Menurut Rivai 2005 : 450, ada beberapa tingkat dan jenis sanksi pelanggaran kerja yang umumnya berlaku dalam suatu organisasi yaitu :
1. Sanksi pelanggaran ringan dengan jenis berupa teguran lisan, teguran tertulis, dan pernyataan tidak puas secara tertulis.
2. Sanksi pelanggaran sedang dengan jenis berupa penundaan kenaikan gaji, penurunan gaji, dan penundaan kenaikan pangkat.
3. Sanksi pelanggaran berat dengan jenis berupa penurunan pangkat, pembebasan dari jabatan, pemberhentian, dan pemecatan.
2.2 Imbalan
2.2.1 Pengertian Imbalan
Menurut Rivai 2005 : 357 Imbalan merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Lebih lanjut
Nawawi 2005:319 menjelaskan Imbalan adalah usaha menumbuhkan perasaan diterima diakui di lingkungan kerja, yang menyentuh aspek kompensasi dan
aspek hubungan antara para pekerja yang satu dengan yang lainnya. Pengertian imbalan lebih luas daripada sekedar gaji atau upah, karena
terdapat pula unsur penghargaan tidak langsung dan non-finansial ke dalam konsep balas jasa secara keseluruhan
.
Imbalan merupakan bentuk penghargaan atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya baik yang
berbentuk finansial maupun barang dan jasa pelayanan agar karyawan merasa dihargai dalam bekerja. Pemberian imbalan merupakan salah satu pelaksanaan
fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam
melakukan tugas organisasi.
2.2.2 Tujuan Imbalan
Pemberian imbalan dalam suatu organisasi harus diatur agar menjadi sistem yang baik dalam organisasi. Tujuan imbalan yang baik menurut
Sedarmayanti 2001: 24-25 antara lain sebagai berikut: 1. Menghargai prestasi kerja
Pemberian imbalan yang memadai adalah suatu penghargaan orang terhadap prestasi kerja para pegawainya sesuai dengan yang diinginkan organisasi.
2. Menjamin keadilan Dengan adanya sistem imbalan yang baik, akan menjamin adanya keadilan
diantara pegawai dalam organisasi. Masing-masing pegawai akan memperoleh imbalan yang sesuai dengan tugas, fungsi, jabatan dan prestasi
kerjanya. 3. Mempertahankan pegawai
Dengan sistem imbalan yang baik, para pegawai akan lebih betah bertahan bekerja pada organisasi. Hal ini berarti mencegah keluarnya pegawai dari
organisasi untuk mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan. 4. Memperoleh pegawai yang bermutu
Dengan sistem imbalan yang baik akan menarik lebih banya calon pegawai. Dengan banyaknya pelamar atau calon pegawai, maka peluang untuk memilih
pegawai yang bermutu akan lebih banyak.
5. Pengendalian biaya Dengan sistem imbalan yang baik, akan mengurangi seringnya pelaksanaan
rekrutmen, sebagai akibat dari makin seringnya pegawai yang keluar mencari pekerjaan yang lebih baik dan menguntungkan.
6. Memenuhi peraturan Sistem pemberian imbalan yang baik merupakan tuntutan. Suatu organisasi
dituntut untuk memiliki sistem imbalan yang baik.
2.2.3 Jenis-jenis Imbalan