Strategi dari Academic Self Management

17 atau sumber daya nonsosial seperti buku referensi. Mengetahui bagaimana dan kapan untuk bekerja dengan orang lain merupakan keterampilan penting yang sering tidak diajarkan di sekolah. e. Performansi Faktor terakhir adalah prestasi akademis. Dengan menulis makalah, menyelesaikan ujian, atau membaca buku, individu dapat belajar bagaimana menggunakan proses manajemen diri untuk mempengaruhi kualitas kinerja individu. Salah satu fungsi penting dari tujuan Goal adalah menyediakan kesempatan bagi individu untuk menganalisa kinerja individu tersebut. Pada saat pelajar dapat mengamati pekerjaan dalam kondisi yang berbeda, berarti pelajar memiliki kemampuan untuk mengubah perilakunya dalam belajar. Hal ini sangat baik untuk menyukseskan dalam pendidikan. Pada saat pelajar belajar bagaimana mengamati dan mengontrol setiap performansi Performance, pelajar dapat menjadi mentor diri sendiri. Pelajar dapat mempraktekkan kemampuan yang dimilikinya, proses pengevaluasian diri, dan membuat perubahan sehingga tujuan dapat tercapai.

4. Strategi dari Academic Self Management

Menurut Dembo 2004, strategi dari Academic Self Management dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu: a. Strategi perilaku meliputi : Universitas Sumatera Utara 18 1 Manajemen waktu. Tujuan dari manajemen waktu adalah untuk memastikan kalau semua tugas penting telah terlaksana. Ada beberapa strategi dalam memanajemen waktu : a Membuat jadwal belajar b Belajar di lingkungan yang bebas dari distraksi dan interupsi c Mengatur jam istirahat di dalam proses belajar d Rencanakan secara spesifik hal-hal yang akan dilakukan di setiap waktu e Menyusun alternatif kegiatan yang akan dilakukan ketika waktu belajar yang dimiliki berlebihan f Mengestimasi waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan setiap tugas g Membuat prioritas tugas h Kerjakan tugas dari mata pelajaran yang tidak disukai i Kerjakan tugas sedini mungkin j Bawalah kalender setiap saat dan tuliskan pertemuan apapun setelah dibuat Beberapa alat bantu yang dapat dipakai dalam memanajemen waktu yaitu kalender semester, daftar tugas mingguan yang menjadi prioritas, dan daftar tugas mingguan. 2 Pengaturan lingkungan fisik dan sosial. Manajemen dari lingkungan sosial meliputi kemampuan untuk menentukan kapan pelajar harus bekerja sendiri atau dengan orang lain, atau kapan waktunya untuk mencari bantuan dari instruktur, tutor, teman sebaya dan sumber nonsosial seperti Universitas Sumatera Utara 19 buku referensi, buku bacaan tambahan, atau internet. Lingkungan fisik dan sosial merupakan distraktor eksternal di dalam proses belajar Dembo, 2004. Ada beberapa cara untuk mengurangi distraktor eksternal: a Menciptakan lingkungan belajar yang minim distraksi b Melengkapi materi yang dibutuhkan untuk belajar c Mengendalikan level suara kebisingan d Duduk di barisan depan kelas e Mengurangi interupsi, misalnya : dengan memasang tanda “Ujian Semester : Jangan Diganggu” di depan pintu kamar f Protes ketika gangguan muncul. Kelompok belajar merupakan salah satu bentuk dukungan sosial di dalam lingkungan belajar. Penelitian oleh Johnson Johnson 1987 menyatakan pembelajaran berbasis kooperatif dapat meningkatkan pencapaian akademik yang lebih baik, kemampuan berpikir yang lebih baik, dan meningkatkan hubungan pertemanan. b. Strategi motivasi Strategi motivasi meliputi : 1 Menyusun tujuan. Perencanaan tujuan meliputi proses membuat standar untuk performansi. Tujuan dapat bersifat jangka pendek, jangka panjang maupun jangka panjang sekali Dembo, 2004. Tujuan membantu memotivasi perilaku tetapi tujuan tidak dapat menyelesaikan semua tugas, dikarenakan kualitas dari performansi juga dipengaruhi oleh faktor nonmotivasional seperti kemampuan, latihan, dan Resources Reeve, Universitas Sumatera Utara 20 1996. Tujuan membantu pelajar untuk menjadi waspada Aware terhadap nilai dan menentukan apa yang ingin dilakukannya. Sebagai hasilnya, tujuan akan mempengaruhi sikap, motivasi, dan proses belajar. Schunk 1991 mengatakan efek dari tujuan terhadap perilaku tergantung dari tiga properti : kespesifikan, Proximity, dan tingkat kesulitan. Tujuan yang spesifik membantu pelajar menentukan jumlah usaha yang dibutuhkan untuk sukses dan mengarah pada perasaan puas ketika tujuan itu tercapai. Tujuan Proximal merupakan tujuan yang dekat atau tujuan yang akan tercapai dan meningkatkan motivasi terhadap pencapaiannya. Persepsi pelajar mengenai mudah atau sulitnya tugas akan mempengaruhi jumlah dari usaha yang perlu dikeluarkan untuk menyelesaikan tugas. 2 Meregulasi emosi dan usaha. Emosi akademik mempengaruhi proses belajar dan pencapaian. Emosi positif meningkatkan kontrol akan proses belajar, sedangkan emosi negatif mengarah pada perilaku yang lebih pasif. Emosi akademik pelajar berpengaruh terhadap proses belajar, kontrol diri, dan pencapaian akademik Pekrum, Goetz, Titz, Perry, 2002. Self Talk menjadi komponen utama dalam menentukan emosi. Self Talk berfungsi sebagai motivator yang dapat memicu pelajar untuk menjadi produktif atau tidak produktif di dalam belajar Dembo, 2004. Self Talk mempengaruhi kognisi pemikiran dan emosi, dan akhirnya mengarahkan perilaku. Orang atau kejadian tidak secara langsung mempengaruhi reaksi emosional seseorang melainkan Self Talk yang Universitas Sumatera Utara 21 dihasilkan pelajar sehubungan dengan kejadian merupakan penyebab utama dari sikap dan emosi Dembo, 2004. Self Talk yang negatif dapat diubah dengan cara menulis dan mengulang secara terus menerus pernyataan positif yang secara langsung membuktikan kalau Self Talk yang negatif tidak benar Bourne, 1995. c. Strategi cara belajar Strategi cara belajar meliputi : 1 Belajar dari buku bacaan. Teknik menggarisbawahi bacaan merupakan teknik yang kurang efektif dikarenakan informasi yang dibaca tidak akan tersimpan di dalam ingatan jangka panjang Dembo,2004. Pembaca yang baik akan menggunakan beberapa strategi dalam memahami dan mengingat apa yang dibaca, berikut ini adalah beberapa strategi tersebut Dole, Duffy, Roehler, Person, 1991 : a Menentukan poin-poin penting : pembaca yang baik akan mengambil intisari poin penting dari bacaan. b Meringkas informasi : pembaca yang baik akan meringkas informasi dengan mengulang semua ide di bacaan atau bab, membedakan antara informasi yang penting dan tidak penting, dan kemudian menggabungkan ide untuk menciptakan kalimat yang merepresentasi bahan yang sedang dipelajari. c Membuat kesimpulan : pembaca yang baik akan membuat kesimpulan dari bacaan yang dibaca. Universitas Sumatera Utara 22 d Memuculkan pertanyaan : ketika membaca, pembaca yang baik dapat menimbulkan pertanyaan dan berusaha menjawab pertanyaan tersebut. e Memonitor pemahaman : pembaca yang baik tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya ketika pelajar tidak memahami bacaan. 2 Belajar dari guru. Belajar dari guru akan berbeda dengan belajar dari buku dimana ketika belajar dari buku, pelajar dapat mengontrol kecepatan dari informasi yang masuk ke otak sedangkan sewaktu belajar dari guru. Guru yang menjadi kunci di dalam menyalurkan informasi sehingga dibutuhkan teknik belajar yang dapat membantu pelajar untuk mendapatkan informasi dari guru. Salah satunya adalah dengan membuat catatan. Pelajar yang membuat catatan dan mengulangnya ketika keluar dari kelas akan mempelajari lebih banyak informasi daripada pelajar yang tidak membuat catatan Kiewra, 1989. 3 Mempersiapkan diri untuk ujian. Pelajar dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian dengan menyusun rencana belajar. Rencana belajar yang efektif meliputi apa, kapan, dan bagaimana materi belajar perlu direview; mengorganisasikan dan memisahkan materi ke dalam bagian kecil yang akan dipelajari untuk beberapa hari ke depan; dan mencakup beragam strategi belajar cara belajar Learning and Studying yang dapat digunakan pelajar untuk merespon dengan pertanyaan ujian level tinggi atau level rendah Dembo, 2004. Universitas Sumatera Utara 23 4 Menjalani ujian. Strategi dalam menjalani ujian tergantung pada tipe soal ujian. Salah satu strategi umum adalah mengulang pertanyaan ujian yang lalu dan memahami kenapa kesalahan dibuat di ujian yang lalu, hal ini akan mempengaruhi perubahan strategi belajar di ujian selanjutnya. Strategi lain yang dapat diterapkan antara lain : membaca instruksi soal dengan hati-hati, menggunakan waktu ujian secara efektif, membaca soal dengan teliti mengantisipasi satu soal essai yang memiliki dua pertanyaan, dan lain-lain Dembo, 2004.

B. Kelas Akselerasi 1. Pengertian Kelas Akselerasi

Kelas akselerasi merupakan kelas percepatan pembelajaran yang disajikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan lebih atau istimewa dengan materi-materi atau kurikulum yang padat sehingga dalam waktu lebih pendek mereka dapat menyelesaikan pendidikannya Ahmadi, 2011. Menurut Hamalik dalam Ahmadi, 2011 akselerasi berarti memberi kesempatan kepada siswa yang bersangkutan untuk naik ketingkat kelas berikutnya lebih cepat satu atau dua sekaligus. Hal ini tentu saja tidak dapat dipenuhi bagi semua siswa yang belajar dan bagi yang mampu merupakan suatu kesempatan untuk mempercepat studinya disekolah tersebut sehingga dapat mempersingkat waktu studinya. Colangelo dalam Hawadi, 2004 menyebutkan bahwa istilah akselerasi menunjukkan pada pelayanan yang diberikan Service Delivery, dan kurikulum yang disampaikan Curriculum Delivery. Sebagai model pelayanan, pengertian Universitas Sumatera Utara 24 akselerasi termasuk juga taman kanak-kanak atau perguruan tinggi pada usia muda, meloncat kelas, dan mengikuti pelajaran tertentu pada kelas diatasnya. Sedangkan menurut Felhusen, Proctor, dan black dalam Hawadi, 2004, akselerasi diberikan untuk memelihara minat siswa terhadap sekolah, mendorong siswa agar mencapai prestasi akademik yang baik, dan untuk menyelesaikan pendidikan dalam tingkat yang lebih tinggi bagi keuntungan dirinya ataupun masyarakat. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kelas akselerasi berisikan seperangkat kegiatan pelayanan pendidikan yang dirancang khusus dan diperuntukkan bagi siswa yang memiliki keberbakatan istimewa dengan kecerdasan dan kemampuan, serta bakat dan minat luar biasa dibandingkan dengan siswa lain siswa biasa, sehingga kegiatan belajar dapat diselesaikan sesuai dengan pemahaman materi sehingga ia dapat menempuh waktu studinya lebih cepat dari waktu yang ditentukan pada kelas biasa.

2. Tujuan Kelas Akselerasi