4. Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk
memprediksi pengaruh pemilikan dan pembelanjaan sumber daya ekonomi terhadap pencapaian tujuan operasional.
5. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan
organisasional.
35
2. Kerangka konsepsi.
Atas dasar kerangka teori yang dipaparkan diatas, maka dapat diartikan terhadap istikah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu:
Pertanggungjawaban kepala daerah adalah Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD yang selanjutnya disebut LKPJ
adalah laporan yang berupa informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1 satu tahun anggaran atau akhir masa jabatan yang disampaikan oleh kepala daerah
kepada DPRD Pasal 1 angka 9 Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah kepada Pemerintah yang selanjutnya disebut LPPD adalah laporan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1 satu tahun anggaran berdasarkan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD yang disampaikan oleh kepala daerah kepada Pemerintah Pasal 1 angka 8 Peraturan Pemerintahn Nomor 3 Tahun 2007
35
Ibid, hlm. 44.
Universitas Sumatera Utara
Tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat.
APBD dapat diartikan sebagai rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah Pasal 1 angka 14 Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Sedangkan yang dimaksud dengan pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati,
atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah. Adapun yang menjadi asas-asas dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana
dimaksud diatas adalah sebagai berikut: 1.
Asas desentralisasi.
Universitas Sumatera Utara
Adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
2. Asas dekonsentrasi.
Adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau kepada instansi vertikal diwilayah tertentu
Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
3. Tugas pembantuan.
Adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah danatau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupatenkota danatau desa serta dari pemerintah
kabupatenkota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
G. Metode Penelitian