Current Ratio CR Risiko Sistematik

DER diperoleh dengan cara membandinkan total hutang hutang jangka panjang dan jangka pendek terhadap total ekuitas. Tingkat Debt to Equity Ratio DER yang tinggi menunjukkan posisi perbandingan total hutang hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang yang lebih besar dari total ekuitas. Semakin besar nilai Debt to Equity Ratio DER menandakan bahwa struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang relatif terhadap ekuitas dan lebih bergantung kepada dana pihak eksternal kreditur. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio DER mencerminkan mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi, akibatnya investor cenderung menghindari saham-saham yang memiliki Debt to Equity Ratio DER yang tinggi Ang, 1997. Rumus untuk menghitung Debt to Equity Ratio DER adalah sebagai berikut Sawir, 2009:

8. Current Ratio CR

Menurut Riyanto 2001 bahwa likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya yang segera harus dipenuhi. Suatu perusahaan yang mempunyai alat-alat likuid sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus terpenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut likuid, dan sebaliknya apabila suatu perusahaan tidak mempunyai alat-alat likuid yang cukup untuk memenuhi segala kewajiban financialnya yang segera harus terpenuhi dikatakan perusahaan tersebut insolvable. Current Ratio CR merupakan salah satu ukuran likuiditas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Menurut Brigham 2009 Current Ratio CR adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimiliki. Aktiva lancar meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan utang jangka pendek meliputi utang pajak, utang bunga, utang wesel, utang gaji, dan utang jangka pendek lainnnya. Nilai Current Ratio CR diperoleh dengan cara membagi aktiva lancar current asset dengan kewajiban lancar current liabilities. Nilai Current Ratio CR yang tinggi suatu perusahaan berarti semakin kecil risiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan jangka pendeknya, akibatnya risiko yang ditanggung perusahaan juga semakin kecil Ang, 1997. Rumus untuk menghitung Current Ratio CR adalah sebagai berikut sartono, 2001:

9. Risiko Sistematik

Risiko adalah kemungkinan yang dapat diukur dari diperoleh tidaknya suatu nilai. Investasi saham merupakan investasi yang berisiko. Risiko tersebut timbul dari ketidakpastian ekonomi yang menyebabkan tingkat pengembalian aktual yang diperoleh tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Adanya ketidakpastian uncertainly ini berarti investor akan memperoleh return di masa mendatang yang belum diketahui persis nilainya, yang dilakukan oleh seorang investor hanyalah memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dari investasinya dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan Hartono, 2008. Menurut Tandelilin 2001 hubungan antara risiko dan return yang diharapkan merupakan hubungan yang bersifat searah dan linier. Artinya semakin besar risiko suatu aset, maka semakin besar pula return yang diharapkan atas aset tersebut. Tetapi semakin kecil risiko maka return yang diharapkan investor juga semakin kecil. Dalam konteks portofolio risiko dibedakan menjadi dua, Hartono, 2008, yaitu: a. Risiko tidak sistematik unsystematic risk, merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu. Fluktuasi risiko ini besarnya berbeda-beda antara satu saham dengan saham yang lain, karena perbedaan tersebut maka masingmasing saham memiliki tingkat sensivitas yang berbeda terhadap setiap perubahan pasar. Misalnya faktor struktur modal, struktur aset, tingkat likuiditas dan tingkat keuntungan. Risiko non-sistematis disebut juga risiko dapat didiversifikasi, risiko unik, risiko residual atau risiko khusus perusahaan. Risiko ini merupakan risiko yang unik bagi perusahaan seperti pemogokan kerja, tuntutan hukum atau bencana alam. b. Risiko sistematik systematic risk, merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat memengaruhi pasar secara keseluruhan. Yang termasuk risiko sistematik adalah: 1 Risiko Pasar Risiko pasar diakibatkan oleh kejadian nyata dan kejadian tidak nyata. Kejadian nyata berhubungan dengan politik, sosial dan ekonomi. Kejadian tidak nyata berhubungan dengan psikologi pasar market psychological. Risiko pasar biasanya disebabkan oleh reaksi para investor terhadap suatu kejadian nyata, misalnya turunnya tingkat keuntungan berapa perusahaan akan menyebabkan merosotnya harga-harga saham perusahaan tersebut. 2 Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko tingkat suku bunga merupakan risiko ketidakpastian dalam nilai pasar dan pendapatan di masa yang akan datang yang disebabkan oleh fluktuasi tingkat suku bunga. 3 Risiko Daya Beli Secara sederhana risiko ini dikenal sebagai dampak inflasi atau deflasi terhadap suatu investasi. Apabila tingkat inflasi semakin tinggi maka nilai dari suatu investasi akan menurun. Sparta 2011 mendefinisikan risiko sistematik sebagai bagian dari perubahan aktiva yang dapat dihubungkan kepada faktor umum yang juga disebut sebagai risiko pasar atau risiko yang tidak dapat dibagi. Besarnya risiko sistematis dapat diukur dengan indeks risiko sistematik yang sering disebut Beta saham.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Jakarta

4 64 87

Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 45 105

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2009.

0 3 20

PENGARUH FAKTOR FAKTOR FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Perusahaan Pada Sektor Property Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013.

0 2 15

PENGARUH FAKTOR FAKTOR FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Perusahaan Pada Sektor Property Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013.

1 4 19

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 19

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2006.

0 0 11

ANALISIS PENGARUH RISIKO SISTEMATIK DAN FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ANALISIS PENGARUH RISIKO SISTEMATIK DAN FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN KEUANGAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 11

Pengaruh indikator kesehatan bank dan risiko sistematik terhadap return saham perbankan di bursa efek Indonesia Scan Indri

0 1 1

PENGARUH RISIKO SISTEMATIK DAN LIKUIDITAS TERHADAP TINGKAT RETURN SAHAM PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 163