4 Hak Milik adalah suatu hak atas tanah yang dipunyai seseorang untuk
menggunakan tanah tersebut sesuai dengan keperluannya, dan dengan menghormati hak ulayat, hak-hak pemilik tanah sekitarnya, aturan-
aturan adat serta aturan-aturan dari pemerintah; 5
Hak Wenang Beli adalah suatu hak mendahului untuk membeli sebidang tanah; artinya mempunyai hak untuk didahulukan dari orang
lain, yang berakibat mengesampingkan pihak ketiga dalam pembelian tanah tersebut. Yang mempunyai hak wenang beli atas tanah terdiri
dari: sanak-keluarga dari pihak yang akan menjual tanah; tetangga tanah
yang berbatasan,
anggota persekutuan
hukum yang
bersangkutan; 6
Hak Pakai adalah hak memakai mengerjakan dan memungut hasilnya atas tanah kepunyaan famili atau orang lain untuk
dipakainya, tegasnya atas tanah yang bukan kepunyaan sendiri; 7
Hak Keuntungan Jabatan atau Hak Penghasilan adalah hak dari pejabat-pejabat persekutuan hukum atas tanah yang diberikan oleh
persekutuan hukum selama menjalankan tugasnya guna mencukupi penghidupannya.
2.3 Arti dan fungsi Tanah
2.3.1 Pengertian Tanah
Tanah adalah permukaan bumi dengan segala isi yang ada di atasnya dan di dalamnya, tempat manusia sebagai anggota masyarakat hidup dan memenuhi
kehidupannya. Di atas dan di dalam tanah terdapat tanaman, tumbuhan, air, sungai, danau, rawa, pasir, batu, hutan, semak belukar, padang ilalang, berbagai
jenis hewan dan barang-barang galian, yang kesemuanya dapat dimanfaatkan manusia. Tanah adalah tempat manusia dilahirkan, berkediaman dan berusaha
untuk hidup dan memenuhi kehidupannya Hadikusuma, 2001: 8. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994 tanah adalah permukaan
bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali, keadaan bumi di suatu tempat, permukaan bumi yang diberi batas, dan bahan-bahan dari bumi, bumi sebagai
bahan sesuatu pasir, cadas, napal dan sebagainya Harsono, 2005:19.
2.3.2 Makna dan Pemanfaatan Tanah Bagi Masyarakat
1. Makna dan pemanfatan tanah secara filosofis
Masyarakat Indonesia memposisikan tanah pada kedudukan yang sangat penting, karena merupakan faktor utama dalam peningkatan produktivitas agraria.
Secara filosofis, tanah cenderung diartikan sebagai land dan bukan soil, sehingga tanah dipandang dalam visi multidimensional Alting, 2011: 1. Fungsi tanah
sendiri bagi manusia atau masyarakat adalah sebagai tempat memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga sebagai tempatnya hidup.
Struktur dasar budaya dan agama adat memandang tanah memiliki nilai magis-spiritual. Manusia dipanggil secara budaya untuk melindungi tanah dan
semua unsur ciptaan yang memiliki nilai sakral, warisan-warisan leluhur tersebut. Menurut Erari dalam Elis Fauziah 2002 menyatakan bahwa hubunngan manusia
dengan alam dengan menekaankan bahwa dalam kebudayaan tradisional, manusia
dan alam menjadi satu secara mitologis-magis, manusia memiliki suatu hubungan yang sangat unik dengan alam lingkungannya.
Erat hubungan antara manusia dengan lama seperti juga diungkapkan oleh Daeng dalam Elis Fauziah 2002 yang mengemukakan bahwa bagi masyarakat,
tanah ibarat seorang Ibu atau seorang Ibu Pertiwi. Tanah adalah sakral karena memiliki nilai historis tertentu. Oleh karena itu, dalam kegiatan pengolahan tanah
selalu diadakan upacara-upacara tertentu. 2.
Makna dan pemanfaatan tanah secara sosiologis Makna tanah secara sosial menurut Munir 2008 terlihat dari peranan
tanah sebagai penguat ikatan kekerabatan, ditunjukkan dengan adanya keterbukaan petani berlahan luas untuk mempekerjakan petani yang tidak
memiliki lahan atau berlahan sempit. Lebih jauh Bahari 2002 menjelaskan bahwa tanah bagi petani memiliki arti sosial terkait dengan budaya, dimana luas
tanah yang dimiliki petani merupakan simbol derajat sosial-ekonomi seseorang di komunitas desanya. Petani yang tidak memiliki tanah adalah lapisan masyarakat
yang paling rendah status sosialnya. 3.
Makna dan pemanfaatan tanah secara ekonomi Tanah memiliki fungsi ekonomi dilihat dari peranannya dalam memenuhi
kebutuhan pangan rumah tangga, katup pengaman, dan kebutuhan uang tunai. Fungsi tanah memiliki arti yang sangat penting bagi para petani Fajryah, 2006.
Dari hasil pertanian, petani dapat mempertahankan hidup bersama dengan keluarganya melalui kegiatan bercocok tanam, seperti yang diketahui bahwa lahan
atau tanah merupakan faktor produksi yang sangat penting dalam kegiatan pertanianSinaga, 2006.
Menurut Fajriyah 2006, tanah dalam peranannya sebagai katup pengaman dapat ditelusuri dari beralihnya para pekerja di sektor pertanian ke
sektor non-pertanian, terutama saat ia tidak mampu lagi bertahan di sektor pertanian karena usia atau bahkan dipecat dari pekerjaan. Sementara itu fungsi
ekonomi dilihat dari peranannya sebagai kebutuhan uang tunai adalah tanah berperan penting karena dapat dipinjam untuk digarap Fajriyah, 2006.
Pemanfaatan tanah menurut Peraturan Menteri Negara Agraria No. 1 tahun 1997 tentang Pemetaan Penggunaan Tanah Perkotaan, Kemampuan Tanah
dan Penggunaan SimbolWarnauntuk Penyajian dalam Peta, Klasifikasi pengelompokan penggunaan tanah dibagi menjadi:
1. Manfaat tanah bagi masyarakat perkotaan;
Penggunaan tanah di kota dapat dilihat dari wujud kegiatan menggunakan tanah yang menitikberatkan dalam bidang non pertanian dalam arti luas dan
disebutkan bahwa jenis-jenis penggunaan tanah di kota antara lain sebagia tanah perumahan, tanah industri, tanah jasa, tanah tidak ada bangunan dan
tanah terbuka. 2.
Manfaat tanah bagi masyarakat pedesaan. Penggunaan tanah di pedesaan dapat dilihat dari wujud kegiatan menggunakan
tanah yang menitik beratkan pada bidang pertanian dalam arti luas. Jenis-jenis penggunaan tanah di pedesaan antara lain: perkampungan, persawahan,
pertanian sawah kering, kebun campur, perkebunan, padang, hutan dan perairan darat.
2.4 Perolehan Sertipikat Tanah