169 dengan kas dan melalui pinjaman. Permasalahan yang lain adalah adanya
kebutuhan untuk mempekerjakan tenaga kerja baru, kemungkinan adanya corporate culture yang beda antara perusahaan target dengan perusahaan pengakuisisi
dan kemungkinan bahwa perusahaan pengakuisisi tidak memiliki pengalaman di bidang usaha yang baru diakuisisi.
Dengan menyadari adanya beberapa permasalahan yang dikemukakan di atas, maka merger dan akuisisi dapat mengalami kegagalan yang diakibatkan
oleh hal-hal berikut ini: 1
Merger dan akuisisi tidak direncanakan dengan baik. 2
Harga yang dibayar terlalu mahal. 3
Kurangnya pengalaman dalam melaksanakan merger dan akuisisi. 4
Kegagalan dalam mempertahankan dan meningkatkan motivasi pegawai dari perusahaan target.
5 Corporate culture dari perusahaan target yang jauh berbeda dengan perusahaan
pengakuisisi. 6
Terdapatnya persekongkolan dari pihak penjual. 7
Kegagalan dalam pencapaian proyeksi yang dibuat. 8
Adanya faktor-faktor yang berada di luar jangkauan pihak perusahaan pengakuisisi.
3. Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur
a. Kinerja Keuangan Perusahaan
Perusahaan publik merupakan perusahaan yang dimiliki oleh banyak pihak, yang masing-masing mempunyai kepentingan yang berbeda terhadap
perusahaan. Terdapat banyak individu dan kelompok, diantaranya manajemen, investor, kreditur, karyawan, pemerintah, dan masyarakat umum yang mempunyai kepentingan
terhadap keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan. Oleh karena itu, pihak-pihak tersebut berkepentingan terhadap penilaian kinerja perusahaan. Sebagaimana diketahui
bahwa kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan serta kemampuan kerja. Maka kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak
keputusan individual yang dibuat secara terus-menerus oleh manajemen.
170 Menurut Husein Umar 2002: 43, kinerja perusahaan dapat dinilai dari
beberapa aspek berikut ini: 1
Aspek strategi perusahaan 2
Aspek pemasaran dan pasar 3
Aspek operasional 4
Aspek sumber daya manusia 5
Aspek keuangan Adapun aspek yang penulis pilih untuk menilai kinerja perusahaan
yang bergerak di bidang industri manufaktur adalah aspek keuangan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Faktor-faktor
tersebut dapat dilekompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor-faktor tersebut ada yang berada dalam kendali
pihak manajemen, ada pula yang berada di luar kendalinya. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan, yaitu:
1 Faktor internal, meliputi:
a Manajemen personalia, berkaitan dengan SDM agar dapat didayagunakan
seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan secara manusiawi. b
Manajemen pemasaran, berkaitan dengan program-program yang ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
c Manajemen produksi, berkaitan dengan faktor-faktor produksi agar barang
dan jasa yang dihasilkan sesuai yang diharapkan. d
Manajemen keuangan, berkaitan dengan perencanaan, mencari, dan memanfaatkan dana untuk memaksimumkan efisiensi perusahaan.
2 Faktor eksternal, antara lain:
a Kondisi perekonomian, yaitu kondisi yang dipengaruhi kebijakan pemerintah,
keadaan dan stabilitas politik ekonomi, sosial, dan lain-lain. b
Kondisi industri, meliputi tingkat persaingan, jumlah perusahaan, dan lain-lain.
Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan, terdapat tiga sudut pandang utama, yaitu manajemen, pemilik, dan pemberi pinjaman. Ketiganya
dapat dijelaskan sebagai berikut:
171 1
Dari sudut pandang manajemen Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang
dicapai manajemen dalam upaya mengelola suatu unit usaha. Manajemen mempunyai kepentingan ganda dalam analisis kinerja keuangan, yaitu
untuk menilai efisiensi dan profitabilitas operasi serta menimbang seberapa efektif penggunaan sumber daya perusahaan.
2 Sudut pandang pemilik perusahaan
Daya tarik utama bagi pemilik perusahaan investorpemegang saham dalam suatu perusahaan adalah profitability profitabilitas. Profitabilitas
berati hasil yang diperoleh melalui usaha manajemen atas dana yang diinvestasikan pemilik. Pihak investor berkepentingan terhadap kinerja
perusahaan untuk menjamin harta yang mereka investasikan agar dapat menghasilkan profitabilitas bagi mereka, baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Profitabilitas tersebut dapat diketahui dari pembagian laba yang menjadi haknya, yaitu seberapa banyak yang diinvestasikan kembali dan
seberapa banyak yang dibayarkan sebagai dividen mereka. 3
Sudut pandang pemberi pinjaman Apabila orientasi pokok manajemen dan pemilik mengarah pada
kesinambungan perusahaan, pihak pemberi pinjaman paling sidikit mempunyai dua kepentingan terhadap perusahaan. Pemberi pinjaman tertarik untuk
memberikan pinjaman dana kepada suatu perusahaan dengan harapan perusahaan akan berjalan seperti yang diharapkan. Namun, pada saat yang sama mereka
harus mempertimbangkan konsekuensi negatif, seperti kegagalan dan likuidasi. Oleh karena itu, pemberi pinjaman harus menilai secara cermat risiko pengembalian
dana yang mereka pinjamkan. Penilaian kinerja disini berfungsi sebagai dasar untuk membuat keputusan yang menyangkut jaminan kepastian pengembalian
dana mereka. Penilaian terhadap kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai teknik analisis, diantaranya adalah dengan menggunakan data keuangan yang dipublikasikan pada laporan keuangan.
172
b. Laporan Keuangan