kurang mampu untuk membuat sertipikat sendiri tanpa bantuan dari Pemerintah.
Minat masyarakat untuk melakukan pensertipikatan tanah guna mewujudkan jaminan kepastian hukum hak atas tanah. Dilihat dari hasil
penelitian minat masyarakat mengenai penSertipikatan tanah masih kurang sehingga mereka tidak mensertipikatkan tanahnya. Apabila seseorang
mempunyai minat yang tinggi maka ia akan berperilaku positif terhadap pensertipikatan tanah atau memiliki kemauan yang kuat untuk segera
mensertipikatkan tanahnya. Minat tersebut memang didukung dengan keadaan jaman dulu yang relatif masih kondusif dibandingkan dengan sekarang yang
banyak terjadi sengketa pertanahan dan lain sebagainya.
2. Biaya pengurusan tinggi
Berdasarkan hasil penelitian bahwa biaya pengurusan sertipikat sangat mahal, hal ini seperti yang diutarakan pemilik tanah di desa Ketro sebagai
seorang petani yang belum melakukan pendaftaran tanah untuk memperoleh sertipikat. Mahalnya biaya juga dirasakan oleh warga lain yang hanya
menggantungkan hidup dari lahan pertanian sehingga untuk mengurus sertipikat tidak dapat dilakukan, mereka akan menunggu bantuan dari
pemerintah melalui Prona. Seperti menurut pendapat Jasmin yaitu:
“Saya belum memiliki sertipikat. Meskipun sebenarnya saya sudah tahu kalau sertipikat tanah itu penting tapi ya mau gimana lagi saya kan ndak
punya uang dan ndak tau caranya, selain itu ngurusnya juga jauh dari
sini”. Hasil wawancara tanggal 25 Agustus 2012 jam 14.00 WIB
Hal ini diperkuat oleh pendapat dari Swarli dalam petikan wawancara di bawah ini:
“Saya belum punya karena kemarin pas ada program sertipikat gratis saya tidak termasuk dalam orang yang terdaftar sertipikat gratis. Saya
nunggu tahun depan aja mas, soalnya kalau daftar sendiri biayanya
mahal”. Hasil wawancara tanggal 28 Agustus 2012 jam 11.00 WIB
Menurut kedua pendapat di atas, bahwa alasan belum mendaftarkan tanahnya untuk memperoleh sertipikat adalah karena masalah biaya yang
mahal. Para pemilik tanah umumnya bekerja sebagai petani sehingga sumber pendapatannya juga hanya dari hasil pertanian saja, hal ini menyebabkan para
petani hidup dalam kemiskinan. Menurut mereka untuk membuat sertipikat tanah akan menghabiskan banyak biaya sehingga mereka lebih memilih untuk
menunggu program sertipikat gratis dari pemerintah. Mengenai biaya sertifikasi pada umumnya membutuhkan biaya yang
besar. Oleh karena itu bagi pemilik tanah enggan melakukan sertifikasi.Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Bayu Sugara 2009 bahwa mahalnya biaya
sertifikasi tanah
merupakan salah
satu faktor
masyarakat belum
mensertipikatkan tanahnya. Dengan demikian melihat kondisi tersebut, maka dalam hal pengurusan
sertipikat harus sesuai dengan asas sederhana karena dengan adanya asas sederhana ini, semua orang yang berkepentingan terutama para pemegang hak
atas tanah dapat dengan cepat mendapatkan haknya seperti halnya dalam pengurusan sertipikat. Selain itu agar para pemegang hak atas tanah mudah
memahami ketentuan-ketentuan yang ada mengenai prosedur pendaftaran
tanah tanpa berbelit-belit dan harus mengeluarkan biaya banyak Adijani Al- Alabij 1989:107
Sehubungan dengan hal ini Mentri dalam Negeri telah mengeluarkan Surat Keputusan No. 348 Tahun 1982 tentang pensertifikasian tanah bagi
badan hukum keagamaan, badan hukum sosial dan lembaga pendidikan yang dipergunakan secara langsung untuk kepentingan dibidang keagamaan, sosial
dan pendidikan dapat dijadikan obyek proyek operasi nasional agraria Adijani Al-Alabij 1989:109
Disamping itu walaupun pada umumnya gratis tanpa dipunggut biaya, akan tetapi biasanya juga masih mengeluarkan biaya yang jumlahnya lumayan
banyak, hal ini yang membuat masyarakat jera dalam pengurusan sertipikat. Tentunya hal ini banyak kaitannya dengan tingkat pendidikan yang
diperoleh oleh masyarakat setempat. Dengan pendidikan yang relatif rendah, mereka kurang memahami tentang ilmu umum serta mayoritas penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani atau buruh tani. Oleh karena itu hal ini merupakan salah satu sebab tanah Desa Ketro banyak yang belum besertipikat.
Jika dibandingkan antara teori dan lapangan mengenai faktor yang menyebabkan tanah belum besertipikat mayoritas faktornya sama.
3. Lamanya proses pembuatan sertipikat