27
adalah 300 µgml, 400 µgml, 500 µgml, 600 µgml dan 700 µgml. Diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum asam benzoat dan asam sitrat
yang telah diperoleh.
3.12 Penetapan Kadar Campuran Baku Asam Benzoat dan Asam Sitrat
Untuk larutan baku asam benzoat dipipet sebanyak 2,5 ml dari LIB II asam benzoat 50 µgml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan dicukupkan
volume dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda. Diperoleh konsentrasi 5 µgml. Sedangkan untuk larutan baku asam sitrat dipipet sebanyak 12,5 ml dari LIB asam
sitrat 1000 µgml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan dicukupkan volume dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda. Diperoleh konsentrasi 500 µgml.
Masing-masing larutan baku diukur serapannya pada panjang gelombang 229 nm untuk asam benzoat dan 208 nm untuk asam sitrat. Kemudian masing-masing
larutan dipipet sebanyak 5 ml dan dicampur dalam labu tentukur. Diukur serapannya pada panjang gelombang 229 nm dan 208 nm.
3.13 Penetapan Kadar Natrium Benzoat dan Asam Sitrat dalam Sampel 3.13.1 Penetapan Kadar Natrium Benzoat dan Asam Sitrat dalam Sampel A
Dipipet 0,3 ml larutan sampel, dimasukkan dalam labu tentukur 25 ml. Ditambahkan 1 ml HCl 0,1 N hingga suasana asam kemudian pH diperiksa dengan
menggunakan indikator universal pH = 2. Volume dicukupkan dengan aquadest hingga garis tanda. Diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum asam
benzoat dan asam sitrat yang telah diperoleh. Perlakuan diulang sebanyak 6 kali.
Universitas Sumatera Utara
28
3.13.2 Penetapan Kadar Natrium Benzoat dan Asam Sitrat dalam Sampel B
Dipipet 0,5 ml larutan sampel, dimasukkan dalam labu tentukur 25 ml. Ditambahkan 2 ml HCl 0,1 N hingga suasana asam kemudian pH diperiksa dengan
menggunakan indikator universal pH = 2. Volume dicukupkan dengan aquadest hingga garis tanda. Diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum asam
benzoat dan asam sitrat yang telah diperoleh. Perlakuan diulang sebanyak 6 kali.
3.13.3 Penetapan Kadar Natrium Benzoat dan Asam Sitrat dalam Sampel C
Dipipet 0,5 ml larutan sampel, dimasukkan dalam labu tentukur 25 ml. Ditambahkan 2 ml HCl 0,1 N hingga suasana asam kemudian pH diperiksa dengan
menggunakan indikator universal pH = 2. Volume dicukupkan dengan aquadest hingga garis tanda. Diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum asam
benzoat dan asam sitrat yang telah diperoleh. Perlakuan diulang sebanyak 6 kali.
3.13.4 Penetapan Kadar Natrium Benzoat dan Asam Sitrat dalam Sampel D
Dipipet 0,9 ml larutan sampel, dimasukkan dalam labu tentukur 25 ml. Ditambahkan 3 ml HCl 0,1 N hingga suasana asam kemudian pH diperiksa dengan
menggunakan indikator universal pH = 2. Volume dicukupkan dengan aquadest hingga garis tanda. Diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum asam
benzoat dan asam sitrat yang telah diperoleh. Perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Nilai serapan yang diperoleh harus berada dalam rentang nilai kurva
kalibrasi larutan baku, dengan demikian konsentrasi natrium benzoat dan asam sitrat dapat dihitung berdasarkan persamaan garis regresi linier dari kurva
kalibrasi.
Universitas Sumatera Utara
29
Konsentrasi asam benzoat dan asam sitrat dapat dihitung dengan rumus: Konsentrasi µgml=
ml Sampel
Volume n
Pengencera F.
x ml
Volume x
µgml awal
Kons.
Kadar natrium benzoat dapat ditentukan dari berat molekulnya BM. Kadar natrium benzoat µgg = kadar asam benzoat x
BM natrium benzoat BM asam benzoat
Kadar natrium benzoat dan asam sitrat sebenarnya dalam sampel dapat dihitung dengan rumus Walpole, 1995:
µ = x ± t
α2
,
dk
x SD √n
Keterangan: x : kadar rata-rata sampel
SD : Standar Deviasi
dk : derajat kebebasan dk = n-1
α : tingkat kepercayaan
n : jumlah pengulangan
3.14 Analisis Data Secara Statistik