Kerangka Berfikir DESKRIPSI TEORETIK, KERANGKA BERFIKIR DAN

yang berkaitan dengan materi yang diberikan oleh guru yang dipresentasikan dalam bentuk soal. Lembar Kerja Siswa LKS sebagai bahan ajar yang bersifat konstruktivistik adalah rancangan tugas-tugas atau langkah kegiatan yang disusun secara rinci untuk membimbing siswa agar dapat melakukan kegiatan atau aktifitas matematika secara mandiri, sehingga konstruksi pengetahuan secara sosial dan akhirnya personal dengan sedikit mungkin atau tanpa bantuan guru hingga ditemukan pengetahuan konseptual dapat dilakukan siswa. Dalam proses pembelajaran, LKS hanya digunakan oleh kelompok eksperimen. Sedangkan untuk lembar tugas latihan mandiri digunakan oleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam penyusunan LKS ini peneliti marujuk pada buku MATEMATIKA 3 SMP dan MTs untuk kelas IX M.Cholik Adinawan dan Sugijono, Penerbit Erlangga, Jakarta dan buku MATEMATIKA untuk SMP Kelas IX Tatang Yuli Eko Siswono dan Netti Lastiningsih, Penerbit ESIS, Jakarta, yang mana isi dari LKS tersebut telah sedikit dimodifikasi oleh peneliti. LKS diberikan kepada siswa untuk dikerjakan secara kelompok, sedangkan Lembar Tugas Latihan Mandiri diberikan kepada siswa untuk diselesaikan secara individu.

H. Kerangka Berfikir

Kegiatan pembelajaran matematika merupakan proses yang mengarahkan siswa untuk belajar agar pada diri siswa terjadi perubahan tingkah laku baik dalam hal pengetahuan, kemampuan dan keterampilan akan sesuatu serta kritis dalam berfikir. Keberhasilan proses pembelajaran matematika akan membentuk pola pikir dan intuisi yang matang dalam berbagai hal yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam berinteraksi, baik dengan sesamanya maupun dengan lingkungan alam sekitarnya yang kemudian dapat mempengaruhi masa depannya. Pada proses pencapaian tujuan pembelajaran matematika, metode pembelajaran merupakan salah satu unsur yang dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Dengan demikian pemilihan metode pembelajaran dirasakan sangat penting agar proses dan tujuan pembelajaran yang direncanakan dapat tercapai. Dalam pemilihan metode pembelajaran perlu diperhatikan pula mengenai kesesuaian dengan perkembangan peserta didik baik dari segi umur, latar belakang, tingkat kecerdasan dan unsur perkembangan yang lainnya. Selama ini metode pembelajaran yang biasa digunakan guru adalah metode yang berpusat pada guru, dimana guru lebih banyak mendominasi kegiatan siswa sehingga menyebabkan siswa selalu pasif sedangkan guru aktif bahkan segala inisiatif dari guru. Selain itu, dengan adanya pembelajaran tersebut dapat menyebabkan kurangnya perhatian siswa dalam belajar sehingga siswa kurang memahami atau menarik kesimpulan dari informasi konsep yang diberikan oleh guru. Metode penemuan terbimbing guided discovery learning merupakan salah satu cara belajar dimana siswa diarahkan untuk lebih banyak mendominasi proses pembelajaran student dominated learning, yang bertujuan agar siswa aktif dalam kegiatan belajar, melatih belajar sendiri dan menemukan sendiri konsep-konsep yang menjadi objek pembelajaran. Peranan guru dalam metode ini hanya sebatas preparasi objek, membantu kebutuhan-kebutuhan siswa dalam proses penemuannya, serta menjadi sumber informasi apabila dibutuhkan siswa. Pada pelaksanaannya siswa hanya diberikan gambaran dan langkah-langkah secara garis besar mengenai bangun ruang sisi lengkung, kemudian siswa mengolah dan mendiskusikannya sehingga menemukan kesimpulan sendiri dari apa yang dipelajarinya. Dengan demikian akan mempermudah siswa dalam meningkatkan pemahaman konsep dari apa yang telah dipelajarinya. Dari uraian tersebut, diasumsikan bahwa siswa yang diajar dengan metode penemuan terbimbing mempunyai pemahaman konsep yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak diajar menggunakan metode penemuan terbimbing.

I. Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang dilakukan terkait dengan Metode Penemuan Terbimbing Giuded Discovery Learning diantaranya: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Laksmy Rathmila 2007 mengenai pengaruh penggunaan metode discovery terbimbing terhadap hasil belajar matematika siswa di SMA. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa kelompok yang menggunakan model pembelajaran tersebut memberikan hasil belajar yang tinggi secara signifikan dari pada hasil belajar kelompok yang menggunakan pembelajaran konvensional. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Iman Sukirman 2006 mengenai perbandingan hasil belajar matematika antara siswa yang menggunakan metode penemuan terbimbing dengan siswa yang menggunakan metode ekspositori. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa kelompok yang menggunakan model pembelajaran tersebut memberikan hasil belajar yang lebih baik dari pada hasil belajar kelompok yang menggunakan metode ekspositori. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Rahmania 2009 tentang menumbuhkan nilai-nilai dalam pembelajaran sains nilai religius dan nilai praktis melalui pendekatan penemuan discovery terbimbing pada konsep sistem sirkulasi. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa pembelajaran dengan discovery terbimbing dapat menumbuhkan nilai religius pada diri siswa karena siswa dapat secara langsung menemukan kebesaran Allah SWT, sehingga dapat menambah rasa keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.

J. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model guided discovery learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi (quasi eksperimen di SMAN 72 Jakarta Utara)

5 19 165

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (PTK Siswa Kelas VIII Semester G

0 4 13

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN LEMBAR Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi D

0 3 15

PENGGUNAAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN Penggunaan Metode Mind Map Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (PTK Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Pada Siswa Kelas VIII Internasional Semester

0 3 15

PENDAHULUAN Penggunaan Metode Mind Map Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (PTK Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Pada Siswa Kelas VIII Internasional Semester Genap MTs PPMI Assalaam Sukoharjo

0 2 6

PENGGUNAAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR Penggunaan Metode Mind Map Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (PTK Pokok Bah

0 2 13

PENGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN YANG INOVATIF BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR.

0 1 8

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN GUIDED Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Guided Discovery Learninguntuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Bangun Ruang Sisi Daftar (Ptk Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Sawit Tahunajaran 2011/2012).

0 0 16

PENDAHULUAN Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Guided Discovery Learninguntuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Bangun Ruang Sisi Daftar (Ptk Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Sawit Tahunajaran 2011/2012).

0 0 5

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN GUIDED Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Guided Discovery Learninguntuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Bangun Ruang Sisi Daftar (Ptk Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Sawit Tahunajaran 2011/2012).

0 0 13