Aspek Pengukuran Analisa Data

17. Memenuhi syarat apabila pernyataan dari observasi pada enam prinsip hygiene sanitasi sesuai dengan Kepmenkes RI No.942MenkesSKVII2003. 18. Tidak memenuhi syarat apabila salah satu dari pernyataan observasi pada enam prinsip hygiene sanitasi tidak sesuai dengan kepmenkes RI No.942MenkesSKVII2003.

3.8. Aspek Pengukuran

Aspek pengukurannya adalah melihat gambaran hygiene sanitasi pengolahan salak di PT.Agrina Kecamatan Angkola Barat Tapanuli Selatan yang meliputi pemilihan bahan salak, penyimpanan salak, pengolahan salak, penyimpanan olahan salak, pengangkutan olahan salak, penyajianpengemasan olahan salak. Jika salah satu pernyataan dari observasi pada enam prinsip hygiene sanitasi tidak sesuai Kepmenkes No.942MenkesSKVII2003 tentang persyaratan hygine sanitasi makanan jajanan, maka tahap tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan. Untuk menilai hygiene sanitasi pengolahan salak, peneliti menggunakan kuesioner. Adapun aspek pengukuran untuk observasi dan wawancara hygiene sanitasi pengolahan salak di PT.Agrina Desa Parsalakan Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, dilakukan dengan menggunakan lembar observasi berupa pertanyaan yang menyajikan dua 2 jawaban “ Ya” dan “Tidak”, yaitu : 1. Jika semua jawaban “ya” dari setiap subkriteria penilaian maka memenuhi syarat sesuai dengan Kepmenkes RI No.942MenkesSKVII2003. 2. Jika salah satu dari setiap subkriteria penilaian menjawab “tidak” maka tidak memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Kepmenkes RI No.942MenkesSKVII2003.

3.9. Analisa Data

Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan hygiene sanitasi pengolahan salak akan di analisis secara deskriptif, kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan dinarasikan dengan Kepmenkes RI No.942MenkesSKVII2003. Dan data pemeriksaan zat pemanis yang diperoleh dari Laboratorium diolah secara manual dengan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1168MenkesPERX1999 tentang bahan tambahan makanan. Data yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan dijelaskan dalam bentuk narasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Angkola Barat terdiri dari 14 Desa dan 2 Kelurahan dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 7.372 kk. Menurut data tahun 2011 luas area perkebunan salak daerah Kabupaten Tapanuli Selatan kini mencapai 18.967 Ha dengan jumlah produksi 426.758 ton tahun. Hasil produksi salak setiap harinya berkisar 500 kg sampai 1 ton per harinya dan pemasarannya sudah sampai keluar provinsi. Adapun batas- batas wilayahnya sebagai berikut : 1. Sebelah Utara : Desa Aek Nabara 2. Sebelah Selatan : Palopat Maria 3. Sebelah Barat : Desa Sisundung 4. Sebelah Timur : Desa Sialogo

4.2. Hasil Penelitian

Peneliti melakukan observasi terhadap penjamah makanan untuk melihat gambaran hygiene sanitasi pada pengolahan salak tersebut. Peneliti juga melakukan wawancara dengan penjamah makanan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan. Peneliti juga melakukan pemeriksaan pemanis buatan pada olahan salak tersebut.

4.2.1. Karakteristik Penjamah Makanan

Karakteristik penjamah makanan di Desa Parsalakan Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, dan lama bekerja.