Program Kebijakan Pembahasan Hasil Penelitian 1. Penerapan Kebijakan Mutu Pendidikan di SDN Serayu

118 Berdasarkan beberapa hal tersebut kemudian dapat disimpulkan bahwa SDN Serayu dalam menerapkan program kebijakan dengan memaksimalkan standar kompetensi lulusan untuk tercapainya mutu output yang baik.

c. Program Kebijakan Sekolah dalam Perbaikan Mutu Standar Sarana Prasarana

Suatu sekolah yang memiliki mutu output yang baik tentunya diiringi juga oleh mutu sarana prasarana yang dinilai baik dari segi kualitas dan kuantitas. Sarana prasarana di SDN Serayu memiliki kualitas yang baik karena selalu terbaru. Selain kualitas, kuantitas yang dimiliki oleh sarana prasarana di SDN Serayu juga sangat lengkap. Untuk memaksimalkan sarana prasarana tersebut SDN Serayu membuat beberapa kebijakan. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Pewajiban penggunaan sarana prasarana Guru dan siswa di SDN Serayu wajib menggunakan sarana prasarana yang ada untuk menunjang proses belajar mengajar mereka. Sarana prasarana tersebut dapat digunakan sebagai media belajar siswa, agar siswa dapat lebih mengerti dengan melihat secara langsung. Seperti penggunaan alat peraga dan kit IPA. Namun dari hasil penelitian dan observasi, kebijakan tersebut tidak dapat diimplementasi dengan baik karena masih adanya beberapa sumber daya yang kurang mematuhi pewajiban tersebut. Seperti pewajiban dan pengaturan pengunaan perpustakaan sebagai media belajar, dari hasil observasi peneliti 119 hampir tidak pernah melihat ada siswa yang berkunjung diiperpustakaan hanya untuk sekedar masuk, hal tersebut dikarenakan perpustakaan tidak sering dibuka dan keadaanya kurang begitu menarik untuk dimasuki. 2 Pewajiban mencatat barang yang diambil Di SDN serayu mempunyai satu etalase yang didalamnya terdapat berbagai macam alat tulis dan kantor ATK. ATK tersebut diperuntukan bagi kelas yang membutuhkan untuk proses belajar mengajarnya. ATK tersebut terdiri dari spidol white board, penghapus papan, buku tulis, peta, pensil, karet penghapus dan lain-lain. Kebijakan pewajiban mencatat barang yang diambil tersebut untuk dapat mendisiplinkan sumber daya manusia agar bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia ambil. Namun dari hasil observasi peneliti melihat masih adanya guru yang tidak mencatat barang yang diambil dari dalam almari alat tulis dan kantor ATK. Hal tersebut membuat pencatatan inventaris menjadi agak terkendala dan implementasi kebijakan tersebut tidak berjalan dengan baik. Beberapa program kebijakan tersebut kemudian dapat dijelaskan secara singkat melalui tabel sebagai berikut: Tabel 23. Kendala Program Kebijakan Sekolah dalam Perbaikan Mutu kompetensi Lulusan di SDN Serayu No Kebijakan Kendala 1 Pewajiban pemaksimalan sarana prasarana Saranaprasarana yang lengkap namun tidak diimbangi oleh pemaksimalan sarana prasarana dengan baik yang mengakibatkan beberapa media belajar rusak karena tidak sering digunakan. 120 No Kebijakan Kendala 2 Harus mengisi daftar pengambilan barang. Adanya guru dan siswa yang tidak mencatat pengambilan barang tersebut sehingga menyebabkan barang tidak jelas kemana perginya. Sumber: Diolah Berdasarkan Data Primer Tahun 2014 Berdasarkan beberapa hal tersebut kemudian dapat disimpulkan bahwa SDN Serayu yang telah memiliki sarana prasarana yang sesuai dengan Standar nasional pendidikan tentang Standar sarana prasarana tersebut kurang dapat di terapkan dengan baik melalui program-program kebijakannya karena terkait sumber daya yang kurang peduli terhadap pentingnya penerapan kebijakan tersebut.

3. Kendala Implementasi Kebijakan Sekolah dalam Perbaikan Mutu

Sebagai sekolah MBS, kebijakan-kebijakan yang dibuat dan dirumuskan oleh SDN Serayu tersebut setelah diimplementasi masih terdapat beberapa kendala yang membuat kebijakan tersebut tidak sesuai dengan tujuannya. Hal tersebut berasal dari faktor internal dan eksternal SDN Serayu dalam implementasi kebijakannya. Dari hasil penelitian dan observasi berikut kendala yang ada dalam implementasi kebijakan peningkatan mutu pendidikan:

a. Internal 1 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia seringkali menjadi kendala dalam implementasi suatu kebijakan. Karena kebijakan tersebut kadang tidak dapat dengan mudah dilakukan dan menjadi bagian pada masing-masing individu setiap hari. Kebijakan yang dibuat dan 121 dirumuskan sekolah pada umumnya hanya menuntut untuk ditaati dan dilakukan secara baik. Namun tidak sedikit sumber daya manusia di SDN Serayu yang kurang tertib dalam mengikuti setiap kebijakan-kebijakan yang telah dirumuskan. Dari hasil penelitian dan hasil observasi yang dilakukan masih adanya beberapa guru yang kurang menaati kebijakan- kebijakan yang telah diputuskan, sepeti kebijakan tata tertib, pengisian buku peminjaman dan pengambilan, serta sumber daya manusia yang masih kurang dapat memaksimalkan metode proses belajar mengajar dengan pemaksimalan sarana prasarana dengan baik. Hal tersebut dijelaskan sebagai berikut: Pertama Kebijakan tata tertib yang kurang dipenuhi oleh guru. Terdapat satu poin tata tertib yang kurang dipatuhi oleh guru adalah mengisi daftar hadir. Dari hasil oservasi, daftar hadir yang ada di SDN Serayu mencangkup jam kehadiran dan jam kepulangan. Masing-masing guru diminta untuk mengisi kedua point tersebut, namun dalam implementasinya guru hanya mengisi daftar kehadiran dan hanya sedikit yang mengisi daftar kepulangan. Kedua guru yang masih kurang disiplin dalam pencatatan pengambilan barang didalam almari Alat Tulis Kantor ATK. Di SDN Serayu terdapat almari ATK yang didalamnya berisi persediaan penghapus papan tulis, spidol, tinta spidol, buku tulis, dan lain-lain. Guru maupun siswa apabila inggin mengambil salah satu barang yang terdapat didalam almari 122 tersebut harus mengisi dan menulis nama, tanggal pengambilan dan barang pengambilan. Namun dalam implementasinya melalui hasil observasi, didalam buku pencatatan tersebut hanya ada beberapa guru dan siswa yang mencatat apa yang mereka ambil, setelah mengamati beberapa saat memang ada guru yang mengambil ATK tanpa menulisnya dengan alasan tergesa-gesa dan tidak mempunyai waktu yang cukup. Tiga kebijakan yang mengharuskan untuk memaksimalkan penggunaan sarana prasarana dalam proses belajar mengajar. SDN Serayu memiliki sarana prasarana yang tergolong sangat lengkap. SDN Serayu memiliki ruang laboratorium TIK yang dilengkapi dengan wifi. Selain itu juga memiliki laboratorium IPA yang sangat lengkap, mulai dari alat-alat peraga yang lama hingga alat peraga keluaran terbaru. Serta memiliki perpustakaan yang mempunyai koleksi buku-buku yang komplit, terbaru bahkan difasilitasi dengan berlangganan majalah anak-anak BoBo yang datang setiap minggunya. Namun sarana prasarana yang terbaru dan lengkap tersebut tidak membuat guru SDN Serayu tertarik untuk menggunakannya sebagai media dalam proses belajar mengajar. Seperti laboratorium IPA yang memiliki kit IPA yang lengkap mulai dari alat peraga hingga alat untuk penelitian. Guru SDN Serayu malah menggunakan alat-alat sederhana untuk memperagakannya bakan anak-anak ditugakan untuk membuat sendiri alat peraga tersebut.