2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk meneliti faktor-faktor yang berpengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen,
dimana variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu variabel. Model persamaan regresi berganda adalah :
Y Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 8. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel
Hipotesis Koefisien
Regresi b t
hitung
Sig. Ket.
Konstanta 0,085
0,573 0,568 ROA
Positif 5,887
4,417 0,000 Hipotesis Diterima
DER Negatif
0,005 0,104 0,917
Hipotesis Ditolak CR
Positif 0,092
3,754 0,000 Hipotesis Diterima
Beta Positif
-0,157 -1,490 0,139
Hipotesis Ditolak Sumber: Lampiran 14, halaman 104
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda tersebut diketahui persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 0,085 + 5,887 ROA + 0,005 DER
+ 0,092 CR - 0,157 Beta +
3. Uji Hipotesis a. Uji t secara parsial
Uji t ini merupakan pengujian untuk menunjukkan pengaruh secara individu variabel bebas yang ada di dalam model terhadap variabel
terikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas menjelaskan variasi variabel terikat. Apabila nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 sig0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Penjelasan hasil uji t untuk masing-masing variabel
bebas adalah sebagai berikut:
1 Return On Asset ROA
Hasil statistik uji t untuk variabel Return On Asset ROA diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari toleransi
kesalahan =0,05. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
dan koefisien regresi bernilai positif sebesar 5,887 berarti hipotesis yang menyatakan
“Faktor fundamental yang diproksikan dengan Return On Asset ROA memiliki pengaruh positif terhadap Return
Saham
” diterima. 2 Debt to Equity Ratio DER
Hasil statistik uji t untuk variabel Debt to Equity Ratio DER diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,917 lebih besar dari toleransi
kesalahan =0,05.
Oleh karena nilai signifikansi dari variabel Debt to Equity Ratio DER lebih besar dari 0,05 dan koefisien regresi
bernilai positif sebesar 0,005, hal ini berarti hipotesis yang menyatakan
“Faktor fundamental yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio DER memiliki pengaruh negatif terhadap Return
Saham
” ditolak. 3 Current Ratio CR
Hasil statistik uji t untuk variabel Current Ratio CR diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari toleransi kesalahan
=0,05. Oleh karena nilai signifikansi pada variabel Current Ratio CR lebih kecil dari 0,05 dan koefisien regresi bernilai positif
sebesar 0,092, hal ini berarti hipotesis yang menyatakan “Faktor
fundamental yang diproksikan dengan Current Ratio CR memiliki pengaruh positif terhadap Return
Saham” diterima. 4 Beta
Hasil statistik uji t untuk variabel Beta diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,139 lebih besar dari toleransi kesalahan
=0,05. Oleh karena nilai signifikansi dari variabel Beta lebih
besar dari 0,05 dan koefisien regresi bernilai negatif sebesar -0,157, hal ini berarti hipotesis yang menyatakan
“Risiko Sistematik yang diukur dengan Beta memiliki pengaruh positif terhadap Return
Saham
” ditolak. 4. Uji
Goodness and Fit Model
a. Uji Signifikansi Simultan Uji statistik F Uji F hitung dimaksudkan untuk menguji model regresi atas
pengaruh seluruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Uji ini dapat dilihat pada nilai F-test. Nilai F pada penelitian
ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05, apabila nilai signifikansi F 0,05 maka memenuhi ketentuan goodness of fit model, sedangkan
apabila nilai signifikansi F 0,05 maka model regresi tidak memenuhi ketentuan goodness of fit model. Hasil pengujian goodness of fit model
menggunakan uji F dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 9. Hasil Uji Simultan Uji F Model
F Sig.
Kesimpulan
Regresion 12,302
0,000 Signifikan
Sumber: Lampiran 15, halaman 105 Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 12,302
dengan signifikansi sebesar 0,000. Ternyata nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 0,0000,05, hal ini berarti bahwa model dapat
digunakan untuk memprediksi pengaruh Return On Asset ROA, Debt to Equity Ratio DER, Current Ratio CR, dan Beta terhadap Return
Saham pada perusahaan sektor property di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.
b. Koefisien Determinasi Adjusted R
2
Koefisien determinasi merupakan suatu alat untuk mengukur besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Besarnya koefisien determinasi berkisar antara angka 0 sampai dengan 1, semakin mendekati nol besarnya koefisien determinasi suatu persamaan
regresi, maka semakin kecil pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen.
Sebaliknya, semakin besar koefisien determinasi mendekati angka 1, maka semakin besar pula pengaruh
semua variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut:
Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Determinasi Uji Adjusted R
2
Model R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 0,315
0,289 0,6070024
Sumber: Lampiran 16, halaman 106 Hasil uji adjusted R
2
pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,302. Hal ini menunjukkan bahwa Return Saham dipengaruhi oleh
Return On Asset ROA, Debt to Equity Ratio DER, Current Ratio CR, dan Beta sebesar 28,9, sedangkan sisanya sebesar 71,1
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
C. Pembahasan 1. Uji Secara Parsial