Pirazinamida Ditjen POM, 1995. TINJAUAN PUSTAKA

dijamin dapat sembuh. Tujuan pengobatan adalah untuk menjamin kesembuhan dan mencegah terjadinya resistensi primer yang dapat merugikan penderita serta menyulitkan kesembuhan Girsang, 2002. Penyebab utama terjadinya kegagalan pengobatan tuberkulosis adalah penderita tidak mematuhi ketentuan dan lamanya pengobatan secara teratur untuk mencapai kesembuhan, terutama pemakaian obat secara teratur pada 2 bulan fase awal Chuluq, dkk., 2004.

2.2 Pirazinamida Ditjen POM, 1995.

Nama Kimia: Pirazinkarboksamida Rumus Molekul: C 5 H 5 N 3 O Berat Molekul: 123,11 Pemerian: Serbuk hablur, putih hingga praktis putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau. Kelarutan: Agak sukar larut dalam air; sukar larut dalam etanol, dalam eter dan dalam kloroform. Titik lebur: Antara 188 o dan 191 o . Gambar 1. Rumus bangun pirazinamida Pirazinamida adalah suatu obat antituberkulosis sintetik peroral yang efektif dan bersifat bakterisidal yang digunakan bersama-sama dengan isoniazid Universitas Sumatera Utara dan rifampin. Pirazinamida bersifat bakterisidal terhadap organisme yang aktif membelah diri. Pirazinamida harus dihidrolisis secara enzimatik menjadi asam pirazinoat yang merupakan bentuk aktif dari pirazinamida. Pirazinamida aktif terhadap basil tuberkulosis dalam lingkungan asam lisosome dan dalam makrofag Mycek, dkk., 2001. Pirazinamida adalah salah satu obat garis depan yang ditentukan untuk pengobatan Mycobacterium tuberculosis. Dianggap sebagai prodrug dari asam pirazinoat, yang dipercaya sebagai inhibitor aktif M. tuberculosis. Asam pirazinoat merupakan metabolit aktif utama dari pirazinamida, yang dihasilkan oleh liver mikrosomal deamidase kemudian asam pirazinoat ini selanjutnya dihidroksilasi menjadi 5-asam hidroksipirazinoat oleh xantin oksidase. Jalur metabolit lainnya, pirazinamida dioksidasi langsung menjadi 5- hidroksipirazinamida oleh xantin oksidase. Ketiga metabolit pirazinamida ini terutama diekskresikan dalam urin Wu dan Tsai, 2007. Analog pirazin dari nikotinamida ini bekerja bakterisid pada suasana asam: pH 5-6 atau bakteriostatis, tergantung pada pH dan kadarnya di dalam darah. Spektrum kerjanya sangat sempit dan hanya meliputi M. tuberculosis. Khasiatnya diperkuat oleh INH. Obat ini khusus digunakan pada fase intensif Tjay dan Rahardja, 2002. Konsentrasi serum 30-50 μgmL pada 1-2 jam setelah pemberian oral dicapai dengan dosis 25 mgkghari. Pirazinamida dapat dengan baik diserap dari saluran cerna dan secara luas didistribusikan pada jaringan tubuh, termasuk selaput otak yang terinfeksi. Waktu paruhnya adalah 8-11 jam. Pirazinamida merupakan suatu obat garis depan yang penting yang digunakan bersama dengan Universitas Sumatera Utara isoniazid dan rifampin dalam pemberian jangka pendek yaitu 6 bulan sebagai suatu agen sterilisator aktif untuk melawan sisa-sisa organisme-organisme intraseluler yang dapat mengakibatkan kekambuhan Chamber, H.F., 2004. Efek sampingnya yang sering kali terjadi dan berbahaya adalah kerusakan hati dan ikterus hepatotoksis, terutama pada dosis di atas 2 g sehari. Pengobatan harus segera dihentikan bila ada tanda-tanda kerusakan hati Tjay dan Rahardja, 2002.

2.3 Pemantauan Terapi Obat