Standar Pembiayaan Hasil Penelitian 1. SDN Serayu

75 pembelajaran yang efektif dan efisien. SDN Serayu sebagai pelaksana kebijakan Standar nasional pendidikan melaksanakannya melalui perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru saat diawal smester dengan membuat RPP dan silabus. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan melalui pembukaan pembelajaran dengan do’a, menyisipkan motivasi, menggunakan media belajar serta menutupnya dengan salam serta untuk memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran tersebut SDN Serayu memiliki beberapa program kebijakan seperti tata tertip, keikut sertaan guru dalam diklat dan seminar dll. Untuk proses penilaian, penilaian dilakukan sesuai dengan Standar penilaian yang telah ditentukan. Sedangkan untuk pengawasan pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah dan supervisi dari dinas pendidikan. Tabel 12. Standar Proses di SDN Serayu No Indikator Penerapan 1 Proses belajar mengajar dilaksanakan secara interaktif, inspirasi, menyenangkan, menantang, memotivasi serta memberikan ruang untuk kreativitas. Dalam menerapkan Indikator Standar tersebut SDN Serayu melaksanakan pembelajaranan PAIKEM. 2 Perencanaan proses belajar mengajar. Perencanaan proses belajar mengajar dilakukan oleh SDN Serayu pada awal smester dengan pembuatan RPP dan silabus. 3 Pelaksanaan pembelajaran. Pelaksaaan pembelajaran dilakukan dengan perencanan pembelajaran, dalam pelaksanaan pembelajaran SDN Serayu melaksanakannya melalui pembukaan pembelajaran menutupnya melalui evaluasi belajar. Serta memaksimalkannya melalui beberapa program kebijakan. 4 Penilaian Proses belajar mengajar. Penilaian dilakukan oleh guru SDN Serayu sesui dengan Standar penilaian yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 76 No Indikator Penerapan 5 Pengawasan pembelajaran. Pengawasan proses belajar mengajardi SDN Serayu dilakukan langsung oleh dinas pendidikan. Sumber: Diolah Berdasarkan Data Primer Tahun 2014 Berdasarkan penjelasan di atas kemudian dapat disimpulkan bahwa SDN Serayu telah melaksanakan proses pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan mengenai Standar Proses yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 yang terdiri dari Perencanaan Proses belajar mengajar, Pelaksanaan proses belajar mengajar dengan memaksimalkannya melalui beberapa program kebijakan.

g. Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan yang mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Siswa diharapkan dapat melebihi dari Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang dibuat oleh guru pada setiap mata pelajaran. Selain dalam proses belajar mengajar kompetensi lulusan juga diaplikasikan dalam bentuk pengalaman belajar yang diaplikasikan sehari-hari agar siswa dapat berkembang dengan keterampilan yang ada. SDN Serayu memiliki beberapa kebijakan guna memiliki Standar kompetensi lulusan atau output yang bermutu dan berkompetensi di bidangnya. Kebijakan tersebut mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan singkat melalui tabel berikut: 77 Tabel 13. Standar Kompetensi Lulusan SDN Serayu No Indikator Penerapan 1 Sikap SDN Serayu memiliki beberapa program kebijakan Standar kompetensi lulusan yang mencangkup sikap seperti: pendidikan karakter dengan berbagi penerapan. 2 Pengetahuan Dalam cakupan pengetahuan SDN Serayu memiliki beberapa program kebijakan yaitu: Sekolah berbasis budaya dan sekolah adiwiyata. 3 Keterampilan Serta dalam cakupan keterampilan yang harus dimiliki siswa, SDN Serayu memiliki program pendidikan pengembangan bakat sebagai bekal keterampilan kompetensi lulusan SDN Serayu. Sumber: Diolah Berdasarkan Data Primer Tahun 2014 Berdasarkan hal tersebut kemudian dapat disimpulkan bahwa SDN Serayu dalam menerapkan Standar Kompetensi Lulusan dan agar memiliku mutu output yang baik melalui beberapa program kebijakan seperti pendidikan karakter, sekolah berbasis budaya, sekolah adiwiyata dan lain-lain.

h. Standar Sarana Prasarana

Sarana prasarana merupakan salah satu bagian yang penting dalam pendidikan. Standar ini mengenai kriteria minimal tentang ruang belajar, perpustakaan, tempat olah raga, tempat ibadah, tempat bermain dan tempat rekreasi, laboratorium, bengkel kerja dan sumber belajar lainnya yang diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar. Di dalam Standar sarana dan prasarana ini juga termasuk ke dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar sarana prasarana dalam sekolah harus terpenuhi sesuai dengan Undang-undang Standar Nasional Pendidikan Nomor 20 Tahun