Desain Penelitian IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SURAKARTA

46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian merupakan suatu proses yang panjang, yang berawal dari minat untuk mengetahui fenomena tertentu dan selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, konseptualisasi, pemilihan metode penelitian yang sesuai dan seterusnya. Hasil akhirnya pada gilirannya melahirkan gagasan dan teori baru pula sehingga merupakan proses yang tiada hentinya Singarimbun dan Effendi, 1989 :12. Penelitian yang akan dilakukan agar memperoleh hasil seperti yang diharapkan harus memenuhi kaidah-kaidah tertentu berupa metodologi penelitian. Metodologi penelitian menurut Muhadjir 2000:5 diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari kebenaran. Kualitas kebenaran yang diperoleh dalam berilmu pengetahuan terkait langsung dengan kualitas prosedur kerjanya.

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif, lebih lanjut Bodgan dan Taylor dalam Moleong, 2006:4 mendifinisikan metode kualitatif sebagai berikut : Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh. Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif descriptive research, yaitu 46 47 dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu Singarimbun dan Effendi,1989:4. Penelitian deskriptif menurut Singarimbun dan Effendi 1989:4 dimaksudkan untuk mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa. Mengikuti pendapat Surachmad, 1989 : 140 yang dimaksud dengan metode diskriptif adalah : Metode penelitian deskriptif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau objek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Dalam hubungan dengan riset kualitatif yang memusatkan pada deskriptif, HB Sutopo 2002 : 35 menyatakan bahwa : Data yang dikumpulkan berwujud kata-kata dalam kalimat atau gambar yang mempunyai arti lebih dari sekedar angka atau jumlah, berisi catatan yang menggambarkan situasi sebenarnya guna mendukung penyajian data. Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk menggali agar menemukan fakta-fakta dan menyelami permasalahan yang dihadapi pada proses implementasi kebijakan penataan dan pembinaan pedagang kaki lima di kota Surakarta, sehingga akan diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses implementasi baik faktor yang mendukung maupun faktor yang menghambat proses implementasi kebijakan. Selain itu juga penelitian ini dapat menganalisis upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam implementasi kebijakan penataan dan pembinaan pedagang tersebut. 48

B. Lokasi Penelitian.

Dokumen yang terkait

DAMPAK RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP USAHA PEDAGANG KAKI LIMA DI SURAKARTA

1 10 127

Efektivitas kantor pengelolaan pedagang kaki lima dalam pelaksanaan peraturan daerah kotamadya daerah tingkat ii surakarta nomor 8 tahun 1995 tentang penataan dan pembinaan pedagang kaki lima

0 3 84

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 26 TAHUN 2002 TENTANG PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA

0 2 112

PENDAHULUAN Implementasi Ketentuan Permohonan Ijin Penempatan Pedagang Kaki Lima Di Jalan Slamet Riyadi Surakarta Tahun 2015 (Tinjauan Yuridis Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Pedagang Kaki Lima).

0 5 7

SOSIALISASI PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA OLEH PEMERINTAH KOTA BANDUNG.

0 0 2

KEDUDUKAN HUKUM PEDAGANG DENGAN MEDIA MOBIL TOKO SEBAGAI PEDAGANG KAKI LIMA DIKAITKAN DENGAN PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA.

0 0 1

ANALISIS TERHADAP PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA BERIZIN BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DIHUBUNGKAN DENGAN ASAS KEMANFAAT.

0 0 1

IZIN USAHA FOOD TRUCK DALAM PERSPEKTIF PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 04 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA.

0 0 2

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SERANG

1 5 158

Implementasi Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima Di Kota Serang Tahun 2015 - FISIP Untirta Repository

0 0 257