METODE PENELITIAN

E. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, penelitian ini mencakup pengumpulan data yang berkaitan dengan subyek penelitian. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengukur dengan cermat terhadap fenomena sosial tertentu (Masri Singarimbun, 1989: 4).

Penelitian deskriptif (Descriptive research) yang biasa disebut penelitian taksonomik (Taxonomic research) , dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan Penelitian deskriptif (Descriptive research) yang biasa disebut penelitian taksonomik (Taxonomic research) , dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan

Data yang dikumpulkan adalah tentang jenis kearifan lokal masyarakat Osing dalam bertani, pengetahuan masyarakat mengenai pangan dan ketahanan pangan serta pelaksanaan pertanian organik. Melalui konsep tersebut maka peneliti mendapatkan suatu informasi dalam bentuk deskripsi. Selain itu ungkapan konsep tersebut, peneliti lebih menghendaki makna yang ada dibalik deskripsi data tersebut, oleh karena itu penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Kemudian data dari penelitian ini telah dikumpulkan dan dideskripsikan berdasarkan ungkapan, bahasa, cara berpikir, pandangan subyek penelitian sehingga mengungkapkan lebih jauh terkait kearifan lokal masyarakat Osing dalam membangun ketahanan pangan melalui pertanian organik. Deskripsi informasi atau sajian datanya telah menghindari adanya evaluasi dan penafsiran dari peneliti, karena jika terdapat evaluasi atau penafsiran itu pun harus berasal dari subyek penelitian.

2. Ruang Lingkup Penelitian

a. Obyek Penelitian Obyek penelitian ialah terkait tentang peran kearifan lokal masyarakat Osing dalam membangun ketahanan pangan melalui pertanian organik serta faktor pendukung dan penghambat kearifan a. Obyek Penelitian Obyek penelitian ialah terkait tentang peran kearifan lokal masyarakat Osing dalam membangun ketahanan pangan melalui pertanian organik serta faktor pendukung dan penghambat kearifan

b. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.

c. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel I.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan

Bulan pada tahun 2017-2018

8 9 10 11 12 1 2 3 Pengajuan judul dan

Penunjukkan dosen pembimbing Observasi lapangan dan wawancara

Pencarian literature Penulisan proposal Pengurusan ijin penelitian Penelitian Live in Mereduksi data Menyajikan data Penarikan kesimpulan Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2017.

3. Definisi Konsep

Definisi Konseptual merupakan gambaran konsep mengenai teori dan sebagai pedoman peneliti dalam penafsiran dan menganalisis terkait dengan konsep penelitian yang dilakukan. Konsep yaitu unsur penelitian Definisi Konseptual merupakan gambaran konsep mengenai teori dan sebagai pedoman peneliti dalam penafsiran dan menganalisis terkait dengan konsep penelitian yang dilakukan. Konsep yaitu unsur penelitian

Sehinga definisi konsep merupakan unsur penting dalam penelitian dan digunakan oleh peneliti dalam mendeskripsikan kejadian- kejadian yang diteliti sehingga tidak terdapat perbedaan interpretasi dalam pembahasan penelitian. Konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peran Peran merupakan bentuk penempatan/posisi atau kebijakan dalam

pengambilan keputusan di dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Kearifan Lokal Kearifan lokal adalah suatu kebijakan dan nilai-nilai sosial yang ada dalam tatanan kehidupan masyarakat yang terdiri dari pengetahuan, nilai, keterampilan, sumberdaya, mekanisme pengambilan keputusan, dan solidaritas kelompok.

3. Masyarakat Osing Masyarakat Osing adalah kelompok masyarakat yang bertempat tinggal di Banyuwangi, terbentuk karena mempunyai kesamaan ras, 3. Masyarakat Osing Masyarakat Osing adalah kelompok masyarakat yang bertempat tinggal di Banyuwangi, terbentuk karena mempunyai kesamaan ras,

4. Membangun Ketahanan Pangan Membangun ketahanan pangan merupakan usaha untuk membina dan mewujudkan adanya ketersediaan pangan, akses terhadap pangan, akses kesehatan dan gizi, guna mencapai tujuan bersama yaitu adanya peningkatan dan kondisi sejahtera bagi masyarakat.

5. Pertanian Organik Pertanian Organik adalah sebuah sistem pertanian berkelanjutan

yang dalam kegiatan produksi pertaniannya menggunakan bahan organik dan pengolahan lahan dengan mengembalikan kesuburan tanah guna mendorong adanya keseimbangan alam/lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam membangun keberlanjutan pertanian dan kehidupan di masa sekarang dan mendatang mendatang.

6. Membangun Ketahanan Pangan melalui Pertanian Organik Membangun ketahanan pangan melalui pertanian organik artinya masyarakat dapat mengoptimalkan sumberdaya yang ada untuk bertahan hidup, memproduksi dan mencukupi kebutuhan hidupnya serta membangun keberlanjutan pertanian dan kehidupannya di masa sekarang dan masa mendatang.

4. Definisi Operasional

Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989: 46) bahwa definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional adalah unsur penelitian menunjukan variabel. Variabel adalah suatu karakteristik yang mempunyai nilai dan ukuran.

Definisi Operasional merupakan gambaran obyek dan subyek atau indikator-indikator untuk pengukuran terhadap konsep penelitian. Pada penelitian, peneliti lebih memfokuskan pada peran kearifan lokal yang dilihat dari 6 (enam) dimensi seperti yang dijelaskan oleh Jim Ife (2002), bahwa bentuk kearifan lokal yang ada dalam masyarakat terdiri dari:

a. Pengetahuan Lokal

b. Nilai Lokal

c. Ketrampilan Lokal

d. Sumber daya Lokal

e. Mekanisme dalam Pengambilan Keputusan

f. Solidaritas Kelompok Lokal, Selain itu, juga faktor pendorong dan faktor penghambat peran

kearifan lokal masyarakat Osing dalam membangun ketahanan pangan melalui pertanian organik.

5. Teknik Pemilihan Informan

Penelitian ini menggunakan informan yang memberikan informasi secara detail sesuai kebutuhan peneliti supaya informasi yang diberikan subyek penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Moleong (2002: 166) menjelaskan bahwa dalam pengumpulan data penelitian bergerak dari informan kunci ke informan pendukung dan terus bergulir sedemikian rupa hingga tercapai titik redundancy (titik jenuh).

Berdasarkan teori Moleong tersebut, maka peneliti menggunakan cara purposive sampling yaitu pilihan sampel yang diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data yang penting, yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti (HB. Sutopo, 2002: 26). Adapun informan yang dipilih dalam penelitian ini antara lain:

a. Masyarakat, 10 orang

b. Kepala Desa Aliyan, 1 orang

c. Sekretaris Desa Aliyan, 1 orang

d. Tokoh Adat Desa Aliyan, 2 orang

e. Masyarakat Umum, 6 orang

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGARUH TERPAAN LIRIK LAGU IWAN FALS TERHADAP PENILAIAN MAHASISWA TENTANG KEPEDULIAN PEMERINTAH TERHADAP MASYARAKAT MISKIN(Study Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Pada Lagu Siang Seberang Istana)

2 56 3

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

MANAJEMEN STRATEGI RADIO LOKAL SEBAGAI MEDIA HIBURAN (Studi Komparatif pada Acara Musik Puterin Doong (PD) di Romansa FM dan Six To Nine di Gress FM di Ponorogo)

0 61 21

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22

PERAN PT. FREEPORT INDONESIA SEBAGAI FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

12 85 1

PENGARUH KONFLIK PEREBUTAN LAHAN TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA NIPAH KUNING KECAMATAN MESUJI KABUPATEN MESUJI LAMPUNG TAHUN 2012

9 59 54

SIKAP MASYARAKAT KOTA PALEMBANG TERHADAP PEMINDAHAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) PASAR 16 ILIR PALEMBANG KE PASAR RETAIL JAKABARING

4 84 128

THE EFFECTIVENESS OF THE LEADERSHIP'S ROLE AND FUNCTION OF MUHAMMADIYAH ELEMENTARY SCHOOL PRINCIPAL OF METRO EFEKTIVITAS PERAN DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH METRO

3 69 100