini kami kirimkan skripsi mahasiswa ; Nama : RUSMAN NIM :11408291 Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul : Pengaruh Pembiasaan Praktik Keagamaan di Sekolah
Terhadap Peningkatan Ibadah Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tretep Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung Tahun
2010
KEMENTRIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) S ta d io n 0 3 telp. ( 0 2 9 8 ) 3 2 3 7 0 6 , 3 2 3 4 3 3 S a la tig a 5 0 7 2 1 Jl.
W e b s ite :
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi saudara Rusman dengan nomer induk Mahasiswa 11408291 yang betjudul “PENGARUH PEMBIASAAN PRAKTIK KEAGAMAAN DI SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN IBADAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TRETEP, KECAMATAN TRETEP, KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009/2010 ”, telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal
25September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Satjana Pendidikan Islam (S.Pd.i) Salatiga, 25 September 2010
16 Syawal 1431 H Panitia Sidang
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah i n i : : RUSMAN
Nama NIM : 11408291 Jurusan : PAI
: Tarbiyah Fakultas
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian dengan judul: “Pengaruh Pembiasaan Praktik Keagamaan di Sekolah Terhadap Peningkatan Ibadah pada Siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Tretep Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung Tahun 2010” merupakan hasil karya sendiri.
Apabila terdapat pernyataan palsu, penulis siap dituntut sesuai dengan undang - undang yang berlaku.
Peneliti
RUSMAN
NIM. 11408291
M O T T O " ^ u
I I
1 Artinya : Sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar, dan sungguh, mengingat Allah itu adalah lebih utama.
4 vj L# JO 1^ 14-01 >L*uejiJ I ^
Dan Alloh Maha Mengetahui dengan apa yang kamu kerjakan. ( Q.S Al Ankabut: 45 )
Prestasi belajar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih melalui pembelajaran dan serangkaian tindakan yang kecil dan menyatu.
( Fokus) Pelajarilah ilmu dan duduklah di tempat orang-orang belajar ilmu, dan sesungguhnya tidak ada kegagalan bagi seorang berakal dan berkawan dengan orang berilmu.
( Akbar Zainudin) Barang siapa yang belum merasakan kesulitan belajar walau sebentar, ia akan merasakan kebodohan yang menghinakan selamanya.
( Akbar Zainudin)
ABSTRAK
Rusman, Program Studi PAI pada Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, tahun 2010. Judul skripsi: “ Pengaruh Pembiasaan Praktik Keagamaan di Sekolah Terhadap Peningkatan Ibadah Pada Siswa Kelas
IV SD Negeri Tretep Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung Tahun 2010 Adapun penerapan pembiasaan praktik keagamaan yang dilaksanakan di SD Negeri Tretep adalah praktik wudhu, shalat, dzikir, dan do’a.
Dalam beribadah mulai dari berwudhu, shalat, berdzikir, dan berdoa harus selalu dibiasakan sejak kecil, sebab dengan kebiasaan yang baik ini akan menumbuhkan mentalitas agama yang kuat namun bagaimana pelaksanaannya di SD Negeri Tretep.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pembiasaan praktik keagamaan dimana peran anak, guru, dan orang tua menjadi sangat penting. Pengumpulan data yang teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan melakukan observasi dan catatan lapangan. Adapun tujuannya dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kebiasaan praktik ibadah khususnya tentang wudhu, shalat, berdzikir, dan berdo’a yang dilakukan siswa.
Hasil dari pene;litian ini menunjukkan bahwa kebiasaan siswa dalam berwudhu, shalat, berdzikir, dan berdo’a setelah dengan proses dan bahan ajar pelaksanaannya menjadi meningkat.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada beliau Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa sinar kehidupan dan cakrawala ilmmu pengetahuan bagi
umat manusia. Penulisan karya ilmiyah ini disusun sebagai persyaratan untukmenyelesaikan studi SI di STAIN Salatiga. D i samping itu penulis berharap karya
tulis ini dapat menyumbangkan pemikiran dalam rangka peningkatan kualitas
pendidikan di SD khususnya dan dunia pendidikan Islam pada umumnya. Dalam penulisan ini penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terwujudatas bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan moral maupun spiritual. Maka tak
lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhorm at:1. Ketua STAIN Salatiga Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag.
2. D osen Pembimbing Bapak Drs. Alfred L, M. Si.
3. Kepala Sekolah Dasar Negeri Tretep. Kepala Sekolah Dasar Negeri Tretep.
4. Kepala Sekolah Dasar Negeri Tretep.
5. Istriku tercinta yang telah memberikan dorongan material dan spiritual dalam
proses studi.6. Rekan Guru di SD N egeri Tlogo Kecamatan Tretep.
7. Siswa Kelas IV SD N egeri Tretep.
9. Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu dan mendorong sehingga penulisan skripsi ini selesai.
Tiada yang dapat penulis berikan atas semua bantuan yang telah diberikan kecuali untaian do’a yang tulus “Jazakumullah ahsanal jaza.” Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan.
Salatiga, 10 Agustus 2010
USMAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B A B V PENUTUP
B A B III D A T A PENELITIAN
B A B IV PA PA R A N D A T A D A N T EM U A N PENELITIAN
D A F T A R PU ST A K A LAM PIR AN -LA M PIRA N D A F T A R R IW A Y AT H ID UP PENULIS
B A B I PENDAHULUAN
A. L a ta r Belakang M asalah Berdasarkan Permendiknas nomor : 74 tahun 2010 tentang ujian sekolah/madrasah pasal 9 ayat 7 a dan pasal 15 Prosedur Operasional Standar
(POS) dimana pada bagian lampiran sub C disebutkan bahwa; Kelompok ujian yang dinilai pendidik, yaitu pendidik menilai aspek afektif melalui pengamatan pada kelompok mata pelajaran :
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran Kwarganegaraan dan Kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran Estetika Kelompok mata pelajaran Jasmani, olahraga dan kesenian; Berikutnya dalam “ buku standar kopetensi guru pendidikan agama Islam pada sekolah umum dan madrasah sub bagian kompetensi pendukung pada nomor 9) disebutkan : Menjamin bahwa setiap siswa mendapat perlakuan dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelajaran agama. (Departemen Agama RI; 2004.16 ) Sedangkan pada permen 22 tahun 2006 dimana materi
2 sedangkan kesibukan masyarakatnya adalah bertani yang orang tuanya kurang mengenal waktu guna mengawasi kebiasaan-kebiasaan ibadah atau tidak yang dilakukan oleh putra putrinya setelah diberikan pembiasaan praktik ibadah sehingga penulis tertarik untuk mengangkatnya dalam sebuah judul skripsi yaitu” PENGARUH PEMBIASAAN PRAKTIK
KEAGAMAAN DI SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN IBADAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TRETEP KECAMATAN TRETEP KABUPATEN TEMANGGUNG”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang melatar belakangi penelitian ini fokusnya, “Bagaimana pengaruh pembiasaan praktik keagamaan terhadap peningkatan ibadah siswa , adapun fokus ini penulis jabarkan kedalam 2 sub fokus sebagaimana berikut:
1. Bagaimana efektifitas pembiasaan praktik keagamaan di sekolah SD Negeri Tretep siswa kelas IV dilihat dari input, prosess dan output ?
2. Bagaimana peningkatan ibadah siswa SD Negeri Tretep ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
3
a. Untuk mendiskripsikan pembiasaan praktek keagamaan siswa kelas
IV SD Negeri Tretep dilihat dari input, proses dan out put
b. Untuk mendiskripsikan pembiasaan ibadah siswa kelas
IV SD Negeri Tretep
c. Untuk mendiskripsikan pembiasaan ibadah siswa kelas
IV SD Negeri Tretep dilihat dari out put
d. Untuk mendiskipsikan peningkata ibadah siswa
D. Fokus Penelitian
Praktik keagamaan bidang:
1. Wudhu dengan benar
2. Kedisiplinan shalat wajib
3. Melaksanakan zikir
4. Membaca do’a sesudah shalat
E. Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.
a. Manfaat teoritis; Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah
4
1. Praktik Keagamaan ; dalam penulisan ini praktik keagamaan adalah praktik ibadah menurut agama Islam
2. Peningkatan ; menjadi lebih baik dalam kebiasaan ibadahnya
3. Ibadah ; berasal dari kata ibadat yaitu untuk menyatakan bakti kepada Tuhan dalam penulisan ini ibadah yang dimaksud adalah ibadah shalat, bcrwudhu, dzikir dan bcrdo’a sesudah shalat
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan jenis penelitian
Untuk memperoleh hasil penelitian yang optimal maka penulis mempergunakan pendekatan kualitatif. Menurut (Desin dan Lincoln : 1987) metode kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan: Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih
5 deskriptif kualitatif adalah mengarahkan mutu kedalaman uraian dan pemahaman tentang bentuk pembiasaan praktik ibadah sisw a kelas IV SD N egeri Tretep di Kabupaten Tem anggung.
2. Kehadiran Penelitian T entang kehadiran penulis dalam kegiatan ini dilaksanakan mulai hari Jum ’at tanggal 23 April 2 0 1 0 sampai selesai
3. Lokasi Penelitian D alam penulisan ini penulis m engam bil lokasi di D esa Tretep,
tepatnya pada SD N egeri Tretep, Kecamatan Tretep, Kabupaten
T em anggung yang berada pada lereng pegunungan Prau yan g berbatasan
dengan dua w ilayah kabupaten yang berbeda yaitu : Kabupaten
W onosobo dan Kabupaten K en d a l.4. Sumber Data D ata yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Data yang dikumpulkan dalam penelitan ini adalah
data primer, yaitu data diperoleh langsung dari objek penelitian. Data ini
m eliputi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan Guru A gam a Islam
dalam pelaksanaan pembelajaran di SD N egeri Tretep. Selain
pelaksanaan pembelajaran, data diperoleh dari hasil obeservasi dan
w awancara terhadap kom ponen-kom ponen pembelajaran di SD N egeri
Tretep. Sum ber data berasal dari kom ponen-kom ponen pembelajaran
6
5. Prosedur Pengumpulan data
Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian yaitu data tentang siswa yang diberikan pembiasaan praktik ibadah dan tidak. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisa data dilakukan bersama dengan pengumpulan data siswa baik yang diberikan praktik pembiasaan keagamaan siswa kelas IV dan yang tidak diberikan pratik pembiasaan pada kelas IV siswa SD Negeri Tretep. Untuk mendapatkan data-data yang akan diteliti maka metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Pengambilan data dalam wawancara dilakukan secara langsung saat pengamatan, dengan menggunakan pedoman wawancara dilakukan yang telah disiapkan terlebih dahulu.
Alasan pemilihan metode wawancara untuk mengungkap data selengkap mungkin dari informan sebagai berikut: a. Responden penelitian adalah warga kelas IV SD Negeri Tretep
7 c. Suasana keakraban yang terjadi dalam wawancara dimungkinkan memperoleh data yang obyektif.
d. Dengan wawancara, peneliti dapat mengetahui kondisi nyata responden seperti, kondisi kebiasaan ibadah siswa di lingkungan responden.
Teknik wawancara menjadi pengumpulan data yang utama dan tidak terarah dalam penelitian ini karena informasi yang diperoleh lebih mendalam dan wawancara yang tidak terarah bersifat bebas (santai) yang dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada informan untuk memberikan keterangan yang diperlukan.
2. Observasi
Observasi adalah pengamatan obyek penelitian dengan memakai alat indera, terutama mata, dan membuat catatan mengenai hasil pengamatan itu Observasi ini dilakukan untuk mengamati dan membuat catatan deskriptif terhadap latar belakang dan semua kegiatan yang dilakukan pada kegiatan kebiasaan praktik keagamaan di SD Negeri Tretep, untuk memperoleh data yang akurat. Teknik
8 kebiasaan keagamaan siswa kelas IV dan berjumlah 24 siswa.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk melengkapi data dari wawancara dan observasi. Dokumentasi dapat berupa surat-surat, gambar atau foto dan catatan lain yang berhubungan dengan penelitian.
4. Analisis Data
Dalam teknik analisis data merupakan bagian yang terpenting dalam metode ilmiah karena dengan analisis tersebut data mentah yang telah yang telah dikumpulkan oleh peneliti dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah yang tersedia. Proses analisa data bukan hanya merupakan tindak lanjut logis dari pengumpulan data tetapi merupakan proses yang tidak terpisahkan dengan pengumpulan data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu informasi kunci dari hasil wawancara, dari pengamatan di lapangan atau observasi dan
9 Menurut Miles mengemukakan analisis model interaktif yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu sebagai berikut:
Gambar I. Diagram proses analisis data. (Miles 2007; 16-20 ) Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dengan metode tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data Pengumpulan data sesuai tema, yaitu data mengenai pembiasaan praktik ibadah. Data tersebut diambil dari warga belajar SD Negeri Tretep kelas IV.
2. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan dan memusatkan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data "kasar" yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan yang terkumpul. Pada reduksi data catatan-catatan lapangan yang terkumpul yaitu hal-hal yang berkaitan dengan pembiasaan praktik ibadah.
10 memberikan apa yang peluang bagi penganalisis untuk mengerjakan sesuatu pada analisis atau tindakan lain yang berdasarkan pemahaman tersebut
4. Kesimpulan atau verifikasi Kesimpulan atau verifikasi, pada tahap ini penulis melakukan uji kebenaran setiap makna yang muncul dari data yang diperoleh informan satu ke informan lain dengan cara melibatkan warga belajar, dan guru. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan pada pemahaman terhadap data yang telah disajikan dan dibuat dalam pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan menguji pada pokok permasalahan yang diteliti.
5. Pengecekan Keabsahan Data Menurut Guba dan Lincoln dalam ; ada empat kriteria yang digunakan dalam penelitian ktialitatif untuk keabsahan data, yaitu sebagai berikut:
1. Derajat kepercayaan (Credibility)
2. Keteralihan (Transferability)
3. Kebergantungan (Dependability)
11 membuktikan atau kebenaran atau taraf kepercayaan data adalah sebagai berikut
1. Kesimpulan atau verifikasi Kesimpulan atau verifikasi, pada tahap ini penulis melakukan uji kebenaran setiap makna yang muncul dari data yang diperoleh:
a. Ketekunan pengamatan (Persisiten Observation) adalah pengamatan yang dilakukan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, situasi yang sangat relevan dengan persoalan kemudian memusatkan diri pada hal- hal tersebut secara rinci.
2. Kesimpulan atau verifikasi Kesimpulan atau verifikasi, pada tahap ini penulis melakukan uji kebenaran setiap makna yang muncul dari data
12 dengan rekan-rekan sejawat. Denzim mengemukakan sebagai berikut membedakan empat macam triangulasi yakni sumber, metode, penyelidik, dan teori. Dalam hal ini peneliti menggunakan triangulasi sumber, dengan pertimbangan bahwa untuk memperoleh data yang benar-benar valid, informasi dari subyek harus dilakukan (cross check) dengan subyek lain serta informan lain. Informasi yang diperoleh diusahakan dari nara sumber yang betul-betul mengetahui pembiasaan praktik keagamaan siswa kelas IV SD Negeri Tretep yang dijadikan subyek penelitian. Informasi yang diberikan oleh salah satu subyek dalam menjawab pertanyaan peneliti akan di cek ulang dengan jalan menanyakan ulang pertanyaan yang sama kepada subyek yang lain. Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi sumber data meliputi: a. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang masa.
b. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat pandangan orang seperti orang biasa, berpendidikan menengah atau tinggi yang berada
13
Adapun triangulasi sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara (2) Membandingkan keadaan dengan prespektif seseorang dengan berbagai pendapat atau pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan, orang berada atau pemerintah (3) Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan. Sedangkan prosedurnya yaitu peneliti membandingkan antara data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, jika hasilnya sesuai antara satu dengan yang lain maka keabsahan data dapat dipertanggungjawabkan, akan tetapi jika hasilnya tidak sesuai, maka peneliti memakai hasil wawancara sebagai sumber data.
6. Tahap-tahap Penelitian Pada penelitian ini dari perencanaan pengajuan judul pada fakultas, kemudian dilaksanakan pembimbingan proposal, dilanjutkan observasi lapangan dan diakhiri pembuatan laporan
14
2. Bagian Inti
Bagian inti m en ca k u p : Bab I. Terdiri dari latar belakang masalah, fokus penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah , m etode penelitian, sistem atika penulisan. Bab II. Berisi Kajian Pustaka yang berhubungan dengan judul. Bab III. Paparan data dan temuan penelitian. Bab IV. Pembahasan. B ab V. Penutup yang berisi kesim pulan, saran.
3. Bagian Akhir Pada bagian akhir termuat daftar pustaka, lampiran-lampiran, riwayat hidup penulis.
BAB
nKAJIAN PUSTAKA
A, Shalat
1. Cara Mengerjakan Shalat a. Berdiri sambil menghadap ke kiblat.
b. Melakukan takbiratul ihram.
c. Membaca Surat Al-Fatihah.
d. Membaca Surat atau ayat Al Qur’an.
e. Ruku’ dengan tuma’ninah (tenang) tidak tergesa-gesa.
f. I’tidal serta tuma’ninah g. Sujud dengan tuma’ninah.
h. Duduk antara dua sujud dengan tuma’ninah. i. Sujud yang keda dengan tum a’ninah. j. Duduk tasyahud awal k. Bacaan tasyahud awal.
l . Bacaan tasyahud akhir.
m. Membaca salam ke kanan dan ke kiri.
16 2) Niat pada syara’ yaitu menyengaja suatu perbuatan karena mengikuti perintah Allah agar supaya diridhai-Nya.
b. Berdiri bagi orang yang kuasa. Bagi orang yang tidak kuasa berdiri ia boleh shalat dalam keadaaan duduk, kalau tidak kuasa duduk, ia boleh berbaring, dan kalau tidak kuasa berbaring, boleh terlentang.
c. Takbiratul-ihram
d. Membaca surat Fatihah e. Ruku’ serta tum a’ninah (berdiam sebentar).
f. I’tidal serta tumaninah (berdiam sebentar). Artinya berdiri betul kembali seperti pada ketika membaca Al-Fatihah g. Sujud dua kali serta tum a’ninah (berdiam sebentar)
h. Duduk diantara dua sujud serta tuma’ninah i. Duduk akhir j. Membaca tasyahud akhir k. Membaca salawat atas Nami Muhammad SAW. l. Memberi salam yang pertama (ke kanan).
17 Artinya; Sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar, dan sungguh Allah itu adalah lebih utama. Al Ankabut. 45
(Ahmad Tohaputra, 1984; 635 ) Sedang firmannya yang lain tersebut surat Al Baqarah adalah sebagai berikut:
I j j l i j Sji^aJl
Artinya ; Dirikanlah shalat dan bayarkanlah zakat. Al Baqarah.110 (Ahmad Tohaputra, 1984; 30 ) Dalam hal shalat ini rasulullah saw bersabda :
'Jj 4 j (_£ i AJ j ] ^Loi j 4alc 1 i ® ^ tSll j l j <_£ Jll J j51 I J
V Ota-a b (J J j j U ■ !<»,% C i L l > Cu-aij .o jij ju j j j yluiill j 1»j j (juuA~a. I o
Artinya: Shalat itu difardlukan atas Nabi saw pada malam diisra’kan sebanyak lima puluh kali dikurangi hingga lima,lalu ia dipanggil: Hai Muhammad ! putusanku tidak dapat diobah lagi, dan dengan shalat lima waktu ini, kau tep mendapat ganjaran limapuluh kali, HR Ahmad,Nasa’I danturmudzi yang menyatakan sahnya (Sayyid Sabiq,1981;157 ) Atas dasar firman Allah dan sabda rasulullah diatas maka shalat fardu / wajib ada 5 waktu bagi orang Islam yang tidak berhalangan wajib melaksanakannnya
18 diwujudkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan tertentu disertai dengan ucapan-ucapan tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula
“Salat ialah ibadat yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir bagi Allah Ta’ala dan disudahi dengan memberi salam” .Manusia mempunyai kesadaran batin, maka semua gerak tingkah lakunya, seharusnya mempunyai kontak dengan batinnya. Ibadah selain berfungsi untuk berbakti kepada Allah, juga membawa efek kesucian lahir batin, menjadikan orang baik yang jauh dari noda-noda kejahatan. Dengan penghayatan ibadah diharapkan sistem nilai yang menyangkut keimanan berpadu dengan system norma yang menyangkut syari’at yang di dalamnya termasuk ibadah. Nilai- nilai iman yang dihayati dengan ibadah akan menebalkan iman dan norma-norma syari’at termasuk didalam ibadah. Jika dihayati dengan baik, akan membawa kesucian yang berpengaruh pada moral. Seperti dalam Al Qur’an surat Al Mukminun 1-2 berbunyi:
19 suatu individu yang menentukan keunikannya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
5. Syarat-syarat Wajib Shalat
Adapun syarat-syarat wajib shalat adalah sebagai berikut:
a. Islam Orang yang tidak Islam tidak wajib untuk mengerjakan shalat, karena meskipun dikeijakan tidak sah juga. Namun justru akan mendapat siksaan nanti di akhirat, sebab ia tidak shalat dan ia dapat mengerjakan shalat dengan jalan masuk Islam terlebih dahulu. Seperti orang kafir, apabila mereka masuk Islam tidak diwajibkan mengqada shalat sewaktu mereka belum Islam, begitu pula puasa dan ibadah-ibadah lainnya, tetapi amal kebaikannya sebelum masuk Islam tetap akan mendapat pahala.
b. Suci dari Haid dan Nifas Bagi muslimah yang sedang dalam keadaan berhalangan bulan yaitu haid atau sedang nifas maka tidak berkewajiban untuk melakukan sholat sebagaimana sebagaimana sabda rasul
20 Vj ^ t
(J^aJ laJ I J Ij La CllaS 4 jj Ic. d ll Lui (J 12 j I
j u » ( j p j
j <jJfc <& I (^ylui I (J
j j j
j £4 lili j UlAj^aj (j l£ Cll 12 9 >L-ol 1 <_ywati
S iL-eil I 9 UiaSLJ j a t j j V j I e UiaSJ 9 j l i ^Lui
Artinya ; “ Dan dari mu’adz ra. Katanya: Pernah saya bertanya kepada “Aisyah ra, saya tanyakan : “ Kenapa wanita haid itu harus mengganti puasanya, sedang shalatnya tidak ? “ Maka di jawab “ Kami memang pernah terkena seperti itu semasa hidup Rasulullah saw. Namun kami (hanya) disuruh mengganti puasa, dan tidak disuruh mengganti shalat
Dan berikutnya juga masih berkaitan yaitu ;
(' j a O
1 j a ! t Ci3 lS OJ 12 .all 1 ^jjJa j iuL i ^ 1 (jc. J <L1 j I (jji liil I j A j I c . jli 1 1 * '
0 ^Luo t- \L <•»* 1 ^lu! j 'U I j A j
I c . <jl 1 t_yi*-a l_ylil 1 lA J* lj V
<_> j 1 liil 1 Artinya: “ Dan Ummu Salamah ra. Ia mengatakan : “ Salah
21 3) Mimpi bersetubuh 4) Mulai keluar haid bagi perempuan.
e. Telah sampai dakwah. Orang yang belum menerima perintah (ajaran agama) tidak dituntut dengan hukum.
f. Melihat atau mendengar.
Melihat atau mendengar menjadi syarat wajib shalat walau pada suatu waktu untuk kesempatan mempelajari hukum- hukum syara’, orang buta dan tuli sejak dilahirkan, tidak dituntut dengan hukum karena tidak ada jalan baginya untuk belajar hukum-hukum syara’.
g. Jaga/ lupa
6. Syarat-syarat Sah Shalat
a. Suci dari hadas besar dan hadas kecil. Dalam pelajaran ditingkat Sekolah Dasar biasanya disebutkan dengan istilah thaharah.sebagaimana yang dikemukakan Anshori Umar Thaharah menurut bahasa, artinya bersih, sedangkan menutut syara, thaharah berarti sucinya mushalli ( orang yang shalat), badannya,
22
7. Hal-hal yang Membatalkan Shalat
a. Meninggalkan salah satu rukun atau memutuskan rukun sebelum sempurna dengan sengaja, umpanya I’tidal sebelum sempurna ruku’.
b. Meninggalkan salah satu syarat, sep erti: berhadas, kena najis baik badan atau pakaian, dan terbuka aurat.
c. Berbicara dengan sengaja bukan untuk kemaslahatan.
d. Banyak bergerak.
e. Makan atau minum
8. Keutamaan Bersih dan Suci Sebelum Shalat
Bersuci ialah membersihkan Badan, pakaian, tempat atau benda-benda lain dari najis atau hadas menurut cara-cara yang ditentukan oleh syari’at Islam. Dengan demikian bersuci ada dua macam yaitu bersuci dari najis dan bersuci dari hadas baik hadas kecil seperti buang air kecil, buang air besar maupun hadas besar seperti
23 a. Membersihkan diri dari kotoran dan najis dengan cara menghilangkannya dari badan, pakaian atau tempat yang terkena najis dengan menggunakan alat-alat bersuci seperti air, tanah dan sebagainya.
b. Membersihkan diri dari hadas kecil dengan wudhu, dan dari hadas besar dengan mandi atau tayamum sebagai pengganti wudhu dan mandi.
c.
Membersihkan diri dari yang memburukkan pemandangan seperti menggunting tambut, kuku, Laranganari-ari, Laranganketiak, dan lain sebagainya.
d. Membersihkan gigi dari segala macam kotorannya.
e. Membersihkan diri dari dosa dan kesalahan dan membersihkan jiwa perangai yang keji melalui bertaubat.
B . P e n d id ik a n I s l a m
1. Dasar Pendidikan Islam Yaitu pedoman untuk diadakannya pendidikan agama Islam.
Dasar ini yang mendasifri landasan sumber kekuatan dan keteguhan.
24 Dengan kata lain menuntut ilmu pengetahuan itu sama pentingnya dengan berperang mengusir musuh Islam.
Islam berarti ajaran yang kita imani, memang memerintahkan untuk mengajak kepada jalan yang lurus, baik pada keluarganya maupun orang lain sesuai dengan kemampuannya.
2. Pengertian Pendidikan Agama Islam Ada beberapa pendapat yang memberikan definisi tentang Pendidikan Agama Islam.
Ahmad D. Marimba mengemukakan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah “Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian yang utama” .
Oemar Muhammad Al-Toumy Al Syaebany berpendapat bahwa : Pendidikan agama Islam adalah usaha untuk mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya dan dalam alam sekitarnya melalui proses pendidikan (HM. Arifin, 1987 : 13)
Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha berupa bimbingan atau asuhan terhadap anak didik, agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan Agama Islam serta menjadikannya pandangan hidup Dari berbagai pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
25 dalam nilai-nilai Islam, yaitu nilai-nilai yang melahirkan norma-norma syariah dan akhlak jarimah.
3. Faktor Pendidikan Agama Islam Dalam melaksanakan pendidikan agama Islam sehari-hari sebetulnya tidak hanya pendidik dan peserta didik yang harus ada, akan tetapi masih ada faktor-faktor lain yang saling kait-mengkait antara satu dengan yang lainnya, timpang salah satu faktor maka sukarlah untuk mencapai tujuan dalam proses pendidikan. Adapun faktor-faktor pendidikan Islam ada lima : a. Faktor anak didik
b. Faktor pendidik
c. Faktor tujuan pendidikan
d. Faktor alat pendidikan
e. Faktor millieu / lingkungan
4. Materi Pendidikan Agama Islam Tentang ruang lingkup pendidikan agama Islam antara tokoh pendidikan Islam yang satu dengan yang lain sedikit berselisih pendapat.
Tetapi pada dasarnya mereka sama dan sepakat tentang ruang lingkup
26
4-jLiL iij .«»" v i Ji-s ij^ c ^ s j i i^ J > } 3 © f3 _ ^ f J t J iJ>JJl o!
j^oLc- (3”^
- * - S^l^aJl^jf ^ ;*,M ^^uJI^JJ (H j j J' j J j j^C-il j f j
<H L^I U <jh\^ A
1
j j o l t j^^j) >3«3 JbiiJi J^T <^_> 'i <111 ^ 3 * ? <3“^ 'i3
« s
O ^ ’il (j|
VJplj tfi^.«a<« >X ya S 3
Artinya : Dan ingatlah ketika Lukman berkata pada anaknya. Hai anakku janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya menyekutukan Allah adalah benar-benar kedholiman yang besar. Dan kami perintahkan pada manusia berbuat baik kepada kedua orang tua ibu dan bapak, ibu yang telah mengandung dalam keadaan lemah dan semakin lemah dan menyapihkan dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada kedua ibu bapakmu hanya kepadaKulah kembali. Hai anak-anakku dirikanlah sholat dan suruhlah mengerjakan yang baik dan cegahlah perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap yang menimpa kamu. Sesungguhnya hal yang semacam ini hal yang diwajibkan oleh Allah. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong, dan janganlah kamu beijalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu, sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai
27 a. Pendidikan tauhid Yaitu yang menyangkut tentang keyakinan terhadap Allah.
Sebuah pernyataan untuk bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah. Kalimat ini merupakan dasar dari Pendidikan Agama Islam, artinya bahwa semua aktivitas pendidikan ditujukan untuk berkeyakinan, bersikap dan berperilaku yang mencerminkan perwujudan keyakinan akan adanya Allah. Tauhid inilah sumber motivasi untuk hidup dengan meraih kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
Yang dimaksud tauhid atau keimanan dalam pengertian bukan hanya sekedar meyakini adanya Allah dan Rasul Muhammad saja melainkan pernyataan ini dimanifestasikan ke dalam sikap dan tingkah laku dengan menjauhi segala larangan-Nya dan menjalankan segala perintah-Nya. Segala aktivitas itu dinamakan dengan ibadah atas sikap penghambaan diri kepada Allah pencipta alam semesta.
b. Fikih Yaitu pengetahuan tentang hukum-hukum Allah yang
28 Hal ini penting karena Tauhid haruslah dimanisfestasikan ke dalam perilaku sehari-hari. Bentuk aturan dari manifestasi Tauhid diatur dalam syariah.
c. Ibadah Sebagaimana syariah, ibadah merupakan menifestasi dari pelaksanaan Tauhid. Sedangkan ibadah adalah pelaksanaan hukum syariah yang menyangkut hubungan manusia dan Allah baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hubungan yang langsung meliputi sholat, zakat, puasa, haji. Meskipun ibadah ini mempunyai dimensi sosial artinya kemanfaatan bagi manusia lainnya tetapi yang lebih prinsip disini adalah hubungan langsung dengan Allah.
Ibadah dibagi menjadi dua macam yaitu ibadah mahdloh yaitu ibadah yang dalam pelaksanaanya sesuai dengan syarat dan rukun seperti sholat dan sebagainya. Dan yang kedua yaitu ibadah ghoiru mahdlon yaitu ibadah yang dalam pelaksanaanya tidak terikat oleh syarat dan rukun seperti menolong orang, shodaqoh, infak.
29 merupakan hal yang mengatur baik dan buruk, dan menagtur hubungan antara manusia dengan Allah, manusia dengan alam sekitar.
Tingkah laku atau akhlak seseorang yang dimanifestasikan ke dalam pebuatan. Sikap seseorang mungkin saja tidak digambarkan dalam perbuatan atau tidak tercermin dalam perilaku sehari-hari dengan perkataan lain kemungkinan adanya kontradiksi antara sikap dan tingkah laku. Oleh karena itu meskipun secara teoritis hal ini terjadi tetapi dipandang dari sudut ajaran agama Islam itu tidak boleh terjadi atau kalaupun itu terjadi menurut ajaran agama Islam itu termasuk iman yang rendah.
5. Tuj uan Pendidikan Agama Islam Tujuan pendidikan agama bukan hanya meningkatkan rasa keagamaan saja. Akan tetapi menggabungkan seluruh aspek manusia.
Sebab pendidikan agama Islam merupakan sarana untuk mengembangkan kepribadian setiap manusia.
Pendidikan agama tentunya mempunyai fungsi dan peranan yang paling besar dibandingkan pendidikan pada umumnya, lebih-lebih bila
30 hari, sehingga tercapai akhlak yang mulia atau moral yang tinggi. Hal tersebut menjadi tujuan utama pendidikan Islam. Ini sesuai dengan tujuan Rasulullah yang diutus oleh Allah SWT kepada umat manusia yang tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Wujud pengamalan agama yang sesungguhnya sangat bermacam- macam jika dilaksanakan seorang dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya yang harus dilakukan oleh anggota lisan saja, seperti: berdo’a, berzikir, memohon ampun kepada Allah. Yang dilakukan oleh anggota tubuh selain lisan m eliputi: a. Untuk kemaslahatan sendiri seperti: thaharah, shalat, puasa, zakat.
b. Untuk kepentingan warga / famili seperti: nikah, berbakti pada orang tua, silaturrahmi, meyayangi budak, dan lain-lain.
c. Untuk kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara.
Pengertian pengamalan agama Islam yang penulis maksud adalah : tingkat pelaksanaan terhadap isi ajaran Islam yang diwujudkan dalam bentuk tindakan hati (niat), pikiran, ucapan lisan dan perbuatan anggota tubuh yang kesemuanya itu dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.
31 Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, masukkanlah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu
C. Praktik Keagamaan Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama begi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap
32 dimiliki manusia yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Allah.
Pendidikan agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntutan bahwa agama diajarkan kepada manusia untuk mewujudkan manusia yang bertaqwa kedada Allah dan berakhlak mulia, serta bertujuan unutuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti.etis, saling meghagai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Tuntutan ini mendorong dikembangkannya standar kompetensi sesuai dengan jenjang persekolahan yang ditandai dengan ciri-ciri:
1. Lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi.
2. Mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia.
3. Memberikan kebebasan yang luas kepada pendidik di lapangan untuk megembangkan strategi dan program pembelajaran sesuai
33
perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik lingkup lokal, nasional, maupun global.
Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan. Peran semua unsur sekolah, orang tua, siswa, dan masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan agama Islam.
Ruang lingkup pendidikan agama Islam Sekolah Dasar meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1. Al-Qur’an dan Hadits
Anifiah
B A B III
D A T A P E N E L I T I A N
A . K e a d a a n U m u m S D N e g e r i T r e t e p K e c a m a t a n T r e t e p1. Sejarah berdirinya SD Negeri Tretep Berawal dari adanya inisiatif masyarakat Desa Tretep dan sekitarnya untuk mendirikan lembaga pendidikan yaitu sekolah tingkat dasar. Sebagai tokoh masyarakat pendiri adalah Kepala Desa Tretep yang didukung oleh masyrakat sekitarnya, maka berdirilah SD Negeri Tretep
Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung, pada tanggal 2 Januari 1949.
Dengan adanya hasil rapat tokoh masyarakat, SD didirikan diatas tanah milik Desa dan dari tanah tersebut dibangunlah 6 ruang dengan biaya dari swadaya masyarakat dan bantuan dari pemerintah Kabupaten Temanggung. Maka berdirilah SD Negeri Tretep yang diresmikan oleh dinas pendidikan setempat.
2. Keadaan SD Negeri Tretep SD Negeri Tretep terletak dilereng Gunung Prau merupakan merupakan dataran tertinggi di wilayah KecamatanTretep, yaitu Dusun
Krajan Desa Tretep. Keadaan sekolah sekarang sudah cukup baik, jika
35
terbiasa adalah 132 anak. Mengenai kebersihan menempati lokasi di pedesaan, keserasian untuk seragam sekolah sudah cukup baik dan rapi.
3. Suasana KBM di SD Tretep Pada umumnya suasana dan lokasi kegiatan belajar mengajar (KBM)
Di SD Negeri Tretep cukup tertib dan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ). Hubungan murid dengan guru telah terjalin akrab penuh dengan suasana kekeluargaan, hal ini juga berlaku antara sekolah dengan lingkungannya. Selama dalam proses belajar mengajar kedisiplihan guru dan siswa sudah baik
4. Keadaan guru, penjaga dan siswa
a. Keadaan guru Pada bab ini penulis kemukakan personalia guru SD Negeri
Tretep tahun pelajaran 2009 / 2010. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 1
Keadaan Guru dan Penjaga SD Negeri Tretep
J O
NIP. 196208151983042010
5 Lusi Ariningsih, S Pd Guru Kelas IV S 1 NIP. 197107082006042025
6 Margiwati, A Ma Pd Guru Kelas V DII NIP. 196911082005012005
7 Kasih Anggarini, S.Pd Guru Kelas VI S 1 NIP. 195810031979111005
8 Mulyatno, A Ma Guru PAI D II NIP. 195805051984051003
9 Kumia Margi Ariyanti, A GTT D II
Ma Pd
10 Ika Rusmiyanti, A Ma Guru Bhs D II
Inggris
11 Murad i Penjaga SMP
b. Keadaan siswa Menurut data yang penulis peroleh dari bagian administrasi siswa bahwa siswa SD Negeri Tretep tahun pelajaran 2009 / 2010 sejumlah 132 siswa, untuk mengetahui data siswa tersebut secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel No. 2 Keadaan Siswa SD Negeri Tretep
Tahun Pelajaran 2009 /2010 No
Kelas L P Jumlah
5. Struktur Organisasi Struktur organisasi dan personalia pada SDNegeri Tretep dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel No. 3 Struktur Organisasi SD Negeri Tretep
Tahun Pelajaran 2009 / 2010
38 Sarana prasarana yang dim iliki SD N egeri Tretep tercantum dalam tabel b e rik u t:
1
1 B. Data Siswa K eias IV SD N egeri Tretep Tahun Pelajaran 2009 / 2010 Tabel No. 5
15 M esin ketik
1
11 Kom puter
1
10 K operasi
1
9 M asjid
6
8 W C M urid
1
7 W C Ka Sekolah
6 W C Guru
Tabel No. 4 Sarana dan Prasarana SDNegeri Tretep
1
5 Ruang UKS
1
4 Ruang perpustakaan
1
3 Ruang kantor
6
2 Ruang kelas
2
1 Gedung m ilik sendiri
Jum lah
T ahun 2 0 0 9 /2 0 1 0 No N am a Barang
Siswa SD Negeri Tretep Kelas IV Tahun 2009 / 2010
39
14 EKO PRATOMO BAKIR
15 KHARISUDIN SLAMET
16 LATIFAH DARMANTO
17 MARFUATUN MUHYIN
18 RO’UL AINI M TAM YIS
19 SITI MARZUQOTUL HARIYANTO
20 SETIYO WIDODO M A R IS
21 SEPTIA MAHARAN1 SETIYONO
22 TAMBAH SETIO SUMITRO
23 ULFAH LATIFAH KAMSURI