HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD KANISIUS PUGERAN TAHUN PELAJARAN 20102011

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD KANISIUS PUGERAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh :

  Yohanes Didik Adi Kristanto NIM: 071134013

  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD KANISIUS PUGERAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh :

  Yohanes Didik Adi Kristanto NIM: 071134013

  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesusku yang setiap saat selalu membimbing dan melindungiku

  Bapak Agus Widodo Ibuku tersayang yang telah berada di surga

  Simbahku Suro Inangun Kakaku Christina Ekowati dan mas Agung serta adikku

  Nikaela

  

MOTTO

  Berusaha tetap menjadi yang terbaik selagi masih ada kesempatan, karena kesempatan hanya datang sekali.

  “Barangsiapa yang tidak pernah melakukan kesalahan, maka di tidak pernah mencoba sesuatu yang baru” (Albert Einstein)

  

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS V SD KANISIUS PUGERAN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Yohanes Didik Adi Kristanto

  

Universitas Sanata Dharma

2011

  Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran; (2) mengetahui prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran; (3) mengetahui hubungan antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran; (4) mengetahui seberapa besar sumbangan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran. Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Pugeran, Yogyakarta pada tanggal 24 Mei 2011. Jumlah subyek penelitian sebanyak 64 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi dari nilai rapor semester 1. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis korelasi serial dengan taraf signifikansi 1%.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) motivasi belajar siswa dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu motivasi belajar rendah, motivasi belajar sedang dan motivasi belajar tinggi. Ada 12 siswa (18,75%) yang termasuk dalam kategori motivasi belajar rendah, 10 siswa (15,63%) dengan motivasi belajar sedang, dan 42 siswa (65,63%) dengan motivasi belajar tinggi. Skor motivasi belajar terendah adalah 74 dan skor motivasi belajar tertingginya adalah 154; (2) prestasi belajar siswa terendah adalah 60,4 sedangkan prestasi belajar tertinggi adalah 89,4. Ada 28 siswa (43,75%) yang termasuk dalam kategori prestasi belajar rendah, 23 siswa (35,94%) dengan prestasi belajar sedang, dan 13 siswa (20,31%) dengan prestasi belajar tinggi; (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,800 berada pada tingkat korelasi sangat kuat. Pada taraf signifikansi 1% dengan nilai korelasi r tb = 0,317; (4) sumbangan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran sebesar 80%.

  Kata kunci: motivasi belajar; prestasi belajar

  

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN LEARNING MOTIVATION AND

TH

LEARNING ACHIEVEMENT OF 5 GRADE STUDENTS OF SD

KANISIUS PUGERAN IN THE ACADEMIC YEAR 2010/2011

Yohanes Didik Adi Kristanto

  

Sanata Dharma University

2011

th

  This research was intended to : (1) find out the learning motivation of 5 grade students of SD Kanisius Pugeran; (2) find out the learning achievement of

  th

  5 grade students of SD Kanisius Pugeran; (3) find out the correlation between

  th

  students learning motivation and students learning achievement of 5 grade students of SD Kanisius Pugeran; (4) find out the contribution of students learning

  th

  motivation to the students learning achievement of 5 grade students of SD Kanisius Pugeran. This research was conducted in SD Kanisius Pugeran

  st th

  Yogyakarta, on May 24 , 2011. There were 64 students from 5 grade of SD Kanisius Pugeran involved in obtaining the data. The research applied questionnaire and raport data of semester 1. The data were analyzed using serial correlation analysis technique with the significance level of 1%.

  The results of the research were: (1) students learning motivation was divided by three categories: low learning motivation, medium learning motivation, and high learning motivation. There were 12 students (18,75%) who fell into the category of having low learning motivation, 10 students (15,63%) with medium learning motivation, and 42 students (65,63%) with high learning motivation. The lowest score of learning motivation was 74, and the highest score of learning motivation was 154; (2) the lowest value of students learning achievement was 60,4 whereas the highest value of students learning achievement was 89,4. There were 28 students (43,75%) who fell into the category of having low learning achievement, 23 students (35,94%) with medium learning achievement, and 13 students (20,31%) with high learning achievement; (3) there was positive and significant correlation between the students learning motivation

  th

  and the students learning achievement of 5 grade students of SD Kanisius Pugeran and the coefficient correlation value was 0,800 in strong level. The correlation was in significance level of 1% with r tb = 0,317; (4) the contribution of

  th

  students learning motivation to the students learning achievement of 5 grade students of SD Kanisius Pugeran was 80%. Keywords: learning motivation; learning achievement

  Puji syukur kepada Allah Bapa di surga atas segala berkat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Pugeran Tahun Pelajaran

  2010/2011”. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadarai bahwa di dalam penyelesaiannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan yang telah diberikan oleh beberapa pihak , baik itu berupa bimbingan, dorongan maupun kemudahan lainya. Atas terselesaikannya skripsi ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Rohandi Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan Dosen Pembimbing I yang memberikan bantuan, dukungan, dan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

  3. Drs. J. Sumedi selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bantuan, dorongan, dan bimbingan yang dengan penuh kesabaran telah mengarahkan dan membimbing dalam penulisan skripsi ini.

  4. Ibu C. Novi Suratri P., S.Pd. selaku kepala sekolah SD Kanisius Pugeran yang telah memberikan ijin dan kemudahan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

  5. Ibu A. Desmana Wardhani, S.Pd. selaku guru kelas VA dan Ibu Elisabeth Listriyani, S.Pd. selaku guru kelas VB SD Kanisius Pugeran yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksnakan penelitian di kelas yang ibu pimpin.

  6. Siswa-siswi kelas VA dan VB SD Kanisius Pugeran tahun Pelajaran

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv HALAMAN MOTTO ............................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................... vii ABSTRAK ............................................................................................. viii

  ABSTRACT ............................................................................................. ix

  KATA PENGANTAR ........................................................................... x DAFTAR ISI .......................................................................................... xii DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN .................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang Masalah .................................................

  B.

  4 Rumusan Masalah ..........................................................

  C.

  5 Batasan Istilah ................................................................

  D.

  6 Tujuan Penelitian ............................................................

  E.

  6 Manfaat Penelitian ..........................................................

  BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................

  8 A.

  8 Motivasi Belajar .............................................................

  1.

  8 Pengertian Motivasi Belajar ....................................

  2.

  11 Fungsi Motivasi Belajar ..........................................

  3.

  14 Jenis-jenis Motivasi Belajar ....................................

  4.

  16 Ciri-ciri Motivasi Belajar Tinggi .............................

  5. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .....................................................................

  18 6.

  23 Cara Membangkitkan Motivasi Belajar ..................

  B.

  26 Prestasi Belajar ...............................................................

  1.

  26 Pengertian Belajar ....................................................

  2.

  29 Prinsip-prinsip Belajar .............................................

  3.

  30 Pengertian Prestasi Belajar .......................................

  4.

  33 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar C. Hubungan antara Motivasi Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa ...................................................................

  38 D.

  40 Hipotesis Penelitian ........................................................

  BAB III METODE PENELITIAN ......................................................

  42 A.

  42 Jenis Penelitian ...............................................................

  C.

  43 Variabel Penelitian .........................................................

  D.

  43 Definisi Operasional Variabel ........................................

  E.

  44 Lokasi Penelitian ............................................................

  F.

  44 Jadwal Penelitian ............................................................

  G.

  45 Instrumen Penelitian / Alat Ukur ....................................

  1.

  45 Teknik Pengumpul Data ..........................................

  a.

  45 Kuesioner .........................................................

  b.

  54 Dokumentasi .....................................................

  2.

  55 Uji Coba Instrumen Penelitian ................................

  a.

  55 Uji Validitas .....................................................

  b.

  60 Uji Reliabilitas ..................................................

  H.

  64 Teknik Analisis Data ......................................................

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................

  69 A.

  69 Hasil Penelitian ...............................................................

  1. Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Pugeran .....................................................................

  70 2. Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Pugeran .....................................................................

  76 3. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Pugeran ..........

  83 4. Sumbangan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar ......................................................................

  94 B.

  95 Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................

  BAB V PENUTUP ............................................................................. 100 A.

  100 Kesimpulan .....................................................................

  B.

  101 Saran ............................................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 103 LAMPIRAN ........................................................................................... 106

  

DAFTAR TABEL

  70 Tabel 4.2 Skor Motivasi Belajar Siswa Kelas VA dan VB SD Kanisius Pugeran ...........................................................

  89 Tabel 4.10 Tabel Kerja Korelasi Serial ..................................................

  89 Tabel 4.9 Ordinat Kelompok Rendah dan Kelompok Tinggi .............

  88 Tabel 4.8 Penghitungan Mean Tiap Kelompok ...................................

  87 Tabel 4.7 Penghitungan Proporsi Individu ..........................................

  85 Tabel 4.6 Banyaknya Subyek Tiap Kelompok .....................................

  78 Tabel 4.5 Skor Motivasi Belajar dan Prestasi belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Pugeran ...........................................................

  78 Tabel 4.4 Daftar Nilai Prestasi Belajar Siswa Kelas VA dan VB SD Kanisius Pugeran ...........................................................

  70 Tabel 4.3 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa ........................................

  68 Tabel 4.1 Klasifikasi Skor Motivasi Belajar Siswa ..............................

  Halaman Tabel 3.1 Daftar Subyek Penelitian .....................................................

  65 Tabel 3.9 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ...............................................................

  64 Tabel 3.8 Pembagian Kelompok (Kategori) Motivasi .........................

  61 Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Soal ...................................................

  56 Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ..........................

  53 Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal untuk Mencari Validitas Item ........................

  48 Tabel 3.4 Sebaran Item Kuesioner Motivasi Belajar ..........................

  44 Tabel 3.3 Kisi-kisi Penyusunan Kuesioner Motivasi Belajar ..............

  43 Tabel 3.2 Jadwal Penelitian .................................................................

  90

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1 Skema kaitan antara cita-cita/aspirasi siswa dengan motivasi belajar dan perolehan belajar ..............................

  19 Gambar 2.2 Skema kaitan antara kemampuan siswa dengan motivasi belajar dan perolehan belajar ..............................

  20 Gambar 2.3 Skema kaitan antara kondisi siswa dengan motivasi belajar dan perolehan belajar ..............................

  20 Gambar 2.4 Skema kaitan antara kondisi lingkungan belajar dengan motivasi belajar dan perolehan belajar ..................

  21 Gambar 2.5 Skema kaitan antara unsur dinamis belajar/pembelajaran dengan motivasi belajar dan perolehan belajar ..................

  22 Gambar 2.6 Skema kaitan antara upaya guru dalam mengajar dengan motivasi belajar dan perolehan belajar .................

  23 Gambar 4.1 Diagram persentase motivasi belajar siswa kelas VA dan VB SD Kanisius Pugeran .......................................................

  76 Gambar 4.2 Diagram persentase prestasi belajar siswa kelas VA dan VB SD Kanisius Pugeran .......................................................

  82

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Angket/Kuesioner Motivasi Belajar Siswa (Uji Coba) .. 106 Lampiran 2 Tabel skorring (4, 3, 2, 1) uji coba angket motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kintelan 1 ............... 115 Lampiran 3 Tabel persiapan perhitungan koefisien validitas dan reliabilitas soal angket motivasi belajar siswa kelas V

  SD Kanisius Kintelan 1 tahun pelajaran 2010/2011 ....... 122 Lampiran 4 Hasil analisis uji validitas angket motivasi belajar siswa ................................................................... 129 Lampiran 5 Tabel validitas tiap indikator dan sebaran item motivasi belajar siswa ..................................................... 131 Lampiran 6 Hasil analisis uji reliabilitas angket uji coba motivasi belajar siswa ..................................................... 133 Lampiran 7 Tabel revisi item soal kuesioner tiap indikator motivasi belajar ............................................................................. 135 Lampiran 8 Revisi kisi-kisi penyusunan kuesioner motivasi belajar siswa ..................................................... 140 Lampiran 9 Revisi sebaran item kuesioner motivasi belajar siswa .... 143 Lampiran 10 Angket/kuesioner penelitian motivasi belajar ................ 144 Lampiran 11 Daftar nilai rapor siswa kelas VA dan VB semester 1

  SD Kanisius Pugeran tahun pelajaran 2010/2011 .......... 150 Lampiran 12 Daftar skor nilai angket motivasi belajar siswa kelas VA

  Dan VB SD Kanisius Pugeran tahun pelajaran 2010/2011 ............................................. 154 Lampiran 13 Tabel persiapan perhitungan reliabilitas penelitian

  Kuesioner motivasi belajar siswa .................................... 160 Lampiran 14 Hasil analisis uji reliabilitas angket penelitian motivasi belajar siswa ..................................................... 168

  Lampiran 16 Tabel ordinat pada kurva normal .................................... 171 Lampiran 17 Tabel hubungan antar kelompok motivasi belajar dengan antar kelompok prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran ......................................... 173

  Lampiran 18 Surat ijin uji coba angket ................................................ 175 Lampiran 19 Surat ijin penelitian ......................................................... 176 Lampiran 20 Surat keterangan dari SD Kanisius Pugeran ................... 177 Lampiran 21 Foto penelitian ................................................................ 178

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap siswa yang bersekolah pasti menginginkan memperoleh suatu

  prestasi yang baik. Prestasi ini akan diperoleh jika hasil belajar siswa itu juga baik. Semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh maka prestasi yang didapat akan semakin baik, tetapi tidak demikian jika sebaliknya jika hasil belajar yang diperoleh siswa itu kurang maka akan sulit mendapatkan suatu prestasi yang baik. Akan tetapi untuk memperoleh suatu prestasi belajar yang baik itu tidaklah mudah, ada beberapa faktor yang mempengaruhi setiap siswa itu bisa mendapatkan hasik akademik yang baik yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri seperti kondisi fisik anak, tingkat intelegensi, mental, minat belajar siswa, motivasi belajar dari siswa sendiri dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang timbul dari luar diri anak itu sendiri seperti lingkungan tempat tinggal, keluarga, masyarakat, teman, sarana dan prasarana pendidikan dan sebagainya. Untuk membantu siswa memperoleh prestasi belajar yang baik maka diperlukan bantuan dari semua pihak baik dari guru maupun orang tua siswa itu sendiri.

  Peran guru dan orang tua untuk membantu siswa dalam pencapaian prestasi belajar yang baik sangatlah penting. Guru sebagai pendidik di sekolah harus mampu membangkitkan semangat siswa untuk belajar baik itu melalui suatu bimbingan belajar maupun kegiatan-kegiatan di sekolah yang dapat membantu membangkitkan semangat belajar siswa. Semakin tinggi semangat belajar yang ada di dalam diri siswa maka itu akan dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang diperoleh siswa, karena dalam setiap penyampaian materi yang dilakukan oleh guru akan dapat diterima oleh siswa dengan baik. Selain guru peran orang tua sangatlah penting, peran orang tua antara lain menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, pemenuhan kebutuhan anak baik itu secara jasmani maupun rohani. Dengan terlaksananya peran orang tua ini diharapkan anak akan dapat mencapai prestasi belajar yang diinginkan.

  Dalam suatu kegiatan pembelajaran kemampuan intelegensi yang dimiliki siswa memang sangatlah penting. Tinggi rendahnya kemampuan intelegensi ini akan menentukan prestasi belajar yang diperoleh siswa. Semakin tinggi kemampuan intelegensi yang dimiliki siswa maka prestasi belajar yang diperoleh akan semakin baik, begitu pula sebaliknya. Selain kemampuan intelegensi ini, ada faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu motivasi belajar. Meskipun ada beberapa faktor lain juga yang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, tetapi dalam hal ini peneliti lebih menfokuskan pada faktor motivasi belajar. Menurut peneliti motivasi belajar mempunyai pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar siswa di dalam lima mata pelajaran inti, di mana besar kecilnya motivasi ini akan dapat menentukan prestasi yang akan didapat oleh siswa. Peneliti beranggapan bahwa di dalam kegiatan pembelajaran sekarang ini kurang memperhatikan pengembangan motivasi belajar, sehingga perolehan belajar siswa kurang.

  Menurut Winkel (dalam Ali Imron 1996:30) motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi pencapaian suatu tujuan. Tinggi rendahnya motivasi yang dimiliki oleh siswa ini akan berpengaruh terhadap keterlibatan ataupun keaktifan siswa di dalam proses belajar, sehingga akan berdampak pula pada prestasi belajar yang diperoleh siswa.

  Motivasi sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar, hal ini berkaitan dengan materi yang akan diajarkan oleh guru. Setiap siswa itu memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada siswa yang memiliki kemampuan intelegensi yang tinggi, tetapi ada juga yang di bawah rata-rata. Kemampuan ini biasanya berkaitan dengan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Siswa yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata biasanya memperoleh prestasi yang kurang bagus, sehingga di dalam kegiatan belajar mereka merasa minder dengan teman yang lain. Untuk membantu siswa yang mengalami kejadian demikian perlu ditumbuhkan motivasi baik dari dalam diri siswa itu sendiri maupun dari luar.

  Dengan adanya motivasi belajar ini akan dapat mendorong siswa untuk memperoleh atau mendapatkan prestasi yang lebih baik. Siswa yang sudah memperoleh prestasi yang baik akan berusaha untuk mempertahankannya, sedangkan untuk siswa yang belum dapat memperoleh prestasi itu akan berusaha mendapatkannya. Motivasi belajar ini akan dapat mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Jika siswa sudah memiliki motivasi belajar yang tinggi maka minat siswa untuk belajar juga akan besar.

  Tinggi rendahnya motivasi belajar di dalam lima mata pelajaran inti akan dapat mempengaruhi prestasi belajar yang mereka dapat. Semakin tinggi motivasi belajar siswa terhadap materi yang sedang diajarkan, maka semakin tinggi pula prestasi belajar yang akan mereka peroleh, begitu pula sebaliknya.

  Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud menyelidiki apakah para siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi di dalam lima mata pelajaran inti. Penelitian ini selanjutnya dituangkan dalam judul

  “HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD KANISIUS PUGERAN TAHUN

  penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

  Bagaimana motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran? 2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran? 3. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran?

  4. Seberapa besar sumbangan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran?

Motivasi belajar

  Motivasi adalah keseluruhan gaya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi mencapai suatu tujuan (Winkel, 1987, dalam Ali Imron 1996:30)

  Motivasi adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya (Uno, 2007:3)

  Motivation is broadly concerned with the contemporary determinants of choice (direction), persistence, and vigor of goal- directed behavior (Robert, 1978:24).

  b.

Prestasi belajar

  Prestasi belajar adalah kemampuan perolehan siswa dalam suatu mata pelajaran berupa pengetahuan, pemahaman, kemampuan menyelesaikan masalah, sikap terhadap mata pelajaran itu yang diukur dengan menggunakan tes-tes yang dibuat guru, yang ditunjuk oleh skor.

  Prestasi belajar (Suratinah,1984:43) adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak selama periode tertentu.

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut:

  1. Mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran.

  2. Mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran.

  3. Mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran.

  4. Mengetahui seberapa besar sumbangan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran.

E. Manfaat Penelitian

  Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

  Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan mengenai motivasi belajar, khususnya untuk mahasiswa PGSD.

  b.

  Dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk penelitian selanjutnya yang ada hubungannya dengan penelitian ini, sehingga hasil penelitian yang selanjutnya dapat bersifat luas dan mendalam.

  Hasil penelitian tentang hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran dapat digunakan oleh guru sebagai bahan masukan untuk membangkitkan motivasi belajar siswa selama mengikuti pembelajaran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perolehan belajar

  siswa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Seperti yang sudah dijelaskan di dalam latar belakang, kedua faktor ini mempunyai peranan yang sangat penting di dalam perolehan prestasi belajar siswa. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu tinggi rendahnya motivasi belajar. Motivasi sendiri merupakan daya penggerak untuk melakukan sesuatu, seseorang yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan berusaha untuk melakukan kegiatannya itu secara efektif dan efisien. Untuk mengetahui apa itu motivasi belajar, berikut ini definisi- definisi mengenai motivasi belajar.

  Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu

  “moveers” yang

  berarti menggerakkan. Kata motivasi kemudian diartikan sebagai usaha untuk menggerakan (Fudyartanto, 2002:257). Dalam bahasa Inggris motivasi berasal dari kata motivation yang berarti dorongan. Kata kerjanya adalah to motivate yang berarti mendorong, menyebabkan dan merangsang. Kata motive sendiri memiliki arti alasan, sebab, dan daya penggerak (Echols, 1984, dalam Ali Imron, 1996:87).

  Di dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar, yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar sendiri memiliki arti keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang dapat menimbulkan kegiatan belajar, menjalin kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan (Winkel, 1987, dalam Ali Imron, 1996:87-88).

  Schunk (2008: 4) mendifinisikan motivation is the process whereby

  goal-directed activity is instigated and sustained . Sedangkan menurut

  Sardiman (1986:75) Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Motivasi itu sendiri dapat timbul dari dalam diri individu maupun dapat juga berasal dari luar. Dalam hal ini tugas guru adalah membantu membangkitkan motivasi belajar itu. Hal ini sangat penting karena jika motivasi belajar yang dimiliki siswa itu tinggi maka besar kemungkingan prestasi belajar yang akan diperoleh juga akan baik.

  Menurut Djaali (2007:101), motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat di dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan suatu aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Sedangkan Jeane (2011:362) berpendapat motivation is something that

  energizes, directs, and sustains behavior; it get study moving, and points them in a particular direction.

  Hakikat motivasi belajar adalah berupa dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya menggunakan beberapa indikator ataupun unsur yang mendukung. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya keinginan yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik (Uno, 2007:23).

  Motivasi belajar sendiri memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar.

  Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan selalu bersemangat selama kegiatan belajar. Siswa yang memiliki semangat belajar yang tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya dan sedikit pula kesalahan dalam belajarnya (Palardi, 1975, dalam Ali Imron, 1996:88). Hal ini dikarenakan siswa itu sudah merasa tertarik dengan bahan pelajaran yang akan diajarkan, sehingga timbul dorongan untuk dapat menguasai bahan pelajaran itu.

  Ngalim (1984:64) dalam bukunya yang berjudul Psikologi

  Pendidikan mengungkapkan bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang

  mendorong seseorang untuk melakukan segala hal untuk mencapai suatu tujuan. Dalam belajar motivasi itu sangatlah penting, motivasi sendiri merupakan syarat mutlak agar siswa dapat belajar dengan baik. Ketika seorang siswa sudah menyukai suatu mata pelajaran tertentu, maka akan timbul dorongan dalam dirinya untuk lebih tekun lagi dalam mempelajari materi pelajaran itu.

  Dari beberapa definisi tentang motivasi belajar di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah sebuah dorongan baik secara internal maupun eksternal dari siswa yang sedang belajar untuk melakukan perubahan tingkah laku sehingga dapat membangkitkan dan mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan di dalam kegiatan belajar.

  Dalam belajar motivasi sangat diperlukan. Motivation is an

  essential condition of learning . Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau

  disertai dengan motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa (Sardiman, 1986:84). Sedangkan menurut Ali Imron (1996:89) motivasi berkaitan erat dengan prestasi atau perolehan belajar. Pembelajaran yang tinggi motivasi, umumnya baik perolehan belajarnya. Sebaliknya, pembelajaran yang rendah motivasinya, rendah pula perolehan belajarnya. Begitu pula pembelajaran yang sedang-sedang saja motivasinya, umumnya perolehan belajarnya juga sedang-sedang saja.

  Secara umum ada beberapa fungsi motivasi belajar. Menurut Sardiman (1986:84) dalam bukunya yang berjudul Interaksi dan motivasi Belajar-Mengajar fungsi dari motivasi adalah sebagai berikut. a.

  Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi sebagai motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dilakukan.

  b.

  Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak ingin dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan yang hendak dicapai.

  c.

Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

  menyisihkan perbuatan-perbuatan yang dianggap tidak bermanfaat bagi pencapaian tujuan itu. Contohnya: seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu dia akan tekun dalam belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain, sebab kegiatan bermain tidak serasi dengan tujuan yang hendak dicapai.

  Hampir sama dengan yang diungkapkan oleh Sardiman di dalam bukunya yang berjudul Interaksi dan motivasi Belajar-Mengajar, Uno (2007: 27-28) juga menjelaskan ada tiga fungsi dari motivasi yaitu sebagai berikut.

  a)

Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar

  Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang sedang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang membutuhkan suatu pemecahan masalah, dan masalah yang sedang dihadapi hanya dapat dipecahkan melalui hal-hal yang pernah dilaluinya. Sebagai contoh, seorang anak dapat memecahkan masalah yang timbul pada saat melakukan praktikum IPA dengan cara mencari referensi yang ada di perpustakaan sekolah. Dalam hal ini anak akan berusaha mencari buku-buku yang dapat membantunya memecahkan masalah yang sedang ia hadapi. Upaya untuk mencari buku ini merupakan peran motivasi yang dapat menimbulkan penguatan belajar.

  b)

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar

  Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitaanya dengan makna dari belajar itu sendiri. Anak akan merasa tertarik untuk mempelajari sesuatu jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak. Sebagai contoh, anak akan termotivasi belajar mencangkok karena tujuan belajar mencangkok ini dapat melahirkan kemampuan anak dalam hal perkembangbiakan tumbuhan. Anak akan merasa senang ketika apa yang telah mereka lakukan ternyata berhasil. Dari pengalaman yang diperoleh, anak akan semakin termotivasi untuk belajar karena mereka sudah mengetahui makna dari belajar itu.

  c)

Motivasi menentukan ketekunan belajar

  Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan akan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal ini nampak bahwa motivasi menyebabkan seseorang menjadi tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak mempunyai motivasi untuk belajar, maka dia tidak akan bertahan lama dalam belajar. Dia akan mudah tergoda untuk mengerjakan sesuatu yang lain. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar.

  Berdasarkan strategi yang digunakan untuk mencapainya motivasi dibedakan menjadi dua macam yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik .

  a)

Motivasi intrinsik

  Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu mendapat rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 1986:89). Sedangkan menurut Dimyati (1999: 90) motivasi instrinsik adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang dikarenakan orang tersebut senang melakukannya. Di dalam kegiatan belajar motivasi intrinsik ini memiliki maksud untuk mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh, seorang siswa itu belajar karena benar-benar menginginkan pengetahuan, nilai atau ketrampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, bukan karena tujuan yang lain.

  Sementara itu menurut Syah (1995:137) motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Yang termasuk kedalam motivasi intrinsik menurut Syah meliputi perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut.

  Pengajaran di kelas sebaiknya harus dapat mempertinggi motivasi instrinsik sebanyak mungkin. Guru harus bisa membuat siswa merasa tertarik dengan materi pelajaran yang akan mereka sampaikan. Dalam penyampaian materi pelajaran ini guru harus menggunakan cara-cara yang menarik perhatian siswa, dengan begitu siswa akan merasa puas dan menambah keingintahuan pada materi itu sendiri (Esti, 2006:358).

  b)

Motivasi ekstrinsik

  Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar (Sardiman, 1986:91).

  Sebagai contoh, seorang siswa belajar karena tahu besok akan ada ujian dengan harapan mendapat nilai baik, sehingga akan dipuji oleh orang tua. Di dalam contoh ini siswa itu belajar bukan karena ingin mengetahui sesuatu tetapi karena ingin mendapatkan nilai bagus dan pujian dari orang tua.

  Menurut Dimyati (1999: 91) motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada di luar perbuatannya yang dilakukannya. Seseorang melakukan sesuatu karena adanya dorongan dari luar seperti adanya hadiah dan menghindari hukuman.

  Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga dapat mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar (Syah, 1995:137). Yang meliputi motivasi ekstrinsik menurut Syah yaitu pujian dan hadiah, peraturan/tata tertib sekolah, suri teladan orangtua, guru dan sebagainya. Pemberian motivasi ini sangat penting bagi siswa, kerena ketika motivasi intrinsik seorang siswa itu turun maka perlu dibangkitkan kembali dengan motivasi ekstrinsik. Seorang guru dalam memberikan motivasi ekstrinsik harus bisa menyesuaikan dengan hambatan yang dihadapi siswa.

  Ada beberapa ciri siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari perilaku siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas, sebagaimana diungkapkan oleh Brown (1981) yang dikutip oleh Ali Imron (1996:88) ciri-ciri itu adalah sebagai berikut: tertarik kepada guru, artinya siswa itu tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh kepada guru; tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan; mempunyai antusias yang tinggi serta mampu mengendalikan perhatiannya terutama kepada guru; ingin selalu bergabung ke dalam kelompok kelas; ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain; tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam control diri; selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali; dan selalu terkontrol oleh lingkungannya.

  Motivasi dalam diri seseorang itu sangat penting, hal ini karena dengan adanya motivasi akan membantu seseorang itu untuk mencapai tujuannya. Selain pendapat Brown di atas Sardiman (1986:83) juga mengungkapkan ada beberapa ciri lain yang dapat menunjukkan seseorang itu memiliki motivasi belajar yang tinggi yaitu: a.

  Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah meninggalkan pekerjaan sebelum benar-benar selesai).

  b.

  Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

  c.

  Menunjukan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah.

  d.

  Lebih senang bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain.

  e.

  Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.

  f.

  Dapat mempertahankan pendapatnya.

  g.

  Tidak mudah melepas apa yang diyakini.

  h.

  Senang mencari dan memecahkan masalah.

  Semakin banyak ciri-ciri ini yang dimiliki oleh siswa maka dapat dikatakan bahwa siswa itu memiliki motivasi belajar yang tinggi. Ciri- ciri motivasi semacam ini sangat penting dalam kegiatan belajar- mengajar. Dalam kegiatan belajar-mengajar akan berhasil baik jika siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mendiri. Seorang siswa itu harus mampu mempertahankan pendapatnya sendiri jika ia sudah yakin bahwa apa yang disampaikan itu sudah cukup rasional. Hal semacam ini harus dipahami benar oleh guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya dapat memberikan motivasi yang tepat dan optimal.

  Seperti yang telah dibahas sebelumnya, motivasi belajar sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Padahal motivasi belajar itu juga dipengaruhi oleh beberapa unsur, seperti yang diungkapkan oleh Ali Imron (1996:99-106). Unsur-unsur itu adalah a)

Cita-cita/aspirasi Siswa

  Setiap manusia mempunyai cita-cita atau aspirasinya sendiri-sendiri, termasuk siswa. Cita-cita/aspirasinya ini senantiasa ia kejar dan ia perjuangkan. Meskipun tidak jarang seseorang itu menemui rintangan yang sulit sekalipun ia tetap berusaha semaksimal mungkin untuk mencapainya, karena hal tersebut berkaitan dengan cita-cita dan aspirasinya. Oleh karena itu cita-cita dan aspirasinya sangat mempengaruhi terhadap belajar seseorang.

  Kaitan antara cita-cita/aspirasi siswa dengan motivasi belajar dan perolehan belajar jika diskemakan akan nampak pola sebagai berikut:

Gambar 2.1 Skema kaitan antara cita-cita/aspirasi siswa dengan motivasi belajar dan perolehan belajar

  Cita- Perolehan

  Motivasi cita/Aspirasi Belajar Siswa

  Belajar Siswa Siswa

  b)

Kemampuan Siswa

  Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda, ada yang memiliki kemampuan yang tinggi tetapi juga ada yang rendah. Begitu juga di dalam dunia pendidikan, kemampuan yang dimiki oleh setiap siswa pasti berbeda-beda. Oleh karena itu, kemampuan setiap siswa ini haruslah diperhatikan dalam proses belajar. Kemampuan siswa erat hubungannya dan bahkan mampu mempengaruhi motivasi belajar. Bisa jadi, seseorang menjadi rendah motivasi belajarnya terhadap bidang tertentu karena yang bersangkutan rendah kemampuan di bidang tersebut.

  Kaitan antara kemampuan siswa dengan motivasi belajar dan perolehan belajar jika diskemakan akan nampak pola sebagai berikut: