ARAH, SASARAN, DAN JANGKAUAN PENGATURAN RUANG LINGKUP MATERI MUATAN

LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 111 ARAH, SASARAN, JANGKAUAN PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP MATERI MUATAN

A. ARAH, SASARAN, DAN JANGKAUAN PENGATURAN

Arah pengaturan dari Peraturan Daerah yang akan dibentuk ini adalah memberikan landasan dan kepastian hukum dalam penetapan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa. Sasaran yang hendak diwujudkan dari Peraturan Daerah yang akan dibentuk ini adalah terwujudnya penyusunan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa dengan peraturan desa. Dengan demikian penyusunan penyusunan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa melibat partisipasi masyarakat desa, baik melalui badan permusyawaratan desa, lembaga-lembaga yang ada di desa, maupun partisipasi langsung dengan memberikan masukan lisan danatau tertulis. Jangkauan pengaturan dari Peraturan Daerah yang akan dibentuk ini adalah memberikan pedoman bagi: a. Pemerintah Kabupaten dalam memfasilitasi dan membimbing pemerintahan desa menetapkan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa dengan peraturan desa; b. Pemerintahan Desa dalam menetapkan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa dengan peraturan desa.

B. RUANG LINGKUP MATERI MUATAN

Berdasarkan uraian dalam bab-bab sebelumnya, terutama Bab II Kajian Teoretis dan Praktik Empiris dan Bab III Evaluasi dan Analisis Peraturan Perundang-Undangan Terkait, dirumuskan ruang lingkup materi BAB V LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 112 muatan Peraturan Daerah tentang Pedoman Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa. Pertama, Bab Ketentuan Umum. Bab ini memuat definisi beberapa terminology penting, yakni: 1. Pedoman Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa adalah dasar bagi penyusunan struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa. 2. Struktur Organisasi Pemerintah Desa adalah susunan Pemerintah Desa yang diselenggarakan oleh Perbekel dan dibantu oleh perangkat desa. 3. Tata Kerja Pemerintah Desa adalah cara melaksanakan tugas dan wewenang Perbekel dan perangkat desa. 4. Pemerintah Desa adalah Perbekel dan yang dibantu oleh perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Perbekel adalah kepala desa sebagai pimpinan Pemerintah Desa. 7. Perangkat Desa adalah pembantu Perbekel yang terdiri dari Sekretariat Desa, Seksi, dan Banjar Dinas. Kedua, Bab Penyusunan Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa. Bab ini memuat ketentuan mengenai: 1. Perbekel berhak mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa. Usul tersebut dituangkan dalam bentuk Rancangan Peraturan Desa. Rancangan Peraturan Desa tersebut disampaikan oleh Perbekel kepada Badan LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 113 Permusyawaratan Desa untuk dibahas dan disepakati bersama sebagai Peraturan Desa. Rancangan Peraturan Desa yang telah dibahas dan disepakati ditetapkan menjadi Peraturan Desa oleh Perbekel. Peraturan Desa tersebut diundangkan oleh Sekretaris Desa dalam Lembaran Desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sebelum ditetapkan ditetapkan menjadi Peraturan Desa, Rancangan Peraturan Desa tersebut disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat paling lambat 3 tiga hari sejak disepakati untuk dievaluasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 2. Peraturan Desa sebagaimana dimaksud angka 1 disertai dengan bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa yang ditempatkan dalam lampiran Peraturan Desa. Penyusunan bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa berpedoman pada bagan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Ketiga, Bab Struktur Organisasi Pemerintah Desa. Bab ini memuat ketentuan: 1. Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa. Perbekel dan dibantu oleh perangkat Desa merupakan Pemerintah Desa. Perangkat Desa terdiri dari sekretariat Desa, pelaksana kewilayahan, dan pelaksana teknis. 2. Sekretariat Desa dipimpin oleh Sekretaris Desa dan dibantu oleh unsur staf sekretariat. Unsur staf sekretariat paling banyak terdiri atas 3 tiga bidang urusan. Bidang urusan meliputi: a. bidang urusan organisasi; b. bidang urusan perencanaan; danatau c. bidang urusan keuangan. Bidang urusan masing- LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 114 masing dikepalai oleh kepala bidang urusan. Staf di bidang urusan keuangan desa ditetapkan sebagai bendahara desa. 50 3. Pelaksana kewilayahan mencakup banjar dinas-banjar dinas. Banjar dinas masing-masing dipimpin oleh kelian banjar dinas. 4. Pelaksana teknis paling banyak terdiri atas 3 tiga seksi. Seksi meliputi: a. seksi pemerintahan desa; b. seksi pembangunan desa; dan seksi kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. Keempat, Bab Tugas dan Wewenang. Bab ini memuat ketentuan tugas dan wewnang Perbekel dan perangkat Desa, yakni: 1. Tugas dan Wewenang Perbekel. Perbekel bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa. Dalam melaksanakan tugasnya, Perbekel berwenang: a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa; b. mengangkat dan memberhentikan perangkat desa; c. memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset desa; d. menetapkan peraturan desa; e. menetapkan anggaran pendapatan dan belanja desa; f.membina kehidupan masyarakat desa; g. membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa; h. membina dan meningkatkan perekonomian desa serta mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat desa; i. mengembangkan sumber pendapatan desa; j. mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa; k. mengembangkan kehidupan sosial 50 Hasil FGD tanggal 3 September 2015 di BPMD Kabupaten Badung. LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 115 budaya masyarakat desa; l. memanfaatkan teknologi tepat guna; m. mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif; n. mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan o. melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Tugas dan Wewenang Sekretariat Desa. Sekretariat Desa dipimpin oleh Sekretaris Desa yang dibantu oleh Bidang Urusan bertugas membantu kepala Desa dalam bidang administrasi pemerintahan. Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat Desa berwenang: a. memberikan saran dan pendapat kepada Perbekel; b. merumuskan kegiatan Perbekel; c. melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, dan laporan; d. mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil-hasil rapat; e. menyusun anggaran pendapatan dan belanja desa; f.mengadakan kegiatan inventarisasi kekayaan desa; dan g. melaksanakan kegiatan admimistrasi pemerintahan desa. Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Desa berwenang: a. melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan wewenang Sekretariat Desa; b. melakukan koordinasi dengan seksi dan kelian banjar dinas; dan c. memberikan informasi kepada Perbekel mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang Sekretariat Desa dan hasil koordinasi dengan seksi dan kelian banjar dinas. Bidang Urusan masing mempunyai wewenang sebagai berikut: a. Bidang urusan organisasi mempunyai wewenang di bidang: a. surat menyurat; b. menyimpan, memelihara dan LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 116 menemukan kembali arsip-arsip kantor; c. merencanakan, mengadakan dan memelihara barang inventaris Desa; dan d. mempersiapkan sarana rapatpertemuan, upacara resmi dan lain-lain kegiatan Pemerintah Desa. b. Bidang urusan perencanaan mempunyai wewenang di bidang: a. penyusunan RPJMN Desa, RKP Desa, dan daftar usulan RKP Desa; b. penyusunan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatan; c. penyusunan laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan desa setiap akhir tahun anggaran; dan d. penyampaian dan penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat setiap akhir tahun anggaran. c. Bidang urusan keuangan desa mempunyai wewenang di bidang pengelolaan keuangan dan aset desa. d. Bendahara desa, yang diangkat dari staf di bidang urusan keuangan desa, mempunyai tugas: a. menerima; b. menyimpan; c. menyetorkanmembayar; d. menatausahakan; dan e. mempertanggungjawabkan penerimaan dan pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa. 3. Tugas dan Wewenang Kelian Banjar Dinas. Kelian Banjar Dinas bertugas membantu Perbekel sebagai satuan tugas kewilayahan. Tugas Kelian Banjar Dinas di wilayah kerjanya meliputi: a. menyelenggarakan Pemerintahan Desa; b. melaksanakan Pembangunan Desa; c. pembinaan kemasyarakatan Desa; dan d. pemberdayaan masyarakat Desa. Dalam melaksanakan tugas di LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 117 wilayah kerjanya, Kelian Banjar Dinas Desa memiliki wewenang: a. memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa; b. membina kehidupan masyarakat Desa; c. membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa; d. membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Desa; e. mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa; f. memanfaatkan teknologi tepat guna; g. mengoordinasikan Pembangunan Desa secara partisipatif; dan h. melaksanakan Peraturan Desa dan Peraturan Perbekel. 4. Tugas dan Wewenang Seksi. Masing-masing seksi mempunyaitugas dan wewenang: a. Seksi Pemerintahan Desa bertugas membantu Perbekel melaksanakan tugas operasional pemerintahan desa. Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Pemerintahan Desa mempunyai wewenang di bidang: a. penetapan dan penegasan batas Desa; b. pengembangan sistem administrasi dan informasi Desa; c. pengembangan tata ruang dan peta sosial Desa; d. pendataan dan pengklasifikasian tenaga kerja Desa; e. pendataan penduduk yang bekerja pada sektor pertanian dan sektor non pertanian; f. pendataan penduduk menurut jumlah penduduk usia kerja, angkatan kerja, pencari kerja, dan tingkat partisipasi angkatan kerja; g. pendataan penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan jenis pekerjaan dan status pekerjaan; h. pendataan penduduk yang bekerja di luar negeri; i. LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 118 penetapan organisasi Pemerintah Desa; j. pembentukan Badan Permusyaratan Desa; k. penetapan perangkat Desa; l. penetapan BUM Desa; m. penetapan APB Desa; n. penetapan peraturan Desa; o. penetapan kerja sama antar- Desa; p. pemberian izin penggunaan gedung pertemuan atau balai Desa; q. pendataan potensi Desa; r. pemberian izin hak pengelolaan atas tanah Desa; s. penetapan Desa dalam keadaan darurat seperti kejadian bencana, konflik, rawan pangan, wabah penyakit, gangguan keamanan, dan kejadian luar biasa lainnya dalam skala Desa; t. pengelolaan arsip Desa; dan u. penetapan pos keamanan dan pos kesiapsiagaan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sosial masyarakat Desa. b. Seksi Pembangunan Desa bertugas membantu Perbekel melaksanakan tugas operasional pembangunan desa. Dalam melaksanakan tugas, Seksi Pembangunan Desa mempunyai wewenang di bidang: a. pelayanan dasar Desa; b. sarana dan prasarana Desa; c. pengembangan ekonomi lokal Desa; d. pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan Desa. c. Seksi Kemasyarakatan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa bertugas membantu Perbekel melaksanakan tugas operasional pembangunan desa kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Kemasyarakatan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai wewenang di bidang: a. membina keamanan, ketertiban dan ketenteraman wilayah dan masyarakat Desa; b. membina kerukunan warga masyarakat Desa; c. memelihara perdamaian, menangani LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 119 konflik dan melakukan mediasi di Desa; melestarikan dan mengembangkan gotong royong masyarakat Desa; d. pengembangan seni budaya lokal; e. pengorganisasian melalui pembentukan dan fasilitasi lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat; f. fasilitasi kelompok-kelompok masyarakat; g. pemberian santunan sosial kepada keluarga fakir miskin; h. fasilitasi terhadap kelompok-kelompok rentan, kelompok masyarakat miskin, perempuan, masyarakat adat, dan difabel; i.pengorganisasian melalui pembentukan dan fasilitasi paralegal untuk memberikan bantuan hukum kepada warga masyarakat Desa; j. analisis kemiskinan secara partisipatif di Desa; k. penyelenggaraan promosi kesehatan dan gerakan hidup bersih dan sehat; l. pengorganisasian melalui pembentukan dan fasilitasi kader pembangunan dan pemberdayaan masyarakat; m. peningkatan kapasitas melalui pelatihan usaha ekonomi Desa; n. pendayagunaan teknologi tepat guna; dan o. peningkatan kapasitas masyarakat. Kelima, Bab Tata Kerja. Bab ini memuat ketentuan tata kerja perangkat Desa, yakni: 1. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, Sekretariat Desa yang dikepalai oleh Sekretaris Desa berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Perbekel. 2. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, Bidang Urusan yang dikepalai oleh Kepala Bidang Urusan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Desa. LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 120 3. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, Banjar Dinas yang dipimpin oleh Kelian Banjar Dinas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Perbekel melalui Sekretaris Desa. 4. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, Seksi yang dikepalai oleh Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Perbekel melalui Sekretaris Desa. 5. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang, Perbekel dan Perangkat Desa menerapkan asas penyelenggaraan pemerintahan desa. Asas penyelenggaraan pemerintahan desa meliputi: a. kepastian hukum; b. tertib penyelenggaraan pemerintahan; c. tertib kepentingan umum; d. keterbukaan; e. proporsionalitas; f. profesionalitas; g. akuntabilitas; h. efektivitas dan efisiensi; i. kearifan lokal; j. keberagaman; dan k. partisipatif. Keenam, Bab Pembinaan dan Pengawasan. Bab ini memuat ketentuan: 1. Bupati membina dan mengawasi penyelenggaraan Peraturan Daerah ini. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh perangkat daerah yang tugasnya di bidang desa. 2. Pembinaan meliputi pemberian bimbingan dan konsultasi penyusunan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa dengan Peraturan Desa. 3. Pengawasan meliputi pemantauan dan evaluasi penyusunan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa dengan Peraturan Desa. Ketujuh, Bab Ketentuan Peralihan. Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa atau LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 121 dengan nama lain masih tetap berlaku, sampai ditetapkan yang baru sesuai dengan Peraturan Daerah ini. Kedelapan, Bab Ketentuan Penutup. Bab ini memuat ketentuan- ketentuan sebagai berikut: 1. Peraturan Desa tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa harus ditetapkan paling lama 1 satu tahun terhitung sejak Peraturan Daerah ini diundangkan. 2. Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2007 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 1 dicabut dan dinyatakan tidak berlalaku. 3. Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 122 PENUTUP

A. KESIMPULAN