114
mempertimbangkan masukkan dari bawahannya, hal ini juga berpengaruh positif terhadap sikap agen pelaksana. Para agen pelaksana menjadi semakin terdorong
untuk melaksanakan tugas secara optimal dan bertanggung jawab. Sikap agen pelaksana ini jelas mempengaruhi implementasi program penataan dan pembinaan
PKL.
3. Kondisi Ekonomi
Dampak kondisi ekonomi, sosial dan politik pada kebijakan publik merupakan pusat perhatian yang besar selama dasawarsa yang lalu. Sekalipun
dampak dari faktor ini mendapat perhatian yang kecil, namum menurut Van Mater dan Van Horn, faktor-faktor ini mungkin mempunyai efek yang mendalam
terhadap pencapaian tujuan Winarno,2004:117 Kondisi ekonomi sangat berpengaruh terhadap program implementasi
kebijakan penataan dan pembinaan PKL. Kondisi ekonomi yang baik dapat mendukung implementasi suatu kebijakan. Kondisi ekonomi tempat kebijakan itu
dioperasikan akan mempengaruhi keberhasilan implementasi suatu kebijakan. Keberhasilan program Penataan dan pembinaan PKL di kota Surakarta ini juga
dipengaruhi kondisi dan kemampuan ekonomi kota Surakarta. Semakin besar kontribusi yang diberikan dalam menunjang pelaksanaan kebijakan
program ini,
maka akan
semakin besar
kemungkinan keberhasilan
dalam mengimplementasikan kebijakan program ini . Hal ini seperti dikatakan oleh
Kepala Kantor Pengelola PKL, Bapak Bambang sdebagai berikut :
115
”...........Suatu kebijakan akan berjalan sesuai dengan apa yang telah diprogramkan jika ada komitmen oleh kepala daerah, dana yang tersedia,
legitimasi oleh DPRD dan Stakeholder dan alhamdulillah di kota Surakarta ini ke empat syarat ini sudah terpenuhi sehingga kebijakan dalam
penanganan PKL di Surakarta ini sudah berjalan sesuai dengan program yang telah di buat oleh pemerintah.”
Dan lebih jauh lagi kepala kantor pengelola Pedagang Kaki Lima mengatakan sebagai berikut :
” ..........Kepala daerah begitu peduli dengan keberadaan PKL untuk dapat menertibakannya dengan menyediakan dana yang cukup besar yang di
ambil dari APBD kota Surakarta yaitu sebesar Rp 2.595.975.000,- untuk penataan dan pembinaan PKL sehingga implementasi kebijakan dapat
dilaksanakan dengan baik”
Selain itu, kondisi perekonomian PKL juga akan mempengaruhi. Kondisi ekonomi PKL yang cukup baik akan lebih mudah
di dalam penataan dan pembinaannya, karena mereka dapat tetap bertahan di tempat baru
yang telah disediakan oleh pemerintah. Pada awal-awal program rata-rata pedagang
mengalami penurunan pendapatan. Tetapi bagi PKL yag pendapatannya pas- pasan, jelas program ini akan membuat mereka kesulitan ekonomi. Hal ini
disimpulkan dari wawancara dengan beberapa PKL. Berikut hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 28 Juli 2008 Pak Arif penjual mie ayam di depan
Solo Squere : ”........ pertama-tama setelah kami dipindahkan di shelter ini, berjualan sepi
sekali, banyak dari pelanggan kami yang tidak tahu kalau kami sudah di pindahkan di sini. Setelah berjualan sekitar dua sampai tiga bulan baru
kami dapat pelanggan baru, ya.. sekarang sudah mulai normal seperti dulu lagi”.
Rata-rata pedagang yang diwawancarai mengalami penurunan pendapatan yang drastis. Rata-rata pedagang mengalami penurunan pendapatan 20 hingga 50
persen dari sebelumnya. Seperti hasil wawancara pada tanggal 5 Agustus 2008
116
dengan ketua Paguyuban Pasar Klithikan, Semanggi Bapak Joko yang berjualan di lantai 2 pasar Klithikan Notoharjo Semanggi, sebagai berikut :
”...... Setelah kami di relokasi di sini, dagangan kami sepi dari pembeli, sehari satupun barang belum tentu laku. Untung saja kami disini di
gratiskan toko atau tempat berjualan, andai saja disuruh membeli dicicilpun kami tak sanggup. Kami bisa bertahan sampai sekarang
berjualan, setelah sekitar tiga bulanan pembeli mulai ada walaupun tidak seramai dulu lagi waktu berjualan di Banjarsari’
Berdasarkan wawancara tersebut, terlihat bahwa faktor ekonomi
memainkan peranan penting dalam program ini. PKL akan sangat keberatan dengan program yang memberikan dampak buruk pada pendapatan mereka,
karena alasan ekonomi yaitu pendapatan yang tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari-hari maka sebagian PKL yang telah di relokasi atau telah mendapat
penataaan dan pembinaan, mereka kembali berjualan sebagai PKL di tempat-
tempat yang dilarang oleh pemerintah.
4. Sumber Daya