LAPORAN PENELITIAN HUKUM
|hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
87
berupa selebaran yang ditempelkan pada papan
pengumuman atau diinformasikan secara lisan
dalam berbagai pertemuan masyarakat Desa, radio
komunitas atau media lainnya.
6 Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 3
digunakan oleh Bupati sebagai dasar melakukan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan desa dan
sebagai bahanpembinaan lebih lanjut.
7 Laporan akhir masa jabatan Perbekel disampaikan kepada
Bupati melalui Camat dan kepada BPD.
Bagian Ketiga Larangan Perbekel
Pasal 7 Perbekel dilarang :
a. menjadi pengurus partai
politik; b. merangkap jabatan sebagai
ketua danatau anggota BPD dan lembaga kemasyarakatan
di desa bersangkutan; c. merangkap jabatan sebagai
anggota DPRD; d. terlibat dalam kampanye
pemilighan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan
kepala daerah; e. merugikan kepentingan
umum, meresahkan sekelompok masyarakat, dan
mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat
lain;
f. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang,
barang danatau jasa dari pihak lain yang dapat
mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan
dilakukannya;
g. menyalahgunakan wewenang; sebagai berikut dan yang tidak dipenuhi
adalah yang cetak tebal: Pasal 29
Kepala Desa dilarang: a. merugikan kepentingan umum;
b. membuat keputusan yang
menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, danatau
golongan tertentu; c. menyalahgunakan wewenang, tugas, hak,
danatau kewajibannya; d. melakukan tindakan diskriminatif terhadap
warga danatau golongan masyarakat tertentu;
e. melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat Desa;
f. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang, danatau jasa dari
pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang akan
dilakukannya;
g. menjadi pengurus partai politik; h. menjadi anggota danatau pengurus
organisasi terlarang; i. merangkap jabatan sebagai ketua danatau
anggota Badan Permusyawaratan Desa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
KabupatenKota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan-
undangan;
j. ikut serta danatau terlibat dalam kampanye pemilihan umum danatau
pemilihan kepala daerah; k. melanggar sumpahjanji jabatan; dan
l. meninggalkan tugas selama 30 tiga puluh hari kerja berturut-turut
tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
6. Semestinya dalam Perda tentang Pedoman Penyusunan Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Pemerintah Desa tidak memuat kewajiban dan larangan yang pelanggarannya
dapat dikenakan sanksi, mengingat kewenangan pengenaan sanksi berada pada
Pemerintah Daerah KabupatenKota lihat
LAPORAN PENELITIAN HUKUM
|hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
88
dan h. melanggar sumpahjanji
jabatan. Bagian Keempat
Perangkat Desa Pasal 8
1 Perangkat Desa bertugas
membantu Perbekel dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya. 2 Dalam melaksanakan
tugasnya, Perangkat desa sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 bertanggungjawab kepada Perbekel.
Pasal 9 1 Sekretaris Desa berkedudukan
sebagai unsur staf pembantu Perbekel dan memimpin
Sekretariat Desa. 2 Sekretaris Desa diisi dari
Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan, yaitu :
a. berpendidikan paling rendah lulusan SMU atau
sederajat; b. mempunyai pengetahuan
tentang teknis pemerintahan;
c. mempunyai kemampuan dibidang administrasi
keuangan dan dibidang perencanaan;
d. mempunyai pengalaman dibidang administrasi
keuangan dan dibidang perencanaan;
e. memahami sosial budaya masyarakat setempat; dan
f. bersedia tinggal di desa yang bersangkutan.
3 Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1
diangkat oleh Sekretaris Daerah atas nama Bupati.
4 Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1
mempunyai tugas :
Pasal 115 huruf n UU 62014. 7. Pasal 8 Perda Badung 32007 sinkron dengan
Pasal 61 ayat 2 PP 432014 yang menentukan perangkat Desa berkedudukan
sebagai unsur pembantu kepala Desa, namun tidak menentukan perangkat Desa
bertanggung jawab kepada kepala Desa,
8. Pasal 9 Perda Badung 32007 tidak sinkron dengan Pasal 65 ayat 2 PP 432014 yang
tidak mensyaratkan Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi
persyaratan . Pasal 65 ayat 2 juga menentukan untuk menjadi perangkat Desa
termasuk Sekretaris Desa memenuhi persyaratan berusia 20 dua puluh tahun
sampai dengan 42 empat puluh dua tahun dan terdaftar sebagai penduduk Desa dan
bertempat tinggal di Desa paling kurang 1 satu tahun sebelum pendaftaran .
9. Pasal 10 Perda Badung 32007 berkenaan dengan Kepala Urusan, tentang hal ini Pasal
62 ayat 3 PP 432014 menentukan ketentuan mengenai bidang urusan diatur
dengan Peraturan Menteri. Sampai saat naskah akademik ini dibuat belum ditemukan
Peraturan Menteri tersbut. Selebihnya, Pasal 10 ayat 1 Perda Badung 32007 tidak
sinkron dengan Pasal 62 ayat 1 PP 432014 yang menentukan Sekretariat Desa dipimpin
oleh sekretaris Desa dibantu unsur staf secretariat, yakni bidang urusan, yang
bertugas membantu kepala Desa dalam bidang administrasi pemerintahan dan
bukan sebagai unsur pembantu Sekretaris Desa dalam bidang tugasnya.
10. Pasal 11 Perda Badung 32007 berkenaan dengan pelaksana teknis, tentang hal ini Pasal
64 ayat 3 PP 432014 menentukan ketentuan mengenai pelaksana teknis diatur
dengan Peraturan Menteri. Sampai saat naskah akademik ini dibuat belum ditemukan
Peraturan Menteri tersbut. Selebihnya, Pasal 11 ayat 1 Perda Badung 32007 tidak
sinkron dengan Pasal 64 ayat 1 PP 432014 yang menentukan pelaksana teknis
merupakan unsur pembantu kepala Desa sebagai pelaksana tugas operasional dan
bukan sebagai staf teknis Perbekel dalam bidang tugasnya.
LAPORAN PENELITIAN HUKUM
|hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
89
a. memberikan saran dan pendapat kepada Perbekel;
b. memimpin, mengkoordinasikan, dan
mengendalikan serta mengawasi semua unsur
serta kegiatan Sekretaris Desa;
c. memberikan informasi mengenai keadaan desa
dan Sekretaris Desa; d. merumuskan kegiatan
Perbekel; e. melaksanakan urusan surat
menyurat, kearsipan, dan laporan;
f. mengadakan dan melaksanakan persiapan
rapat dan mencatat hasil- hasil rapat;
g. menyusun anggaran pendapatan dan belanja
desa; h. mengadakan kegiatan
inventarisasi mencatat, mengawasi, dan
memelihara kekayaan desa;
i. melaksanakan kegiatan admimistrasi pemerintahan
desa sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 10 1 Kepala Urusan berkedudukan
sebagai unsur pembantu Sekretaris Desa dalam bidang
tugasnya. 2 Kepala Urusan mempunyai
tugas melaksanakan kegiatan kesekretariatan desa dalam
bidang tugasnya. 3 Kepala Urusan dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat 2 mempunyai fungsi : a. Melaksanakan kegiatan-
12. Pasal 12 Perda Badung 32007 berkenaan dengan Kelian Banjar Dinas pelaksana
kewilayahan, tidak sinkron dengan Pasal 63 ayat 1 PP 432014 yang menentukan
pelaksana kewilayahan merupakan unsur pembantu kepala Desa sebagai satuan tugas
kewilayahan dan bukan berkedudukan sebagai staf operasional Perbekel di wilayah
kerjanya.
13. Tugas-tugas sekretaris Desa, bidang urusan, pelaksana teknis, dan pelaksana kewilayahan,
yang dalam kerangka UU 62014 belum ada pengaturannya, pengaturan tugas-tugas
dimaksud yang dirumuskan dalam Perda Badung 32007 dapat dipertimbangkan
menjadi bahan pengaturan dalam Perda Badung yang baru, antara lain dengan
melakukan FGD dengan SKPD terkait dan para pemangku kepentingan.
LAPORAN PENELITIAN HUKUM
|hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
90
kegiatan urusan pemerintahan, umum,
keuangan, pembangunan dan kesejahteraan rakyat
sesuai bidang tugasnya masing-masing;
b. Memberikan pelayanan administrasi kepada
Sekretaris desa. Pasal 11
1 Pelaksana Teknis Lapangan berkedudukan sebagai staf
teknis Perbekel dalam bidang tugasnya.
2 Pelaksana Teknis Lapangan mempunyai tugas membantu
perbekel dalam melaksanakan tugasnya yang bersifat teknis.
3 Pelaksana Teknis Lapangan dalam melaksnakan tugas
sebagaiman dimaksud pada ayat 2 mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang bersifat teknis;
b. Memberikan pelayanan dan pertimbangan teknis
kepada Perbekel. Pasal 12
1 Kelian Banjar Dinas berkedudukan sebagai staf
operasional Perbekel di wilayah kerjanya.
2 Kelian Banjar Dinas mempunyai tugas untuk
melaksanakan kegiatan Perbekel dalam kepemimpinan
Perbekel di wilayah kerjanya.
3 Kelian Banjar Dinas dalam melaksanakan tugas
sebagaiamana dimaksud pada ayat 2 mempunyai tugas :
a. Melakukan kegiatan
Pemerintahan, Pembangunan dan
ketertiban masyarakat di wilayah kerjanya;
b. Melaksanakan Peraturan Desa di wilayah kerjanya;
c. Melaksanakan kebijakan
LAPORAN PENELITIAN HUKUM
|hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
91
Perbekel di wilayah kerjanya.
BAB V HUBUNGAN KERJA Pasal 13
Dalam melaksanakan tugasnya Perbekel dan Perangkat Desa
menerapkan prinsip koordinasi dan sinkronisasi.
1. Dalam hal yang dimaksud dengan hubungan krja itu adalah hubunan kerja antara
komponen-komponen Pemerintah Desa, maka hubungan kerjanya adalah hubungan
subordinasi atau atas-bawahan.
2. Berdasarkan Pasal 4 huruf e UU 62014 yang menentukan pengaturan Desa bertujuan
membentuk Pemerintahan Desa yang professional, efisien dan efektif, terbuka, serta
bertanggung jawab , maka hubungan kerja dimaksud hendaknya menerapkan prinsip
professional, efisien dan efektif, terbuka, serta bertanggung jawab.
BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 14
Dengan berlakunya peraturan daerah ini, susunan organisasi
pemerintah desa yang sudah ada masih tetap berlaku, sampai
ditetapkan yang baru sesuai dengan Peraturan daerah ini.
Pasal 14 Perda Badung 32007 sinkron dengan kaidah teknik penyusunan peraturan perundang-
undangan, sebagaimana ditentukan dalam angka 127 Lampiran II UU 122011, perihal Teknik
Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan vide Pasal 64 UU 122011, yakni:
Ketentuan Peralihan memuat penyesuaian pengaturan tindakan hukum atau hubungan
hukum yang sudah ada berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang lama terhadap
Peraturan Perundang-undangan yang baru, yang bertujuan untuk:
a. menghindari terjadinya kekosongan hukum; b. menjamin kepastian hukum;
c. memberikan perlindungan hukum bagi pihak
yang terkena dampak perubahan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan
d. mengatur hal-hal yang bersifat transisional atau bersifat sementara.
Meski demikian, sebaiknya diberikan batas waktu ditetapkannya susunan organisasi pemerintah
desa yang sesuai dengan Perda yang baru.
BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 15
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini,
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Pasal 16 Pada saat Peraturan Daerah ini
mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor
1. Pasal 15 Perda Badung 32007 menyalahi kaidah teknik penyusunan peraturan
perundang-undangan, sebagaimana ditentukan dalam angka 210 Lampiran II UU
122011, perihal Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan vide Pasal 64
UU 122011. Angka 210 tersebut menentukan:
Dalam pendelegasian kewenangan mengatur tidak boleh adanya delegasi blangko.
Contoh 1:
LAPORAN PENELITIAN HUKUM
|hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
92
7 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi Pemerintah Desa
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 17 Peraturan Daerah ini mulai
berlaku pada tanggal diundangkan.
Pasal Hal-hal yang belum cukup diatur dalam
Undang-Undang ini, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Contoh 2: Qanun Kabupaten Aceh Jaya Nomor 4 Tahun
2010 tentang
Pembentukan Susunan
Organisasi dan
Tata Kerja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Pasal 24 Hal-hal yang belum diatur dalam Qanun ini
sepanjang pengaturan pelaksanaannya, diatur dengan Peraturan Bupati.
2. Pasal 16 dan Pasal 17 Perda Badung 32007 sinkron dengan kaidah teknik penyusunan
peraturan perundang-undangan, sebagaimana ditentukan dalam angka 137 Lampiran II UU
122011, perihal Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan vide Pasal 64
UU 122011, yakni: Pada umumnya Ketentuan Penutup memuat
ketentuan mengenai: a. penunjukan organ atau alat kelengkapan
yang melaksanakan Peraturan Perundang- undangan;
b. nama singkat
Peraturan Perundang-
undangan; c. status
Peraturan Perundang-undangan
yang sudah ada; dan d. saat mulai berlaku Peraturan Perundang-
undangan. Sumber: Diolah dari Perda Badung 32007, UU 62014, UU 122011, dan PP 432014.
Berdasarkan paparan tersebut di atas, Perda Badung 32007 telah tidak sesuai dengan UU 62014 dan PP 432014, oleh karena Perda
Badung 32007 perlu dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pencabutan dan pernyataan tidak berlaku itu dirumuskan dalam Perda Badung yang
hendak dibentuk ini. Dari segi kaidah teknik penyusunan peraturan perundang-undangan,
Perda Badung 32007 juga menyalahi kaidah teknik penyusunan peraturan
LAPORAN PENELITIAN HUKUM
|hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
93
perundang-undangan, sebagaimana ditentukan dalam Lampiran II UU 122011, perihal
Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan vide Pasal 64 UU 122011. Hal ini memperkuat perlunya pencabutan dan
pernyataan tidak berlaku Perda Badung 32007.
LAPORAN PENELITIAN HUKUM
|hn-doc-sotk-bdg-2015|Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Badung tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
94
LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS
A. LANDASAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN