64
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
A. Penelitian Pemeriksaan Faktur Pajak
Penelitian pemeriksaan Faktur Pajak memberikan dua pengertian tentang
Faktur Pajak. Yang pertama penelitian terhadap Faktur Pajak yang dilakukan oleh Account Representative AR Seksi Pengawasan dan Konsultasi Waskon yang
bersangkutan sedangkan pengertian yang kedua bahwa pemeriksaan dilakukan di Seksi Fungsioanal. Penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
menilai kelengkapan pengisian SPT Masa PPN dan lampiran SPT sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di dalam SPT Masa PPN
terdapat hal yang dilampirkan seperti Faktur Pajak seperti dalam yang dilakukan penulis. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk pengecekan data maupun
fisik nya yang berkaitan dengan data tersebut, yang terjadi pada Faktur Pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Account Representative AR yang melakukan penelitian, berawal dari PKP yang menyampaikan SPT Masa PPN nya. Kemudian SPT Masa PPN
tersebut telah diterima di TPT dengan memberikan tanda bukti penerimaan SPT Masa PPN oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan. SPT Masa
tersebut sampai ke Seksi Pelayanan, dan identitas atas penyampaian SPT Masa PPN tersebut di input, seperti Nama, Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, Nama
Perusahaan. Diteruskan kembali SPT Masa PPN tersebut ke Seksi Pengawasan
54
Universitas Sumatera Utara
65
dan Konsultasi Waskon yang kemudian diberikan kepada masing-masing Account Representative yang bersangkutan. Di Waskon, Account Representative
melakukan penelitian sesuai dengan cakupan wilayah kerja nya atau Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak dengan yang bersangkutan dengan AR tersebut. Pada
peraturan Direktorat Jendral Pajak Nomor PER-44PJ2010 tentang Bentuk, Isi dan Tata Cara Pengisian serta Penyampaian SPT masa PPN, bahwa dalam
pengisian SPT Masa PPN harus benar, lengkap, jelas. Benar dalam perhitungan, benar dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dalam
penulisan dan sesuai dengan keadaan sebenarnya; lengkap berarti terdapat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan Objek Pajak dan unsur-unsur lainnya harus
dilaporkan ke dalam SPT Masa PPN; jelas dalam melaporkan asal usul sumber dari Objek Pajak dan unsure lain yang dilaporkan dalam SPT Masa PPN. Apabila
ketentuan tersebut telah dipenuhi maka SPT tersebut telah dianggap diterima. Terdapat juga syarat formal dan materiil yang merupakan syarat umum untuk
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan. Syarat formal yaitu : tercantum dalam faktur Pajak Standar dokumen tertentu yang dipersamakan sebagai Faktur Pajak
Standar sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan belum dilakukan pemeriksaan, Pajak Masukan yang dapat dikreditkan yang belum dikreditkan
dengan Pajak Keluaran pada masa pajak yang sama, dapat dikreditkan pada masa pajak berikutnya selambat-lambatnya tiga bulan setelah berakhirnya masa pajak
yang bersangkutan. Syarat materiil yaitu : Pajak Masukan berasal dari pembelian Barang Kena Pajak Jasa Kena pajak yang berhubungan langsung dengan
Universitas Sumatera Utara
66
kegiatan usaha yaitu produksi, distribusi, pemasarn, manajemen. Penelitian terhadap SPT Masa PPN yang disampaikan oleh Pengusaha Kena Pajak seperti
adanya Faktur Pajak yang rusak, cacat, atau hilang yang merupakan persyaratan termasuk persyaratan formal. Kemudian secara diteruskan dari Account dengan
kenyataan dilapangan yang dijalankan oleh Pengusaha Kena Pajak tersebut. Apakah Sesuai dengan syarat materiil, bahwa Pengusaha Kena Pajak melakukan
transaksi dagang usahanya sesuai dengan keterangan yang terdapat di Faktur Pajak nya atau tidak. Untuk membuktikannya, pihak KPP seksi fungsional
melakukan konfirmasi kepada pihak penjualpembeli yang berhubungan dengan Pengusaha Kena Pajak yang diperiksa tersebut. Konfirmasi merupakan cara yang
dilakukan untuk mengetahui keabsahan kebenaran suatu transaksi. Misalnya, Ali Pengusaha Kena Pajak yang melakukan pembelian semen kepada PT. Semen
Gresik. Ketika dilakukan konfirmasi ke PT tersebut oleh fiskus dengan mengubunginya, bahwa apakah Ali melakukan pembelian semen dan pengecekan
tersebut benar. Akantetapi jika dilihat dalam pemenuhan syarat materiil, pihak Ali melakukan pembelian semen yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan
produksi dagangusahanya karena Ali adalah pengusaha agrobisnis. Dari hal tersebut Pajak Masukan Ali tidak dapat dikreditkan. Hal inilah yang yang harus
dilakukan pemeriksaan oleh seksi fungsional, sehingga terhindar dari Faktur Pajak fiktif yang dianggap bahwa Faktur Pajak fiktif ini dapat merugikan kas Negara.
Pengertian Faktur Pajak Fiktif menurut SE - 29PJ.532003
Universitas Sumatera Utara
67
2. Faktur Pajak yang diterbitkan oleh Pengusaha yang belum dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak PKP. 3.