Proses Penyadaran Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Lestari
71 Anggota ya mendukung buktine saat musyawarah pada ngomong iya
setuju. Kesepakatan para perintis mengenai sapa ketuane, kapan kumpulane, itu dimusyawarahkan oleh perintis miki terus di
sampaikan ke anggota setuju apa ora”. CW1Smt17032015
Hasil wawancara tersebut menjelaskan bahwa pada perencanaan pembentukan kelompok awalnya mengumpulkan sebagian masyarakat untuk
musyawarah bersama dan mensosialisasikan pentingnya suatu pemberdayaan bagi masyarakat. Para perintis menyadari bahwa sumber daya alam yang
tersedia berupa lahan luas dan pengairan yang cukup mudah dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Sebagian
masyarakat menyadari bahwa pemberdayaan penting dilakukan untuk membantu masyarakat. Mereka bermusyawarah bersama tentang siapa
ketuanya, kapan pertemuan rutinnya, kemudian disepakati bersama. Berdasarkan hasil penelitian potensi alam di desa Brobot, Kecamatan
Bojongsari, Kabupaten Purbalingga adalah lahan pertanian yang masih luas dan air yang cukup melimpah. Oleh karena itu, budidaya ikan air tawar
sangat cocok di desa Brobot karena sumber daya alamnya yang mendukung. Banyak masyarakat yang gemar memelihara ikan air tawar di kolam pribadi,
tetapi mengalami keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan mengenai budidaya ikan air tawar. Selain itu, mata pencaharian masyarakat masih
terbatas dan belum memaksimalkan potensi lingkungan untuk mata pencaharian lain. Selain pertanian, memelihara ikan dan budidaya ikan juga
cukup menjanjikan karena permintaan yang cukup tinggi terhadap ikan yang memiliki nilai ekonomis dan gizi tinggi. Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan Bapak Str selaku bendahara POKDAKAN Mina Lestari:
72 “Dulunya misi saya ingin memajukan perikanan di desa Brobot, ingin
menjadi sentra gurameh, kedua ingin memberdayakan masyarakat khususnya petani. Awalnya kayane di Brobot banyak air dan
mampulah, terus ada dukungan dari sebagian masyarakat terus coba- coba bikin kelompok. Lahan yang sekarang dipake dipinjami dari
desa” CW4Str26032015
Hal tersebut didukung oleh pernyataan Bapak Hrt sebagai ketua kelompokMina Lestari :
“Faktor pendukung ketersediaan lahan dalam artian mudah pengairan, luas lahan terus solidnya anggota untuk mencapai visi misi”
WHrt18032015
Berdasarkan hasil penelitian dalam perencanaan kelompok mengikutsertakan seluruh pengurus dan anggota. Kelompok mengutamakan
pada partisipasi aktif masyarakat dalam seluruh kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi kelompok . Pengurus dan anggota
bersama-sama mengidentifikasi kebutuhan dalam kelompok, sehingga anggota merasa dihargai. Program kerja atau kegiatan yang dilakukan
berdasarkan kebutuhan dan kesepakatan bersama. Potensi alam yang memadai seperti lahan yang luas dan air cukup melimpah menjadi
pendukung dalam kegiatan budidaya ikan. Akan tetapi, masyarakat belum memanfaatkan potensi alam tersebut secara maksimal karena kurangnya
pengetahuan dan ketrampilan dalam budidaya ikan air tawar serta kurangnya kemampuan melihat peluang untuk berwirausaha.
Pengurus POKDAKAN memiliki misi untuk memajukan perikanan di desa Brobot dan memberdayakan masyarakat khususnya masyarakat petani
dengan memanfaatkan potensi alam yang tersedia di lingkungan sekitar.
73 Pembina, pengurus dan anggota merupakan kepala keluarga yang
bertanggung jawab memenuhi kebutuhan keluarganya, serta sebagian besar telah mempunyai pekerjaan utama masing-masing .
Berdasarkan pengamatan peneliti kelompok telah berupaya dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam memberdayakan
pengurus dan anggotanya. Anggota memiliki kesempatan untuk ikut andil dalam melaksanakan seluruh kegiatan-kegiatan kelompok. Bapak Hrt
mengungkapkan: “Usaha atau upayanya ya pertemuan rutin bulanan, ya ana arisan,
evaluasi, sharing budidaya misalkan ana kendala apa informasi apa kita sampaikan pada waktu pertemuan bulanan”
CW2Hrt18032015
Bapak Hrt menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan oleh kelompok dengan mengadakan pertemuan rutin bulanan yang di isi dengan berbagi
pengalaman dan informasi penting dan evaluasi kelompok. Informasi tersebut memberikan wawasan baru bagi anggota dan menjadi sarana dalam
memperoleh akses terhadap kekuatan dan kesempatan. Informasi tersebut tidak hanya diperoleh melalui diskusi, tetapi berupa kata-kata tertulis dan
menggunakan media lain seperti internet. Kendala yang di hadapi oleh pegurus ataupun anggota dapat didiskusikan bersama untuk mencari
penyelesaian dari hambatan tersebut. Seperti yang dikemukakan Bapak Smt sebagai berikut :
“Kami melakukan pertemuan sewulan sepisan baik pengurus, anggota mbi pembina. Tempate bergiliran dirumah salah satu anggota
kelompok, biasanya pada malam minggu ke 4. Bahkan kita sering