KORELASI ANTARA PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN PERILAKU SISWA KELAS 8 MTs SUDIRMAN TEMPURAN MAGELANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

KORELASI ANTARA PRESTASI BELAJAR AQIDAH

AKHLAK DENGAN PERILAKU SISWA KELAS 8

MTs SUDIRMAN TEMPURAN MAGELANG

TAHUN 2015

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Disusun oleh :

KHOIRUN NISAK

NIM : 114 12 007

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  002

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO اًقُلُخ ْمُهُ نَسْحَأ ،اًم َلَْسِإ ِساَّنلا َنَسْحَأ َّنِإ )

  دحمأ دنسم : حيحص ( “Sesungguhnya orang yang paling baik

keislamannya adalah orang yang paling baik

akhlaknya“ (HR Ahmad).

  PERSEMBAHAN

   Kepada orang tuaku atas segala pengorbanan dan kasih sayangnya

   Kepada suamiku dan anakku yang selalu memberi semangat dan dukungan kepadaku

   Kepada Para dosen yang telah membimbingku

   Kepada rekan-rekan mahasiswa yang senasib seperjuangan.

   Dan rekan-rekan guru di MI Sunan Kalijogo yang terus memberikan motivasi kepada penulis.

KATA PENGANTAR

     

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Korelasi Antara Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Dengan Perilaku Siswa Kelas 8 MTs SudirmanTempuran Magelang Tahun 2015. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

  IAIN Salatiga 4. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

  6. Ibu Marina Eka Sari Cahyaningsih, S.Pd. selaku kepala sekolah, serta seluruh dewan guru MTs SudirmanTempuran atas segala bantuannya.

  7. Kedua orang tuaku, suamiku dan anakku yang selalu memberikan dukungan serta doa kepada penulis.

  8. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  9. Semua pihak dengan ikhlas memberikan bantuan baik material maupun spiritual dalam penulisan skripsi ini.

  Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdoa kepada Allah SWT, semoga amal kebaikan yang tercurahkan pada penulis diridhoi Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasn dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, Maret 2016 Penulis Khoirun Nisak

  

ABSTRAK

  Nisak, Khoirun. 2016. Korelasi antara Prestasi Belajar Aqidah Akhlak dengan Perilaku Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang . Skripsi.

  Jurusan Tarbiyah. Progam Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag. Kata kunci : Prestasi Belajar Aqidah Akhlak, Akhlak Siswa. Penelitian ini membahas mengenai korelasi antara prestasi belajara qidah akhlak dengan perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang. Rumusan masalah pada penelitian tersebut yaitu (1) Bagaimana prestasi belajara qidah akhlak siswa kelas 8 di MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015?, (2) Bagaimana perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015?, dan (3) Apakah ada korelasi antara prestasi belajar aqidah akhlak dengan perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015?. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian seluruh siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang berjumlah 49 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metodeangket yang terdiri dari pertanyaan mengenai prestasi belajar aqidah akhlak dengan perilaku siswa. Sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai lokasi dan subyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tingkat prestasi belajar aqidah akhlak siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang berada pada katagori cukup baik, (2) Tingkat perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang berada pada katagori baik, (3) Terdapat korelasi yang signifikan antara prestasi belajar aqidah akhlak dengan perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0, 352 kemudian dikonsultasikan dengan tabel product moment dengan N= 49 pada taraf signifikan 5 % sebesar 0, 281. Maka dari itu berarti lebih besar dari nilai table 0, 281< 0, 352.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN LOGO .................................................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi KATA PENGANTAR .............................................................................. vii ABSTRAK ................................................................................................ ix DAFTAR ISI ............................................................................................. x DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ....................................................

  B.

  4 Rumusan Masalah .............................................................

  C.

  5 Tujuan Penelitian ...............................................................

  D.

  5 Hipotesis Penelitian ...........................................................

  E.

  5 Manfaat Penelitian .............................................................

  F.

  6 Definisi Operasional ..........................................................

  G.

  8 Metode Penelitian ..............................................................

  1.

  8 Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................

  2.

  9 Populasi dan Sampel ..................................................

  3.

  9 Lokasi Penelitian ........................................................

  4.

  9 Instrumen Penelitian ...................................................

  5.

  10 Metode Pengumpulan Data ........................................

  6.

  11 Analisis Data ..............................................................

  H.

  12 Sistematika Penulisan ........................................................

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A.

  14 Prestasi Aqidah Akhlak ....................................................

  1.

  14 Pengertian Prestasi Aqidah Akhlak ............................

  2.

  18 Dasar-dasar Aqidah Akhlak .......................................

  3.

  19 Pentingnya Aqidah Akhlak ........................................

  4.

  21 Tujuan Aqidah Akhlak ...............................................

  5.

  23 Dimensi Akhlak ..........................................................

  B.

  26 Perilaku ..............................................................................

  1.

  26 Pengertian Perilaku .....................................................

  2.

  27 Perkembangan Perilaku ..............................................

  3.

  30 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Perilaku C. Hubungan antara Prestasi Belajar Aqidah Akhlak dengan Perilaku Siswa ...................................................................

  32 BAB III HASIL PENELITIAN A.

  34 Keadaan Umum MTs Sudirman Tempuran Magelang .....

  B.

  43 Penyajian Data ...................................................................

  BAB IV ANALISIS DATA A.

  48 Analisis Pendahuluan ........................................................

  B.

  Analisis Hipotesis ..............................................................

  58 BAB V PENUTUP A.

  Kesimpulan ........................................................................

  63 B. Saran ..................................................................................

  64 C. Penutup ..............................................................................

  65 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jam Pelajaran MTs Sudirman Tempuran Magelang TA 2015/2016 ....................................................................................

  41 Tabel 3.2. Sarana Meubeler ..........................................................................

  42 Tabel 3.3 Media Belajar, APE, & Perlengkapan Administrasi ...................

  43 Tabel 3.4. Nilai Raport Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016 Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang .....................................................................................

  43 Tabel 3.5. Hasil Angket Perilaku Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015 .................................................................

  45 Tabel 4.1. Data Nilai Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015 ...............................

  48 Tabel 4.2. Interval Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015 ...............................

  51 Tabel 4.3. Prosentase Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015 ...............................

  52 Tabel 4.4. Nilai Angket Perilaku Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015 .................................................................

  53 Tabel 4.5. Interval Perilaku Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015 .................................................................

  56 Tabel 4.6. Prosentase Perilaku Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015 .................................................................

  57

Tabel 4.7. Koefisien Korelasi antara Prestasi Belajar Aqidah Akhlak dengan Perilaku Siswa Kelas 8 MTs Sudirman Tempuran

  Magelang Tahun 2015 .................................................................

  59

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan

  manusia, karena pendidikan memiliki cakupan yang sangat luas yaitu seain mengasuh, mendidik atau memelihara anak, pendidikan juga merupakan pengembangan ketrampilan, pengetahuan maupun kepandaian melalui pengajaran, latihan-latihan atau pengalaman, lebih jauh pendidikan juga dapat mengembangkan intelektual serta akhlak anak didik yang dilakukan secara bertahap.

  Pendidikan menurut Al Ghazali yaitu proses memanusiakan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap, dimana proses pengajaran itu menjadi tanggung jawab, orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri kepada Allah sehingga menjadi manusia sempurna (Rusn, 1998: 56). Sementara itu tujuan pendidikan Islam secara garis besarnya adalah membina manusia agar menjadi hamba Allah yang sholeh dengan seluruh aspek kehidupan, perbuatan, pikiran dan perasaannya (Darajat, 1993: 35).

  Pendidikan berarti proses penyampaian nilai-nilai baik sosial masyarakat maupun moral keagamaan yang kemudian dilanjutkan dengan proses pemahaman, penghayatan, dan pegalaman terhadap nilai-nilai tersebut, sebagaimana yang telah ia telah terima, sehingga ia dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangka pribadinya semaksimal mungkin.

  Materi aqidah akhlak sebagai bagian integral dari pendidikan agama, memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. Tetap secara subtansial materi aqidah akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan nilai-nilai akhlakul karimah atau perilaku ihsan dalam kehidupan sehari-hari (Depag: 2004: 17).

  Perkembangan pribadi (perilaku) anak dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal, baik lingkungan sekolah, masyarakat, keluarga tempat dimana anak menerima pendidikan dan pengajaran secara informal. Apabila pendidikan yang diberikan oleh ketiga lingkungan tersebut baik, maka akan menjadikan perilakunya baik dan sebaliknya apabila pendidikan yang diterima di lingkungan jelek maka anak akan menjadi jelek pula.

  Mengingat hal tersebut maka perilaku seseorang akan menjadi tolak ukur sebagai diri seseorang apabila perilakunya baik maka akan mencerminkan pribadi yang baik, begitu pula sebaliknya. Sehingga untuk mewujudkan tujuan yakni perilaku yang baik maka memerlukan usaha sadar secara bertanggung jawab oleh si pendidik.

  Pada segi-segi masa depan, sesungguhnya idealitas pendidikan Islam dapat menjadi suatu kekuatan moral dan ideal bagi upaya pembudayaan, memanusiakan dan mengejamankan manusia kurun ultra modern sesuai dengan petunjuk Al Qur‟an yang mengatakan antara lain sebagai berikut :

  

           

   

  Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah yang seandainya meninggalkan

  di belakang mereka anak-anak (generasi yang lemah) yang mereka khawatirkan terhadap kesejahteraan mereka

  ”.[QS An-Nisa ;9] Ayat ini merupakan peringatan dari Allah SWT kepada kita semua tentang apa dan bagaimana mestinya kita berbuat untuk keselamatan anak-anak keturunan dimasa depan, dan dari ayat ini pulalah kita dapat mengambil pengertian yang luas, bahwasannya kelemahan anak-anak tidak hanya dilihat dari segi jasmani semata-mata, akan tetapi yang lebih celaka lagi atau lebih memprihatinkan ialah kelemahan aqidah mereka sehingga perbuatan-perbuatan yang tidak baik atau tercela serta kenakalan-kenakalan besar kemungkinan akan terjadi pada anak-anak remaja kita di masa yang akan datang.

  Kegiatan belajar mengajar dapat diketahui melalui prestasi belajar yang dicapai siswa. Prestasi belajar siswa dapat mengalami perkembangan yang optimal apabila mencapai kriteria yang ditentukan, berhasil tidaknya pencapaian tujuan pelaksanaan pendidikan banyak dipengaruhi oleh bagaimana proses belajar yang dialami peserta didik. Oleh sebab itu kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok maka harus diwujudkan dengan usaha yang maksimal agar berhasil, di dalam belajar dibutuhkan cara-cara yang tepat. Prestasi belajar yang tinggi merupakan dambaan setiap siswa dan orang tua, namun jalan menuju cita-cita itu tidaklah mudah begitu saja untuk dicapai, melainkan harus ada usaha yang dilakukan secara maksimal baik dari individu itu sendiri maupun luar.

  Kriteria keberhasilan dalam belajar aqidah akhlak antara lain intensitas siswa dalam menaati peraturan-peraturan sekolah. Realitas di lapangan masih banyak ditemukan siswa sekolah belum memiliki kedisiplinan dalam tata tertib atau peraturan-peraturan yang dibuat oleh sekolah. Pada siswa seharusnya sudah merupakan suatu kewajiban secara individual, tanpa adanya paksaan dari pihak luar (orang tua ataupun sekolah) dalam pelaksanaannya.

  Pandangan umum menyatakan bahwa ketidakberhasilan prestasi belajar aqidah akhlak di sekolah karena faktor alokasi waktu serta sikap kurang

  responsive siswa terhadap belajar aqidah akhlak. Pandangan itu masih perlu

  dibuktikan kebenarannya melalui penelitian yang sinambung yang mencakup berbagai aspek terkait di dalamnya. Dalam konteks tersebut penulis ingin meneliti mengenai “Korelasi Antara Prestasi Belajar Aqidah Akhlak

  Dengan Perilaku Siswa Kelas VIII MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015 ”.

B. Rumusan Masalah 1.

  Bagaimana prestasi belajar aqidah akhlak siswa kelas 8 di MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015? 2. Bagaimana perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang

  Tahun 2015? 3. Apakah ada korelasi antara prestasi belajar aqidah akhlak dengan perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015?

C. Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui prestasi belajar aqidah akhlak siswa kelas 8 di MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015.

  2. Untuk mengetahui perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tempuran Magelang Tahun 2015.

  3. Untuk mengetahui hubungan antara prestasi belajar aqidah akhlak dengan perilaku siswa kelas 8 MTs Sudirman Tahun 2015.

  D. Hipotesis

  Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang diajukan dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan pada kajian teoritis, belum didasarkan atas fakta-fakta empiris yang diperoleh dari fakta-fakta pengumpulan dan analisa data (Hadi, 2001:63). Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah ada korelasi antara prestasi belajar aqidah akhlak dengan akhlak siswa kelas 8 MTs Sudirman Tahun 2015.

  E. Manfaat Penelitian a.

  Teoritik Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berupa wacana keilmuan khususnya yang berkaitan dengan ilmu pendidikan Islam.

  b.

  Praktik 1)

  Sebagai wadah pengembangan berpikir dan penerapan ilmu pengetahuan yang telah dipelajari.

  2) Dapat memberikan tambahan informasi kepada khalayak umum mengenai hal-hal berkaitan dengan PAI.

F. Definisi Operasional 1.

  Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Prestasi belajar adalah merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan (Nashar, 2004:77). Jadi yang dimaksud prestasi belajar dalam penulisan ini adalah besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar.

  Aqidah dapat diartikan sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (Axioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah (kebenaran) dan dipatrikan (oleh manusia) didalam hati serta diyakini kesohihan dan keberadaannya (secara pasti) dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu (Yunahar, 2007:2).

  Dalam bahasa Indonesia akhlak diartikan sebagai tingkah laku atau budi pekerti. Pengertian ini belumlah tepat menurut istilah yang umum digunakan oleh para ahli ilmu akhlak. Akhlak secara istilah adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga dia akan muncul secara spontan bilamana yang diperlukan tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan dorongan dari luar (Yunahar, 2007:2).

  Pendidikan aqidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan merealisasikan dalam perilaku akhlak mulia kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan penggunaan, pengalaman dan pembiasaan (Depag, 2004:17).

  Dengan demikian, dimaksud dengan prestasi aqidah akhlak adalah dalam penulisan ini adalah hasil belajar siswa mengenai pengetahuan siswa dalam aspek aqidah akhlak.

  Adapun materi aqidah akhlak MTs Sudirman Tempuran secara umum meliputi : a.

  Mengenal rukun iman b.

  Membiasakan akhlak terpuji c. Menghindari akhlak tercela d.

  Memahami kalimat thayyibah 2. Perilaku Siswa

  Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap) tidak hanya badan tetapi dengan ucapan. Perilaku juga bisa diartikan, behaviors is often too complex to be observed

  accurately; to facilitate measurement, the response (Meacham, 1974:5),

  Artinya tingkah laku merupakan suatu himpunan yang sering terjadi untuk diamati secara seksama untuk memudahkan suatu jawaban. Sikap seseorang mungkin saja tidak digambarkan dalam perbuatan atau tidak tercermin dalam perilaku sehari-hari, dengan kata lain kemungkinan adanya kontradiksi antara sikap dan tingkah laku.

  Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah suatu proses individu untuk mengetahui atau mengenal objek dengan memberi tanggapan dan penilaian untuk menunjukkan totalitas kualitas psikofisik melalui penampilan dalam segala segi dan aspek kehidupan.

  Perilaku atau akhlak menempati posisi yang sangat penting didalam Islam. Dikalangan umat Islam masalah yang penting ini sering kurang digambarkan secara baik dan benar kalau dibandingkan dengan penggambaran tentang syari‟at, terutama yang berhubungan dengan sholat, sehingga akibatnya tidak mengenal butir-butir akhlak menurut agama Islam dalam praktek, tingkah laku kebanyakan orang Islam tidak sesuai dengan akhlak Islami yang telah disebutkan di dalam Al-

  Qur‟an dan di contohkan oleh Nabi Muhammad dalam kehidupan beliau sehari-hari.

  Adapun indikator dari penelitian ini adalah : a.

  Menghormati dan taat kepada perintah orang tua.

  b.

  Bersikap sopan dan taat terhadap perintah kepada guru.

  c.

  Membantu teman yang mengalami kesulitan.

  d.

  Peduli terhadap lingkungan.

G. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian dan pendekatan Penelitian Penelitian memerlukan suatu cara pendekatan yang tepat untuk memperoleh data yang akurat. Untuk itu diperlukan adanya suatu metode penelitian, untuk memperoleh pemahaman tentang permasalahan yang dikaji penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif lebih menekankan pada penelitian yang melibatkan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan status dan kondisi obyek yang diteliti. Adapun data atau informasi pada penelitian kuantitatif yang dikumpulkan diwujudkan dalam bentuk angka.

  2. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi MTs SudirmanTempuran Kabupaten Magelang terletak di jalan Magelang Purworejo Km. 12 di Tempuran. Waktu penelitian dimulai bulan Juli sampai Desember 2015.

  3. Populasi dan sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005: 47).

  Sampel adalah bagian individu yang diselidiki (Hadi, 2001: 70). Penelitian ini menggunakan penelitian populasi. Penelitian populasi maksudnya adalah penelitian yang subyek penelitiannya menggunakan semua subyek yang ada dalam populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Sudirman Tempuran Magelang kelas 8 sebanyak 49 siswa.

  4. Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,

  2011:102). Jumlah instrumen penelitian menyesuaikan jumlah variabel penelitian.

  Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

  Angket dirancang dalam pertanyaan ditujukan kepada siswa kelas 8 MTs Tempuran Sudirman Magelang. Pada angket penelitian ini terdapat 12 soal tentang perilaku siswa. Pada angket perilaku siswa berupa pernyataan dengan pengkategorian sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai dengan penskoran 1-4.

5. Teknik pengumpulan data a.

  Angket Angket atau kuisioner suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden (Margono, 2003: 167).

  Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara membagikan lembar-lembar pertanyaan yang telah ditentukan jawabannya secara tertulis. Metode ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar aqidah akhlak dan perilaku (akhlak) anak. Instrumen yang digunakan adalah lembar- lembar pertanyaan.

  Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data prestasi belajar aqidah akhlak dan perilaku siswa MTs Sudirman Tempuran Magelang. b.

  Metode Dokumentasi Dokumen merupakan kumpulan data mengenai hal-hal berupa catatan, buku, surat kabar, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1996:236).

  Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui tentang lokasi dan subjek penelitian yaitu siswa MTs Sudirman Tempuran, Magelang serta profil sekolah.

6. Teknik Analisis Data

  Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan ini dimulai dengan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis.

  Untuk membuktikan hipotesis, maka hasil penelitian akan dilakukan analisis sebagai berikut: a. Analisis Pendahuluan

  Pada analisis pendahuluan ini dilakukan untuk menganalisis data tiap-tiap item dengan menggunakan rumus presentase: Keterangan :

  P : Prosentase F : Frekuensi N : Jumlah Total Responden b. Analisis Hipotesis Digunakan analisis data product moment dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

  Keterangan : Koefisien korelasi yang dicari

  Produk dari x dan y Jumlah kuadrat variable x

  Jumlah kuadrat variable y Jumlah responden

  Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima tidaknya hipotesis yang telah diajukan berdasarkan analisis hipotesis.Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel X dan Y atau diperoleh nilai dikonsultasikan pada tabel pada taraf 5 % atau 1 %.

H. Sistematika Penulisan

  Bab I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka Berisi tentang teori yang berkaitan dengan persoalan yang bermaksud untuk menguatkan hipotesa yang diajukan antara lain berisi tentang prestasi belajar aqidah akhlak meliputi pengertian prestasi belajar aqidah akhlak, dasar-dasar aqidah akhlak, pentingnya aqidah akhlak, tujuan aqidah akhlak, serta perilaku meliputi pengertian perilaku, perkembangan perilaku, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan perilaku, dan hubungan prestasi belajar aqidah akhlak dengan perilaku siswa.

  Bab III Hasil penelitian berisi tentang gambaran umum lokasi dan objek penelitian yang meliputi sejarah berdirinya MTs Sudirman Tempuran Magelang, visi misi MTs Sudirman Tempuran Magelang, letak geografis, struktur organisasi, kurikulum, keadaan sarana prasarna, dan keadaan siswa serta dilampirkan penyajian data hasil angket siswa.

  Bab IV Analisis Data Berisi tentang analisis pendahuluan serta analisis hipotesis. Bab V Penutup Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, saran, serta penutup.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Aqidah Akhlak 1. Pengertian Prestasi Aqidah Akhlak a. Prestasi Pengertian prestasi yang didefinisikan W.J.S. Poerwadarminta

  dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa prestasi berasal dari kata

  prestatie yang artinya apa yang dihasilkan atau dilakukan

  (Poerwadaminta, 1985:107). Menurut Singgih D. Gunarsa prestasi adalah suatu hasil atau nilai yang ingin dicapai anak dari keaktifan selama mengikuti proses belajar mengajardalam kurun waktu tertentu setelah diadakan evaluasi (Gunarsa, 1977:21).

  Prestasi adalah hasil yang dicapai melebihi ketentuan. Prestasi adalah suatu hasil dari apa yang telah diusahakan dengan menggunakan daya atau kekuatan (Sulastri, 2008:51). Dalam kaitannya dengan penelitian ini, prestasi aqidah akhlak yang merupakan salah satu bagian dari jenis pendidikan agama dalam struktur mata pelajaran di Madrasah Tsanawiyah.

  Adapun prestasi dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, yaitu kecerdasan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan sekitarnya dan sebagainya.

  Secara rinci, Muhibbin Syah (1995:137-139) memberi pendapat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik di sekolah, secara garis besar dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: 1)

  Faktor internal (faktor dari dalam diri peserta didik). Yang termasuk faktor-faktor internal antara lain adalah: (a)

  Faktor fisiologis Keadaan fisik yang sehat dan segar memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi keadaan fisik yang kurang baik akan berpengaruh pada siswa dalam keadaan belajarnya. (b) Faktor psikologis antara lain: (1) Intelegensia, Intellegenc Question (IQ) seseorang.

  (2) Perhatian, yang searah dengan baik akan menghasilkan pemahaman dan kemampuan yang mantap.

  (3) Minat. (4) Motivasi. (5) Bakat. 2)

  Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yang termasuk faktor-faktor iniantara lain yaitu: (a)

  Faktor sosial, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkunganmasyarakat.

  (b) Faktor non sosial, yang meliputi keadaan dan letak gedung sekolah, keadaan danletak rumah tempat tinggal keluarga, alat- alat dan sumber belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

  (c) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

  b.

  Aqidah Aqidah adalah kepercayaan atau keyakinan. Menurut

  Muhammad Daud Ali (1998:199), yang dimaksud aqidah dalam bahasa Arab (dalam bahasa Indonesia ditulis akidah), menurut etimologi adalah ikatan, sangkutan, disebut demikian karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu, dalam pengertian tehnis artinya adalah iman atau keyakinan. Aqidah adalah keyakinan yang tersimpul kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung suatu perjanjian (Atha, 1993:8). Atau dengan kata lain aqidah adalah membahas masalah keimanan. Dalam aqidah ini merupakan pangkal atau pokok dalam menentukan keimanan seseorang.

  c.

  Akhlak Akhlak berarti budi pekerti dan kelakuan. Menurut Yunahar

  Ilyas (2007:1), “secara etimologi (lughatan) akhlak (Bahasa Arab) adalah bentuk jamak dari khuluk yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat”. Kata akhlak jika diurai secara bahasa berasal dari rangkaian huruf-huruf kha-la-qa, jika digabung (khalaqa) berarti menciptakan, ini mengingatkan kita pada kata Al-Khaliq yaitu Allah SWT, maka kata akhlak tidak bisa dipisahkan dengan Al-Khaliq (Allah) dan mahluk (hamba), akhlak berarti sebuah perilaku yang muatannya menghubungkan antara hamba dengan Allah SWT, sang Khalik. Akhlak (moral) adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-karakteristik akal atau tingkah laku yang membuat seseorang menjadi istimewa, karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda (Mahmud, 2004:27).

  Menurut sebagian ulama, akhlak adalah suatu sifat yang tertanam di dalam jiwa seseorang dan sifat tersebut akan muncul pada saat seseorang tersebut merasakan sesuatu hal tanpa merasa kesulitan karena sudah menja di kebiasaan” (Widyastuti, 2008:2). Menurut

  Muhammad Daud Ali (2004:351) akhlak adalah sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia, karena itu selain dengan akidah, akhlak tidak dapat diceraipisahkan dengan syari‟ah.

  Dengan demikian yang dimaksud dengan prestasi aqidah akhlak akhlak adalah hasil belajar siswa pada materi aqidah akhlak.

2. Dasar-dasar Aqidah Akhlak

  Dasar pendidikan akhlak bagi seorang muslim adalah akidah yang benar terhadap alam dan kehidupan, karena akhlak tersarikan dari akidah dan pancaran darinya, oleh karena itu jika seseorang berakhlak dengan benar niscaya akhlaknya pun akan benar, baik dan lurus, begitu pula sebaliknya, jika akidahnya salah dan melenceng maka akhlaknya pun akan tidak benar.

  Adapun dasar- dasar aqidah akhlak terdapat dalam Al Qur‟an dan hadits. Diantaranya dalam firman Allah dalam surat Taha ayat 112:

             

  Artinya : “Dan barang siapa mengerjakan kebajikan sedang dia (dalam

  keadaan) beriman, maka dia tidak khawatir akan perlakuan zalim (terhadapnya) dan tidak pula khawatir akan pengurangan haknya”(QS. Taha:112)

  Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 148:

             

  Artinya:

  “Maka Allah memberi mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat.Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan (QS. Ali Imran:148) .

  Kemudian firman Allah dalam surat Al Zalzalah ayat 7-8:

               

  Artinya:

  ”Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasan-Nya, Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat balasan-

  Nya” (QS.Al Zalzalah:7-8 ).

  Selain itu, terdapat hadits yang menjelaskan bagaimana pentingnya akhlak, sehingga Nabi Muhammad SAW orang yang paling baik adalah orang yang baik akhlaknya.

  ملسو ويلع للها ىلص بينلا نكي لم : لاق امهنع للها يضر ورمع نب للها دبع نع : ُلْوُقَ ي َناَكَو ًاشِّحَفَ تُم َلاَو ًاشِحاَف هاور ًاقَلَْخًأ ْمُكُنَسْحَأ ْمُكُراَيِخ ْنِم َّنِإ

  .

  يراخبلا

  Artinya:

  “Dari Abdullah bin Amru berkata: Nabi tidak pernah berbuat keji sendiri tidak pula berbuat keji kepada orang lain. Beliau bersabda“Sesungguhnya termasuk sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya” (HR Bukhari).

  في , ئس نمام , ملسو ويلع للها يلص للها لوسر لاق : لاق ونع للها يضر ءادردلا بيأ نع و . وحخصو ئ ترلاو دو اد وبأ وجرخأ , قللخا نسح نم لقثأ ن ازيلما

  Artinya : “Tidak ada sesuatu yang lebih berat timbangan pahalanya daripada akhlak yang baik” (HR. Abu Dawud dan Turmudi, No. 1551.:

  308).

3. Pentingnya Aqidah Akhlak

  Akhlak dalam Islam merupakan sekumpulan prinsip dan kaidah yang mengandung perintah atau larangan dari Allah SWT. Menurut Loso (2008:81) prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah tersebut dijelaskan oleh Rasulullah SAW, dalam perkataan, perbuatan dan ketetapan-ketetapan beliau yang mempunyai kaitan dengan tasyri, dan dalam mengarungi kehidupan, setiap muslim wajib berpegang pada prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah tersebut.

  Allah berfirman dalam Al Qur‟an Surat Fussilat ayat 46:

               

  Artinya:

  “Barang siapa mengerjakan kebajikan maka pahalanya untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat jahat maka dosanya menjadi tanggungan dirinya sendiri dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba-

  Nya” (QS.Fussilat:46). Pendidikan Aqidah dan Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah dan merealisasikannya dalam perilaku Akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dalam bidang keagamaan, pendidikan ini juga diarahkan pada peneguhan aqidah di satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa. Mata pelajaran Aqidah dan Akhlaq di Madrasah berfungsi untuk: a.

  Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat; b.

  Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta akhlaq mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang sebelumnya telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga; c. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial.

  d.

  Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari; e. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya asing yang dihadapinya sehari-hari; f.

  Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan akhlaq, serta sistem dan fungsionalnya. g.

  Pembekalan bagi peserta didik untuk mendalami aqidah dan akhlaq pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Tujuan Aqidah Akhlak

  Mata pelajaran Aqidah-Akhlaq bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaqnya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlaq Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Menurut Ali Abdul Halim Mahmud (2004:159), tujuan utama pendidikan akhlak dalam Islam adalah agar manusia berada dalam kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang telah digariskan oleh Allah SWT, yang akan menghantarkan manusia kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat.

  Akhlak juga mempunyai tujuan-tujuan lain di antaranya: a. Mempersiapkan manusia-manusia yang beriman yang selalu beramal saleh.

  b.

  Mempersiapkan manusia beriman dan saleh yang menjalani kehidupannya sesuai dengan ajaran Islam, melaksanakan apa yang diperintahkan agama dan menjauhi apa yang diharamkan, menikmati hal-hal yang baik dan dibolehkan serta menjauhi segala sesuatu yang dilarang, keji, hina, buruk, tercela dan mungkar.

  c.

  Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang bisa berinteraksi secara baik dengan sesamanya baik dengan orang muslim maupun non muslim, mampu bergaul dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya dengan mencari ridha Allah, yaitu dengan mengikuti ajaran-Nya dan petunjuk-petunjuk Nabi-Nya, dengan semua ini dapat tercipta kestabilan masyarakat dan kesinambungan hidup umat manusia.

  d.

  Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang mampu dan mau mengajak orang lain ke jalan Allah, melaksanakan amar ma

  ’ruf nahi munkar dan berjuang fi sabililah demi tegaknya agama Islam.

  e.

  Mempersiapkan insan beriman dan saleh, yang mau merasa bangga dengan persaudaraannya sesama muslim dan selalu menberi hak-hak persaudaraan tersebut, mencintai dan membenci hanya karena Allah, dan sedikitpun tidak kecut oleh celaan orang hasad selama ia berada di jalan yang benar.

  f.

  Mempersiapkan insan beriman dan saleh, yang merasa bahwa dia adalah bagian dari seluruh umat yang berasal dari berbagai daerah, suku, dan bahasa. Atau insan yang siap melaksanakan kewajiban yang harus ia penuhi demi seluruh umat Islam selama dia mampu.

  g.

  Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang merasa bangga dengan loyalitasnya kepada agama Islam dan berusaha sekuat tenaga demi tegaknya panji-panji Islam di muka bumi. Atau insan yang rela mengorbankan harta, kedudukan, waktu dan jiwanya demi tegaknya syariat Allah.

5. Dimensi Akhlak

  Menurut Yunahar Ilyas (2007:356) dimensi akhlak dapat dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya akhlak terhadap Allah SWT, akhlak terhadap makhluk (manusia), akhlak terhadap lingkungan hidup.

  a.

  Akhlak terhadap Allah SWT Beberapa akhlak terhadap Allah SWT, antara lain: 1)

  Mencintai Allah melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga dengan mempergunakan firman-Nya dalam Al- Qur‟an sebagai pedoman hidup dan kehidupan.

  2) Melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. 3)

  Mengharapkan dan berusaha memperoleh keridaan Allah 4)

  Mensyukuri nikmat dan karunia Allah 5)

  Menerima dengan ikhlas semua qada dan qadar ilahi setelah berikhtiar.

  6) Memohonkan ampun hanya kepas Allah SWT. 7) Bertaubat hanya kepada Allah SWT. 8)

  Tawakal (berserah diri) kepada Allah b. Akhlak terhadap makhluk 1.

  Akhlak terhadap manusia

  a) Akhlak terhadap Rasulullah SAW

  1) Mencintai Rasulullah SAW secara tulus dengan mengikuti semua sunnahnya.

  2) Menjadikan Rasulullah SAW sebagi idola, suri tauladan dalam hidup dan kehidupan.

  3) Menjalankan apa yang disuruhnya, dan tidak melakukan apa yang dilarangnya.

  b) Akhlak terhadap orang tua

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERILAKU KEAGAMAAN ORANG TUA DENGAN AKHLAK SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM BANCAK KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 111

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA KONSEP ENERGI DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS IV MI MAARIF ARROSYIDIN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 143

FUNGSI MANAJEMEN PADA KOMPETENSI PEDAGOGI BAGI GURU MTs NU SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 132

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS IX MTs MA’ARIF ARROSYIDIN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 107

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KARANGGEDE TAHUN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 88

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KARANGGEDE TAHUN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 94

IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN SISWA MTs NEGERI GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 170

MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK PADA SISWA DI SMK KARYA NUGRAHA BOYOLALI TAHUN 2015 SKRIPSI Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 131

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 153

HUBUNGAN ANTARA PENGASUHAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEBERAGAMAAN SISWA KELAS VII SMP ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 120