LAPORAN PENELITIAN HUKUM
|hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
69
Pasal 10 UU 232014 mengatur urusan pemerintahan absolut, yakni urusan pemerintahan
absolut meliputi:
a. politik luar negeri; b.
pertahanan; c. keamanan; d. yustisi; e. moneter dan fiskal nasional; dan f. agama. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan absolut,
Pemerintah Pusat: a. melaksanakan sendiri; atau b. melimpahkan wewenang kepada Instansi Vertikal yang
ada di Daerah atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat berdasarkan asas Dekonsentrasi.
Pasal 11 UU 232014 mengatur urusan pemerintahan konkuren, yakni Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Daerah
terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Urusan Pemerintahan yang
berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan Dasar adalah Urusan Pemerintahan Wajib yang sebagian substansinya merupakan Pelayanan Dasar.
Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Daerah, yakni Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan
Dasar, Urusan Pemerintahan Wajib yang
tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar, dan Urusan Pemerintahan Pilihan diatur dalam Pasal 12 UU 232014, sebagaimana tampak dalam tabel berkut:
Tabel 3.4. Urusan Pemerintahan Konkuren Yang Menjadi Kewenangan Daerah
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar Urusan Pemerintahan Wajib yang
tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan Pemerintahan Pilihan
a. pendidikan; b. kesehatan;
c. pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
e. ketenteraman,
ketertiban umum, dan pelindungan
masyarakat; dan a. tenaga kerja;
b. pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;
c. pangan; d. pertanahan;
e. lingkungan hidup; f. administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil;
g. pemberdayaan masyarakat dan Desa;
a. kelautan dan perikanan;
b. pariwisata; c. pertanian;
d. kehutanan; e. energi dan
sumber daya mineral;
f. perdagangan; g. perindustrian;
LAPORAN PENELITIAN HUKUM
|hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
70
f. sosial
h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
i. perhubungan; j. komunikasi dan informatika;
k. koperasi, usaha kecil, dan menengah;
l. penanaman modal; m. kepemudaan dan olah raga;
n. statistik; o. persandian;
p. kebudayaan; q. perpustakaan; dan
r. kearsipan. dan
h. transmigrasi.
Tabel di atas menunjukkan pemberdayaan masyarakat dan Desa merupakan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan
daerah Pasal 12 UU 232004. Selanjutnya, Pasal 15 ayat 1 UU 232014 menentukan pembagian urusan pemerintahan konkuren antara
Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi serta Daerah kabupatenkota tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari UndangUndang ini. Lampiran UU 232014, perihal Pembagian Urusan Pemerintahan
Konkuren Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi dan Daerah KabupatenKota, angka I perihal Matriks Pembagian Urusan
Pemerintahan Konkuren Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi dan Daerah KabupatenKota, huruf M perihal Pembagian Urusan Pemerintahan
Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, ditentukan sebagai berikut:
Tabel 3.5. Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
NO SUBURUSAN
PEMERINTAH PUSAT
DAERAH PROVINSI DAERAH
KABUPATENKOTA 1
2 3
4 5
1 Penataan
Desa a. Pembentukan
Desa di kawasan yang
bersifat khusus dan strategis
bagi Penetapan susunan
kelembagaan, pengisian jabatan,
dan masa jabatan kepala desa adat
berdasarkan hukum Penyelenggaraan
penataan Desa.
LAPORAN PENELITIAN HUKUM
|hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
71
kepentingan nasional.
b. Penerbitan kode Desa
berdasarkan nomor registrasi
dari Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah Pusat.
adat.
2 Kerja Sama
Desa Fasilitasi kerja
sama antarDesa dari Daerah
provinsi yang berbeda.
Fasilitasi kerja sama antarDesa dari
Daerahkabupaten kota yang berbeda
dalam 1 satu Daerah provinsi.
Fasilitasi kerja sama antarDesa
dalam 1 satu Daerah
kabupatenkota.
3 Administrasi
Pemerin- tahan Desa
--- ---
Pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan administrasi
pemerintahan Desa.
4 Lembaga
Kemasyara- katan,
Lembaga Adat, dan
Masyarakat Hukum
Adat Pemberdayaan
lembaga kemasyarakatan
yang bergerak di bidang
pemberdayaan Desa tingkat
nasional. Pemberdayaan
lembaga kemasyarakatan
yang bergerak di bidang
pemberdayaan Desa dan lembaga adat
tingkat Daerah provinsi serta
pemberdayaan masyarakat hukum
adat yang masyarakat
pelakunya hukum adat yang sama
berada di lintas Daerah
kabupatenkota. a. Pemberdayaan
lembaga kemasyarakatan
yang bergerak di bidang
pemberdayaan Desa dan
lembaga adat tingkat Daerah
kabupatenkota dan
pemberdayaan masyarakat
hukum adat yang masyarakat
pelakunya hukum adat
yang sama dalam Daerah
kabupaten kota.
b. Pemberdayaan lembaga
kemasyarakatan dan lembaga
adat tingkat Desa.
Sumber: UU 232014
LAPORAN PENELITIAN HUKUM
|hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
72
Pasal 17 ayat 1 UU 232014 menentukan Daerah berhak menetapkan kebijakan Daerah untuk menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Masalahnya adalah berdasarkan ketentuan urusan pemerintahan
menurut UU 232014, Daerah KabupatenKota tidak memiliki urusan pemerintahan tentang pedoman penyusunan struktur organisasi dan tata
kerja pemerintahan desa. Pendasaran
pembentukan Peraturan
Daerah KabupatenKota
mengenai pedoman penyusunan struktur organisasi dan tata kerja pemerintahan desa dapat merujuk Pasal 14 UU 122011, bahwa materi
muatan Peraturan Daerah KabupatenKota berisi materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan menampung kondisi khusus
daerah, yang sejatinya merupakan salah satu karakter asas otonomi daerah selain berkarakter seluas-luasnya dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan otonomi
daerah dalam
hal ini
adala penyelenggaraan urusan desa, dan kondisi khusus daerah yang dimaksud
adalah adanya kebutuhan di Kabupaten Badung untuk memberikan pedoman bagi Desa dalam menyusun struktur organisasi dan tata kerja
pemerintahan desa. Pedoman itu perlu dituangkan dalam Peraturan Daerah agar mempunyai kekuatan mengikat.
Pedoman itu diperlukan mengingat UU 62014 tidak memberikan pengaturan yang jelas mengenai:
1. Dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa,
melaksanakan Pembangunan
Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa, Kepala Desa berhak mengusulkan struktur organisasi dan tata
kerja Pemerintah Desa Pasal 26 ayat 3 huruf a UU 232014. Masalahnya adalah kepada siapa usul itu disampaikan, dan jika
LAPORAN PENELITIAN HUKUM
|hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
73
usul diterima dituangkan dalam bentuk hukum apa: Peraturan Desa atau Peraturan Kepala Desa?
2. Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah KabupatenKota meliputi: ...; b. memberikan pedoman
penyusunan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa; .... Berdasarkan praktek pemerintahan desa di masa berlakunya UU
322004 dan PP 722005, penyusunan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa dengan peraturan desa. Jika ini
diikuti, maka perlu ada pedoman materi muatan Peraturan Desa tentang struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa
dengan peraturan desa.
C. EVALUASI DAN