Uji Normalitas Uji Linieritas Uji Multikolinearitas

48

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat yang diestimasi telah memenuhi asumsi klasik dari regresi berganda atau belum, sehingga nilai koefisien regresinya mendeteksi nilai sebenarnya. Jika model yang digunakan memenuhi syarat tersebut, berarti tidak ada masalahnya dalam menggunakan metode regresi berganda. untuk memperoleh model yang baik, model harus terbebas dari masalah-masalah dalam regresi yaitu multikolinearitas, heterokedastisitas, dan autokorelasi. Gujarati, 2006: 183.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel terikat dan variabel bebasnya mempunyai model regresi yang baik. Model regresi yang baik adalah jika distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Uji Jargue-Bera Test atau J-B test. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: Hipotesis Ho: residual berdistribusi tidak normal Ha: residual berdistribusi normal Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria: • Bila probabilitas obsR 2 0.05 maka signifikan, Ho ditolak distribusi data normal • Bila probabilitas obsR 2 0.05 maka tidak signifikan Ha ditolak distribusi data tidak normal 49

b. Uji Linieritas

Uji yang sangat populer untuk menguji masalah linieritas adalah uji yang dikembangkan oleh J.B Ramsey tahun 1969 untuk lebih dikenal dengan nama Ramsey RESET test. Uji ini biasanya didesain untuk menguji apakah suatu variabel penjelas cocok atau tidak dimasukan dalam suatu model estimasi. Akan tetapi menurut Kennedy 1996 uji yang dikembangkan oleh J.B Ramsey ini digunakan untuk menguji apakah bentuk fungsi suatu model estimasi linier atau tidak linier. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: Hipotesis Ho: model tidak linier Ha: model linier Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria: • Bila probabilitas obsR 2 0.05 maka signifikan, Ho ditolak model linier • Bila probabilitas obsR 2 0.05 maka tidak signifikan Ha ditolak model tidak linier.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya hubungan linier yang sempurna antara semua variabel bebas. Jika terjadi hubungan linear yang sempurna maka terdapat problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi hubungan yang linear diantara variabel bebasnya. 50 Menurut Montgomery dan Hinies dalam blog Dicky Rahardiyantoro 2006 dijelaskan bahwa multikolinearitas data mengakibatkan koefisien regresi yang dihasilkan oleh analisis regresi berganda menjadi sangat lemah atau tidak dapat memberikan hasil analisis yang mewakili sifat atau pengaruh dari variable bebas yang bersangkutan. Dalam banyak masalah multikolinearitas dapat menyebabkan uji t menjadi tidak siginifikan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan matriks korelasi Corelation Matrix . Dengan langkah pengujian sebagai berikut: Hipotesis: Ho: tidak bersifat Multikolinearitas Ha: bersifat Multikolinearitas Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria: • Bila hubungan antara X 1 dan X 2 0.8 → Ho ditolak, model bersifat multikolinearitas • Bila hubungan antara X 1 dan X 2 0.8 → Ho diterima, model tidak bersifat multikolinieritas

d. Uji Heteroskedastisitas