Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS pada SD Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

(1)

DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM UKS PADA SD NEGERI DI KECAMATAN KARANG BARU

KABUPATEN ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH

SKRIPSI 0leh Hendra Liyusman

081121036

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

Judul : Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS pada SD Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

Nama Mahasiswa : Hendra Liyusman

NIM : 081121036

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2009

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara telah menyetujui skripsi ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Keperawatan (S.Kep).

Medan, Desember 2009 Pembantu Dekan I,

Erniyati, S.Kp, MNS

NIP. 19671208 199903 2 001 Tanggal Lulus :

Pembimbing

Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS NIP. 19671215 200003 2 001

Penguji I

M. Sukri Tanjung, S. Kep, Ns

Penguji II

Anna Kasfi, S. Kep, Ns


(3)

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program UKS pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh yang merupakan salah satu tugas mata kuliah riset keperawatan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS selaku Dosen pembimbing sekaligus Pembantu Dekan II Fakultas Keperawatan yang telah meluangkan waktu dan memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

Selama penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima dukungan dari

berbagai pihak, untuk ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Gontar Alamsyah Siregar, SpPD-KGEH selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara pada periode sebelumnya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dr. Dedi Ardinata, M. Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan I, Bapak Ikhsanuddin Harahap, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada penguji I Bapak M. Sukri Tanjung, S. Kep, Ns dan penguji II Ibu Anna Kasfi, S. Kep, Ns yang telah memberikan masukan dan saran, seluruh Dosen serta staf pegawai Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah membantu fasilitas dalam penyelesaian skripsi ini.


(4)

Terimakasih kepada Istri tercinta Dwinta Maulina atas dukungan moril dan materil, ananda tercinta Salwa Namira Izzati yang menjadi pemberi semangat dan motivasi bagi penulis. Terimakasih juga buat Ayah dan Ibunda tercinta, almarhum Nyak Raden dan almarhum Nyak Keumala. Bapak dan Ibu mertua Syamsul Bahri, SPd. dan Ibu Rohaini, Ama. Pd yang selalu memberikan do'a restu dan nasehat. Abang, kakak dan adik yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis.

Buat teman-teman seangkatan, kakak dan adik tingkat yang sama-sama berjuang menuntut ilmu di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara semoga tetap semangat dan terus berkarya. Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Desember 2009 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan ... ii

Prakata ………. ... iii

Daftar isi ... v

Daftar Skema ... ………. vii

Daftar Tabel ... ………. viii

Abstrak ………... ………. ix

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1. Latar Belakang ... 1

2. Tujuan Penelitian ... 3

3. Pertanyaan Penelitian ... 3

4. Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

1. Usaha Kesehatan Sekolah ... 4

1.1 Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah ... 4

1.2 Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah ... 5

1.3 Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah ... 5

1.4 Kebijakan Usaha Kesehatan Sekolah ... 6

2. Program Usaha Kesehatan Sekolah ... 7

2.1 Pendidikan Kesehatan di Sekolah ... 7

2.2 Pemeliharaan Kesehatan Sekolah ... 8

2.3 Lingkungan Sekolah yang Sehat ... 8

3. Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan UKS ... 9

3.1 Pengelolaan Usaha Kesehatan Sekolah ... 9

3.2 Peran Petugas Kesehatan ... 10

3.3 Keberhasilan Pelaksanaan Program ... 12

BAB 3. KERANGKA PENELITIAN ... 13

1. Kerangka Konseptual ... 13

2. Definisi Operasional Dukungan Petugas Kesehatan ... 14

BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN ... 15

1. Desain Penelitian ... 15

2. Populasi dan Sampel ... 15

2.1 Populasi ... 15

2.2 Sampel ... 16

3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17

4. Pertimbangan Etik ... 17

5. Instrumen Penelitian ... 18

6. Validitas Instrumen Penelitian ... 19


(6)

8. Proses Pengumpulan Data ... 21

9. Analisa Data ... 21

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

1. Hasil Penelitian ... 23

1.1 Karakteristik Responden ... 23

1.2 Kategori Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS ... 24

1.3 Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS ... 25

2. Pembahasan ... 28

2.1 Karakteristik Responden ... 28

2.2 Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS ... 30

2.2.1 Dukungan Petugas Kesehatan dalam Kegiatan Pengembangan Program UKS ... 31

2.2.2 Dukungan Petugas Kesehatan Berpartisipasi dalam Pelaksanaan Program UKS ... 33

2.2.3 Dukungan Petugas Kesehatan dalam Kegiatan Pelaksanaan Program UKS pada Waktu Tertentu ... 34

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

1. Kesimpulan ... 36

2. Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 38

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 41

1. Persetujuan Menjadi Responden ... 41

2. Kuesioner Penelitian ... 42


(7)

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Kerangka konsep dukungan petugas kesehatan dalam


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Baru dalam pelaksanaan program UKS (N=51) ... 16 Tabel 2. Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden (N=51)... 24 Tabel 3. Distribusi frekuensi dan persentase kategori dukungan petugas dalam

pelaksanaan program UKS (N=51) ... 25 Tabel 4. Distribusi frekuensi dan persentase dukungan petugas kesehatan dalam


(9)

Judul : Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS pada SD Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

Nama Mahasiswa : Hendra Liyusman

NIM : 081121036

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2009

Kata Kunci : Dukungan Petugas Kesehatan, Program UKS Abstrak

Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Desain penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif, populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Karang Baru berjumlah 51 orang dari berbagai profesi dibidang kesehatan dengan menggunakan tehnik total sampling. Penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 3-25 Agustus 2009 dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari data demografi dan dukungan pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah di Sekolah Dasar. Dukungan petugas kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru berada pada kategori tinggi (71%) dan sebanyak (29%) berada pada kategori rendah, hal ini menggambarkan bahwa dukungan petugas kesehatan sangat dibutuhkan dalam tercapainya pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah di Sekolah Dasar. Keadaan ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan oleh petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Kecamatan Karang Baru serta dapat menjadi bahan bagi petugas kesehatan di Puskesmas lain khususnya tenaga perawat komunitas dalam melaksanakan Program UKS di tingkat Sekolah Dasar.


(10)

Judul : Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS pada SD Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

Nama Mahasiswa : Hendra Liyusman

NIM : 081121036

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2009

Kata Kunci : Dukungan Petugas Kesehatan, Program UKS Abstrak

Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Desain penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif, populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Karang Baru berjumlah 51 orang dari berbagai profesi dibidang kesehatan dengan menggunakan tehnik total sampling. Penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 3-25 Agustus 2009 dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari data demografi dan dukungan pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah di Sekolah Dasar. Dukungan petugas kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru berada pada kategori tinggi (71%) dan sebanyak (29%) berada pada kategori rendah, hal ini menggambarkan bahwa dukungan petugas kesehatan sangat dibutuhkan dalam tercapainya pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah di Sekolah Dasar. Keadaan ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan oleh petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Kecamatan Karang Baru serta dapat menjadi bahan bagi petugas kesehatan di Puskesmas lain khususnya tenaga perawat komunitas dalam melaksanakan Program UKS di tingkat Sekolah Dasar.


(11)

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dewasa ini pemerintah telah dan sedang berusaha meningkatan derajat kesehatan masyarakat, termasuk masyarakat sekolah. Betapa tidak, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan demi tercapainya tujuan pendidikan nasional sangat ditunjang oleh kesehatan peserta didik di suatu lembaga pendidikan (Komang, 2008). Untuk mendukung terciptanya peserta didik yang sehat, sekolah dapat merealisasikan dengan mengaktifkan program usaha kesehatan sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan yang optimal sehingga dapat memaksimalkan potensi dan prestasi anak untuk belajar (McKenzie, 2007). Program ini terdiri dari tiga kegiatan utama yang disebut dengan Trias Usaha Kesehatan Sekolah meliputi aspek pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat (Effendi, 1998).

Usaha kesehatan sekolah merupakan usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah–sekolah dengan anak didik beserta komunitas lingkungan sekolah sebagai sasaran utama. Guru UKS dan peserta didik adalah merupakan anggota primernya, masyarakat sekolah atau orang tua siswa, serta perawat komunitas dalam hal ini petugas kesehatan dari puskesmas menjadi pendukung pelaksana keberhasilan program kesehatan sekolah (Effendi, 1998). Dibanyak negara berkembang termasuk Indonesia masih belum ada pelayanan sekolah yang menyeluruh, karena persoalan tenaga guru yang belum terlatih dan pendanaan


(12)

untuk program usaha kesehatan sekolah yang belum memadai. Sedangkan untuk program usaha kesehatan sekolah diperlukan kerja tim yang efisien dan efektif untuk memberikan hasil yang optimal (Wahyuni, 2005).

Provinsi Sumatra Utara, khususnya kota Medan disampaikan bahwa belum semua Sekolah Dasar menjalankan program usaha kesehatan sekolah. Hal ini disebabkan tidak tersedianya ruang khusus, dana operasional kegiatan maupun kader kesehatan atau perawat usaha kesehatan sekolah yang dapat terlibat aktif. Beberapa sekolah yang sudah memiliki program usaha kesehatan sekolah umumnya merupakan sekolah–sekolah yang sudah mapan dan mandiri (Zuraidi, 2009). Kondisi yang sama juga terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh, dimana kabupaten ini memiliki 176 Sekolah Dasar dan tidak semua Sekolah Dasar Negeri tersebut melaksanakan program usaha kesehatan sekolah (Dinkes Aceh Tamiang, 2009).

Dari data survey awal peneliti ada satu kecamatan yaitu Kecamatan Karang Baru yang telah melaksanakan program usaha kesehatan sekolah mencapai 73 persen atau 19 Sekolah Dasar dari 26 Sekolah Dasar Negeri yang ada, dan Puskesmasnya berhasil menjadi juara pertama pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah untuk tingkat Aceh (Data Puskesmas Karang Baru, 2009). Melihat keberhasilan pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang diatas, maka penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui dukungan petugas kesehatan yang dapat memberikan keberhasilan pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah di Sekolah–Sekolah Dasar Negeri.


(13)

2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.

3. Pertanyaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan bagaimana gambaran dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.

4. Manfaat Penelitian

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk praktek keperawatan dan riset keperawatan berikutnya.

4.1 Praktek keperawatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi bagi petugas kesehatan, khususnya perawat UKS di unit pelayanan kesehatan masyarakat tentang hal yang mendukung pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar.

4.2 Riset Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan fakta yang ada tentang dukungan petugas kesehatan/perawat dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah sehingga berguna bagi penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup yang sama.


(14)

1.2 Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah

Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukkan manusia Indonesia yang berkualitas (Suliha, 2002).

Secara khusus tujuan usaha kesehatan sekolah adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan. Sehat fisik, mental, sosial maupun lingkungan, serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya (Komang, 2008).

1.3 Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah

Sasaran pelayanan usaha kesehatan sekolah adalah seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan agama, pendidikan kejuruan, pendidikan khusus atau pendidikan sekolah luar biasa (Depkes, 2001).

Untuk tingkat sekolah dasar usaha kesehatan sekolah diprioritaskan pada Kelas I, III dan Kelasa VI dengan alasan bahwa, kelas I merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan lepas dari pengawasan


(15)

orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertiannya tentang kesehatan. Disamping itu kelas I adalah saat yang baik untuk diberikan imunisasi ulangan. Pada kelas I ini dilakukan penjaringan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan yang mungkin timbul sehingga mempermudah pengawasan untuk jenjang berikutnya.

Pelaksanaan program UKS pada kelas III bertujuan untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas I dahulu dan langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam program pembinaan usaha kesehatan sekolah. Kelas VI, dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik kejenjang pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup (Effendi, 1998).

1.4 Kebijakan Usaha Kesehatan Sekolah

Kebijakan usaha kesehatan sekolah mengikuti kebijaksanaan umum Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pemerintah Daerah diberikan wewenang untuk menjalankan usaha kesehatan sekolah yang disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah setempat, sesuai dengan usaha mewujutkan desentralisasi dan otonomi daerah dalam usaha-usaha dibidang kesehatan (Depkes, 2001).

Usaha kesehatan sekolah dilakukan dengan kerjasama yang erat antara petugas kesehatan, petugas sekolah, anak didik, pemerintah setempat, orang tua murid dan golongan-golongan lain dalam masyarakat. Pada tanggal 23 Juli 2003, usaha kesehatan sekolah telah dikukuhkan pelaksanaannya secara


(16)

terpadu lintas sektor dan lintas program dalam surat keputusan bersama Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 0408/U/1984, Nomor : 74/Tn/1984, Nomor : 60 Tahun 1984 tanggal 3 September 1984 tentang Pokok Kebijaksaan Usaha Kesehatan Sekolah (Wahyuni, 2008).

2. Program Usaha Kesehatan Sekolah

Nemir (1990, dalam Effendi 1998) mengelompokkan usaha kesehatan sekolah menjadi tiga kegiatan pokok, yaitu :

2.1 Pendidikan Kesehatan di Sekolah (Health Education in School)

Pendidikan kesehatan di sekolah dasar dapat dilakukan berupa kegiatan intrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler dan penyuluhan kesehatan dari petugas kesehatan Puskesmas. Maksud dari kegiatan intrakurikuler yaitu pendidikan kesehatan merupakan bagian dari kurikulum sekolah, dapat berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri seperti mata pelajaran ilmu kesehatan atau disisipkan dalam ilmu–ilmu lain seperti olah raga dan kesehatan, ilmu pengetahuan alam dan sebagainya.

Kegiatan ekstrakurikuler disini adalah pendidikan kesehatan dimasukkan dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka menanamkan perilaku sehat peserta didik. Penyuluhan kesehatan dari petugas puskesmas yang berkaitan dengan higiene personal yang meliputi pemeliharaan gigi dan mulut, kebersihan kulit dan kuku, mata, telinga, lomba poster sehat dan perlombaan kebersihan kelas.


(17)

2.2 Pemeliharaan Kesehatan Sekolah (School Health Service)

Pemeliharaan kesehatan sekolah untuk tingkat sekolah dasar, dimaksudkan untuk memelihara, meningkatkan dan menemukan secara dini gangguan kesehatan yang mungkin terjadi terhadap peserta didik maupun gurunya. Pemeliharaan kesehatan di sekolah dilakukan oleh petugas puskesmas yang merupakan tim yang dibentuk dibawah seorang koordinator usaha kesehatan sekolah yang terdiri dari dokter, perawat, juru imunisasi dan sebagainya.

Untuk koordinasi pada tingkat kecamatan dibentuk tim pembina usaha kesehatan sekolah dengan kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan perkembangan kecerdasan, pemberian imunisasi, penemuan kasus-kasus dini yang mungkin terjadi, pengobatan sederhana, pertolongan pertama serta rujukan bila menemukan kasus yang tidak dapat ditanggulangi di sekolah.

2.3 Lingkungan Sekolah yang Sehat

Lingkungan sekolah yang dimaksud dalam program usaha kesehatan sekolah untuk tingkat sekolah dasar meliputi lingkungan fisik, psikis dan sosial. Kegiatan yang termasuk dalam lingkungan fisik berupa pengawasan terhadap sumber air bersih, sampah, air limbah, tempat pembuangan tinja, dan kebersihan lingkungan sekolah. Kantin sekolah, bangunan yang sehat, binatang serangga dan pengerat yang ada dilingkungan sekolah, pencemaran lingkungan tanah, air dan udara di sekitar sekolah juga merupakan bagian dari lingkungan fisik sekolah.


(18)

Kegiatan yang dilakukan berhubungan dengan lingkungan psikis sekolah antara lain memberikan perhatian terhadap perkembangan peserta didik, memberikan perhatian khusus terhadap anak didik yang bermasalah, serta membina hubungan kejiwaan antara guru dengan peserta didik. Sedangkan kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan sosial meliputi membina hubungan yang harmonis antara guru dengan guru, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, serta membina hubungan yang harmonis antara guru, murid, karyawan sekolah serta masyarakat sekolah.

3 Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan UKS 3.1 Pengelolaan Usaha Kesehatan Sekolah

Dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah, prinsip pengelolaan yang digunakan diantaranya mengikutsertakan peran serta aktif masyarakat sekolah, kegiatan yang terintegrasi, melaksanakan rujukan serta kerjasama. Kerjasama tim di tingkat Puskesmas sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah, kerjasama ini terdiri dari beberapa program yang terlibat didalamnya diantaranya dokter, perawat komunitas, petugas gigi, ahli gizi, petugas sanitasi, petugas posyandu dan tenaga kesehatan lainnya yang dikoordinir oleh Kepala Puskesmas (Zein, 2008).

Dukungan yang diberikan dalam pengelolaan program usaha kesehatan sekolah oleh tenaga kesehatan Puskesmas mencakup melakukan pengembangan program baik yang dilakukan secara rutin maupun program tambahan, ikut berpartisipasi langsung dalam setiap pelaksanaan kegiatan


(19)

usaha kesehatan sekolah disetiap sekolah serta kegiatan pada waktu tertentu seperti perlombaan sekolah sehat, HUT kemerdekaan, Hardiknas, Hari Kesehatan Nasional dan lain-lain (Sujudi, 2004).

3.2 Peran Petugas Kesehatan

Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan yang sehat, dibutuhkan peran petugas kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan dan upaya kesehatan dasar dalam pelaksanan program usaha kesehatan sekolah (Supari, 2008). Petugas kesehatan puskesmas memiliki peran masing-masing dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah ini. Tenaga dokter/dokter umum disamping bertanggung jawab dalam pelaksanaan program juga ikut terlibat dalam pelaksanaan program seperti penyuluhan dan pelatihan guru usaha kesehatan sekolah, pelatihan dokter kecil serta skrening kesehatan (Murid, 2009).

Perawat komunitas melaksanakan perannya dengan melaksanakan

skrening kesehatan, memberikan pelayanan dasar untuk luka dan keluhan

minor dengan memberikan pengobatan sederhana, memantau status imunisasi siswa dan keluarganya dan juga aktif dalam mengidentifikasi anak-anak yang mempunyai masalah kesehatan. Perawat perlu memahami peraturan yang ada dan menyangkut anak-anak usia sekolah, seperti memberikan libur pada siswa karena adanya penyakit menular, kutu, kudis atau parasit lain. Disamping itu perawat juga berperan sebagai konsultan terutama untuk para guru, perawat dapat memberikan informasi tentang pentingnya memberikan pengajaran


(20)

kesehatan di kelas, pengembangan kurikulum yang terkait dengan kesehatan, serta cara-cara penanganan kesehatan yang bersifat khusus, kecacatan dan penyakit-penyakit yang ada seperti hemofilia dan AIDS (Sumijatun, 2005).

Usaha kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan oleh dokter gigi dan perawat gigi melalui program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan mulut serta mempertinggi kesadaran kelompok masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut serta perawatannya secara rutin untuk anak sekolah (Nugrahani, 2008).

Petugas kesehatan lain yang juga terlibat dalam program usaha kesehatan sekolah ini adalah ahli gizi, berperan memberikan pendidikan tentang gizi dan makanan. Penyuluhan tentang gizi dan makan ini merupakan cara yang sangat efektif untuk mencegah foodborne illnes, karena anak tidak hanya belajar tentang keamanan makanan mereka sendiri, tetapi juga menyampaikan kebutuhan mereka akan higiene makanan kapada orang tua dengan anggota keluarga lainnya. Peran lain dari petugas ahli gizi adalah Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS), penimbangan berat badan serta memberikan pengetahuan kepada guru usaha kesehatan sekolah tentang keamanan makanan dan pengolahan makan yang sehat (Motarjemi, 2004). Tenaga sanitasi dan petugas kesehatan lainnya memiliki peran dan tanggungjawab masing-masing sesuai dengan bidang dan keahliannya (Depkes, 2004).


(21)

3.3 Keberhasilan Pelaksanaan Program

Tingkat keberhasilan progarm UKS dapat dilihat dari peserta didik dan dari lingkungan sekolah itu sendiri. Dari peserta didik dapat dilihat keadaan-keadaan bahwa peserta didik berprilaku sehat, tidak sakit-sakitan, bebas dari penyakit menular dan narkoba, serta absensi sakit menurun. Disamping itu juga pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sesuai dengan golongan usia dan telah mendapatkan imunisasi ulangan.

Keberhasilan program juga dapat dilihat dari lingkungan sekolah yang sehat dimana semua ruangan dan kamar mandi, jamban, serta pekarangan bersih dari sampah, air comberan dan sumber air bersih terlindung dari pencemaran (Notoatmojo, 2003).


(22)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Konseptual

Penelitian ini menggambarkan tentang dukungan yang diberikan petugas kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru.

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah, dikembangkan usaha pembinaan kesehatan melalui program usaha kesehatan sekolah yang terdiri dari tiga kegiatan utama meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan serta pembinaan kesehatan lingkungan sekolah (Muninjaya, 2004).

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas perlu adanya dukungan dari semua pihak terutama petugas kesehatan Puskesmas yang bertanggung jawab langsung tentang kesehatan didalam wilayah kerjanya. Dukungan yang diberikan antara lain melakukan pengembangan program baik yang dilakukan secara rutin maupun program tambahan disetiap sekolah, berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan program, serta kegiatan-kegiatan pada waktu-waktu tertentu. Berdasarkan dukungan yang diberikan oleh petugas kesehatan, maka dapat diidentifikasi kategori keberhasilan pelaksanaan program yang tinggi atau rendah.


(23)

Skema 1. Kerangka konsep dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program UKS

2. Definisi Operasional Dukungan Petugas Kesehatan

Segala usaha dan kemampuan yang diberikan oleh petugas kesehatan berupa pengembangan program baik yang dilakukan secara rutin maupun program tambahan disetiap sekolah, berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan program, serta kegiatan-kegiatan pada waktu-waktu tertentu dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru.

Pelaksanaan Program UKS

1. Pendidikan kesehatan 2. Pelayanan kesehatan 3. Pembinaan lingkungan

sekolah

Kategori Dukungan Pelaksanaan Program

UKS Tinggi

Rendah

Dukungan Petugas Kesehatan

1. Pengembangan program 2. Partisipasi pelaksanaan

program

3. Kegiatan pada waktu-waktu tertentu


(24)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan Program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.

2. Populasi dan Sampel 2.1 Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Karang Baru semuanya berjumlah 51 orang. Dari seluruh petugas kesehatan tersebut berasal dari berbagai profesi di bidang kesehatan yaitu kedokteran terdiri dari dokter umum dan dokter gigi, profesi keperawatan & kebidanan terdiri dari Ahli Madya Keperawatan, Sekolah Perawat Kesehatan dan Ahli Madya Kebidanan serta petugas kesehatan masyarakat. Petugas kesehatan Puskesmas lainnya yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah petugas kesehatan lingkungan yaitu Ahli Madya Kesehatan Lingkungan, petugas kesehatan gigi, petugas ahli gizi, petugas farmasi serta petugas analis kesehatan.


(25)

Tabel 1. Data petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Baru dalam pelaksanaan program UKS (N=51)

Keilmuan Responden Pendidikan Fr (%)

Dokter

Dokter Umum S1 1 2

Dokter Gigi S1 1 2

Keperawatan & Kebidanan

Ahli Madya Keperawatan D3 25 52

Sekolah Perawat Kesehatan SMU 4 8

Ahli Madya Kebidanan D3 12 24

Kesehatan Masyarakat

Manajemen Kesehatan S2 1 2

Kesehatan Masyarakat S1 2 4

Kesehatan Lingkungan D3 1 2

Kesehatan Gigi D3 1 2

Ahli Gizi D3 1 2

Farmasi D3 1 2

Analis Kesehatan D3 1 2

Sumber : Bag. Tata Usaha Puskesmas Kecamatan Karang Baru (2009)

2.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, yaitu semua petugas kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah secara bergantian dan berkelanjutan di Puskesmas Kecamatan Karang Baru. Menurut Arikunto (2006) apabila subjek kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.


(26)

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 51 orang petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Baru yang terlibat dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah di Sekolah Dasar Negeri dalam Kecamatan Karang Baru, dengan kriteria sampel adalah petugas kesehatan yang berlatar belakang pendidikan kesehatan baik yang terlibat langsung seperti tenaga dokter, perawat, bidan, ahli gizi, perawat gigi dan tenaga sanitasi atau tidak langsung seperti petugas laboratorium dan tenaga farmasi dalam pelaksanaan program serta bersedia menjadi responden.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Karang Baru yang berlokasi di pinggir jalan Negara Medan–Banda Aceh, Desa Pahlawan Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang dengan pertimbangan bahwa puskesmas ini adalah salah satu Puskesmas yang menjalankan program usaha kesehatan sekolah dan telah berhasil meraih juara satu tingkat Provinsi Aceh untuk pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah. Lokasi ini juga mudah dijangkau dan belum ada penelitian sebelumnya yang dilakukan di puskesmas ini. Penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 3 sampai dengan 25 Agustus 2009.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan dan Kepala Puskesmas Kecamatan Karang Baru. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, bagaimana populasi petugas


(27)

puskesmas dipilih serta bagaimana data ditangani untuk memastikan kerahasiaan responden.

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, melainkan cukup dengan memberikan nomor kode responden pada masing-masing lembar pengumpulan data. Kerahasiaan informasi dari responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset. Dalam penelitian ini juga disertakan surat persetujuan penelitian (informed concent) yang diberikan kepada kepala puskesmas dan responden.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk angket (kuisioner) yang pertanyaannya dibuat sendiri oleh peneliti yang disesuaikan dengan teoritis. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu kuisioner data demografi dan kuisioner tentang dukungan penyelenggaraan program usaha kesehatan sekolah. Kuisioner data demografi meliput i nomor responden, umur, jenis kelamin, pendidikan dan lama kerja.

Dukungan petugas kesehatan puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah dilakukan dengan wawancara dibantu dengan menggunakan 18 pertanyaan dengan pembagian masing masing enam pertanyaan untuk dukungan pengembangan program, enam pertanyaan untuk dukungan partisipasi pelaksanaan program serta enam pertanyaan untuk dukungan petugas kesehatan berupa kegiatan pada waktu-waktu tertentu. Dalam enam pertanyaan setiap dukungan program kesehatan terdiri dari dua pertanyaan untuk program


(28)

pendidikan kesehatan, dua pertanyaan untuk program pelayanan kesehatan serta dua program untuk pembinaan lingkungan sekolah.

Berdasarkan rumus statistik p Re tann g banyakkelas

= dimana p merupakan

panjang kelas dan rentang adalah nilai tertinggi dikurangi nilai terendah (Sujana, 1992), Bentuk pertanyaan merupakan pertanyaan tertutup terstruktur dengan menggunakan skala Likert dan pilihan jawaban dengan rentang skala 1 – 4, yaitu 1 = tidak pernah, 2 = kadang-kadang, 3 = sering, 4 = selalu, maka dukungan petugas dimasukkan kedalam katagori tinggi bila skor berada diantara nilai 46 – 72, sedangkan untuk katagori dukungan rendah bila skor berada diantara nilai 18 – 45 dengan panjang kelas 27.

6. Validitas Instrumen Penelitian

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, dan juga sebaliknya (Arikunto, 2006). Instrumen dikatakan valid jika instrumen itu mampu mengukur yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa instrumen dianggap valid jika instrumen itu dapat dijadikan alat untuk mengukur yang akan diukur (Danim, 2003).

Untuk menilai apakah kuesioner tersebut dapat mengukur yang hendak diukur, maka dapat diuji dengan dua cara yaitu dengan melakukan uji instrumen atau dengan memvalidasi kuesioner kepada seorang ahli di bidangnya. Pada


(29)

penelitian ini kuesioner telah dikonsultasikan dengan seorang staf pengajar Keperawatan Komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

7. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun digunakan berulang-ulang pada subjek yang sama atau berbeda (Danim, 2003). Menurut Arikunto (2006), reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu

significant, maka hasilnya dilihat berdasarkan tabel nilai product moment. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan reliabilitas internal yang diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil uji untuk mencari reliabilitas, untuk itu peneliti menggunakan uji reliability analysis model Cronbach’s Alpha didapatkan nilai 0,767. Dari hasil analysis model Cronbach’s Alpha tersebut dinyatakan bahwa kuesioner penelitian ini telah memenuhi nilai reliable karene berdasarkan tabel taraf significant yang reliabel diperlukan nilai 0,632.

8. Proses Pengumpulan Data

Prosedur awal peneliti adalah dengan mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian izin yang diperoleh dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang dan ke Puskesmas Karang Baru Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Setelah mendapat izin dari Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala


(30)

Puskesmas, pada hari Senin tanggal 3 Agustus 2009 peneliti memanfaatkan pertemuan rutin Puskesmas yang diikuti oleh seluruh staf Puskesmas, bidan desa serta petugas kesehatan yang bertugas pada Puskesmas Pembantu yang ada dalam wilayah kerja Puskesmas Karang Baru untuk melakukan sosialisasi dan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian serta memberikan surat persetujuan menjadi responden dan kuesioner penelitian untuk diisi. Setelah pertemuan tersebut peneliti menunggu hasil pengisian kuesioner sambil menjelaskan hal-hal mana yang belum bisa dimengerti.

Bagi petugas yang tidak hadir atau berhalangan, peneliti mendatangi puskesmas secara berulang-ulang serta menjumpai langsung petugas kesehatan tersebut ke tempat tinggalnya serta memberikan dan menjelaskan maksud dan tujuan penelitain. Setelah semua kuesioner terisi dan di kembalikan kepada peneliti baik secara langsung maupun dengan cara dititip melalui rekan kerja, maka seluruh data tersebut dilakukan proses analisa data.

9. Analisa Data

Data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner akan diolah dengan menggunakan komputer dengan langkah-langkah sebagai berikut :

9.1Editing atau memeriksa, yaitu mengecek kelengkapan data termasuk isi instrumen, yakni mengecek apakah setiap kuesioner telah diisi sesuai dengan petunjuk.

9.2Coding atau memberi tanda, yaitu mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden kedalam kategori-kategori dan diklasifikasikan dengan


(31)

cara memberi tanda atau kode untuk mempermudah melakukan tabulasi dan analisa data.

9.3Tabulasi, yaitu jawaban yang telah diberi kode kategori jawaban kemudian dimasukkan ke dalam tabel.

9.4Analisa data, yaitu menganalisa data yang telah dimasukkan kedalam tabel yaitu data demografi dan pertanyaan dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program untuk diinterpretasikan dalam bentuk distribusi frekuensi.


(32)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian tentang dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang melalui proses pengumpulan data yang dilakukan pada tanggal 3 sampai dengan 25 Agustus 2009 di Puskesmas Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.

1.1 Karakteristik responden

Pada tabel 2 dapat dilihat data tentang gambaran karakteristik responden sebanyak 51 orang petugas kesehatan Puskesmas di Kecamatan Karang Baru dari berbagai bidang keilmuan terkait yang meliputi umur responden, jenis kelamin, jenjang pendidikan dan lama kerja. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas responden berumur diantara 23–35 tahun (72%) dengan rata-rata responden berumur 32 tahun (SD=6,18), jenis kelamin perempuan sebanyak 42 orang (82%), jenjang pendidikan D3 Keperawatan/D3 Kesehatan sebanyak 42 orang (82%). Berdasarkan lama kerja mayoritas responden sudah bekerja 3–6 tahun sebanyak 29 orang (57%).


(33)

Tabel 2. Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden (N=51)

Karakteristik Responden Frekuensi Persentase

Umur Responden

23 – 35 Tahun 37 72

36 – 45 Tahun 11 22

> 46 Tahun 3 6

Mean = 32 Tahun (SD = 6,18 ) Jenis kelamin

Laki – laki 9 18

Perempuan 42 82

Pendidikan

SMU Sederajat/Kesehatan 4 8

D3 Keperawatan/D3 Kesehatan 42 82

Sarjana/Kesehatan 4 8

S2/S3/Kesehatan 1 2

Lama kerja

1 – 3 Tahun 7 14

3 – 6 Tahun 29 57

> 6 Tahun 15 29

1.2 Kategori dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan Program UKS Dari data hasil penelitian pada tabel 3 menunjukkan bahwa berdasarkan kategori dukungan pelaksanan pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang yaitu sebanyak 36 orang (71%) memberikan dukungan yang tinggi sedangkan sebanyak 15 orang (29%) memberikan dukungan yang rendah.


(34)

Tabel 3. Distribusi frekuensi dan persentase kategori dukungan petugas dalam pelaksanaan program UKS (N=51)

1.3 Dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program UKS

Dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah dikelompokkan kedalam tiga aspek yang terdiri dari dukungan pengembangan program, partisipasi program dan kegiatan waktu tertentu.

Hasil penelitian pada tabel 4 menunjukkan bahwa dukungan petugas kesehatan dalam bentuk pengembangan program mayoritas petugas kesehatan sering memberikan dukungan dalam bentuk penyuluhan kesehatan bagi siswa sekolah dasar sesuai dengan bidangnya sebanyak 27 orang (52%), memberikan pendidikan dikelas pada jam belajar tentang kebersihan perseorangan, gigi dan mulut serta kesehatan lingkungan sebanyak 21 orang (41%) dan sering melakukan pengawasan sanitasi dilingkungan sekolah sebanyak 25 orang (49%). Sedangkan dukungan yang selalu dilakukan dalam pengembangan program ini adalah melakukan pemeriksaan fisik secara berkala tiap tiga bulan sebanyak 18 orang (35%).

Untuk aspek partisipasi pelaksanaan program, mayoritas petugas kesehatan selalu melakukan tiga program yaitu melakukan pemantauan status

Kategori Dukungan Frekuensi Persentase

Tinggi 36 71


(35)

gizi anak sebanyak 21 orang (41%), memfasilitasi pelaksanaan skrening kecacingan pada anak sebanyak 24 orang (47%), melibatkan sekolah dalam pencegahan penyakit yang umum terjadi di masyarakat seperti DBD, ISPA, TBC dan lain-lain sebanyak 24 orang (45%) dan program yang sering dilakukan oleh petugas adalah memberikan pelatihan kepada guru UKS di Puskesmas tiap enam bulan sebanyak 23 orang (47%).

Sedangkan bentuk dukungan kegiatan pada waktu tertentu mayoritas petugas selalu mendukung kegiatan program. Adapun program yang selalu dilakukan petugas diantaranya simulasi cara menggosok gigi dan cuci tangan yang benar sebanyak 27 orang (52%), pelayanan pemeriksaan kesehatan fisik secara massal sebanyak 24 orang (47%), promosi kesehatan pada hari besar nasional sebanyak 28 orang (55%) serta menjadikan hari besar nasional sebagai hari berprestasi sebanyak 20 orang (39%).

Tabel 4. Distribusi frekuensi dan persentase dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan Program UKS (N=51)

Dukungan petugas kesehatan dalam kegiatan UKS

Tp (%)

Kk (%)

Sr (%)

Sl (%)

Pengembangan Program

Memberikan penyuluhan kesehatan siswa 2 (4) 11 (22) 27 (52) 11 (22)

Memberikan pendidikan kesehatan dikelas pada jam belajar tentang kebersihan perseorangan, gigi, mulut & kesling

9 (17) 8 (16) 21 (41) 13 (26)

Pemeriksaan kesehatan fisik secara berkala tiap 3 bulan


(36)

Tabel 4. (Lanjutan)

Dukungan petugas kesehatan dalam kegiatan UKS Tp (%) Kk (%) Sr (%) Sl (%)

Pemeriksaan gigi dan mulut secara berkala tiap 6 bulan

5 (10) 7 (13) 22 (44) 17 (33)

Pengawasan sanitasi di lingkungan sekolah

7 (13) 8 (16) 25 (49) 11 (22)

Pemeliharaan tempat pembuangan sampah dan kelancaran pembuangan limbah

7 (13) 7 (13) 19 (37) 18 (35)

Partisipasi pelaksanaan program

Menyelenggarakan perlombaan tentang kesehatan, termasuk karya tulis ilmiah terkait UKS

16 (31) 6 (12) 19 (37) 10 (20)

Memberikan pelatihan kepada guru UKS di Puskesmas tiap 6 bulan

14 (27) 3 (6) 24 (47) 10 (20)

Melakukan pemantauan status gizi anak 6 (12) 11 (22) 13 (26) 21 (41)

Memfasilitasi pelaksanaan skrening kecacingan pada anak

7 (13) 9 (18) 11 (22) 24 (47)

Melibatkan sekolah dalam pencegahan penyakit yang umum terjadi di masyarakat seperti DBD, ISPA, TBC dll.

7 (13) 10 (20) 11 (22) 23 (45)

Menjadikan gotong royong, jum'at bersih atau hari-hari tertentu sebagai kegiatan rutin

3 (6) 13 (26) 17 (33) 18 (35)

Kegiatan waktu tertentu

Perlombaan poster tentang promosi

kesehatan tingkat SD

21 (41) 7 (13) 12 (24) 11 (22)

Pelatihan dokter kecil 6 (12) 17 (33) 12 (24) 16 (31)

Simulasi cara menggosok gigi dan cuci tangan yang benar


(37)

Tabel 5. (Lanjutan)

Dukungan petugas kesehatan dalam kegiatan UKS

Tp (%)

Kk (%)

Sr (%)

Sl (%)

Pelayanan pemeriksaan kesehatan fisik massal

2 (4) 9 (18) 16 (31) 24 (47)

Promosi kesehatan pada hari besar nasional

4 (7) 13 (26) 6 (12) 28 (55)

Menjadikan hari besar nasional sebagai hari berprestasi

5 (10) 14 (27) 12 (24) 20 (39)

2. Pembahasan

2.1 Karakteristik responden

Data hasil penelitian tentang karakteristik responden diketahui bahwa petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Karang Baru mayoritas berusia 23–35 tahun (72%). Data tersebut memberikan gambaran bahwa petugas kesehatan yang ada di puskesmas itu adalah petugas-petugas kesehatan yang masih berusia produktif yaitu tingkat kemampuan petugas kesehatan dalam melaksanakan program telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Agus (2009), bahwa usia produktif itu dimulai dari usia 18-45 tahun.

Bila dilihat dari aspek pendidikan, petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Kecamatan Karang Baru telah memiliki jenis keilmuan yang lengkap seperti dokter umum dan dokter gigi, keperawatan dan kebidanan, kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan gigi, ahli gizi, farmasi


(38)

serta tenaga analis sehingga dapat membentuk sebuah tim untuk melaksanakan suatu program, keadaan ini sesuai dengan pendapat Zein (2008), yang menyatakan bahwa dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah membutuhkan kerjasama tim. Kerjasama tim di tingkat Puskesmas sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah, kerjasama ini terdiri dari beberapa petugas kesehatan yang terlibat didalamnya diantaranya dokter, perawat komunitas, perawat gigi, ahli gizi, petugas sanitasi, petugas posyandu dan tenaga kesehatan lainnya yang dikoordinir oleh Kepala Puskesmas. Sehubungan dengan kerjasama tim, Wahyuni (2005) juga mengatakan bahwa untuk memberikan hasil yang optimal pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah diperlukan kerja tim yang efisen dan efektif. Keadaan ini terlihat jelas dilapangan bahwa berkat dukungan dan kerjasama tim yang kompak sehingga pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah dapat berhasil dengan baik.

Faktor lain yang juga mengindikasikan tingginya dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah adalah pengalaman kerja, dimana mayoritas petugas kesehatan sudah memiliki pengalaman kerja yang relatif lama dimana 29 orang (57%) memiliki lama kerja 3–6 tahun dan 15 orang (29%) memiliki lama kerja lebih dari 6 tahun.

Dari data karakteristik yang ada menggambarkan bahwa umur, jenjang pendidikan yang komplek serta pengalaman kerja yang relatif lama, memungkinkan terlaksananya program dengan baik, hal ini sesuai dengan


(39)

pendapat Antoni (2009), bahwa tinggi rendahnya produktifitas atau dukungan sering kali dikaitkan dengan usia, pendidikan dan pengalaman kerja.

2.2 Dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan Program UKS

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru termasuk dalam kategori tinggi yaitu 71% petugas kesehatan memberikan dukungan pelaksanaan program dalam bentuk melaksanakan tugas dan perannya masing-masing. Hal ini seiring dengan pendapat Effendi (1998), bahwa UKS merupakan usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah–sekolah dengan anak didik beserta komunitas lingkungan sekolah sebagai sasaran utama. Guru UKS dan peserta didik adalah merupakan anggota primernya, masyarakat sekolah atau orang tua siswa, serta perawat komunitas dalam hal ini petugas kesehatan dari puskesmas menjadi pendukung pelaksana keberhasilan program kesehatan sekolah. Sesuai dengan pernyataan diatas, peran dan dukungan perawat komunitas di Puskesmas Karang Baru sangat besar, hal ini dipengaruhi oleh lebih dari setengah atau 29 (57%) petugas kesehatan yang ada merupakan tenaga perawat yang bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

Dari penelitian ini juga didapatkan bahwa terdapat 29% petugas kesehatan yang masih memberikan dukungan dalam kategori rendah, keadaan ini disebabkan karena ada petugas kesehatan yang tidak terlibat secara langsung dalam pelaksanaan masing-masing kegiatan program UKS seperti


(40)

misalnya dalam kegiatan memberikan penyuluhan kesehatan bagi siswa Sekolah Dasar ada sebanyak 4% petugas kesehatan yang tidak pernah melakukan kegiatan tersebut, petugas ini adalah petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan penunjang di Puskesmas seperti tenaga Farmasi dan tenaga Analis Kesehatan. Kegiaan lain yang juga tidak pernah dilakukan oleh petugas kesehatan seperti memberikan pelatihan kepada guru UKS di Puskesmas tiap enam bulan yaitu 27% petugas kesehatan, hal ini karena tidak semua petugas melakukan kegiatan ini seperti bidan desa, tenaga perawat dengan pendidikan SPK, tenaga farmasi dan analais kesehatan tidak pernah melakukan kegiatan ini.

Kegiatan pada waktu tertentu yang juga tidak pernah dilakukan oleh petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Baru antara lain perlombaan poster tentang promosi kesehatan tingkat SD sebesar 41%, menjadikan hari besar nasional sebagai hari berprestasi sebesar 10% ini juga disebabkan karena ada petugas Puskesmas yang yang tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan program UKS di Sekolah Dasar.

Sujudi (2004) menyatakan bahwa dukungan yang diberikan dalam pengelolaan program usaha kesehatan sekolah oleh tenaga kesehatan Puskesmas mencakup melakukan pengembangan program baik yang dilakukan secara rutin maupun program tambahan, ikut berpartisipasi langsung dalam setiap pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan sekolah disetiap sekolah serta kegiatan pada waktu-waktu tertentu seperti perlombaan sekolah sehat, HUT kemerdekaan, Hardiknas, Hari Kesehatan Nasional dan lain-lain.


(41)

Berikut ini merupakan pembahasan bentuk dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru baik itu dukungan dalam bentuk pengembangan program, partisipasi pelaksanaan program maupun dukungan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan pada waktu tertentu sebagai berikut :

2.2.1Dukungan petugas kesehatan dalam pengembangan Program UKS

Hasil penelitian menunjukkan mayoritas petugas kesehatan di Puskesmas Kecamatan Karang Baru sering melakukan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam bentuk dukungan pengembangan program usaha kesehatan sekolah di sekolah umumnya memberikan penyuluhan kesehatan bagi siswa, memberikan pendidikan kesehatan dikelas pada jam belajar tentang kebersihan perseorangan, gigi dan mulut dan pengawasan sanitasi dilingkungan sekolah. Hasil ini menunjukkan bahwa kerja sama perawat komunitas dengan tenaga kesehatan lainnya berjalan dengan baik seperti dalam memberikan penyuluhan kesehatan dengan dokter dan perawat gigi, pengawasan sanitasi dilingkungan sekolah bekerjasama dengan petugas sanitasi dan ahli gizi.

Kegiatan ini sesuai dengan pernyataan Nugrahani (2008), bahwa usaha kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan oleh dokter gigi dan perawat gigi melalui program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan mulut serta mempertinggi kesadaran kelompok masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan yang dilakukan berupa


(42)

penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut serta perawatannya secara rutin untuk anak sekolah.

Kegiatan yang selalu dilakukan oleh petugas kesehatan Puskesmas adalah pemeriksaan kesehatan fisik secara berkala tiap tiga bulan sebanyak 18 orang (35%). Hal ini memberi arti bahwa pelaksanaan program tersebut telah dilaksanakan oleh perawat bekerja sama dengan petugas lain yang didalamnya termasuk dokter umum, tenaga bidan dan petugas laboratorium. Kegiatan ini sesuai dengan apa yang diharapkan Depkes (2001), dimana pemerintah daerah diberikan wewenang untuk menjalankan dan mengembangkan program usaha kesehatan sekolah yang disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah setempat. Sesuai dengan kebijakan Depkes tersebut, maka Puskesmas selalu melakukan pengembangan program sesuai dengan kemampuan yang ada.

2.2.2Dukungan petugas kesehatan berpartisipasi dalam pelaksanaan Program UKS

Bentuk dukungan yang selalu dilakukan petugas kesehatan Puskesmas dalam rangka pelaksanaan program pada umumnya melakukan pemantauan status gizi anak dan memfasilitasi pelaksanaan pemeriksaan kecacingan anak. Sedangkan kegiatan yang melibatkan sekolah dalam bentuk partisipasi pelaksanaan program adalah pencegahan penyakit yang umum terjadi di masyarakat seperti DBD, ISPA, TBC dan lain-lain. Ini menggambarkan bahwa tingginya partisipasi petugas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah, kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama yang dilakukan petugas kesehatan yang melibatkan semua pihak yang terlibat seperti apa yang


(43)

ungkapkan oleh Murid (2009), bahwa tenaga dokter/dokter umum disamping bertanggung jawab dalam pelaksanaan program juga ikut terlibat dalam pelaksanaan program seperti penyuluhan dan melakukan pemeriksaan kesehatan.

Petugas kesehatan termasuk perawat komunitas di Puskesmas Kecamatan Karang Baru dari hasil penelitian didapatkan bahwa mereka telah melaksanakan perannya masing-masing seperti melaksanakan pemeriksaan kesehatan, memberikan pelayanan dasar untuk luka dan keluhan minor dengan memberikan pengobatan sederhana, memantau status imunisasi siswa dan keluarganya dan juga aktif dalam mengidentifikasi anak-anak yang mempunyai masalah kesehatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumijatun (2005), bahwa perawat harus proaktif berpartisipasi dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah di sekolah.

Disamping itu perawat juga berperan sebagai konsultan terutama untuk para guru, perawat Puskesmas dapat memberikan informasi tentang pentingnya memberikan pengajaran kesehatan di kelas, pengembangan kurikulum yang terkait dengan kesehatan, serta cara-cara penanganan kesehatan yang bersifat khusus, kecacatan dan penyakit-penyakit yang ada seperti hemofilia dan AIDS.

2.2.3Dukungan petugas kesehatan dalam kegiatan pelaksanaan Program UKS pada waktu tertentu di Kecamatan Karang Baru

Kegiatan lain yang mendapat perhatian dan dukungan dari petugas kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah


(44)

adalah kegiatan yang dilakukan pada waktu tertentu dimana mayoritas petugas kesehatan selalu melakukan simulasi cara menggosok gigi dan cuci tangan yang benar, melakukan pelayanan pemeriksaan fisik secara massal dan melakukan promosi kesehatan pada hari besar nasional.

Kegiatan ini sudah dilakukan oleh petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Baru dengan tujuan untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan. Sehat fisik, mental, sosial maupun lingkungan, serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya.


(45)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Baru mayoritas berumur 23-35 tahun (72%), jenis kalamin perempuan 42 orang (82%) dengan tingkat pendidikan mayoritas D3Keperawatan/D3Kesehatan berjumlah 42 orang (82%) serta pengalaman kerja mayoritas berada diantara 3-6 tahun.

Dukungan petugas kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru berada pada kategori tinggi (71%). Petugas kesehatan memberikan dukungan dalam bentuk pengembangan program baik yang dilakukan secara rutin maupun program tambahan disetiap sekolah, berpartisipasi dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah, serta kegiatan-kegiatan terkait pada waktu hari tertentu dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru.


(46)

2.1Diharapkan pada petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Baru untuk mempertahankan serta meningkatkan dukungannya dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah di Sekolah Dasar sehingga untuk masa yang akan datang hasilnya lebih baik

2.2Diharapkan pada petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Baru khususnya perawat komunitas untuk lebih mengembangkan diri baik ilmu pengetahuan maupun keahlian lapangan.

2.3Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bagi petugas kesehatan khususnya yang berhubungan dengan perawatan komunitas.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Adam & Motarjemi (2004). Pendidikan Kesehatan Gigi, Jakarta: EGC.

Agus (2009). Usia Produktif. Diambil tanggl 12 September 2009 dari

Amir, F. (2003). Konsep Puskesmas Baru di Era Otonomi Daerah. Diambil tanggal 16 September 2008 dari

Antoni (2009). Produktivitas tenaga kerja dari perspektif sosial. Diambil tanggal 14 Oktober 2009 dari

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.

Ariskiyana (2008). Reposisi Puskesmas Guna Mendukung Tercapainya Tujuan

Pembangunan Kesehatan. Diambil tanggal 03 Februari 2009 dari

Ariskiyana@gmail.com

Brockopp, D.Y. (1999). Dasar-dasar Riset Keperawatan, Jakarta: EGC.

Budiarto, E. (2002). Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: EGC.

Danim, S. (2003). Riset Keperawata; Sejarah dan Metodolog, Jakarta: EGC. Depkes, RI. (2004). Kebijakan Dasar Puskesmas (Kep.Menkes No. 128 Tahun

2004). Diambil tanggal 23 Maret 2009 dari

______ (2003). Keputusan Bersama Empat Menteri tentang UKS. Diambil tanggal 29 April 2009 dari

______ (2004). Kualitas Sumber Daya Manusia Ditentukan Pendidikan dan

Kesehatan. Diambil tanggal 14 Februari 2009 dari

______ (2003). Kebijakan Dasar Puskesmas, Jakarta: Depkes RI.

Dinkes Aceh Tamiang (2009). Laporan Tahunan Dinas Kesehatan, Karang Baru; bagian Umum

Dragusen (2005). Gambaran Kerja Puskesmas. Diambil tanggal 18 September 2008 dari

Dwiloka, B. & Riana, R. (2005). Teknis Menulis Karya Ilmiah; Skripsi, Tesis,

Disertasi, Artikel, Makalah, dan Laporan, Jakarta: Rineka Cipta.

Effendy, N. (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: EGC.

Herijulianti, E. (2002). Pendidikan Kesehatan Gigi, Jakarta: EGC. Heru, S. (1993). Kader Kesehatan Masyarakat, Jakarta: EGC.

Kamaruddin & Komaruddin (2000). Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara.


(48)

Masturi, S. (2008). Pemberdayaan Perawat dalam Pelayanan Kesehatan

Masyarakat. Diambil tanggal 20 Januari 2009 dari McKenzie (2007). Community Health Nursing. Diambil tanggal 1 Maret 2009 dari

Muhammad, S. M. (2005). Reformasi Keperawatan Indonesia. Diambil tanggal 18 Maret 2009 dar

Muninjaya, G. (2004). Manajemen Kesehatan, Jakarta: EGC.

Murid (2009). Menuju Sekolah Sehat dengan Pelatihan Dokter Kecil. Diambiil tanggal 29 April 2009 dari

Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Nugrahani, D. (2008). Usaha Kesehatan Gigi Sekolah. Diambil tanggal 29 April

2009 dari

Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan; Pedoman Skripsi, Tesis, dan Lingkungan Penelitian Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.

Puskesmas Karang Baru (2009). Laporan Tahunan Puskesmas, Karang Baru; Bagian Tata Usaha.

Serambi Indonesia (2006). 2010 Sanitasi SD di Aceh Tuntas. Diambil tanggal 25 Maret 2009 dari

Suliha, U. (2002). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan, Jakarta: EGC.

Sumijatun (2006). Konsep Dasar Keperawtan Komunitas, Jakarta: EGC.

Sujudi, A. (2004). Pendidikan dan Kesehatan Menentukan Kualitas Sumber Daya

Manusia. Diambil tanggal 18 April 2009 dari

Supari, S. F. (2008). Optimalkan Peran Sekolah untuk Menjaga Kesehatan

Masyarakat. Diambil tanggal 19 Februari 2009 dari

Tjitarsa, I. B. (1992). Pendidikan Kesehatan Pedoman Pelayanan Kesehatan

Dasar, Bandung; ITB dan Universitas Udayana.

Trihono (2005). Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat, Jakarta; Agung Seto.

Wahyuni, A. S. (2007). Statistika Kedokteran, Jakarta; Bamboedoea Communication.

Wahyuni, T. (2005). Menggalakkan Kembali Usaha Kesehatan Sekolah. Diambil tanggal 01 Maret 2009 dari

Zein, U. (2008). Usaha Kesehatan Sekolah. Diambil tanggal 28 Maret 2009 dari


(49)

Zulyadi (2008). UKS Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Sejak Dini. Diambil

tanggal 22 Maret 2009 dari

Zuraidi (2009). Sekolah di Medan Didorong Agar Miliki UKS. Diambil tanggal 29 April 2009 dari


(50)

Lampiran I.

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Judul Penelitian : Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

Nama Mahasiswa : Hendra Liyusman

Nama tersebut diatas adalah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan yang melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui dukungan yang diberikan petugas kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program UKS pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

Setelah mendapatkan penjelasan tentang penelitian sesuai dengan judul diatas, maka saya bersedia menjadi responden untuk memberikan jawaban sesuai dengan tugas dan tanggung jawab saya. Partisipasi saya dalam penelitian ini bersifat sukarela tanpa pengaruh dari pihak manapun juga.

Peneliti menjamin kerahasiaan identitas dan informasi yang saya berikan, informasi ini hanya digunakan untuk kepentingan penelitian serta pengembangan ilmu keperawatan.

Demikian keterangan persetujuan ini saya buat, semoga dapat digunakan seperlunya.

Karang Baru, Agustus 2009 Responden,


(51)

Lampiran II.

Kode : Tanggal :

KUESIONER PENELITIAN

Dukungan Petugas Kesehatan Puskesmas dalam Pelaksanaan Program UKS pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru

Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

I. Data Demografi

Beri tanda check list ( √ ) pertanyaan dibawah ini pada kotak yang tersedia.

1. Nomor Responden :

2. Umur : Tahun 3. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

4. Pendidikan : 1. SMU Sederajat/Kesehatan 2. D3 Keperawatan/D3 Kesehatan

3. Sarjana/Kesehatan 4. S2/S3/Kesehatan

5. Lama kerja : 1. 1 – 3 tahun 2. 3 – 6 tahun 3. > 6 tahun


(52)

II. Pertanyaan untuk dukungan petugas kesehatan.

Beri tanda check list ( √ ) pertanyaan dibawah ini pada kotak yang tersedia. Keterangan

Tp : Tidak pernah Sr : Sering :

Kk : Kadang – kadang Sl : Selalu

No. Kegiatan Tp Kk Sr Sl

1. Memberikan penyuluhan kesehatan bagi siswa sekolah dasar sesuai dengan bidang anda

2. Memberikan pendidikan kesehatan di kelas pada jam belajar tentang kebersihan perseorangan, gigi dan mulut, kesehatan lingkungan dan lain–lain

3. Pemeriksaan kesehatan fisik murid dan guru sekolah secara berkala tiap tiga bulan

4. Pemeriksaan gigi dan mulut secara berkala tiap enam bulan

5 Pengawasan sanitasi di lingkungan sekolah

6. Pemeliharaan tempat pembuangan sampah dan kelancaran pembuangan limbah

7. Menyelenggarakan perlombaan tentang kesehatan, termasuk karya tulis ilmiah terkait program UKS di sekolah

8. Memberikan pelatihan kepada guru UKS di Puskesmas setiap enam bulan

9. Melakukan pemantauan gizi anak usia sekolah dasar 10 Memfasilitasi pelaksanaan skrening penyakit

kecacingan bagi anak sekolah dasar

11. Melibatkan sekolah dalam upaya pencegahan penyakit yang umum terjadi di masyarakat seperti DBD, ISPA, TBC dll.

12. Menjadikan gotong royong, jum'at bersih atau hari-hari tertentu sebagai kegiatan rutin

13. Melakukan perlombaan membuat poster tentang promosi kesehatan untuk tingkat sekolah dasar

14. Melaksanakan pelatihan dokter kecil

15. Melakukan simulasi cara mengosok gigi dan cuci tangan yang benar

16. Melakukan pelayanan pemeriksaan secara massal 17. Perlombaan promosi kesehatan pada hari besar

nasional

18. Menjadikan hari besar nasional sebagai hari berprestasi


(53)

Lampiran III.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Hendra Liyusman

Tempat Tanggal Lahir : Blangkuala, 20 Mei 1975 Jenis Kelamin : Laki – laki

Agama : Islam

Alamat : Komplek RSUD Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan

Riwayat Pendidikan :

1. 1982 – 1988 SD Negeri Kutabuloh 2. 1988 – 1991 SMP Negeri Meukek 3. 1991 – 1994 SMA Negeri Meukek 4. 1994 – 1996 SPPH Depkes Banda Aceh 5. 2003 – 2006 AKPER Pemda Aceh Selatan


(54)

HASIL OLAH DATA DENGAN SPSS 15.0 FOR WINDOWS

Statistics

Umur

N Valid 51

Missing 0

Mean 32.02

Std. Deviation 6.182

Minimum 23

Maximum 47

Frequency Table

Umur

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 23 1 2.0 2.0 2.0

24 3 5.9 5.9 7.8

25 1 2.0 2.0 9.8

26 3 5.9 5.9 15.7

27 4 7.8 7.8 23.5

28 2 3.9 3.9 27.5

29 8 15.7 15.7 43.1

30 5 9.8 9.8 52.9

31 4 7.8 7.8 60.8

32 3 5.9 5.9 66.7

34 1 2.0 2.0 68.6

35 3 5.9 5.9 74.5

36 1 2.0 2.0 76.5

37 3 5.9 5.9 82.4

38 3 5.9 5.9 88.2

40 1 2.0 2.0 90.2

44 1 2.0 2.0 92.2

45 1 2.0 2.0 94.1

46 1 2.0 2.0 96.1

47 2 3.9 3.9 100.0


(55)

Jenis kelamin

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 9 17.6 17.6 17.6

perempuan 42 82.4 82.4 100.0

Total 51 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid SMU

Sederajat/Kesehatan 4 7.8 7.8 7.8

D3/Kesehatan 42 82.4 82.4 90.2

Sarjana/Kesehatan 4 7.8 7.8 98.0

S2/S3/Kesehatan 1 2.0 2.0 100.0

Total 51 100.0 100.0

Lama Kerja

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1-3 tahun 7 13.7 13.7 13.7

3-6 tahun 29 56.9 56.9 70.6

> 6 tahun 15 29.4 29.4 100.0

Total 51 100.0 100.0

P1

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 2 3.9 3.9 3.9

kadang-kadang 11 21.6 21.6 25.5

Sering 27 52.9 52.9 78.4

Selalu 11 21.6 21.6 100.0

Total 51 100.0 100.0

P2

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 9 17.6 17.6 17.6

kadang-kadang 8 15.7 15.7 33.3

Sering 21 41.2 41.2 74.5

Selalu 13 25.5 25.5 100.0


(56)

P3

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 12 23.5 23.5 23.5

kadang-kadang 10 19.6 19.6 43.1

Sering 11 21.6 21.6 64.7

Selalu 18 35.3 35.3 100.0

Total 51 100.0 100.0

P4

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 5 9.8 9.8 9.8

kadang-kadang 7 13.7 13.7 23.5

Sering 22 43.1 43.1 66.7

Selalu 17 33.3 33.3 100.0

Total 51 100.0 100.0

P5

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 7 13.7 13.7 13.7

kadang-kadang 8 15.7 15.7 29.4

Sering 25 49.0 49.0 78.4

Selalu 11 21.6 21.6 100.0

Total 51 100.0 100.0

P6

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 7 13.7 13.7 13.7

kadang-kadang 7 13.7 13.7 27.5

Sering 19 37.3 37.3 64.7

Selalu 18 35.3 35.3 100.0

Total 51 100.0 100.0

P7

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 16 31.4 31.4 31.4

kadang-kadang 6 11.8 11.8 43.1

Sering 19 37.3 37.3 80.4

Selalu 10 19.6 19.6 100.0


(57)

P8

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 14 27.5 27.5 27.5

kadang-kadang 3 5.9 5.9 33.3

sering 24 47.1 47.1 80.4

selalu 10 19.6 19.6 100.0

Total 51 100.0 100.0

P9

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 6 11.8 11.8 11.8

kadang-kadang 11 21.6 21.6 33.3

sering 13 25.5 25.5 58.8

selalu 21 41.2 41.2 100.0

Total 51 100.0 100.0

P10

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 7 13.7 13.7 13.7

kadang-kadang 9 17.6 17.6 31.4

sering 11 21.6 21.6 52.9

selalu 24 47.1 47.1 100.0

Total 51 100.0 100.0

P11

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 7 13.7 13.7 13.7

kadang-kadang 10 19.6 19.6 33.3

sering 11 21.6 21.6 54.9

selalu 23 45.1 45.1 100.0

Total 51 100.0 100.0

P12

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 3 5.9 5.9 5.9

kadang-kadang 13 25.5 25.5 31.4

sering 17 33.3 33.3 64.7

selalu 18 35.3 35.3 100.0


(58)

P13

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 21 41.2 41.2 41.2

kadang-kadang 7 13.7 13.7 54.9

sering 12 23.5 23.5 78.4

selalu 11 21.6 21.6 100.0

Total 51 100.0 100.0

P14

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 6 11.8 11.8 11.8

kadang-kadang 17 33.3 33.3 45.1

sering 12 23.5 23.5 68.6

selalu 16 31.4 31.4 100.0

Total 51 100.0 100.0

P15

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 5 9.8 9.8 9.8

kadang-kadang 8 15.7 15.7 25.5

sering 11 21.6 21.6 47.1

selalu 27 52.9 52.9 100.0

Total 51 100.0 100.0

P16

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 2 3.9 3.9 3.9

kadang-kadang 9 17.6 17.6 21.6

sering 16 31.4 31.4 52.9

selalu 24 47.1 47.1 100.0

Total 51 100.0 100.0

P17

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 4 7.8 7.8 7.8

kadang-kadang 13 25.5 25.5 33.3

sering 6 11.8 11.8 45.1

selalu 28 54.9 54.9 100.0


(59)

P18

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 5 9.8 9.8 9.8

kadang-kadang 14 27.5 27.5 37.3

sering 12 23.5 23.5 60.8

selalu 20 39.2 39.2 100.0


(60)

UJI RELIABILITAS

Scale : ALL VARIABLES Case Processing Summary

N %

Cases Valid 51 100.0

Excluded(a) 0 .0

Total 51 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(1)

Jenis kelamin

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 9 17.6 17.6 17.6

perempuan 42 82.4 82.4 100.0

Total 51 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid SMU

Sederajat/Kesehatan 4 7.8 7.8 7.8

D3/Kesehatan 42 82.4 82.4 90.2

Sarjana/Kesehatan 4 7.8 7.8 98.0

S2/S3/Kesehatan 1 2.0 2.0 100.0

Total 51 100.0 100.0

Lama Kerja

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1-3 tahun 7 13.7 13.7 13.7

3-6 tahun 29 56.9 56.9 70.6

> 6 tahun 15 29.4 29.4 100.0

Total 51 100.0 100.0

P1

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 2 3.9 3.9 3.9

kadang-kadang 11 21.6 21.6 25.5

Sering 27 52.9 52.9 78.4

Selalu 11 21.6 21.6 100.0

Total 51 100.0 100.0

P2

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 9 17.6 17.6 17.6

kadang-kadang 8 15.7 15.7 33.3

Sering 21 41.2 41.2 74.5

Selalu 13 25.5 25.5 100.0


(2)

P3

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 12 23.5 23.5 23.5

kadang-kadang 10 19.6 19.6 43.1

Sering 11 21.6 21.6 64.7

Selalu 18 35.3 35.3 100.0

Total 51 100.0 100.0

P4

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 5 9.8 9.8 9.8

kadang-kadang 7 13.7 13.7 23.5

Sering 22 43.1 43.1 66.7

Selalu 17 33.3 33.3 100.0

Total 51 100.0 100.0

P5

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 7 13.7 13.7 13.7

kadang-kadang 8 15.7 15.7 29.4

Sering 25 49.0 49.0 78.4

Selalu 11 21.6 21.6 100.0

Total 51 100.0 100.0

P6

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 7 13.7 13.7 13.7

kadang-kadang 7 13.7 13.7 27.5

Sering 19 37.3 37.3 64.7

Selalu 18 35.3 35.3 100.0

Total 51 100.0 100.0

P7

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 16 31.4 31.4 31.4

kadang-kadang 6 11.8 11.8 43.1

Sering 19 37.3 37.3 80.4

Selalu 10 19.6 19.6 100.0


(3)

P8

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 14 27.5 27.5 27.5

kadang-kadang 3 5.9 5.9 33.3

sering 24 47.1 47.1 80.4

selalu 10 19.6 19.6 100.0

Total 51 100.0 100.0

P9

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 6 11.8 11.8 11.8

kadang-kadang 11 21.6 21.6 33.3

sering 13 25.5 25.5 58.8

selalu 21 41.2 41.2 100.0

Total 51 100.0 100.0

P10

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 7 13.7 13.7 13.7

kadang-kadang 9 17.6 17.6 31.4

sering 11 21.6 21.6 52.9

selalu 24 47.1 47.1 100.0

Total 51 100.0 100.0

P11

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 7 13.7 13.7 13.7

kadang-kadang 10 19.6 19.6 33.3

sering 11 21.6 21.6 54.9

selalu 23 45.1 45.1 100.0

Total 51 100.0 100.0

P12

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 3 5.9 5.9 5.9

kadang-kadang 13 25.5 25.5 31.4

sering 17 33.3 33.3 64.7

selalu 18 35.3 35.3 100.0


(4)

P13

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 21 41.2 41.2 41.2

kadang-kadang 7 13.7 13.7 54.9

sering 12 23.5 23.5 78.4

selalu 11 21.6 21.6 100.0

Total 51 100.0 100.0

P14

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 6 11.8 11.8 11.8

kadang-kadang 17 33.3 33.3 45.1

sering 12 23.5 23.5 68.6

selalu 16 31.4 31.4 100.0

Total 51 100.0 100.0

P15

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 5 9.8 9.8 9.8

kadang-kadang 8 15.7 15.7 25.5

sering 11 21.6 21.6 47.1

selalu 27 52.9 52.9 100.0

Total 51 100.0 100.0

P16

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 2 3.9 3.9 3.9

kadang-kadang 9 17.6 17.6 21.6

sering 16 31.4 31.4 52.9

selalu 24 47.1 47.1 100.0

Total 51 100.0 100.0

P17

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 4 7.8 7.8 7.8

kadang-kadang 13 25.5 25.5 33.3

sering 6 11.8 11.8 45.1

selalu 28 54.9 54.9 100.0


(5)

P18

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 5 9.8 9.8 9.8

kadang-kadang 14 27.5 27.5 37.3

sering 12 23.5 23.5 60.8

selalu 20 39.2 39.2 100.0


(6)

UJI RELIABILITAS

Scale : ALL VARIABLES Case Processing Summary

N %

Cases Valid 51 100.0

Excluded(a) 0 .0

Total 51 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items