Good Governance Kerangka Teori 1. Demokrasi Lokal

Menurut John Locke, ketiga kekuasaan ini harus dipisahkan satu dari yang lainnya 12 1. Kekuasaan Legislatif dilaksanakan oleh suatu badan perwakilan rakyat parlemen. Isi ajaran Montesquieu ini adalah mengenai pemisahan kekuasaan the Separation of Power yang dikenal dengan Istilah Trias Politica istilah yang diberikan oleh Imanuel Kant. Keharusan pemisahan kekuasaan negara menjadi tiga jenis itu adalah agar tindakan sewenang- wenang oleh raja dapat dihindarkan. . Sementara itu, dalam pandangan Montesquieu 1689-1755 dalam suatu pemerintahan negara, ketiga jenis kekuasaan itu harus terpisah, baik mengenai fungsi tugas maupun mengenai alat kelengkapan organ yang melaksanakan. Montesquieu membagi kekuasaan kedalam tiga organ yaitu : 2. Kekuasaan Eksekutif, dilaksanakan oleh pemerintah presiden atau raja dengan bantuan menteri-menteri atau kabinet. 3. Kekuasaan Yudikatif, dilaksanakan oleh badan peradilan Mahkamah Agung dan pengadilan dibawahnya melainkan kekuasaan itu harus terpisah 13

3. Good Governance

. Good governance merupakan wacana baru dalam kosa kata ilmu politik. Konsep ini semakin menguat di negara ini semakin menjadi isu sentral dewasa ini ketika konsep otonomi daerah diberlakukan di indonesia, semangat 12 C.S.T Kansil. 2003. Sistem pemerintahan Indonesia. Jakarta: Bumi aksara. hal. 8 13 C.S.T Kansil. ibid. hal. 8-9 Universitas Sumatera Utara reformasi telah mendayai aparatur negara dengan tuntutan untuk kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara. Good governance yang dimaksud adalah proses penyelenggaraan kekuasaan dalam melaksanakan penyediaan public goods and service disebut governance, pemerintahan atau kepemerintahan sedangkan praktek terbaiknya disebut good governance kepemerintahan yang baik 14 1. Teori political society masyarakat politik : partai politik,birokrasi,negara . Good governance menurut Bank Dunia World Bank adalah cara kekuasaan digunakan dalam mengelola berbagai sumberdaya sosial dan ekonomi untuk pengembangan masyarakat The way state power is used in managing economic and social resources for development of society. Ada 3 teori yang menjadi kata kunci dalam pembahasan mengenai konsep good governance yaitu : Adalah kumpulan organisasi organisasi dalam masyarakat yang tujuan pendirian dan aktivitas utamanya adalah untuk memperoleh dan menjelaskan kekuatan politik. 2. Teori econic Society masyarakat ekonomi Adalah kumpulan organisasi-organisasi di dalam masayarakat yang tujuan pendirian dan aktivitas utamanya untuk memperoleh keuntungan finansial. 14 Dr. Sedarmayanti. Good Governance Kepemerintahan Yang Baik Dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung: Mandar Maju. hal 2 Universitas Sumatera Utara 3. Teori Civil Society masyarakat sipil masyarakat madani Adalah kumpulan organisasi organisasi di dalam masyarakat yang tujuan pendirian dan aktivitas utamanya memiliki empat ciri a. Non politis dan non ekonomi b. Inisiatif pendirian datang dari bawahgrassroots c. Menjunjung pluralitas d. Mengembangkan demokrasi egaliter 15 Secara sederhana good governance dapat diartikan sebagai prinsip dalam mengatur pemerintahan yang memungkinkan layanan publik efesien, sistem pengadilannya bisa diandalkan dan administrasinya bertanggung jawab kepada publik. Menurut hardijanto pengertian governance mengandung makna yang lebih luas daripada government , karena tidak hanya mengandung arti sebagai proses pemerintahan, tetapi termasuk di dalammnya mencakup mekanisme pengelolaan sumber daya ekonomi dan sosial yang melibatkan sektor negara, masyarakat, dan swasta negara dana non negara 16 1. asas kecermatan formal. . Ada 9 asas umum pemerintahan yang baik good governance principles, yang selama ini menjadi acuan berbagi literatur, yaitu 2. Fair play 15 Adi Sujatno. 2007. Moral Dan Etika Kepemimpinan : merupakan landasan ke arah pemerintahan yang baik good governance. Jakarta: Team 4s. hal 42-43. 16 Dr. Pandji Santosa. 2008. Administrasi Publik Teori Dan Aplikasi Good Governance. Bandung: PT. Refika Aditama. hal 55. Universitas Sumatera Utara 3. Perimbangan 4. Kepastian hukum formal 5. Kepastian hukum material 6. Kepercayaan 7. Persamaan 8. Kecermatan 9. Asas keseimbangan 17 Selain asas, konsep good governance sebagai hubungan yang sinergis dan konnstruktif antara negara, sektor swasta dan masyarakat memiliki karakteristik dasar yakni sebagi berikut: 1. Participation. Setiap warga negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan, baik secara langsung maupun melalui intermeditasi institusi legitimasi yang mewakili kepentingannya. Partisipasi seperi ini dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara serta berpartisipasi secara konstruktif 2. Rule of law. Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa perbedaan, terutama hukum hak asasi manusia 3. Transparenacy. Transparansi dibangun atas dasar kebebasan arus informasi. Proses lembaga dan informasi secara langsung dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan.Informasi harus dapat dipahami dan dapat dipantau 17 Ibid hal 56. Universitas Sumatera Utara 4. Responsiveness. Lembaga dan proses harus mencoba untuk melayani setiap stake holders. 5. Consensus Orientation. Good governance menjadi perantara kepentinganyang berbeda untuk memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas, baik dalam hal kebijakan maupun prosedur. 6. Effectiveness and effeciency. Proses dan lembaga mengahsilkan sesuai dengan apa yang digariskan dengan menggunakan sumber yang tersedia sebaiki mungkin 7. Accountabilty. Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektoe swasta dan masyarakat civil society bertanggung jawab kepada publik dan lembaga stakeholders. Akuntabilitas ini tergantung pada organisasi dan sifat keputusan yang dibuat, apakah keputusan tersebut untuk kepentinga internal atau eksternal organisasi. 8. Starategic Vision. Para pemimpin dan publik harus perspektif good governance dan pengembangan manusia yang luas serta jauh ke depan sejalan dengan apa yang diperlukan untuk pembangunan semacam ini 18 Negara, Sektor swasta dan masyarakat merupakan domain utama dalam good governance, dan dari ketiga domain tersebut negara menjadi aktor dominan dalam mewujudkan good governance, negara diharapkan menerapkan good governance meliputi sistem adaministrasi negara. Keseluruhan karakteristik dari good governance tersebut merupakan karakteristik yang saling memperkuat dan . 18 Opcit, Dr Sedarmayanti hal 8. Universitas Sumatera Utara saling terkait serta tidak bisa berdiri sendiri. Sehingga dapat dikerucutkan bahwa terdapat empat prinsip utama yang dapat memberi gambaran good governance adminisitrasi publik yang berciri kepemerintahan yang baik yaitu sebagai berikut : 1. Accountabilty 2. Transparenacy 3. Participation 4. Rule of law Di lingkungan negara pemerintah dikembangkan etika pemerintahan, di lingkungan sektor swasta disebarluaskan etika bisnis, dan lingkungan civil society ditanamkan etika sosial atau kemasyarakatan.walaupun ketiga pelaku termaksud memiliki ideologi berbeda tetapi bukan berarti mereka tidak akan mendapatkan titik temu etika pemerintahan, etika bisnis, dan etika sosial atau kemasyarakatan demi kepentingan umum. Setiap pelaku Good governance memiliki peran dan tugas masing-masing dalam mencapai tujuan hidup bernegara. Negara pemerintah berperan menciptakan lingkungan politik dan hukum kondusifbeberapa dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan publik, penyelenggaraan kekuasaan memerintah, dan membangun lingkungan kondusif bagi tercapainya tujuan pembangunan pada tingakat lokal, nasional maupun internasional dan global. Universitas Sumatera Utara

G. Metodologi Penelitian 1. Metode penelitian

Dokumen yang terkait

Peran Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Terhadap Masyarakat Dikecamatan Sidamanik Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Serta Pelaksanaannya Berdasarkan Uu Pa Dan Peraturan Pemerintah Nomor24 Tahun 1997

2 111 115

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Peran Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Mewujudkan Good Governance"(Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif di Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal)

27 139 108

Dampak Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Raya

2 36 189

BAB II DESKRIPSI SINGKAT OBJEK PENELITIAN A. Kabupaten Simalungun - Relasi Kekuasaan Kepala Daerah Dengan Kepala Desa (Melihat Good Governance Kepala Desa Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun)

1 3 30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Relasi Kekuasaan Kepala Daerah Dengan Kepala Desa (Melihat Good Governance Kepala Desa Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun)

0 0 28

Relasi Kekuasaan Kepala Daerah Dengan Kepala Desa (Melihat Good Governance Kepala Desa Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun)

0 0 11

RELASI ANTARA KEPALA DESA DENGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Analisis relasi kekuasaan dalam pemerintahan desa :Suatu Studi Terhadap Relasi Kekuasaan Kepala Desa dengan Maujana Nagori di Nagori Simattin, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Content, 104 p

0 0 28

Analisis relasi kekuasaan dalam pemerintahan desa :Suatu Studi Terhadap Relasi Kekuasaan Kepala Desa dengan Maujana Nagori di Nagori Simattin, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Content, 104 pages, 5 tables, 2 graphichs, 1 map, 23 books,

0 0 11