Uji Hausman Hasil Estimasi Dengan menggunakan REM Interpretasi Model

1. Jika pada data panel jumlah data time series lebih besar dibandingkan jumlah data cross section, maka disarankan untuk menggunakan model Fixed Effect Model FEM. 2. Jika pada data panel jumlah data time series lebih sedikit dibandingkan jumlah data cross section, maka disarankan untuk menggunakan model Random Effect Model REM. Berdasarkan ketentuan ini maka analisis yang digunakan untuk ketiga model persamaan adalah dengan menggunakan metode REM.

4.3.1 Uji Hausman

Untuk memilih metode yang digunakan dilakukanlah uji Hausman test. Uji Hausman akan memberikan penilaian dengan menggunakan Chi-Square statistic sehingga keputusan pemilihan model dapat ditentukan secara tepat. HAUSMAN TEST Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: PANEL Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 18.585632 2 0.0001 Berdasarkan hasil Uji Hausman test di atas menunjukkan bahwa jika nilai Chi-Square statistik pada Uji Hausman tidak signifikan, berarti model diestimasi dengan model Ramdom Effek Model. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai Chi-Square statistik lebih besar dibanding nilai statistik Hausman 29,6 18,58 maka diambil Universitas Sumatera Utara kesimpulan bahwa model dengan metode Random Efek model adalah model yang paling baik Wahyu A. Pratomo, 2007.

4.3.2 Hasil Estimasi Dengan menggunakan REM

Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan metode Random Efek Model REM, maka diperoleh nilai koefisien Determinasi R 2 sebesar 0.796272 yang berarti secara keseluruhan variabel bebas yang ada dalam model persamaan tersebut mampu menjelaskan variasi Belanja Daerah pada 25 kabupatenkota disumatera utara era otonomi daerah sebesar79,62 persen dan sisanya 20,38 dijelaskan oleh variabel lain diluar model persamaan . Hasil Estimasi Random Effect Model REM BD = -27736212 + 1,949996PAD + 1,086831DAU T statistik = 9,524082 16,08634 Std. Eror = 0,2047 0,0676 R 2 = 0,796272 DW-Stat =1,461299 Pada α = 1

4.3.3 Interpretasi Model

Hasil estimasi di atas dapat dijelaskan pengaruh variabel independen Pendapatan asli daerah, dana alokasi umum terhadap belanja daerah adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Pendapatan Asli Daerah X 1 Pendapatan Asli Daerah X 1 memiliki pengaruh positif terhadap Belanja Daerah, dengan koefisien sebesar 1,949996. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp.1000, ceteris paribus, maka akan menyebabkan kenaikan Belanja Daerah sebesar Rp.1.949.996 2. Dana Alokasi Umum X 2 Dana Alokasi Umum X 2 memiliki pengaruh positif terhadap Belanja Daerah , dengan koefisien sebesar 1,086831. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada Dana Alokasi Umum sebesar Rp.1000, ceteris paribus, maka akan menyebabkan kenaikan Belanja Daerah sebesar Rp.1.086.831 4.4 Test of Goodness of Fit Uji Kesesuaian 4.4.1 Koefisien Determinasi R