6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bawang Putih
Allium sativum L. 2.1.1 Klasifikasi
Secara taksonomi, bawang putih Allium sativum L. diklasifikasikan sebagai berikut LIPI, 2014:
Kingdom : Plantae Tumbuhan
Divisi : Spermatophyta Tumbuhan berbiji
Kelas : Monocotyledonae berkeping satu
Ordo : Liliales
Famili : Amaryllidaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium sativum L.
2.1.2 Nama Lokal
Bawang putih memiliki nama berbeda di beberapa daerah. Nama daerah: di Sumatera: lasum, bawang mental, lasuna, palasuna, bawang hong, bawang
putieh, bawang handak. Nama daerah di Jawa: bawang bodas, bawang putih, bawang, bhabang pote. Nama daerah di Nusa tenggara: laisona mabotiek.
Sulawesi: lasuna kebo, lasuna pute. Maluku: bawa subodo, bawa iso Depkes RI, 1995
Dalam bahasa asing bawang putih juga memiliki sebutanberbeda, seperti: garlic, ail, ail commun, ajo, akashneem, allium, alubosa elewe, ayo-ishi, ayu,
banlasun, camphor of the poor, daitóan, dasuan, dawang, dra thiam, foom, Gartenlauch, hom khaao, hom kía, hom thiam, hua thiam, kesumphin, kitunguu-
sumu, Knoblauch, kra thiam, kr athiam, krathiam cheen, krathiam khaao, l’ail,
lahsun, lai, lashun, lasan, lasun, lasuna, lauch, lay, layi, lehsun, lesun, lobha, majo, naharu, nectar of the gods, ninniku, pa-se-
waa, poor man’s treacle, rason, rasonam, rasun, rustic treacles, seer, skordo, sluôn, stinking rose, sudulunu, ta-
suam, ta-suan, tafanuwa, tellagada, tellagaddalu, thiam, toi thum, tum, umbi bawang putih, vallaip-pundu, velluli, vellulli WHO, 1999.
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.1.3 Pertelaan
Bawang putih Allium sativum L. merupakan tanaman semusim, berbentuk rumput dengan tunas-tunas batang berubah bentuk menjadi umbi
kecil atau umbi lapis. Umbi pada bawang putih merupakan batang semu yang berfungsi sebagai tempat penyimpan makanan cadangan dan berada di
atas discus. Umbi bawang putih terdiri dari beberapa siung. Siung-siung ini dibungkus selaput tipis yang berlapis dan mengumpul, sehingga umbi seolah-olah
tampak besar Sudarsono et al., 2006. Bawang putih tumbuh tegak dengan tinggi dapat mencapai 30-60 m
dan membentuk rumpun sebagaimana warga kelompok monokotil, sistem perakarannyaa tidak berupa akar tunggang, melainkan akar serabut yang
tidak panjang. Dengan perakaran yang demikian bawang putih tidak tahan terhadap kekeringan. Akar bawang putih mempunyai panjang maksimum sekitar
10 cm. Daunnya panjang, pipih dan agak melipat ke dalam arah membujur.
Banyaknya daun 7-10 helai per tanaman. Kelopak-kelopak daunnya meskipun tipis tetapi kuat dan membungkus kelopak-kelopak daun di dalamnya yang lebih
muda sehingga membentuk batang semu Sudarsono et al., 2006.
Gambar 2.1 Bawang Putih Allium sativum L.
sumber: Rukmana, 1995
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.1.4 Khasiat