Evaluasi penatalaksanaan kasus mual-muntah pada kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 - USD Repository

  

EVALUASI PENATALAKSANAAN KASUS MUAL-MUNTAH PADA

KEMOTERAPI KANKER PARU-PARU DI RSUP Dr. SARDJITO

YOGYAKARTA TAHUN 2008

  Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi ( S. Farm. ) Program Studi Farmasi

  Oleh : Felisita Anesti Kusumastuti

  NIM : 068114084

FAKULTAS FARMASI

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kalau kau pernah takut mati, sama..

  Kalau kau pernah sakit hati, aku juga iya.. Dan sering kali sial datang dan pergi tanpa permisi kepadamu, suasana hati.. tak peduli..

  Kalau kau kejar mimpimu, selalu.. Kalau kau ingin berhenti, ingat tuk mulai lagi.. Tetap semangat, dan teguhkan hati di setiap hari, sampai nanti.. Tetap melangkah, dan keraskan hati di setiap hari sampai nanti.. sampai mati.. (Sampai nanti sampai mati, Letto)

  Skripsi ini kupersembahkan untuk : Yesus Kristus Pelindung dan Penyelamatku Ayahanda Ch. Minar Lukito Ibunda Agnes Sri Harianti

  Gregorius Ardian Purnomo Adi Antonius Alfian Yuan Dias Priharta Almamaterku

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Felisita Anesti Kusumastuti Nomor Mahasiswa : 068114084

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “Evaluasi Penatalaksanaan Kasus Mual-Muntah pada Kemoterapi Kanker Paru- paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2008

  ” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Yogyakarta, 2 Februari 2010 Yang menyatakan

  

PRAKATA

  Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat, kesabaran, kekuatan, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang penulis susun berjudul EVALUASI PENATALAKSANAAN KASUS MUAL-MUNTAH PADA KEMOTERAPI KANKER PARU-PARU DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2008.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

  1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberi bimbingan, kesehatan, dan perlindungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  2. Bapak, Ibu, dan mas Dian atas doa, kasih sayang, perhatian, dan dukungannya baik moril maupun materiil yang selalu diberikan.

  3. Direktur RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

  4. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi dan dosen pembimbing yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini dan meluangkan waktu untuk membimbing, memotivasi, dan memberikan saran demi terselesaikannya skripsi ini.

  5. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji, memberikan saran, semangat, dan masukan yang berharga dalam proses penyempurnaan skripsi ini.

  6. Ibu dr. Fenty, M.Kes.,Sp.PK selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji, member saran, semangat, dan masukan yang berharga dalam proses penyempurnaan skripsi ini.

  7. Karyawan di Diklit dan bagian Catatan Medik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah membantu kelancaran pengambilan data dalam penelitia n ini.

  8. Uti dan Akung (Alm) beserta keluarga besar di Borobudur atas doa, perhatian, kasih sayang, dan dukungan untukku.

  9. Antonius Alfian Yuan Dias P atas doa, perhatian, cinta dan cita-cita, kesabaran, serta dukungan yang sangat besar dan berkesan untukku.

  10. Reno, terimakasih atas kebersamaan, suka dan duka, dan rasa saling memotivasi selama penyusunan skripsi ini.

  11. Pak Mukmin, Mas Narto, dan Mas Dwi selaku Staff Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, terimakasih telah membantu dalam memperlancar administrasi hingga tersusunnya skripsi ini.

  12. Teman-teman diskusi sepert Lia, Valida, Fea, Winny, dan Yunni atas masukan- masukannya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

  13. Teman-teman Farmasi angkatan 2006 khususnya minat FKK atas kebersamaan dan perjuangan menuju cita-citanya yang dihiasi dengan sorak- sorak semangat yang membara. Terimakasih dan selalu semangat! 14. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis hingga tersusunnya skripsi ini.

  Penulis sangat menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan ini.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu farmasi pada khususnya dan kemajuan ilmu pengetahuan pada umumnya.

  Yogyakarta, 20 Januari 2010 penulis

  

INTISARI

Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan kanker paru-paru.

  Kemoterapi dilakukan dengan memberikan obat-obat sitostatika yang mekanisme kerjanya akan merusak DNA atau bertindak sebagai inhibitor umum pada pembelahan sel. Kemoterapi ini dapat memberikan efek samping yang merugikan pasien salah satunya yaitu mual- muntah. Berkaitan dengan hal itu maka dilakukan penelitian mengenai penatalaksanaan mual- muntah pada kemoterapi kanker paru- paru.

  Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental dengan mengikuti rancangan deskriptif yang bersifat retrospektif dengan menggunakan data rekam medik pasien kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008. Analisis data dilakukan secara kualitatif dalam bentuk tabel yang disajikan secara deskriptif dan dievaluasi berdasarkan Drug Related Problems (DRPs).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 terbanyak pada interval tahun 50 - <60 tahun (33%), pada stadium III yaitu sebanyak 26%, dengan jumlah penyakit penyerta terbanyak adalah hipertensi sebanyak 4 kasus. Ada 27 pasien mengalami mual- muntah pada kemoterapi kanker paru-paru. Dari 27 kasus mual- muntah tersebut terdapat 48 episode DRPs yaitu butuh tambahan terapi obat sebanyak 27 kasus, obat tidak tepat 20 kasus, dan dosis terlalu tinggi 1 kasus. Presentasi dampak terapi mual- muntah yaitu 41% masih mual dan 59% membaik.

  Kata kunci : kanker paru-paru, kemoterapi, mual- muntah, Drug Related Problems (DRPs)

  ABSTRACT

  One of lung cancer therapy is chemotherapy. Chemotherapy were executed by cytology medicine that will destroying DNA or personating as common inhibitor to bisection of cell. This chemotherapy was causing side effects included nausea and vomiting. From that causes, today were performed the research about the procedure of nausea and vomiting case management in chemotherapy.

  This research counted the non-experimental research by following the descriptive design with retrospective characteristic, then using the medical record data from lung cancer patient at RSUP Dr. Sardjito in the period of 2008. The data analysis were performed by qualitative in the table form which presenting by descriptive and evaluated by Drug Related Problems method (DRPs).

  The result was presenting lung cancer in RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta in the period of 2008, there is more in age interval 50 - <60 years old (33%), in III stadium 26%, with the other desease like hypertension became the most, on 4 cases. There were 27 patient feel nausea vomiting, 48 chemotherapy episodes feel DRPs, that 27 cases need for additional drug therapy, 20 cases wrong drug, and 1 cases dosage too high. The effect from nausea- vomiting cases management presentation 59% becomes better and 41% not yet secured. Keywords : lung cancer, chemotherapy, nausea-vomiting, Drug Related Problems (DRPs)

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS …………………………. vi

  PRAKATA ........................................................................................................ vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................. x

  INTISARI.......................................................................................................... xi ABSTRAC ......................................................................................................... xii DAFTAR ISI...................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xx DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xxi

  BAB I. PENGANTAR A. Latar Belakang................................................................................ 1

  1. Permasalahan............................................................................ 3

  2. Keaslian Penelitian................................................................... 4

  3. Manfaat Penelitian.................................................................... 4

  B. Tujuan Penelitian............................................................................ 5

  BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

  A. Kanker Paru .................................................................................... 6

  1. Definisi ....................................................................................... 6

  2. Epidemiologi .............................................................................. 7

  3. Etiologi ....................................................................................... 8

  4. Patofisiologi ............................................................................... 9

  5. Tanda dan Gejala ...................................................................... 10

  6. Diagnosis ................................................................................... 12

  7. Stadium ...................................................................................... 14

  8. Penatalaksanaan Terapi .............................................................. 15

  B. Kemoterapi ...................................................................................... 17

  C. Mual- muntah ................................................................................... 19

  1. Definisi ...................................................................................... 19

  2. Mekanisme mual- muntah .......................................................... 19

  3. Tipe mual- muntah ..................................................................... 21

  4. Penatalaksanaan mual- muntah .................................................. 22

  D. Drug Related Problems .................................................................. 28

  BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 31 A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................... 31 B. Definisi Operasional ..................................................................... 31 C. Subyek Penelitian .......................................................................... 33 D. Bahan Penelitian ............................................................................ 33 E. Lokasi Penelitian ........................................................................... 34 F. Waktu Penelitian ........................................................................... 34

  G.

  Tata cara Penelitian ....................................................................... 34 H. Analisis Hasil ................................................................................ 36

  BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 38 A. Profil Pasien Kanker Paru-paru..................................................... 38 1. Presentase Pasien Kanker Paru-paru Berdasarkan Kelompok Umur ....................................................................................... 38 2. Presentase Pasien Kanker Paru-paru Berdasarkan Stadium..... 39 3. Jumlah Penyakit Penyerta pada Pasien Kanker Paru-paru ...... 40 4. Riwayat Merokok pada Kasus Kanker Paru-paru ................... 40 B. Profil Obat-obatan yang Digunakan Dalam Kasus Kemoterapi Kanker Paru-paru Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008............................................................................................... 41 1.

  Obat Gastrointertinal dan Hepatobilier ................................... 43 2. Obat Kardiovaskular dan Hemapoietik .................................. 43 3. Sistem Pernafasan ................................................................... 44 4. Sistem Saraf Pusat ................................................................... 45 5. Hormon Kortikosteroid ............................................................ 45 6. Antiinfeksi ............................................................................... 46 7. Obat Kemoterapi ...................................................................... 46 8. Sistem endokrin dan Metabolik ............................................... 47 9. Vitamin dan Mineral ................................................................ 48 10.

  Nutrisi ...................................................................................... 48 11. Lain-lain .................................................................................. 49

  C.

  Strategi Penatalaksanaan Mual-Muntah pada Kemoterapi Kanker Paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta ................................. 50 D. Drug Related Problems (DRPs) .................................................... 53 E. Dampak Terapi Kasus Mual-Muntah pada Kemoterapi Kanker

  Paru-paru ....................................................................................... 60 F. Rangkuman Pembahasan .............................................................. 64

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 66 A. Kesimpulan ................................................................................... 66 B. Saran ............................................................................................. 67 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 68 LAMPIRAN ..................................................................................................... 70 BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 106

  

DAFTAR TABEL

  Tabel I. TNM (Tumor, Node, Metastase) International Staging System untuk kanker paru-paru ………………………………………... 15

  Tabel II. Klasifikasi kanker paru-paru berdasarkan TNM ......................... 15 Tabel III. Terapi antagonis 5-HT3 untuk mual- muntah kelas IV................. 23 Tabel IV. Terapi untuk mual- muntah kelas III ............................................ 24 Tabel V. Terapi antiemetik untuk mual- muntah tipe breakthrough ........... 27 Tabel VI. Jumlah dan jenis penyakit penyerta pada kasus kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun

  2008 ……….................................................................................. 40

  Tabel VII. Golongan dan jenis obat saluran gastrointestinal dan sistem hepatobilier pada kasus kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito

  Yogyakarta tahun 2008 ………………………….. 43 Tabel VIII. Golongan dan jenis obat kardiovaskular dan s istem hematopoietik pada kasus kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito

  Yogyakarta tahu n 2008 ………………………………………… 44 Tabel IX. Golongan dan jenis obat saluran nafas pada kasus kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun

  2008…………………………………………………………….. 45 Tabel X. Golongan dan jenis obat saraf pusat pada kasus kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun

  2008 ……………………………………………………………. 45

  Tabel XI. Golongan dan jenis hormon kortikosteroid pada kasus kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008…………………………………………………….... 46

  Tabel XII. Golongan dan jenis obat anti infeksi pada kasus kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 ……………………………………………………………. 46

  Tabel XIII. Golongan dan jenis obat kemoterapi pada kasus kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 ……………………………………………………………. 47

  Tabel XIV. Golongan dan jenis obat sistem endokrin dan metabolik pada kasus kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sadjito Yogyakarta tahun 2008 ………………………………………… 47

  Tabel XV. Gologan dan jenis vitamin & mineral pada kasus kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 ……….. …………………………………………………. 48

  Tabel XVI. Golongan dan jenis nutrisi pada kasus kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008……… 48

  Tabel XVII. Golongan dan jenis obat lain- lain pada pasien kasus kemoterapi paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 ……… 49

  Tabel XVIII. Rangkuman risiko mual- muntah vs kasus mual- muntah pada kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta 2008………………..………………………………………… 50

  Tabel XIX. Rangkuman kejadian mual- muntah pada kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008………………………………………………………….. 51

  Tabel XX. DRPs butuh tambahan terapi obat pada kasus kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. S ardjito Yogyakarta tahun 2008…..... 54

  Tabel XXI. DRPs obat tidak tepat pada kasus kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 ….……………. 58

  Tabel XXII. DRPs dosis terlalu tinggi pada kasus kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 ………………… 60 Tabel XXIII. Riwayat mual- muntah pada pasien kanker paru-paru di RSUP Dr.

  Sardjito Yogyakar ta tahun 2008………………………………. 61

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Kanker Paru-paru ........................................................................ 6 Gambar 2. Mekanisme mual- muntah ............................................................ 20 Gambar 3. Skema inklusi subyek penelitian .................................................. 33 Gambar 4. Presentase interval umur pasien kanker paru-paru di RSUP

  Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 ............................................. 38 Gambar 5. Presentase stadium pasien kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito

  Yogyakarta tahun 2008………………………………………….. 39 Gambar 6. Presentase riwayat merokok pada kasus kanker paru-paru............ 41 Gambar 7. Presentase kelas terapi obat yang digunakan pada kasus kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008

  ………………………………………………………. 42 Gambar 8. Presentase dampak terapi kasus mual- muntah pada kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun

  2008.............................................................................................. 60

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Data 10 besar diagnosa di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tah un 2008 ……………………………………….. 71

  Lampiran 2. Data pasien kasus mual- muntah pada kemoterapi kanker paru-paru di RSUD Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 …………………. 72

  Lampiran 3. Rangkuman DRPs pada penatalaksanaan kasus mual- muntah kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008

  ……………………………………………..……….... 93 Lampiran 4. Daftar komposisi obat yang digunakan pada kasus mual- muntah kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

  Tahun 2008 ……………………………………………………. 105

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Kanker paru-paru merupakan perkembangan yang tidak terkendali dari

  sel-sel abnormal dari salah satu atau kedua sisi paru, sementara sel-sel jaringan paru yang normal tumbuh dan berkembang dalam jaringan paru yang sehat, sel-sel yang tidak normal tumbuh dan berkembang secara cepat tidak pada jaringan paru yang normal. Kumpulan sel-sel kanker tersebut merusak dan menganggu kerja paru (Anonim, 2004). Kanker paru-paru merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian pada pria-pria dan wanita-wanita di seluruh dunia dibandingkan dengan kanker jenis lainnya. The American Cancer Society memperkirakan bahwa 213.380 kasus-kasus baru kanker paru-paru di Amerika akan didiagnosis dan 160.390 kematian-kematian yang disebabkan kanker paru- paru akan terjadi pada tahun 2007. Kanker paru-paru sebagian besar adalah suatu penyakit dari orang tua, hampir 70% dari orang-orang yang terdiagnosis dengan kondisi ini adalah berumur diatas 65 tahun, kurang dari 3% kasus-kasus terjadi pada orang-orang dibawah umur 45 tahun (Anonim, 2009a). Di Indonesia, kanker paru-paru menjadi penyebab kematian utama kaum pria dan lebih dari 70% kasus kanker itu baru terdiagnosis pada stadium lanjut (stadium IIIB atau IV) sehingga hanya 5 % penderita yang bisa bertahan hidup hingga 5 tahun setelah dinyataka n positif (Anonim, 2006a).

  2 Salah satu penanganan kanker paru-paru adalah melalui kemoterapi. Kemoterapi merujuk pada pemberian obat-obat yang menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dengan membasmi mereka atau mencegah mereka membelah/membagi. Kemoterapi mungkin diberikan sendirian, sebagai suatu adjuvant pada terapi operasi, atau dalam kombinasi dengan radioterapi.

  Kemoterapi menyebabkan terjadinya pelepasan substansi serotonin (5- HT), dan zat kimia lain dalam usus yang dapat menstimulasi pusat muntah dan dapat menyebabkan muntah (Anonim, 2006a). Sekitar 70% sampai 80% pasien yang menerima kemoterapi mengalami mual- muntah, dan 10% sampai 44% dari jumlah tersebut pasien mengalami mual dan atau muntah tipe anticipatory (DiPiro, 2005). Tingginya angka kejadian mual dan muntah akibat kemoterapi menjadi dasar pentingnya dilakukan penelitian mengenai penatalaksanaan mual dan muntah pada kemoterapi kanker paru-paru.

  Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang berada di Jalan Kesehatan 01 Sekip Yogyakarta 587333. RSUP Dr. Sardjito mempunyai pelayanan terpadu spesialis kanker di Instalasi Kanker “Tulip” dan merupakan rumah sakit rujukan yang memiliki banyak kasus yang menarik untuk dievaluasi penatalaksanaannya terutama kasus mual dan muntah. Visi dari RSUP Dr.

  Sardjito yaitu menjadi salah satu rumah sakit unggulan dalam bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian di Asia Tenggara tahun 2010 yang bertumpu pada kemandirian, sedangkan misinya yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu dan terjangkau masyarakat, melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas,

  3 menyelenggarakan penelitian dan pengembangan IPTEK Kesehatan yang berwawasan global, meningkatkan kesejahteraan karyawan; dan meningkatkan pendapatan untuk menunjang kemandirian rumah sakit (Anonim, 2009c). Menurut data 10 besar diagnosa di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008, peringkat pertama diduduki oleh kemoterapi kanker. Dapat dikatakan bahwa pada tahun 2008 sebagian besar pasien datang ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta untuk melakukan program kemoterapi kanker. Semakin banyak kasus kemoterapi memungkinkan semakin banyak pula kejadian Drug Related Problems (DRPs) pada penanganan efek samping kemoterapi. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian tentang evaluasi penatalaksanaan mual dan muntah sebagai efek samping kemoterapi pada pasien kanker paru-paru agar dapat tercapainya pengobatan yang optimal.

1. Permasalahan

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: a.

  Seperti apakah profil pasien kanker paru-paru yang mengalami mual- muntah di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 yang meliputi umur, stadium, penyakit penyerta, dan riwayat merokok? b. Seperti apakah profil pengobatan kasus kemoterapi kanker paru-paru yang mengalami mual- muntah di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun

  2008 meliputi golongan obat, jenis obat, dan kelas terapi?

  4 c.

  Seperti apakah strategi penatalaksanaan mual-muntah pada kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 meliputi terapi obat, golongan, dan jenis obat yang diberikan? d. Seperti apakah DRPs yang timbul pada penatalaksanaan kasus mual- muntah pada kemoterapi kanker paru-paru yang meliputi keadaan: butuh tambahan terapi obat, tidak perlu terapi obat, pilihan obat tidak tepat, dosis terlalu rendah, adverse drug reactions, dosis terlalu tinggi?

  2. Keaslian Karya

  Berdasarkan penelusuran pustaka yang dilakukan penulis, penelitian mengenai penatalaksanaan kasus mual dan muntah pada kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 belum pernah dilakukan.

  3. Manfaat Penelitian a.

  Manfaat teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai penatalaksanaan kasus mual dan muntah pada kemoterapi kanker paru-paru.

  b. Manfaat praktis Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam usaha peningkatan mutu pelayanan kesehatan dalam hal penatalaksanaan kasus mual- muntah pada kemoterapi kanker paru-paru.

  5

B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

  Secara umum penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penatalaksanaan kasus mual- muntah pada kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008.

2. Tujuan Khusus a.

  Menggambarkan profil pasien kanker paru-paru yang mengalami mual- muntah di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 yang meliputi umur, stadium, penyakit penyerta, dan riwayat merokok.

  b.

  Menggambarkan profil pengobatan kasus kemoterapi kanker paru-paru yang mengalami mual- muntah di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 meliputi golongan obat, jenis obat, dan kelas terapi.

  c.

  Menggambarkan strategi penatalaksanaan kasus mual dan muntah pada kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 meliputi terapi obat, golongan, dan jenis obat yang diberikan.

  d.

  Menggambarkan DRPs yang timbul pada penatalaksanaan kasus mual dan muntah pada kemoterapi kanker paru-paru yang meliputi keadaan: butuh tambahan terapi obat, tidak perlu terapi obat, pilihan obat tidak tepat, dosis terlalu rendah, adverse drug reactions, dosis terlalu tinggi.

  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker Paru-paru 1. Definisi Kanker paru-paru adalah tu mor padat yang berasal dari sel-sel epitel bronkial. Berdasarkan perbedaan sejarah dan respon terapinya kanker paru-paru dibedakan menjadi non-small cell cancer dan small cell lung cancer (SCLC) ( DiPiro , 2009). Gambar 1. Kanker Paru-paru (Joshi, 2008).

  7

1. Epidemiologi

  Prevalensi kanker paru-paru di negara maju sangat tinggi, di USA tahun 2002 dilaporkan terdapat 169.400 kasus baru (merupakan 13% dari semua kanker baru yang terdiagnosis) dengan 154.900 kematian (merupakan 28% dari seluruh kematian akibat kanker), di Inggris prevalensi kejadiannya mencapai 40.000/tahun, sedangkan di Indonesia menduduki peringkat 4 terbanyak, di RS Dharmais Jakarta tahun 1998 menduduki urutan ke 3 sesudah kanker payudara dan leher rahim. Angka kematian akibat kanker paru-paru di seluruh dunia mencapai kurang lebih satu juta penduduk tiap tahunnya.

  Karena sistem pencatatan kita yang belum baik prevalensi pastinya belum diketahui tetapi klinik tumor dan paru di Rumah Sakit merasakan benar peningkatannya. Di negara berkembang lain dilaporkan insidennya naik dengan cepat antara lain karena konsumsi rokok berlebihan seperti di China yang mengkonsumsi 30% rokok dunia. Sebagian besar kanker paru-paru mengenai pria (65%) dengan life time risk 1:13 dan pada perempuan 1:20 (Amin, 2006).

  Sebuah artikel menceritakan bahwa kemampuan untuk bertahan hidup selama lima tahun dari penderita NSCLC bervariasi tergantung dari stadiumnya. Stage I memiliki survival terbaik yaitu mendekati 50%. Kira- kira 25% dari pasien stadium II dapat bertahan selama 5 tahun dan 8% untuk pasien stadium III. Penelitian mengatakan hanya 2% pasien stadium IV dapat bertahan hidup selama lima tahun. Pada jenis SCLC sebanyak 10-50% dari pasien stadium terbatas dan antara 1-2% untuk SCLC stadium extensive

  8 (Valentino, 2010). Kemampuan ketahanan hidup selama 2 tahun juga dipaparkan pada sebuah penelitian di Rumah Sakit Kanker Dharmais yang hasilnya 10,02% untuk stadium IV dan 25,96% untuk stadium ≤ IIIB (Rasyid, 2001).

2. Etiologi

  Seperti umumnya kanker yang lain penyebab kanker paru-paru yang pasti belum diketahui, tapi paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat karsinogenik merupakan faktor penyebab utama disamping adanya faktor lain separti sistem kekebala n tubuh, genetik, dan lain- lain (Amin, 2006).

  Umumnya kanker paru-paru disebabkan oleh karsinogen yang berasal dari rokok. Prevalensi merokok di Amerika adalah 28 % untuk laki- laki dan 25% untuk perempuan keduanya dari kalangan usia 18 tahun ke atas, dan 38% untuk perokok usia pelajar SMA. Resiko perkembangan kanker paru-paru meningkat sekitar 13 kali lipat pada perokok aktif dan sekitar 1,5 kali lipat pada perokok pasif yang terpapar asap rokok dalam waktu yang lama.

  Penyakit chronic obstructive pulmonary, yang juga berhubungan dengan rokok, meningkatkan resiko kanker paru-paru menjadi semakin luas (Minna, 2001). Terdapat hubungan antara rata-rata jumlah rokok yang dihisap per hari dengan tingginya insiden kanker paru-paru. Dikatakan bahwa 1 dari 9 perokok berat akan menderita kanker paru-paru. Perokok pasif pun akan beresiko terkena kanker paru-paru. Anak-anak yang terpapar asap rokok selama 25 tahun pada usia dewasa akan terkena kanker paru-paru dua kali lipat

  9 dibandingkan dengan yang tidak terpapar, dan perempuan yang hidup dengan suami/pasangan perokok juga terkena resiko kanker paru-paru 2-3 kali lipat.

  Diperkirakan 25% kanker paru-paru dari bukan perokok adalah berasal dari perokok pasif. Insiden kanker paru-paru pada perempuan di USA dalam 10 tahun terakhir juga naik menjadi 5% per tahun, antara lain karena meningkatnya jumlah perempuan perokok dan sebagai perokok pasif (Amin,2006).

  Usaha untuk menghimbau orang-orang supaya tidak merokok sudah dilakukan tetapi menghentikan merokok memang hal yang sangat sulit, karena kebiasaan merokok menggambarkan kekuatan sifat adiksi terhadap nikotin sehingga mencegah orang untuk memulai merokok adalah tindakan yang lebih efektif, dan upaya itu perlu ditargetkan untuk anak-anak (Minna, 2001).

3. Patofisiologi

  Kanker paru-paru berasal dari sel-sel epitel majemuk yang berpotensi setelah terkena karsinogen akan menyebabkan peradangan kronis yang mengarah ke genetik dan perubahan sitologi dan akhirnya untuk karsinoma.

  Aktivasi protooncogen, inhibisi atau mutasi tumor gen supresor, dan produksi dari faktor pertumbuhan autokrin berkontribusi pada proliferasi seluler dan transformasi ganas. Perubahan molekular, seperti mutasi P53 dan ekspresi berlebihan dari reseptor faktor pertumbuhan epidermal juga mempengaruhi prognosis penyakit dan respon terhadap terapi.

  Merokok merupakan faktor resiko dari 80% kasus kanker paru-paru. Faktor-faktor risiko lainnya adalah paparan pernapasan terhadap karsinogen

  10 misalnya asbes dan benena, faktor- faktor risiko genetik, dan sejarah penyakit paru-paru lainnya misalnya tuberculosis dan fibrosis paru.

  Jenis sel utama adalah SCLC (~ 15 % dari semua kanker paru-paru), adenokarsinoma (~ 50%), karsinoma sel skuamosa (kurang dari 30%), dan karsinoma sel besar (large cell carcinoma). Tiga jenis yang terakhir dikelompokkan bersama-sama dan disebut sebagai NSCLC (DiPiro, 2009).

4. Tanda dan gejala

  Tanda dan gejala kanker paru-paru dapat dikelompokkan menjadi tiga subdivisi yaitu pulmonary, extrapulmonary, dan sindrom paraneoplastik.

  Membedakan antara kelas-kelas ini penting karena dapat membantu dalam menentukan tingkat keparahan penyakit, panduan pilihan pengobatan, dan mempengaruhi prognosis.

  a.

   Gejala pulmonary

  Merupakan gejala karena efek langsung dari tumor primer yang sering muncul pertama dan yang paling umum. Gejala ini antara lain: 1)

  Batuk 2)

  Nyeri dada 3)

  SVC obstruksi 4)

  Sesak napas 5)

  Disfagia 6)

  Hemoptisis 7)

  Pleura efusi

  11

  b.

   Gejala extrapulmonary

  Setelah tumor menginvasi jaringan di luar rongga pleura, itu dapat menghasilkan beragam gejala, antara lain: 1)

  Nyeri tulang 2)

  Adrenal insufisiensi 3)

  Kebingungan 4)

  Perubahan kepribadian 5)

  Pembesaran kelenjar getah bening 6)

  Berat badan menurun 7)

  Kejang 8)

  Mual 9)

  Gejala focal neurologis 10)

  Horner’s syndrome 11)

  Kelelahan 12)

  Sakit kepala 13)

  Muntah 14)

  Nodul kulit bawah kulit c. Sindrom paraneoplastik

  Sindrom paraneoplastik merupakan gejala yang bukan merupakan hasil dari efek langsung dari tumor ini disebut sindrom paraneoplastik. Gejala ini mungkin disebabkan oleh bahan yang dikeluarkan oleh tumor atau sebagai respons terhadap tumor dan sering terjadi di jaringan jauh dari lokasi keganasan. Sindrom paraneoplatik banyak tejadi dan me mpengaruhi

  12 berbagai sistem, termasuk endokrin, neurologis, kerangka, ginjal, metabolik, vaskular, dan sistem hematologi.

  Gejala klinis terlihat tidak umum sampai kanker paru-paru tumor menjadi besar dan / atau metastasis. Ini adalah kunci faktor dalam buruknya prognosis yang terkait dengan kanker paru-paru. Pasien yang didiagnosis klinis pada tahap awal lebih mungkin untuk merespon pengobatan daripada mereka di tahap-tahap selanjutnya. Oleh karena itu, pada diagnosis kanker paru-paru sangat penting dilakukan pemeriksaan sebelumnya dan identifikasi tanda dan gejala awal. Teknik penyaringan belum cukup halus untuk menunjukkan tingkat tinggi dari sensitivitas dan spesifisitas sehingga mengidentifikasi pasien kanker paru-paru pada presentasi gejala adalah yang paling penting (Chisholm- Burns, 2008).

5. Diagnosis

  Prosedur diagnosis pada kanker paru-paru meliputi: a. Foto rontgen dada secara posterior-anterior (PA) dan lateral

  Pemeriksaan awal sederhana yang dapat mendeteksi adanya kanker paru-paru.penelitian dari Mayo Clinic USA, menhatakan bahwa 61% tumor paru terdeteksi dalam pemeriksanaan rutin dengan foto rongent dada biasa sedangkan pemeriksaan sitologi sputum hanya bisa mendeteksi 19%.

  b.

  Pemeriksaan Computed Tomography dan Magnetic Resonance Imaging Pemeriksaan CT Scan pada torak lebih sensitif daripada pemeriksaan foto dada biasa karena bisa mendeteksi kelainan atau nodul dengan diameter antara 3 mm, walaupun positif palsu untuk kelainan sebesar itu

  13 mencapai 25-60%. Bila fasilitas ini memungkinkan, pemeriksaan CT Scan bisa sebagai pemeriksaan skrining kedua setelah foto dada biasa.

  Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) tidak rutin dikerjakan, karena hanya terbatas untuk menilai kelainan tumor yang menginvasi ke dalam vertebra, medula spinal, mediastum, di samping biayanya juga mahal.

  Pemeriksaan MRI torak tidak lebih superior dibandingkan CT Scan torak.Saat ini sedang dikembangkan teknik imaging yang lebih akurat yakni

  Positron Emission Tomography (PET) yang dapat membedakan tumor

  jinak dan ganas berdasarkan perbedaan biokimia dalam metabolisme zat-zat seperti glukosa, oksigen, protein, asam nukleat.

  Tumor yang kurang dari 1 cm, agar sulit dideteksi karena ukuran kecil tersebut kurang diresolusi oleh PET Scanner. Sensitivitas dan spesifitas cara PET ini dilaporkan 83-93% sensitif dan 60-90% spesifik. Beberapa positif palsu juga ditemukan pada lesi inflamasi dan infeksi seperti aspergilosis dan tuberkulosis. Sungguhpun begitu dari beberapa penelitian diketahui bahwa PET mempunyai nilai akurasi lebih baik daripada pemeriksaan CT Scan.

  c.

  Pemeriksaan Bone Scanning Pemeriksaan ini diperlukan apabila diduga ada tanda-tanda metastasis ke tulang. Insiden tumor Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC) ke tulang dilaporkan sebesar 15%.

  14 d.

  Pemeriksaan Sitologi Pemeriksaan sitologi sputum rutin dikerjakan terutama bila pasien ada keluhan seperti batuk. Pemeriksaan sitologi tidak selalu menghasilkan hasil positif karena tergantung pada letak tumor terhadap bronkus, jenis tumor, teknik mengeluarkan sputum, jumlah sputum yang diperiksa (dia njurkan pemeriksaan 3-5 berturut-turut), dan waktu pemeriksaan sputum (sputum harus segar).

  Pada kanker paru-paru yang letaknya sentral, pemeriksaan sputum yang baik dapat memberikan hasil positif sampai 67-85% pada karsinoma sel skuamosa. Pemeriksaan sputum dianjurkan sebagai pemeriksaan rutin dan skrining untuk diagnosis dini kanker paru-paru.

  e.

  Pemeriksaan Histopatologi Pemeriksaan histopatologi adalah standar emas diagnosis kanker paru- paru untuk mendapatkan spesimennya dapat dengan cara biopsi melalui bronkoskopi (Amin, 2006).

6. Stadium

  The American Joint Committee on Cancer telah menegakkan sebuah

  dasar pengklasifikasian stadium dari kanker paru-paru ke dalam ukuran dan luas tumor (T), adanya kelenjar getah bening (KGB) yang terlibat (N), dan ada atau ketiadaan metastase (M). Faktor TNM ini untuk menunjukkan perbedaan kelompok stadium.

  15 Tabel I. TNM (Tumor, Node, Metastase) International Staging System untuk kanker paru-paru (DiPiro, 2005).

  Tabel II. Klasifikasi kanker paru-paru berdasarkan TNM (DiPiro, 2005). Keterangan:

  T x : positif terdapat tumor ganas, tetapi tidak terlihat adanya lesi Tis : carcinoma in situ T 1 : tumor, diameter < 3 cm T 2 : tumor, diameter > 3 cm atau terdapat atelektasis pada distal hilus T 3 : tumor ukuran apapun meluas ke pleura, dinding dada, diafragma, perikardium, < 2 cm dari carina, terdapat etelektasis total.

  T 4 : tumor ukuran apapun invasi ke mediastinum, janutng, great vessel,

  trakhea, esofagus, badan bagian tulang belakang, atau carina, atau terdapat efusi pleura malignant

  No : tidak ada keterlibatan kelenjar getah bening (KGB) yang terlibat

  N1 : metastasis KGB bronkopulmoner atau ipsilateral hilus N2 : metastasis KGB mediastinal atas sub carina

N3 : metastasis KGB mediastinal kontra lateral atau hilus atau KGB

  s

  kaleneus atau supraklavikular Mo : tidak ada metastasis jinak M1 : metastasis jinak pada organ (otak, hati, dll) 7.

   Penatalaksanaan Terapi

  Pengobatan kanker paru-paru memiliki tujuan kuratif, paliatif, dan suportif. Pada tujuan kuratif, terapi kanker menyembuhkan atau

  16 pasien. Sedangkan tujuan paliatif, terapi kanker mengurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas hidup. Pada terapi suportif, terapi kanker menunjang pengobatan kuratif paliatif dan terminal seperti pemberian nutrisi, tranfusi darah dan komponen darah, growth factors obat anti nyeri dan anti infeksi.

  Hasil yang ingin dicapai adalah mengeradikasi sel kanker (Amin, 2006).

  Terdapat beda fundamental perangai biologis Non Small Cell Lung (NSCLC) dengan Small Cell Lung Cancer (SCLC) sehingga

  Cancer pengobatannya harus dibedakan.

  Staging TNM yang didasarkan pada ukuran tumor (T), kelenjar getah bening yang terlibat (N), dan ada tidaknya metastase bermanfaat sekali dalam penentuan tatalaksana NSCLC. Staging dimulai dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti dengan perhatian khusus kepada keadaan sistemik, kardio pulmonal, neurologi, dan skeletal.

  Terapi bedah adalah pilihan pertama pada stadium I atau II. Survival pasien yang dioperasi pada stadium I mendekati 60%, pada stadium II 26-37% dari IIA 17-36,3%. Pada stadium IIIA masih ada kontroversi mengenai keberhasilan operasi bila kelenjar mediastinum epsilateral atau dinding torak terdapat metastase.

Dokumen yang terkait

Evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.

0 3 115

Evaluasi penatalaksanaan kelainan hematologi pasca kemoterapi pada pasien kanker payudara di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 2 171

Evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 113

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kaker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 2 145

Evaluasi drug related problems [DRPs] pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 150

Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien kanker leher rahim yang menjalani kemoterapi di RSUP. DR. Sardjito Yogyakara periode Agustus 2004-Agustus 2008 - USD Repository

0 1 102

Evaluasi penggunaan analgetik dan antibiotik pada pasien kanker serviks di instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Oktober-Desember tahun 2008 - USD Repository

0 0 171

Evaluasi penatalaksanaan kasus kelainan hematologi pada kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakrta tahun 2008 : kajian anemia, trombositopenia dan netropenia - USD Repository

0 1 104

Evaluasi penggunaan obat pada kasus penyakit jantung koroner usia lanjut di Instalasi Rawat Inap RSUP DR. Sardjito Yogyakarta periode 2008 - USD Repository

0 0 127

Evaluasi penggunaan obat pada kasus hipertensi primer tingkat II usia lanjut di Instalasi Rawat Inap RSUP DR. Sardjito Yogyakrta tahun 2008 - USD Repository

0 0 140