Pembuatan Kurva Serapan Gabungan Overlap Asam Sitrat dan Asam Kurva Kalibrasi .1 Kurva Kalibrasi Asam Benzoat

35 Gambar 4. Kurva Serapan Baku Pembanding Asam Benzoat, konsentrasi 5 µgml dalam larutan HCl 0,1 N. Panjang gelombang maksimum 229 nm. Gambar 5. Kurva Serapan Baku Pembanding Asam Sitrat, konsentrasi 500 µgml dalam larutan HCl 0,1 N. Panjang gelombang maksimum 208 nm.

4.4 Pembuatan Kurva Serapan Gabungan Overlap Asam Sitrat dan Asam

Benzoat 50 : 1 Larutan baku pembanding asam sitrat dan asam benzoat dibuat dengan konsentrasi masing-masing 200 µgml dan 4 µgml. Perbandingan konsentrasi yang dibuat sesuai dengan perbandingan rata-rata zat berkhasiat yang terdapat dalam sampel. Kemudian diukur serapan masing-masing pada rentang panjang gelombang 200 - 400 nm. Kurva serapan masing-masing dibuat dengan cara tumpang tindih pada kerangka yang sama. Diperoleh kedua spektra saling Universitas Sumatera Utara 36 tumpang tindih dimana spektra absorpsi asam benzoat mempengaruhi spektra absorpsi asam sitrat dan spektra absorpsi asam sitrat juga mempengaruhi spektra absorpsi asam benzoat sehingga serapan yang terukur pada panjang gelombang maksimum asam benzoat merupakan serapan asam benzoat dan asam sitrat. Begitu juga sebaliknya serapan yang terukur pada panjang gelombang maksimum asam sitrat merupakan serapan asam benzoat dan asam sitrat. Kurva serapan dapat dilihat pada Gambar 6 di bawah ini. Gambar 6. Kurva Serapan Gabungan Overlap Baku Pembanding Asam Sitrat dan Baku Pembanding Asam Benzoat 50:1. Pada kurva serapan gabungan overlap pada Gambar 6 diatas, dapat dilihat terjadi terjadi tumpang tindih yang terjadi antara serapan kedua senyawa. Maka, perhitungan dilakukan dengan metode persamaan regresi untuk kedua senyawa tersebut. Universitas Sumatera Utara 37 4.5 Kurva Kalibrasi 4.5.1 Kurva Kalibrasi Asam Benzoat Kurva kalibrasi asam benzoat diperoleh dengan cara mengukur absorbansi larutan baku dengan konsentrasi 3; 4; 5; 6; dan 7 µgml pada panjang gelombang 229 nm dan 208 nm. Dari pengukuran ini didapat persamaan regresi pada panjang gelombang 229 nm yaitu Y = 0,0943X + 0,0089 dengan koefisien korelasi r 0,9987 dan persamaan regresi pada panjang gelombang 208 nm yaitu Y = 0,0263X + 0,0029 dengan koefisien korelasi r 0,9989. Kurva kalibrasi asam benzoat yang didapat dapat dilihat pada Gambar 7 dan Gambar 8 berikut ini. Gambar 7. Kurva Kalibrasi Asam Benzoat pada Panjang Gelombang 229 nm Gambar 8. Kurva Kalibrasi Asam Benzoat pada Panjang Gelombang 208 nm 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 2 4 6 8 A bs or ban si Konsentrasi µgml Y = 0,0943X + 0,0089 r = 0,9987 0.05 0.1 0.15 0.2 2 4 6 8 A bs or ban si Konsentrasi µgml Y = 0,0263X + 0,0029 r = 0,9989 Universitas Sumatera Utara 38 Berdasarkan kurva di atas diperoleh hubungan yang linear antara konsentrasi dengan absorbansi. Nilai r 0,99 menunjukkan adanya korelasi linier hubungan antara X dan Y Watson, 2010. Data dan hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 5, halaman 53 dan halaman 55.

4.5.2 Kurva Kalibrasi Asam Sitrat

Kurva kalibrasi asam sitrat diperoleh dengan cara mengukur absorbansi larutan baku dengan konsentrasi 300; 400; 500; 600; dan 700 µgml pada panjang gelombang 229 nm dan 208 nm. Dari pengukuran ini didapat persamaan regresi pada panjang gelombang 229 nm yaitu Y = 0,00035X - 0,00013 dengan koefisien korelasi r 0,9996 dan persamaan regresi pada panjang gelombang 208 nm yaitu Y = 0,0010X + 0,0039 dengan koefisien korelasi r 0,9991. Kurva kalibrasi asam sitrat yang didapat dapat dilihat pada Gambar 9 dan Gambar 10 berikut ini. Gambar 9. Kurva Kalibrasi Asam Sitrat pada Panjang Gelombang 208 nm 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 100 200 300 400 500 600 700 800 A bs or ban si Konsentrasi µgml Y = 0,0010X + 0,0039 r = 0,9989 Universitas Sumatera Utara 39 Gambar 10. Kurva Kalibrasi Asam Sitrat pada Panjang Gelombang 229 nm Berdasarkan kurva di atas diperoleh hubungan yang linear antara konsentrasi dengan absorbansi. Nilai r 0,99 menunjukkan adanya korelasi linier hubungan antara X dan Y Watson, 2010. Data dan hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 6 dan Lampiran 7, halaman 57 dan halaman 59.

4.6 Penetapan Kadar Campuran Baku Asam Benzoat dan Asam Sitrat