berpengaruh positif dan signifikan. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan temuan Haque 2013, Arista 2012 dan Uli 2009. Sama halnya dengan hasil
pada DER, perbedaan hasil penelitian ini bisa saja disebabkan oleh perbedaan tahun penelitian, perbedaan perusahaan sampel serta perbedaan jenis perusahaan
maupun ukuran perusahaan yang diteliti.
d. Hubungan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis H1d diperoleh kesimpulan bahwa rasio pasar yang diwakili oleh variabel Price Earning Ratioberpengaruh positif
dan signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Hasil penelitian ini sama dengan
temuan dalam penelitian Stella 2009 bahwa Price Earning Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan.
Hasil ini juga serupa dengan pendapat Kasmir 2014:204 yang mengatakan bahwa semakin tinggi nilai rasio PER akan mengindikasikan bahwa
kinerja perusahaan semakin membaik. Indikasi akan kinerja yang baik akan mendorong minat investor dalam berinvestasi dalam suatu saham perusahaan
manufaktur sehingga meningkatkan harga saham perusahaan tersebut. Melalui hasil pengujian terhadap faktor-faktor fundamental perusahaan
yang wakili oleh rasio-rasio keuangan, dapat disimpulkan bahwa Faktor Fundamental berpengaruh terhadap perubahan harga saham perusahaan
manufaktur selama periode 2010-2014. Walaupun tidak semua rasio keuangan yang dipakai sebagai variabel bebas dalam penelitian ini menunjukkan
signifikansi yang tinggi, namun ada beberapa rasio yang masih berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
signifikan yaitu ROA dan PER. Oleh karena itu, dalam hal ini investor menilai faktor fundamental sebagai alat untuk mengungkap bagaimana kinerja suatu
perusahaan manufaktur dan memandang bahwa tidak masalah suatu perusahaan itu memiliki leverage yang tinggi namun diimbangi dengan profitabilitas
perusahaan yang tinggi pula.
2. Hubungan Risiko Sistematis Beta Terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis H2 dapat diperoleh kesimpulan bahwa Risiko Sistematis Beta berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Dari hasil penelitian kita bisa melihat bahwa pada periode
tahun 2010-2014 harga saham perusahaan manufaktur tidak banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor risiko sistematis. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh investor
Hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang pernah dilakukan Uli 2009 dan Sussanto 2009 yang juga menemukan bahwa Risiko Sistematis
tidak mempengaruhi harga saham secara parsial. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Mehrara 2014 dan Kazi 2008 yang
menyatakan bahwa Risiko Sistematis berpengaruh positif terhadap harga saham.
3. Pengaruh Faktor Fundamental CR, DER, ROA, PER dan Risiko
Sistematis Beta Secara Serempak Terhadap Harga Saham
Hasil pengujian hipotesis yang ketiga H3 menyatakan bahwa Faktor Fundamental dalam hal ini CR,DER,ROA,PER dan Risiko Sistematis Beta
secara serempak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan
Universitas Sumatera Utara