Waktu Dan Tempat Alat dan Bahan Rancangan Penelitian Tahap Inti Perlakuan Terhadap Hewan Percobaan

BAB 3 BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu Dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Laboratorium Fisiologi Hewan, Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.

3.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah blender, oven, mortar, vacuum rotary, gelas ukur, pipet volume, tabung reaksi, kandang, mangkok plastik, mikroskop, termometer digital, syring 1 ml dilengkapi jarum, jarum gavage, object glass, cover glass, camera digital, tabung Na-EDTA, staining jar, sonde, handuk kecil, masker, sarung tangan, dan alat tulis. Bahan- bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit Mus musculus L. jantan, berat badan rata-rata 25-30 g sebanyak 25 ekor, ekstrak rimpang kapulaga Amomum compactum, sekam, zat warna giemsa, etanol 70, parasetamol dosis 0,9 gkgBB, akuades, pepton 12,5, dan kapas.

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian menggunakan Rancangan percobaan Acak Lengkap RAL dengan lima perlakuan dan lima ulangan yang terdiri dari tiga perlakuan dan dua kontrol positif dan negatif. 3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Tahap Persiapan Hewan Coba Pada tahap persiapan hewan coba terdiri dari lima kelompok dan lima ulangan, sebelum diberi perlakuan mencit diaklimatisasi selama 10 hari, mencit diberi makan pelet dan diberi air minum, sesudah diaklimatisasi dipuasakan terlebih dahulu selama 24 jam, kemudian mencit siap diberi perlakuan.

3.4.2 Persiapan Perlakuan

3.4.2.1 Tahap Pembuatan Ekstrak Rimpang Kapulaga

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah rimpang kapulaga Amomum compactum yang di peroleh dari Desa Hutatonga, Padangsidimpuan, Sumatera Utara. Kapulaga dibersihkan dari kotoran, ditimbang berat basahnya 3 kg, di potong-potong rimpang kapulaga menjadi kecil kemudian rimpang kapulaga dijemur pada suhu ruang hingga kering, selanjutnya diblender sehingga diperoleh bentuk bubuk halus. Rimpang kapulaga Amomun compactum yang sudah menjadi bubuk ditimbang sebanyak 700 g. Serbuk rimpang kapulaga yang telah kering kemudian dimasukkan ke dalam bejana tertutup lalu dibasahi dengan etanol 70, sampai semua serbuk terendam, dibiarkan selama lima hari sambil di sacker. Setelah itu disaring dengan menggunakan kertas penyaring. Hasil penyaringan yang diperoleh dipekatkan dengan alat rotary evaporator. Kemudian dipanaskan selama lebih kurang 24 jam dan diperoleh ekstrak kental kapulaga sebanyak 350 g yang telah siap digunakan.

3.4.2.2 Penghitungan Dosis Ekstrak Rimpang Kapulaga

Pembuatan dosis untuk perlakuan ekstrak rimpang kapulaga Amomum compactum yang digunakan sebagai antipiretik digunakan tiga dosis yang berbeda yaitu: a. Dosis I : 0.35g kgBB ekstrak kental + 1 ml akuades b. Dosis II : 0,71g kgBB ekstrak kental + 1 ml akuades c. Dosis III : 1g kgBB ekstrak kental + 1 ml akuades Volume pemberian pada tiap-tiap mencit 0,3 mloral

3.4.2.3 Pembagian Kelompok Sampel

Setelah mencit positif demam, maka sebanyak sepuluh ekor mencit Mus musculus jantan dibagi dalam lima kelompok masing-masing dua ekor. Pembagian kelompok antara lain: a. Perlakuan 1 P1 merupakan kontrol negatif, mencit normal tanpa pemberian pepton, ekstrak rimpang kapulaga Amomum compactum dan parasetamol. b. Perlakuan 2 P2 merupakan kontrol positif yang diberi perlakuan pepton dan parasetamol dengan dosis 0,9 gkgBB. c. Perlakuan 3 P3 perlakuan pepton dan ekstrak rimpang kapulaga Amomum compactum dengan dosis 0,35 gkgBB d. Perlakuan 4 P4 perlakuan pepton dan ekstrak rimpang kapulaga Amomum compactum dengan dosis 0,71 gkgBB. e. Perlakuan 5 P5 perlakuan pepton dan ekstrak rimpang kapulaga Amomum compactum dengan dosis 1 gkgBB.

3.5 Tahap Inti Perlakuan Terhadap Hewan Percobaan

Mencit sebelum diberi perlakuan, mencit pada tiap-tiap kelompok terlebih dahulu dipuasakan selama 24 jam, kemudian ditimbang berat badannya, selanjutnya diukur suhu awal mencit melalui rektal anus menggunakan termometer digital, kemudian disuntik dengan pepton 12,5 secara subkutan dengan dosis 0,5 ml. Satu jam kemudian suhu tubuh mencit diukur kembali melalui rektal anus, apabila mencit sudah mengalami demam diberi perlakuan dengan bahan uji ekstrak rimpang kapulaga Amomum compactum dan bahan uji kontrol positif berupa parasetamol. Pengukuran suhu tubuh pada mencit yang dilakukan melalui rektal anus dilakukan dengan interval 30 menit selama 3 jam. Pemberian perlakuan pada mencit dilakukan 8 kali selama satu bulan. 3.6 Parameter Pengamatan 3.6.1 Pengukuran Suhu Rektal Hewan Coba