87
kami juga mendatangi mereka lewat door to door atau pertemuan paguyupan yang mereka adakan”.
Dari keterangan tersebut diatas dapat diketahui bahwa PKL sudah pernah memperoleh sosialisasi yang dilakukan oleh Pengelola Kantor PKL kota
Surakarta. Sosialisasi itu lewat rapat yang bersifat formal maupun informal. Hal ini
mengindikasikan bahwa
untuk mndukung
langkah-langkah dalam
mengimplementasikan suatu kebijakan Kantor Pengelola PKL sudah melakukan berbagai saluran informasi yang ada. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
Pengelola Kantor PKL Kota Surakarta didalam mensosialisasikan peraturan- peraturan yang berlaku sudah dilaksanakan dengan baik.
Pertemuan yang dilakukan oleh pemerintah kota dengan para PKL bertujuan untuk menyamakan persepsi atau pemahaman tentang peraturan daerah
yang mengatur para PKL, sehingga diharapkan PKL dapat mentaati peraturan tersebut. Di dalam melakukan pertemuan pemerintah kota melakukan secara
kontinyu sehingga diharapkan PKL benar-benar memahami dan menaati peraturan yang telah di soailaisasikan tersebut.
2. Tempat Usaha
Pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa ”Tempat usaha PKL ditetapkan oleh Walikota madya kepala daerah”. Ketentuan yang lebih operasional adalah Surat
Keputusan Walikota Surakarta Nomor 2 Tahun 2001 tentang pedoman
Pelaksanaaan Peraturan daerah Kotamadya daerah tingkat II Surakarta No 8 Tahun 1995 tentang Penataan an Pembinaan PKL. Pada Bab II berisi tentang
larangan tempat berusaha Pedagang kaki lima. Pada Pasal 2 disebutkan bahwa :
88
1 Untuk menjaga ketertiban, keamanan, ketentraman, dan kebersihan kota Surakarta, dilarang menggunakan tempat-tempat atau fasilitas umum termasuk
parit, tanggul, taman kota, jalur hijau, cagar budaya, monumen, sekolah, Taman Pahlawan, sekitar bangunan tempat ibadah sebagai tempat kegiatan
usaha PKL. 2 Selain tempat-tempat yang dilarang sebagaimana tersebut ayat 1 pasal ini, Jl.
Jenderal Sudirman dilarang sebagai tempat usaha PKL. Tempat penataan usaha bagi PKL meliputi kebersihan, kerapian,
keindahan, kesehatan lingkungan, ketertiban dan keamanan. Akan tetapi kenyataan di lapangan ditemukan berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh para
PKL dan hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel.14. Pelanggaran PKL
No Paguyuban
Diatas parit
saluran air
Taman kota
Cagar Budaya
monumen Jalur
hijau Tmpt Pend,
Instansi Pmernth, Taman Pahlawan
Sktar Tmpt Bangunan
Ibadah 1.
Panglima Sringapono ngapeman
2. PPSK Paguyuban
pdagang sktar Kampus Jebres
3. Ras kleco-kreten
Jl. Slamet Riyadi
4. Kalipur Puwosari
Jl. Slamet Riyadi
5. Gotong Royong
Jl.Veteran
6. TSTJ Taman Satwa
Taru Jurug Kenthingan
7. Rukun Makmur
Jl. Adi Sucipto
8. Jiwa Manunggal,alun-
alun utara Gladag
9. Ronggolawe, Baron
10. Manunggal Karso, Pasar
Kliwon
11. Sayuk Rukun, Sktar
Hotel Indah PalaceTipes 12.
Non Paguyupan
Sumber ; Data primer yang diolah kembali, 2008
89
Dari data tersebut di atas maka dapat dilihat bahwa ternyata PKL masih banyak melanggar peraturan daerah yang dibuat oleh pemerintah kota Surakarta,
namun hal ini memang disadari oleh para PKL, akan tetapi demi kelangsungan hidup mereka atau faktor ekonomi, lapangan pekerjaan yang tidak ada atau yang
tidak bisa mereka masuki. Disisi lain, mereka perlu menghidupi rumah tangganya, kebutuhan anak mereka dan tidak boleh berhenti, sehingga mereka tetap berusaha
mencari nafkah walaupun mereka tahu melanggar peraturan yang ada. Hal ini seperti yang dikatakan oleh ketua paguyuban Rukun Makmur sebagai berikut :
”..... di dalam menjalankan usaha sebagai PKL, kita tahu kalau ini melanggar, akan tetapi bagaimana lagi..... kami harus menghidupi keluarga
kami dan kami harus bertahan hidup dimana semua serba sulit, mencari pekerjaan, mencari makan, tapi jika pemerintah punya jalan keluar yang
lebih baik kami akan mengikutinya”.
Di dalam Pasal 3 ayat 1 menyebutkan bahwa, ”Setiap PKL harus bertanggungjawab
terhadap ketertiban,
kerapian, kebersihan,
keindahan, kesehatan lingkungan dan keamanan di sekitar tempat usaha”. Akan tetapi para
PKL juga tidak mematuhi peraturan daerah tersebut.
90
Tabel 15. Kepatuhan
No. Paguyuban
ketertib an
kerapian kebersih
an keindahan
kesehatan keamanan
1. PanglimaSringapono
ngapeman
2. PPSK Paguyuban
pedagang sktar Kampus Jebres
3. Ras kleco-kreten
Jl. Slamet Riyadi
4. Kalipur Puwosari
Jl. Slamet Riyadi
5. Gotong Royong
Jl.Veteran
6. TSTJ Taman Satwa
Taru Jurug Kenthingan
7. Rukun Makmur
Jl. Adi Sucipto
8. Jiwa Manunggal, alun
alun utara Gladag
9. Ronggolawe, Baron
10. Manunggal Karso, Pasar
Kliwon
11. Sayuk Rukun, Sekitar
Hotel Indah PalaceTipes
12. Non Paguyupan
Sumber : Data primer yang diolah kembali, 2008
Dari data tersebut di atas dibenarkan oleh Kasi Pembinaan Kantor Pengelola PKL sebagai berikut :
”...... para PKL di dalam kepatuhan terhadap peraturan belum sepenuhnya mematuhi, namum disisi lain mereka sudah menjalankan seperti kerapian,
kebersihan dan keamanan. Sehingga sampah-sampah sisa-sisa mereka berjualan tidak berserakan dan juga mereka manjaga keamanan di
lingkungannya masing-masing”.
3. Perijinan