40 •
Inflasi •
Dummy Crisis
4 DR
Togar Saragih
2006 Analisis
kemiskinan di Indonesia
Anlisa Regresi
Berganda •
Tingkat kemiskinan
• Pengangguran
• Pendidikan
5 Gary Moser
dan Ichida Toshihiro
Analisis pertumbuhan
ekonomi dan penanggulangan
kemiskinan di sub- Sahara Afrika.
Anlisa Regresi
Berganda •
PDB •
Pendapatan perkapita
• Kemiskinan
6. Richad
H Adams,Jr
Pertumbuhan ekonomi,
ketimpangan pendapatan dan
kemiskinan di Eropa timur dan
tengah. Anlisa
Regresi Berganda
• Pertumbuhan
Ekonomi •
Ketimpangan poendapatan
• kemiskinan
E. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah bahwa kemiskinan dipengaruhi oleh dua variabel pembangunan ekonomi, antara lain produk
domestik bruto PDB dan tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK. Kemudian variabel-variabel tersebut sebagai variabel independen bebas dan bersama-sama,
dengan variabel dependen terikat yaitu kemiskinan yang diukur dengan alat analisis regresi untuk mendapatkan tingkat signifikansinya. Dengan hasil regresi
tersebut diharapkan mendapatkan tingkat signifikansi setiap variabel independen dalam mempengaruhi kemiskinan. Selanjutnya tingkat signifikansi setiap variabel
independen tersebut diharapkan mampu memberikan gambaran kepada
41 pemerintah dan pihak yang terkait mengenai penyebab kemiskinan di Indonesia
untuk dapat merumuskan suatu kebijakan yang relevan dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Produk domestik bruto PDB dapat mempengaruhi kemiskinan dengan teori ekonomi menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi, yang menunjukan
semakin banyak output nasional, mengidentifikasi semakin banyak yang bekerja, sehingga seharusnya akan mengurangi kemiskinan. pertumbuhan dan kemiskinan
mempunyai korelasi yang sangat kuat, karena pada tahap awal proses pembangunan tingkat kemiskinan cenderung meningkat dan pada saat mendekati
tahap akhir pembangunan jumlah orang miskin berangsur-angsur berkurang. Tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi besaran output suatu kegiatan perekonomian, sehingga semakin banyak masyarakat yang produktif, maka akan menghasilkan output yang tinggi
pula yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Begitu pun pada pendapatan per kapita. meningkatnya TPAK suatu daerah, berarti meningkat pula pendapatan
perkapita dan tingkat konsumsi yang mempengaruhi berkurangnya tingkat kemisknan.
Terjadinya krisis pada pertengahan 1997 memperlihatkan pondasi perekonomian Indonesia yang sudah dibangun sekian lama mengalami guncangan
hebat. Krisis ini juga berimbas pada indikator makro lainnya seperti inflasi yang meningkat tajam yang menyebabkan tingkat harga terutama harga barang
kebutuhan pokok melonjak drastis sehingga menurunkan daya beli masyarakat. Situasi ini semakin memperparah kemiskinan yang pada masa sebelum krisis
42 belum teratasi secara berarti. Selain itu, menggeser titik aman perekonomian dan
iklim usaha kearah yang kurang aman, sehingga banyak perusahaan investor baik swasta domestik maupun asing yang mempersempit wilayah usahanya dan
mengurangi pekerja bahkan sampai gulung tikar. Hal tersebut berdampak pada meningkatnya pengangguran dan kemiskinan
Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas, berikut ini adalah kerangka pemikiran dari penelitian yang dilakukan. halaman berikut
43
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
TPAK X2
Dummy Crisis DM
X3 Tingkat Kemiskinan
Y
Uji Asumsi Klasik •
Uji Normalitas •
Uji Linieritas •
Uji Multokolinieritas •
Uji Heterokedasitas •
Uji Autokorelasi Analisis Regresi Berganda
Produk Domestik Bruto PDB
X1
Uji Hipotesis •
Uji t •
Uji f •
Uji Koefisien Determinasi R
2
Hasil Penelitian dan Pembahasan
44
F. Hipotesis Penelitian