membuat keputusan yang meninggalkan tugas selama 30 tiga puluh hari kerja berturut-turut

LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 87 berupa selebaran yang ditempelkan pada papan pengumuman atau diinformasikan secara lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat Desa, radio komunitas atau media lainnya. 6 Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 digunakan oleh Bupati sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan sebagai bahanpembinaan lebih lanjut. 7 Laporan akhir masa jabatan Perbekel disampaikan kepada Bupati melalui Camat dan kepada BPD. Bagian Ketiga Larangan Perbekel Pasal 7 Perbekel dilarang : a. menjadi pengurus partai politik; b. merangkap jabatan sebagai ketua danatau anggota BPD dan lembaga kemasyarakatan di desa bersangkutan; c. merangkap jabatan sebagai anggota DPRD; d. terlibat dalam kampanye pemilighan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah; e. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat, dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain; f. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang danatau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya; g. menyalahgunakan wewenang; sebagai berikut dan yang tidak dipenuhi adalah yang cetak tebal: Pasal 29 Kepala Desa dilarang: a. merugikan kepentingan umum;

b. membuat keputusan yang

menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, danatau golongan tertentu; c. menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, danatau kewajibannya; d. melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga danatau golongan masyarakat tertentu; e. melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat Desa; f. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang, danatau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya; g. menjadi pengurus partai politik; h. menjadi anggota danatau pengurus organisasi terlarang; i. merangkap jabatan sebagai ketua danatau anggota Badan Permusyawaratan Desa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenKota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan- undangan; j. ikut serta danatau terlibat dalam kampanye pemilihan umum danatau pemilihan kepala daerah; k. melanggar sumpahjanji jabatan; dan

l. meninggalkan tugas selama 30 tiga puluh hari kerja berturut-turut

tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. 6. Semestinya dalam Perda tentang Pedoman Penyusunan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa tidak memuat kewajiban dan larangan yang pelanggarannya dapat dikenakan sanksi, mengingat kewenangan pengenaan sanksi berada pada Pemerintah Daerah KabupatenKota lihat LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 88 dan h. melanggar sumpahjanji jabatan. Bagian Keempat Perangkat Desa Pasal 8 1 Perangkat Desa bertugas membantu Perbekel dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. 2 Dalam melaksanakan tugasnya, Perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bertanggungjawab kepada Perbekel. Pasal 9 1 Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur staf pembantu Perbekel dan memimpin Sekretariat Desa. 2 Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan, yaitu : a. berpendidikan paling rendah lulusan SMU atau sederajat; b. mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan; c. mempunyai kemampuan dibidang administrasi keuangan dan dibidang perencanaan; d. mempunyai pengalaman dibidang administrasi keuangan dan dibidang perencanaan; e. memahami sosial budaya masyarakat setempat; dan f. bersedia tinggal di desa yang bersangkutan. 3 Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diangkat oleh Sekretaris Daerah atas nama Bupati. 4 Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mempunyai tugas : Pasal 115 huruf n UU 62014. 7. Pasal 8 Perda Badung 32007 sinkron dengan Pasal 61 ayat 2 PP 432014 yang menentukan perangkat Desa berkedudukan sebagai unsur pembantu kepala Desa, namun tidak menentukan perangkat Desa bertanggung jawab kepada kepala Desa, 8. Pasal 9 Perda Badung 32007 tidak sinkron dengan Pasal 65 ayat 2 PP 432014 yang tidak mensyaratkan Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan . Pasal 65 ayat 2 juga menentukan untuk menjadi perangkat Desa termasuk Sekretaris Desa memenuhi persyaratan berusia 20 dua puluh tahun sampai dengan 42 empat puluh dua tahun dan terdaftar sebagai penduduk Desa dan bertempat tinggal di Desa paling kurang 1 satu tahun sebelum pendaftaran . 9. Pasal 10 Perda Badung 32007 berkenaan dengan Kepala Urusan, tentang hal ini Pasal 62 ayat 3 PP 432014 menentukan ketentuan mengenai bidang urusan diatur dengan Peraturan Menteri. Sampai saat naskah akademik ini dibuat belum ditemukan Peraturan Menteri tersbut. Selebihnya, Pasal 10 ayat 1 Perda Badung 32007 tidak sinkron dengan Pasal 62 ayat 1 PP 432014 yang menentukan Sekretariat Desa dipimpin oleh sekretaris Desa dibantu unsur staf secretariat, yakni bidang urusan, yang bertugas membantu kepala Desa dalam bidang administrasi pemerintahan dan bukan sebagai unsur pembantu Sekretaris Desa dalam bidang tugasnya. 10. Pasal 11 Perda Badung 32007 berkenaan dengan pelaksana teknis, tentang hal ini Pasal 64 ayat 3 PP 432014 menentukan ketentuan mengenai pelaksana teknis diatur dengan Peraturan Menteri. Sampai saat naskah akademik ini dibuat belum ditemukan Peraturan Menteri tersbut. Selebihnya, Pasal 11 ayat 1 Perda Badung 32007 tidak sinkron dengan Pasal 64 ayat 1 PP 432014 yang menentukan pelaksana teknis merupakan unsur pembantu kepala Desa sebagai pelaksana tugas operasional dan bukan sebagai staf teknis Perbekel dalam bidang tugasnya. LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 89 a. memberikan saran dan pendapat kepada Perbekel; b. memimpin, mengkoordinasikan, dan mengendalikan serta mengawasi semua unsur serta kegiatan Sekretaris Desa; c. memberikan informasi mengenai keadaan desa dan Sekretaris Desa; d. merumuskan kegiatan Perbekel; e. melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, dan laporan; f. mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil- hasil rapat; g. menyusun anggaran pendapatan dan belanja desa; h. mengadakan kegiatan inventarisasi mencatat, mengawasi, dan memelihara kekayaan desa; i. melaksanakan kegiatan admimistrasi pemerintahan desa sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 10 1 Kepala Urusan berkedudukan sebagai unsur pembantu Sekretaris Desa dalam bidang tugasnya. 2 Kepala Urusan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesekretariatan desa dalam bidang tugasnya. 3 Kepala Urusan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 2 mempunyai fungsi : a. Melaksanakan kegiatan- 12. Pasal 12 Perda Badung 32007 berkenaan dengan Kelian Banjar Dinas pelaksana kewilayahan, tidak sinkron dengan Pasal 63 ayat 1 PP 432014 yang menentukan pelaksana kewilayahan merupakan unsur pembantu kepala Desa sebagai satuan tugas kewilayahan dan bukan berkedudukan sebagai staf operasional Perbekel di wilayah kerjanya. 13. Tugas-tugas sekretaris Desa, bidang urusan, pelaksana teknis, dan pelaksana kewilayahan, yang dalam kerangka UU 62014 belum ada pengaturannya, pengaturan tugas-tugas dimaksud yang dirumuskan dalam Perda Badung 32007 dapat dipertimbangkan menjadi bahan pengaturan dalam Perda Badung yang baru, antara lain dengan melakukan FGD dengan SKPD terkait dan para pemangku kepentingan. LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 90 kegiatan urusan pemerintahan, umum, keuangan, pembangunan dan kesejahteraan rakyat sesuai bidang tugasnya masing-masing; b. Memberikan pelayanan administrasi kepada Sekretaris desa. Pasal 11 1 Pelaksana Teknis Lapangan berkedudukan sebagai staf teknis Perbekel dalam bidang tugasnya. 2 Pelaksana Teknis Lapangan mempunyai tugas membantu perbekel dalam melaksanakan tugasnya yang bersifat teknis. 3 Pelaksana Teknis Lapangan dalam melaksnakan tugas sebagaiman dimaksud pada ayat 2 mempunyai fungsi : a. Melaksanakan kegiatan- kegiatan yang bersifat teknis; b. Memberikan pelayanan dan pertimbangan teknis kepada Perbekel. Pasal 12 1 Kelian Banjar Dinas berkedudukan sebagai staf operasional Perbekel di wilayah kerjanya. 2 Kelian Banjar Dinas mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan Perbekel dalam kepemimpinan Perbekel di wilayah kerjanya. 3 Kelian Banjar Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaiamana dimaksud pada ayat 2 mempunyai tugas : a. Melakukan kegiatan Pemerintahan, Pembangunan dan ketertiban masyarakat di wilayah kerjanya; b. Melaksanakan Peraturan Desa di wilayah kerjanya; c. Melaksanakan kebijakan LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 91 Perbekel di wilayah kerjanya. BAB V HUBUNGAN KERJA Pasal 13 Dalam melaksanakan tugasnya Perbekel dan Perangkat Desa menerapkan prinsip koordinasi dan sinkronisasi. 1. Dalam hal yang dimaksud dengan hubungan krja itu adalah hubunan kerja antara komponen-komponen Pemerintah Desa, maka hubungan kerjanya adalah hubungan subordinasi atau atas-bawahan. 2. Berdasarkan Pasal 4 huruf e UU 62014 yang menentukan pengaturan Desa bertujuan membentuk Pemerintahan Desa yang professional, efisien dan efektif, terbuka, serta bertanggung jawab , maka hubungan kerja dimaksud hendaknya menerapkan prinsip professional, efisien dan efektif, terbuka, serta bertanggung jawab. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 14 Dengan berlakunya peraturan daerah ini, susunan organisasi pemerintah desa yang sudah ada masih tetap berlaku, sampai ditetapkan yang baru sesuai dengan Peraturan daerah ini. Pasal 14 Perda Badung 32007 sinkron dengan kaidah teknik penyusunan peraturan perundang- undangan, sebagaimana ditentukan dalam angka 127 Lampiran II UU 122011, perihal Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan vide Pasal 64 UU 122011, yakni: Ketentuan Peralihan memuat penyesuaian pengaturan tindakan hukum atau hubungan hukum yang sudah ada berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang lama terhadap Peraturan Perundang-undangan yang baru, yang bertujuan untuk: a. menghindari terjadinya kekosongan hukum; b. menjamin kepastian hukum; c. memberikan perlindungan hukum bagi pihak yang terkena dampak perubahan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan d. mengatur hal-hal yang bersifat transisional atau bersifat sementara. Meski demikian, sebaiknya diberikan batas waktu ditetapkannya susunan organisasi pemerintah desa yang sesuai dengan Perda yang baru. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 16 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 1. Pasal 15 Perda Badung 32007 menyalahi kaidah teknik penyusunan peraturan perundang-undangan, sebagaimana ditentukan dalam angka 210 Lampiran II UU 122011, perihal Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan vide Pasal 64 UU 122011. Angka 210 tersebut menentukan: Dalam pendelegasian kewenangan mengatur tidak boleh adanya delegasi blangko. Contoh 1: LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 92 7 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi Pemerintah Desa dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 17 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Pasal Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Undang-Undang ini, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Contoh 2: Qanun Kabupaten Aceh Jaya Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasal 24 Hal-hal yang belum diatur dalam Qanun ini sepanjang pengaturan pelaksanaannya, diatur dengan Peraturan Bupati. 2. Pasal 16 dan Pasal 17 Perda Badung 32007 sinkron dengan kaidah teknik penyusunan peraturan perundang-undangan, sebagaimana ditentukan dalam angka 137 Lampiran II UU 122011, perihal Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan vide Pasal 64 UU 122011, yakni: Pada umumnya Ketentuan Penutup memuat ketentuan mengenai: a. penunjukan organ atau alat kelengkapan yang melaksanakan Peraturan Perundang- undangan; b. nama singkat Peraturan Perundang- undangan; c. status Peraturan Perundang-undangan yang sudah ada; dan d. saat mulai berlaku Peraturan Perundang- undangan. Sumber: Diolah dari Perda Badung 32007, UU 62014, UU 122011, dan PP 432014. Berdasarkan paparan tersebut di atas, Perda Badung 32007 telah tidak sesuai dengan UU 62014 dan PP 432014, oleh karena Perda Badung 32007 perlu dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pencabutan dan pernyataan tidak berlaku itu dirumuskan dalam Perda Badung yang hendak dibentuk ini. Dari segi kaidah teknik penyusunan peraturan perundang-undangan, Perda Badung 32007 juga menyalahi kaidah teknik penyusunan peraturan LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 93 perundang-undangan, sebagaimana ditentukan dalam Lampiran II UU 122011, perihal Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan vide Pasal 64 UU 122011. Hal ini memperkuat perlunya pencabutan dan pernyataan tidak berlaku Perda Badung 32007. LAPORAN PENELITIAN HUKUM |hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa 94 LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS

A. LANDASAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN