Hubungan kepribadian ekstravert dan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN EKSTRAVERT DAN

KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA TENGAH

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

  Oleh : Nursih Pratiwi

  NIM : 089114017

  

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  HALAMAN PERSEMBAHAN Kar ya t ulis ini kuper sembahkan unt uk . . . . .

  Tuhanku, Yesus Kr ist us yang Maha Kasih Alamamat er ku Fakult as Psikologi Univer sit as Sanat a Dhar ma

  Yogyakar t a Kedua or ang t uaku yang selalu t ulus menyayangiku

  Sahabat -sahabat ku yang selalu menemani dalam t angis dan t awa Semua or ang yang menyayangiku . . .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  “J adilah kepadamu menur ut imanmu…” (Mat ius 9: 29b) “I a membuat segala sesuat u indah pada wakt unya…. ” (Pengkot bah 3: 11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya milik orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 15 Februari 2013 Penulis,

  Nursih Pratiwi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN EKSTRAVERT DAN

KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA TENGAH

Nursih Pratiwi

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian ekstravert dan

kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah. Pembelian impulsif pada remaja dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya kepribadian (Verplanken & Herabadi, 2001).

Kepribadian membentuk identitas diri. Salah satu bentuk ekspresi simbol identitas diri adalah

pembelian impulsif (Dittmar et al., dalam Verplanken & Herabadi, 2001). Hipotesis yang diajukan

adalah ada hubungan positif antara kepribadian ekstravert dan kecenderungan pembelian impulsif

pada remaja tengah. Subjek penelitian ini adalah remaja yang berusia 15-18 tahun yang berjumlah

85 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik convenience sampling. Pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan metode skala modifikasi dari skala model Likert yang terdiri

dari dua bagian, yaitu: 1) Skala pembelian impulsif, 2) Skala kepribadian ekstravert. Skala

pembelian impulsif memiliki koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,858 dari 20 aitem,

sedangkan skala kepribadian ekstravert memiliki koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar

0,897 dari 37 aitem. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Product Moment

Pearson Correlation

  . Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara tipe

kepribadian ekstravert dan kecenderungan pembelian impulsif (r = -0,249 dengan p= 0,05;

p<0,05). Kata kunci : kepribadian ekstravert, pembelian impulsif, remaja tengah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

THE CORRELATION BETWEEN EXTRAVERT PERSONALITY AND

  

Nursih Pratiwi

ABSTRACT

The aim of this research was to find out the correlation between extravert personality and

impulsive buying tendency in middle adolescents. Impulsive buying in adolescents can be

influenced by some factors, such as personality (Verplanken & Herabadi, 2001). Personality

formed identity. One form of expression symbol identity is impulsive buying (Dittmar et al., in

Verplanken & Herabadi, 2001). The proposed hypothesis is as follow there is a positive

relationship between extravert personality and impulsive buying tendency in middle adolescents.

The subjects of this research is adolescents who was 15-18 years old who totaled 85 persons who

were selected by using convenience sampling techniques. The data collected in this research was

conducted two scales using modification scale from Likert’ scale model. First, the impulsive

buying tendency scale. Second, the extravert personality scale. The reliability of impulsive buying

tendency types scale tested by using reliability coefficient Alpha Cronbach and obtained result for

0,858 of 20 items. The reliability coefficient Alpha Cronbach for extravert personality scale was

0,897 of 37 items. The research data were analyzed using Pearson’s Product Moment Correlation

analysis. The result showed that there was a negative correlation between extravert personality

types and impulsive buying tendency (r coefficient was -0,249 with p=0,05; p<0,05). Keywords : extravert personality, impulsive buying, middle adolescent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Nursih Pratiwi NIM : 089114017

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

Hubungan antara Kepribadian Ekstravert dan Kecenderungan Pembelian

Impulsif pada Remaja Tengah

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 15 Februari 2013 Yang menyatakan, Nursih Pratiwi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas petunjuk, berkat, perlindungan, serta kasih yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan satu tahap proses kehidupan, yaitu skripsi. Penulis menyadari bahwa karya ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang dengan tulus membantu penulis. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya dan setulusnya kepada :

  1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberi berkat dalam hidupku. Puji syukur Bapa atas naungan kasihmu setiap waktu bagiku, You are my

  inspiration, Lord.

  2. Keluargaku tercinta, orang tua dan kakak-kakakku, terima kasih atas dukungan, doa, dan kasih sayang yang diberikan untuk penulis.

  3. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan berbagai kemudahan dalam menyelesaikan skripsi dan kegiatan akademik. Terima kasih untuk cerita dan motivasinya selama 4,5 tahun penulis menempuh pendidikan di Psikologi.

  4. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. selaku Ketua Program Studi Fakultas Psikologi yang telah memberikan kemudahan bagi penulis dalam proses administrasi akademik.

  5. Ibu Dewi Soerna Anggraeni, S.Psi, M.Psi selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan sabar memberi masukan, waktu, serta dorongan untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih untuk diskusi-diskusi selama ini yang terkadang terselip obrolan di luar skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Ibu Debri Pristinella, S.Psi., M. Si. dan Ibu P. Henrietta PDADS, S.Psi., M.A. selaku dosen penguji. Terima kasih atas masukan dan arahan yang sangat berarti untuk karya tulis ini.

  7. Semua Bapak/Ibu Dosen Fakultas Psikologi yang telah mengajarkan penulis hal-hal mengenai Psikologi. Maafkan bila penulis sering bolos kelas.

  8. Mas Gandung, Mbak Nanik, Mas Muji, Mas Doni, Pak Gi’. Terima kasih untuk bantuannya selama ini.

  9. Chelly dan Wawan teman seperjuanganku, terima kasih atas semangat, bantuan, dan canda tawa selama proses bimbingan skripsi, “Perjuangan kita baru dimulai setelah ini kawan, tetap semangat!!”

  10. Mila yang telah menjadi guru dadakan bidang SPSS, “Jasamu sungguh tiada tara…”

  11. Pauline, Puput, Rimpi, Winas, Heni, Chelly, Anis, Meili, Tiwi, Anggun, Kika, Skolas, Lusi, Wahyu. Teman-temanku yang suka berceloteh ria dan hobi nongkrong, terima kasih telah mengisi hari-hariku dengan keceriaan.

  “Buat Pauline makasih atas segala saran dan tips yang diberikan… Heni makasih buku kepribadiannya… Puput dan Winas yang sering jadi tempat curcol… Rimpi, makasih mbak bro selalu memberi semangat buat segera menyelesaikan skripsi.. Oh guys, kamsa hamnida… saranghaeyo………”

  12. Teman-temanku di Psikologi yang selama 4,5 tahun ini berjuang bersama di bangku kuliah, “Akan sangat merindukan hari-hari di kelas bersama kalian teman...”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13. Teman-teman SLAMT’S yang selalu membagi keceriaan dengan kehebohan kalian sejak SMA sampai sekarang, “Aku sayang kalian….”

  14. Dek Nila dan Dek Nina yang sudah membantu menyebarkan skala, “Matur nuwun dek… Beginilah susahnya cari subjek...”

  15. Kang Ferry, terima kasih untuk laptopnya. Di setiap cobaan pasti selalu ada jalan keluar.

  16. Seniorku, terima kasih buat dukungan dan gombalannya ketika malas melanda sehingga membuat semangat kembali berkobar untuk menyelesaikan skripsi ini.

  17. Tinus, “Senang punya sahabat sepertimu bro. Tiada waktu tanpa tertawa.”

  18. Aloysius Nikho Harwanda, yang telah menemani penulis di saat suka dan duka, “Terima kasih sayang telah membuat hidupku lebih berwarna.”

  19. Terima kasih atas kerja sama untuk teman-teman yang menjadi subjek dalam penelitian ini.

  20. Segenap pihak yang selalu mendukung dan memberi semangat penulis yang tidak bisa penulis ungkap satu per satu, terima kasih atas pengalaman hidup yang kualami bersama kalian. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidaklah sempurna, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun guna menunjang kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut.

  Penulis

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv HALAMAN MOTTO ................................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... vi ABSTRAK ................................................................................................... vii ABSTRACT ................................................................................................. viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

  BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7 C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7 D. Manfaat penelitian ............................................................................. 8 BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 9 A. Remaja Tengah ................................................................................. 9

  1. Pengertian Masa Remaja ........................................................ 9

  2. Karakteristik pada Masa Remaja Tengah ............................... 10

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Aspek-aspek Perkembangan pada Masa Remaja .................... 11

  B. Pembelian Impulsif ........................................................................... 13

  1. Pengertian Pembelian Impulsif .............................................. 13

  2. Aspek-aspek Pembelian Impulsif ........................................... 14

  3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif.......... 15

  C. Kepribadian ...................................................................................... 16

  1. Pengertian Kepribadian .......................................................... 16

  2. Penggolongan Kepribadian Menurut Carl Jung ...................... 17

  3. Tipe Kepribadian Ekstravert dan Introvert ............................. 18

  4. Aspek-aspek Kepribadian Ekstravert dan Introvert ................. 19

  D. Hubungan antara Kepribadian Ekstravert dan Kecenderungan Pembelian Impulsif pada Remaja Tengah ................. 21

  E. Kerangka Berpikir ............................................................................. 24

  F. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 25

  BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 26 A. Jenis Penelitian .................................................................................. 26 B. Identifikasi Variabel .......................................................................... 26 C. Definisi Operasional .......................................................................... 26 D. Subjek Penelitian ............................................................................... 28 E. Prosedur Penelitian ............................................................................ 28 F. Metode dan Alat Pengumpulan Data.................................................. 29 G. Uji Validitas, Seleksi Aitem, dan Reliabilitas .................................... 32

  1. Uji Validitas .......................................................................... 32

  2. Seleksi Aitem ........................................................................ 32

  b. Uji Linieritas .................................................................... 40

  3. Bagi Peneliti Selanjutnya ....................................................... 46

  2. Bagi Orang Tua ..................................................................... 46

  1. Bagi Remaja .......................................................................... 46

  BAB V. PENUTUP ...................................................................................... 45 A. Kesimpulan ....................................................................................... 45 B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 45 C. Saran ................................................................................................. 46

  D. Pembahasan ...................................................................................... 41

  2. Uji Hipotesis Penelitian .......................................................... 41

  a. Uji Normalitas ................................................................. 39

  3. Reliabilitas ............................................................................. 34

  1. Uji Asumsi Data Penelitian ..................................................... 39

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 37 A. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 37 B. Deskripsi Data Penelitian .................................................................. 37 C. Analisis Data Penelitian..................................................................... 39

  2. Uji Hipotesis Penelitian .......................................................... 36

  b. Uji Linieritas .................................................................... 35

  a. Uji Normalitas ................................................................. 35

  1. Uji Asumsi Data Penelitian ..................................................... 35

  H. Metode Analisis Data ........................................................................ 35

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 47 LAMPIRAN ................................................................................................. 49

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Skor Penilaian Skala Kepribadian Ekstravert ............................... 30 Tabel 2. Blue-Print Skala Kepribadian Ekstravert ..................................... 30 Tabel 3. Skor Penilaian Skala Pembelian Impulsif ..................................... 31 Tabel 4. Blue-Print Skala Pembelian Impulsif ........................................... 32 Tabel 5. Sebaran Aitem Skala Kepribadian Ekstravert (setelah uji coba) ... 33 Tabel 6. Sebaran Aitem Skala Pembelian Impulsif (setelah uji coba) ......... 34 Tabel 7. Penghitungan Teoritik ................................................................. 38 Tabel 8. Penghitungan Empirik dengan One-Sample Statistics ................. 38 Tabel 9. Hasil Uji Normalitas .................................................................... 39 Tabel 10. Hasil Uji Linieritas ...................................................................... 40 Tabel 11. Hasil Uji Korelasi Skala Kepribadian Ekstravert dan

  Skala Pembelian Impulsif ............................................................ 41

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Skala Pembelian Impulsif dan Kepribadian Ekstravert............... 50 Lampiran 2. Uji Reliabilitas Skala Pembelian Impulsif ................................. 58 Lampiran 3. Uji Reliabilitas Skala Kepribadian Ekstravert ............................ 61 Lampiran 4. Uji Asumsi ................................................................................ 68 Lampiran 5. Uji Korelasi Kepribadian Ekstravert dan Pembelian Impulsif ... 69 Lampiran 6. Uji Deskriptif Mean Empirik .................................................... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelian impulsif telah menjadi gaya hidup yang menyebar ke setiap

  segmen populasi dan terjadi di berbagai situasi dan budaya yang berbeda (Kacen & Lee, 2002). Rook (dalam Verplanken, 2001) menyatakan bahwa pembelian impulsif adalah pembelian tidak terencana yang dikarakteristikkan dengan pembelian yang mendadak, diikuti dengan perasaan menyenangkan dan memuaskan. Pembelian impulsif tidak memikirkan konsekuensi terhadap barang yang telah dibeli, misalnya uang yang dihabiskan untuk barang yang tidak perlu.

  Mowen dan Minor (2002) mendefinisikan pembelian impulsif sebagai tindakan membeli yang sebelumnya tidak diakui secara sadar sebagai hasil dari suatu pertimbangan atau niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko. Pembelian impulsif mempunyai arti suatu desakan hati yang tiba-tiba dengan penuh kekuatan, tidak direncanakan untuk membeli sesuatu secara langsung, dan tanpa banyak memperhatikan akibatnya.

  Fokus perhatian individu dalam pembelian impulsif terletak pada kepuasan dari keputusan spontan pembelian suatu barang. Waktu yang dibutuhkan dalam proses pembelian juga sangat singkat. Oleh karena itu, orang-orang dengan kecenderungan pembelian impulsif ini hampir tidak mungkin untuk menunda pembelian dengan melakukan pertimbangan, berdiskusi dengan

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  orang lain, atau membandingkan produk yang satu dengan produk yang lain (Rook & Fisher, 1995).

  Terdapat contoh sebuah penelitian kecil yang memperlihatkan bahwa konsumen melakukan pembelian impulsif jika konsumen menghadapi suatu produk, memproses informasi mengenai hal tersebut secara holistik, dan memberi reaksi dengan pengaruh positif yang sangat kuat. Hasil studi menunjukkan sekitar 39% dari pembelian di toko serba ada (toserba) dan 67% dari pembelian di toko sandang dan pangan adalah tidak direncanakan (Mowen & Minor, 2002). Penelitian lain menunjukkan 65% keputusan pembelian di supermarket dilakukan di dalam toko, dan lebih dari 50% merupakan pembelian yang tidak direncanakan sebelumnya (Bayley, et al. dalam Semuel, 2007).

  Fenomena ini menarik untuk diteliti karena pembelian impulsif juga melanda kehidupan remaja yang sebenarnya belum memiliki penghasilan sendiri untuk memenuhi kebutuhannya. Pada masa remaja, kematangan emosi individu belum stabil yang mendorong munculnya berbagai gejala dalam perilaku membeli yang tidak wajar. Membeli tidak lagi dilakukan karena produk tersebut memang dibutuhkan, tetapi membeli dilakukan karena alasan lain seperti sekedar mengikuti arus mode atau hanya ingin mencoba produk baru (Zebua & Nurdjayadi, 2001).

  Masa perkembangan remaja tengah memiliki rentang usia antara 15-18 tahun (Santrock, 2003). Pada masa ini remaja memiliki minat akan simbol status. Simbol status merupakan simbol prestise yang menunjukkan bahwa

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  orang yang memilikinya mempunyai status yang lebih tinggi dalam kelompok (Hurlock, 1980). Kondisi emosional remaja yang belum matang membuat remaja tidak memikirkan segala sesuatu dengan baik sehingga dapat mengganggu pengambilan keputusan.

  Steinberg menyatakan secara psikososial perkembangan remaja memang dihadapkan kepada hal-hal yang berhubungan dengan peran mereka sebagai konsumen. Remaja memiliki pilihan mandiri mengenai apa yang hendak dilakukan dengan uangnya dan menentukan sendiri produk apa yang ingin ia beli. Di sisi lain, remaja sebagai konsumen memiliki karakteristik mudah terpengaruh, mudah terbujuk iklan, tidak berpikir hemat, dan kurang realistis (dalam Wulandari, 2004). Hal ini dapat membuat remaja melakukan pembelian secara impulsif.

  Menurut Verplanken dan Herabadi (2001), terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pembelian impulsif. Faktor internal tersebut seperti kondisi mood dan emosi konsumen. Keadaan mood dapat mempengaruhi perilaku konsumen, misalnya kondisi mood konsumen yang sedang senang atau sedih. Pada konsumen yang memiliki mood negatif, pembelian impulsif lebih tinggi dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kondisi mood yang negatif tersebut. Sedangkan faktor eksternal seperti kategori produk dan pengaruh toko juga mempengaruhi pembelian impulsif.

  Faktor-faktor ini misalnya penampilan produk (bau yang menyenangkan, warna yang menarik), cara memasarkan produk, dan tempat dimana produk itu dijual. Tata ruang dan dekorasi toko yang menarik juga lebih menimbulkan

  4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dorongan pembelian impulsif. Verplanken dan Herabadi (2001) juga mempertimbangkan kepribadian individu sebagai variabel yang mempengaruhi pembelian. Kepribadian individu merupakan aspek psikologis yang terkait dengan kecenderungan pembelian impulsif. Selanjutnya akan dibahas mengenai kepribadian yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif.

  Keputusan konsumen sering didasarkan pada kepribadiannya ketika memilih suatu produk. Konsumen akan menampakkan karakter-karakter yang mampu merespon berbagai situasi yang dihadapi. Konsumen secara alamiah akan membangun seperangkat karakteristik yang relatif tetap yang mampu memberikan jawaban bagaimana seharusnya mereka merespon setiap situasi. Artinya, kepribadian merupakan panduan konsumen dalam memilih cara untuk memenuhi tujuannya dalam berbagai situasi yang berbeda termasuk bagaimana cara konsumen memandang dirinya sendiri dalam menentukan pilihan produk yang akan dibeli (Ferrinadewi, 2008). Pernyataan tersebut didukung oleh Anwar (2005) yang menyatakan dalam mengambil keputusan membeli, konsumen dipengaruhi oleh kepribadian dalam diri. Hall dan Lindzey (1993) mengartikan kepribadian adalah sesuatu yang memberi tata- tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda yang dilakukan oleh individu. Kepribadian mencakup usaha-usaha penyesuaian diri yang khas dari tingkah laku individu.

  Terdapat banyak teori tentang perkembangan kepribadian, salah satunya adalah teori kepribadian Carl Jung. Jung melihat kepribadian individu sebagai

  5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  produk dan wadah sejarah leluhur. Manusia modern dibentuk oleh pengalaman-pengalaman generasi masa lampau. Penekanan dalam perkembangan manusia ini menjadikan pandangan kepribadian Jung berbeda dengan tokoh kepribadian lain (dalam Hall & Lindzey, 1993).

  Menurut Jung, kepribadian mencakup seluruh pikiran, perasaan, dan perilaku baik secara sadar maupun tidak sadar serta mengarahkan kita dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial dan fisik (dalam Hall & Lindzey, 1993). Jung berpendapat dalam psikologi terdapat dua dimensi cara berperilaku. Dua dimensi tersebut berorientasi dan menggambarkan tentang arah aliran energi psikis atau perhatian yaitu ektraversi dan introversi. Ekstraversi adalah energi psikis yang diarahkan untuk mewujudkan dunia luar atau sesuatu. Sedangkan introversi adalah energi psikis yang fokus pada proses-proses psikis internal yang meliputi perasaan dan ide-ide pemikiran (dalam Ferrinadewi, 2008).

  Jung mengungkapkan konsep jiwa sebagai dasar pembagian tipe kepribadian. Berdasarkan sikap jiwa tersebut, manusia digolongkan menjadi dua tipe, yaitu tipe ekstravert dan tipe introvert. Individu dengan tipe kepribadian ekstravert dipengaruhi oleh dunia objektif, yaitu dunia di luar dirinya. Orientasinya tertuju ke luar yaitu pikiran, perasaan, serta tindakan ditentukan oleh lingkungannya baik lingkungan sosial maupun lingkungan non sosial. Individu ekstravert bersikap positif, lebih terbuka, mudah bergaul, dan hubungan dengan orang lain lancar. Sedangkan individu dengan tipe kepribadian introvert dipengaruhi oleh dunia subjektif, yaitu dunia di dalam dirinya sendiri. Orientasinya tertuju ke dalam yaitu pikiran, perasaan, serta

  6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tindakan ditentukan faktor-faktor subjektif. Individu introvert kurang dapat menyesuaikan diri dengan dunia luar, jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar berhubungan dengan orang lain, dan kurang dapat menarik hati orang lain (dalam Suryabrata, 2008).

  Shahjehan et al., (2012) menyimpulkan bahwa karakter kepribadian mempengaruhi perilaku pembelian impulsif. Sifat terbuka menunjukkan bahwa individu-individu yang lebih imajinatif, penasaran, dan berpikir luas mungkin untuk menampilkan perilaku pembelian impulsif. Individu yang mudah bersosialisasi, banyak bicara, dan tegas adalah individu yang juga memiliki sifat kepribadian berkaitan positif dengan perilaku pembelian impulsif. Selain itu, sifat berhati-hati mencakup tingkat perhatian yang tinggi dengan kontrol impuls yang baik dan perilaku yang diarahkan pada tujuan.

  Dorongan hati yang tinggi cenderung terorganisir dan memperhatikan detail. Hal ini merupakan ciri yang dapat meningkatkan kemungkinan individu untuk memanjakan diri dalam perilaku pembelian impulsif. Dittmar et al., (dalam Verplanken & Herabadi, 2001) juga menjelaskan konsumen yang impulsif akan melakukan kegiatan pembelian barang atau produk tertentu untuk mengungkapkan diri mereka atau mengungkapkan identitas kelompok.

  Verplanken dan Herabadi (2001) menemukan hubungan antara kepribadian yang dimiliki individu terhadap kecenderungan pembelian impulsif. Penelitian ini dilakukan terhadap subjek yang berusia lebih dari 18 tahun. Individu bertipe ekstraversi memiliki kecenderungan pembelian impulsif tinggi yang ditandai dengan ketertarikan secara berlebihan terhadap

  7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  stimulasi produk yang ditawarkan. Beatty dan Ferrell (dalam Lin & Chuang, 2005) menambahkan bahwa sebagian besar fokus penelitian mengenai pembelian impulsif adalah orang dewasa. Simpson et al., (dalam Lin & Chuang, 2005) juga berpendapat hanya sedikit penelitian yang berfokus pada remaja, dalam kenyataannya pemasar menjadikan remaja sebagai target pemasaran karena mereka percaya bahwa remaja mendatangkan pendapatan yang lebih banyak. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara Kepribadian Ekstravert dan Kecenderungan Pembelian Impulsif pada Remaja Tengah”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan positif antara kepribadian ekstravert dan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara kepribadian ekstravert dan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah.

  8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu :

  1. Teoretis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang memperkaya kajian teori dan penelitian bagi psikologi konsumen dan psikologi perkembangan remaja, serta dapat dijadikan bahan pertimbangan pada penelitian-penelitian selanjutnya.

  2. Praktis

  a. Remaja dapat melakukan evaluasi mengenai perilaku membeli untuk diri sendiri dengan melihat hasil penelitian yang telah dilakukan.

  b. Orang tua dapat memahami perilaku membeli yang dilakukan remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Remaja Tengah

1. Pengertian Masa Remaja

  Santrock (2003) menjelaskan definisi remaja dengan pertimbangan tentang usia dan pengaruh faktor sosial-sejarah sehingga masa remaja (adolescence) dapat diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Dapat disimpulkan bahwa usia remaja dimulai dari 11-13 tahun dan berakhir antara usia 18-22 tahun. Perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional yang terjadi berkisar dari perkembangan fungsi seksual, proses berpikir abstrak sampai pada kemandirian.

  Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence). Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.

  Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa masa remaja adalah suatu masa peralihan dari masa anak-anak ke arah masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, kognitif, dan emosional.

  10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Karakteristik pada Masa Remaja Tengah

  Masa perkembangan pada remaja tengah (middle adolescent) berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu harus memilih yang mana antara peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau materialistis, dan sebagainya (Sarwono, 2007).

  Remaja pertengahan mempunyai rentang usia antara 15-18 tahun. Pada masa ini remaja secara fisik menjadi percaya diri dan mendapatkan kebebasan secara psikologi dari orang tua, memperluas pergaulan dengan teman sebaya, dan mulai mengembangkan persahabatan dan keterkaitan dengan lawan jenis (Santrock, 2003).

  Hurlock (1980) menyatakan bahwa remaja memiliki minat akan simbol status. Simbol status merupakan simbol prestise yang menunjukkan bahwa orang yang memilikinya mempunyai status yang lebih tinggi dalam kelompok, seperti dapat membelanjakan uang tanpa harus bekerja dapat menyatakan status sosial ekonomi yang lebih tinggi. Hurlock juga menyatakan salah satu ciri masa remaja adalah masa yang tidak realistik. Pada masa ini, umumnya remaja memandang kehidupannya itu belum tentu sesuai dengan pandangan orang lain dan juga dengan kenyataan. Selain itu, bagaimana remaja memandang segala sesuatu bergantung pada emosinya sehingga menentukan pandangannya terhadap suatu objek psikologis.

  Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa remaja tengah memiliki karakteristik kurang realistis dan emosi yang kurang

  11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  stabil. Remaja mengalami perubahan minat dan salah satunya memiliki ketertarikan pada simbol status.

3. Aspek-aspek Perkembangan pada Masa Remaja

  Perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001). Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek perkembangan yang dikemukakan Papalia dan Olds (2001), yaitu:

  a. Perkembangan fisik Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan- perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik. Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001).

  b. Perkembangan kognitif Menurut Piaget (dalam Santrock, 2003), seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Remaja sudah mampu membedakan antara hal-

  12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.

  Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget (dalam Papalia & Olds, 2001) mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal.

  c. Perkembangan kepribadian dan sosial Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik, sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain (Papalia & Olds, 2001). Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001).

  13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Pembelian Impulsif 1. Pengertian Pembelian Impulsif

  Pembelian impulsif dikatakan sebagai pembelian yang tidak rasional dan diasosiasikan dengan pembelian yang cepat dan tidak direncanakan (Verplanken & Herabadi, 2001). Mowen dan Minor (2002) mendefinisikan pembelian impulsif sebagai tindakan membeli yang sebelumnya tidak diakui secara sadar sebagai hasil dari suatu pertimbangan atau niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko.

  Dalam bahasa Inggris, pembelian impulsif mempunyai arti suatu desakan hati yang tiba-tiba dengan penuh kekuatan, tidak direncanakan untuk membeli sesuatu secara langsung, dan tanpa banyak memperhatikan akibatnya (Mowen & Minor, 2002).

  Kacen dan Lee (2002) mengartikan impulse buying atau pembelian yang tidak terencana sebagai tindakan pembelian yang dilakukan tanpa melakukan pertimbangan terlebih dahulu. Menurut Rook (1995) pembelian impulsif juga didefinisikan sebagai pembelian tanpa rencana yang mempunyai ciri-ciri yaitu pengambilan keputusan yang relatif cepat dan prasangka subjektif dalam keinginan untuk segera memiliki suatu barang. Pembelian impulsif juga merupakan perilaku belanja yang berlebih, kurang terencana, dan tak tertahankan dibandingkan dengan perilaku belanja terencana. Konsumen yang impulsif cenderung tidak memikirkan sesuatu, mudah tertarik terhadap sesuatu, dan menginginkan kepuasan segera. Konsumen semacam ini seringkali tidak terlalu

  14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memperhatikan akibat negatif yang mungkin timbul akibat tindakan yang mereka lakukan.

  Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelian impulsif adalah suatu tindakan membeli atas dasar dorongan yang kuat untuk memiliki sesuatu yang dilakukan secara spontan dan tanpa perencanaan sebelumnya oleh konsumen.

2. Aspek-aspek Pembelian Impulsif

  Verplanken dan Herabadi (2001) mengatakan terdapat dua aspek penting dalam pembelian impulsif, yaitu : a. Kognitif

  Fokus pada aspek ini adalah konflik yang terjadi pada kognitif individu yang meliputi :

  1. Kurangnya perencanaan dan pertimbangan ketika membuat keputusan pembelian.

  2. Kurangnya ketelitian dalam melakukan evaluasi pembelian produk.

  b. Afeksi Fokus pada aspek afeksi adalah kondisi emosional individu yang meliputi :

  1. Timbulnya perasaan senang dan puas setelah melakukan pembelian.

  2. Timbulnya dorongan untuk segera melakukan pembelian.

  3. Timbulnya perasaan resah bila melewatkan suatu produk.

  15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Timbulnya perasaan menyesal setelah membeli suatu produk.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif

  Menurut Verplanken dan Herabadi (2001), terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pembelian impulsif. Faktor internal tersebut seperti kondisi mood dan emosi konsumen. Keadaan

  mood dapat mempengaruhi perilaku konsumen, misalnya kondisi mood

  konsumen yang sedang senang atau sedih. Kepribadian individu juga merupakan variabel yang mempengaruhi pembelian. Kepribadian individu merupakan aspek psikologis yang terkait dengan kecenderungan pembelian impulsif. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi pembelian impulsif seperti kategori produk dan pengaruh toko. Faktor- faktor ini misalnya penampilan produk (bau yang menyenangkan, warna yang menarik), cara memasarkan produk, tempat produk itu dijual, tata ruang, dan dekorasi toko yang menarik.

  Lin dan Chuang (2005) menjelaskan jika dilihat secara psikologis, perilaku impulsif dapat didasarkan pada usia dan kecerdasan emosi.

  Berkenaan dengan faktor usia, Wood (1998) menemukan hubungan terbalik antara usia dengan pembelian impulsif. Pembelian impulsif naik pada rentang usia 18-39 tahun dan menurun pada usia selanjutnya. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian Bellenger et al., (1978) yang menemukan bahwa pembeli dengan usia di bawah 35 tahun lebih impulsif dalam membeli daripada pembeli yang berusia lebih dari 35 tahun.

  16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Individu yang lebih dewasa dari segi usia lebih dapat mengontrol ekspresi emosi mereka daripada individu yang lebih muda (dalam Lin & Chuang, 2005).

C. Kepribadian

1. Pengertian Kepribadian

  Kata kepribadian atau personality berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu persona, yang berarti “topeng” yang biasa dipakai artis dalam teater.

  Para artis bertingkah laku sesuai dengan ekspresi topeng yang dipakainya, seolah-olah topeng itu memiliki ciri kepribadian tertentu. Jadi konsep awal dari pengertian kepribadian adalah tingkah laku yang ditempatkan di lingkungan sosial. Kesan mengenai diri yang diinginkan agar ditangkap oleh lingkungan sosial (Alwisol, 2004).

  Hall dan Lindzey (1993) mendefinisikan kepribadian adalah sesuatu yang memberi tata-tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda yang dilakukan oleh individu. Kepribadian mencakup usaha-usaha penyesuaian diri yang khas dari tingkah laku individu.

  Kepribadian menurut Eysenck (dalam Alwisol, 2004) adalah keseluruhan pola tingkah laku aktual maupun potensial dari organisme, sebagaimana ditentukan dari keturunan dan lingkungan. Pola tingkah laku itu berasal dan dikembangkan melalui empat sektor utama yang mengorganisir tingkah laku, yaitu sektor kogitif (intelegensi), sektor

  17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  konatif (karakter), sektor afektif (temperamen), dan sektor somatik (konstitusi). Sedangkan menurut Jung, kepribadian adalah totalitas segala peristiwa psikis yang disadari maupun tidak disadari atau disebut juga sebagai psyche. Kesadaran mempunyai peranan penting dalam orientasi manusia dengan dunianya. Sedangkan sikap jiwa oleh Jung masih dibagi menjadi dua golongan yaitu kecenderungan ekstrovert dan introvert (Suryabrata, 2008).

  Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah segala bentuk sifat dan tingkah laku yang khas yang dapat membedakan seorang individu dengan individu lainnya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.