56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA
Kota Solo atau juga dikenal dengan Surakarta Hadiningrat merupakan salah satu kota besar yang ada di Propinsi Jawa Tengah. Sejarah terbentuknyapun
sebenarnya melalui proses panjang dan berliku
sehingga secara kultur
masyarakatnya memiliki tradisi-tradisi yang hingga sekarang masih ada. Kota ini memang peninggalan kerajaaan Mataram yang karena ada peperangan di
Kartosuro kemudian pada tahun 1745 pindah ke desa Sala atau yang sekarang lebih di kenal sebagai Solo yang kemudian namanya menjadi Surakarta.
Bentuk geografis berupa sebuah dataran rendah yang terletak di
cekungan lereng pegunungan Lawu dan pegunungan Merapi dengan ketinggian sekitar 92 m diatas permukaan air laut. Luas kota Surakarta sekitar 44,03 Km2.
Kota Surakarta dibelah dan dialiri oleh 3 tiga buah Sungai besar yaitu sungai Bengawan Solo, Kali Jenes dan Kali Pepe. Sungai Bengawan Solo pada jaman
dahulu sangat terkenal dengan keelokan panorama serta lalu lintas perdagangan. Batas wilayah Kota Surakarta sebelah Utara adalah Kabupaten
Karanganyar dan Kabupaten Boyolali, batas wilayah sebelah Timur adalah Kabupaten Karang Anyar dan Sukoharjo, batas wilayah sebelah selatan adalah
Kabupaten Sukoharjo, batas wilayah sebelah Barat adalah Kabupaten Sukoharjo dan Karang Anyar, Kota Surakarta terbagi dalam lima wilayah Kecamatan, yaitu :
kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar kliwon, Jebres, Banjarsari. 56
57
Suhu udara Masimum Kota Surakarta adalah 32,5 C, sedang suhu udara
minimum adalah 21,9 C. Rata-rata tekanan udara adalah 1010,9 MBS dengan
kelembaban udara 75. Kecepatan angin 4 Knot dengan arah angin 240 .
Surakarta beriklim tropis, sedang musim penghujan dan kemarau bergantian sepanjang 6 bulan tiap tahunnya
Jumlah penduduk Kota Surakarta pada tahun 2005 adalah 552.542 jiwa terdiri dari 270.721 jiwa penduduk laki-laki dan 281.821 jiwa penduduk wanita,
tersebar di lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan. Sex ratio nya 96,06 yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Jumlah penduduk
tahun 2005 jika dibandingkan dengan jumlah penduduk hasil sensus tahun 2000 yang sebesar 488.834 jiwa, berarti dalam 5 tahun mengalami kenaikan sebanyak
83.708 jiwa. Meningkatnya jumlah penduduk ini disebabkan oleh urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi.
Tingkat kepadatan penduduk 12.998,97km2, tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di kecamatan Pasar Kliwon yang mencapai angka 16.207.
Tingkat kepadatan tersebut akan menimbulkan berbagai masalah kriminalitas, sosial dan ketenagakerjaan.
B. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN PKL DI KOTA SURAKARTA