114
No Kebijakan
Kendala
3 Jam tambahan bagi Slow
Learner Sebagaian guru merasa terbebani
oleh adanya jam tambahan yang bersifat privat pada siswa ini.
Karena menyita waktu bersama keluarga.
Sumber: Diolah Berdasarkan Data Primer Tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas kemudian dapat disimpulkan bahwa
SDN Serayu telah menerapkan beberapa program kebijakan proses belajar mengajar guna memiliki mutu proses belajar mengajar yang
baik yang penting diterapkan untuk dapat menghasilkan output pendidikan yang baik pula. Namun didalam penerapannya masih
ada beberapa kendala yang menghalangi penerapan program kebijakan tersebut.
b. Program Kebijakan
Sekolah dalam
Perbaikan Mutu
Kompetensi Lulusan
Sebagai sekolah dasar negeri yang ingin memiliki mutu output atau kompetensi lulusan yang baik, SDN Serayu sebagai pelaksana
kebijakan mengembangkan program kebijakannya berdasar pada Standar Nasional Pendidikan yaitu dengan memaksimalkan cakupan
yang terdapat dalam Standar kompetensi lulusan, karena output yang baik bukan hanya bersal dari nilai ujian yang baik akan tetapi
juga terdapat dalam keseharian yang baik pula. Hal tersebut terdapat dalam
Standar Kompetensi
Lulusan yang
mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki oleh semua lulusan SDN Serayu. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
115 1 Pin Pelopor
Program kebijakan Pin Pelopor ini menanamkan sifat kepemimpinan dalam diri siswa di SDN Serayu. Penanaman
sifat kepemimpinan tersebut mencangkup kompetensi sifat yang harus dimiliki oleh lulusan SDN Serayu yang sesuai dengan
Standar kompetensi lulusan. Pin Pelopor merupakan pin yang akan diberikan kepada siswa yang melaporkan kenakalan atau
ketidaktertiban temannya kepada guru kelas maupun guru mata pelajaran yang kemudian akan dicatat didalam buku merah.
Buku merah yang berisi catatan kenakalan siswa pada minggu ini akan dievaluasi pada saat upacara bendera pada
minggu berikutnya, evaluasi tersebut merupakan pemberian reward kepada sang pelapor dan memberikan peringatan kepada
sang pelaku. Namun di dalam program kebijakan tersebut terdapat kendala yang menyebabkan terhambatnya program
tersebut seperti guru yang kurang antusias terhadap masalah yang dilaporkan oleh anak sehingga pencatatan pada buku
merah sedikit terhambat. 2 Sekolah Adiwiyata
SDN Serayu
memiliki program
kebijakan yang
mencangkup pengetahuan seperti yang diatur dalam Standar kompetensi lulusan. Pengetahuan yang ingin diterapkan oleh
SDN Serayu kepada siswa lulusannya ialah sekolah berbasis budaya dan sekolah adiwiyata. Sekolah adiwiyata merupakan
116 sekolah yang perduli terhadap sekolah dan lingkungannya, SDN
Serayu mengenalkan siswanya dengan lingkungan dan tanaman. SDN
Serayu memiliki
Kebun Raya
Sekolah yang
didalamnya terdapat berbagai tanaman toga dan tanaman buah- buahan. Setiap hari siswa di SDN Serayu melakukan kegiatan
sepuluh menit
untuk tanaman
dan lingkungan
sekolah SEMUTLIS
dengan menyirami
tanaman dan
menjaga kebersihan
lingkungan. Penerapan
sekolah adiwiyata
ini dimaksudkan untuk memberi pengetahuan kepada siswa tentang
cara menanam,
menjaga, dan
merawat tanaman
serta memanfaatkan sesuai fungsinya. Namun didalam penerapan
kebijakan tersebut terdapat suatu kendala yang menghalanginya yaitu sumber daya guru yang hanya beberapa orang yang
menghimbau kelasnya untuk melakukan semutlis, beberapa guru kelas lain hanya melaksanakan tugasnya mengajar tanpa
mengevaluasi dan menghimbau siswanya untuk melakukan semutlis.
3 Pengembangan Bakat Siswa Selain dalam cakupan sifat, cakupan pengetahuan dalam
standar kompetensi lulusan juga mencangkup dalam perihal keterampilan. SDN Serayu dalam menerapkan cangkupan
keterampilan tersebut
melaksanakan program
kebijakan pengembangan bakat siswa. Kebijakan ini diawasi langsung
oleh guru kelas yang bertanggung jawab, kebijakan ini
117 mengharuskan
siswa untuk
mengikuti minimal
satu ekstrakulikuler wajib maupun satu ekstrakulikuler pilihan.
Tujuan dalam pewajiban mengikuti ekstrakulikuler ini adalah untuk dapat melihat minat siswa dalam kegiatan
ekstrakulikuler yang
telah disiapkan
oleh SDN
Serayu. Kemudian siswa-siswa tersebut secara bergilir diikutkan lomba
mulai dari
tingkat kelas.
Namun didalam
pendidikan pengembangan bakat ini terdapat beberapa kendala yang
menghalangi penerapan program kebijakan tersebut sehingga membuat tujuan dari program kebijakan kurang dapat berjalan
dengan baik yaitu masih adanya beberapa anak yang tidak mengikuti satu ekstrakulikuer pilihan, sehingga guru harus
mendekati siswa tersebut lebih dalam agar guru tahu apa yang menjadi minat dan bakatnya.
Beberapa program
kebijakan tersebut
kemudian dapat
dijelaskan secara singkat melalui tabel sebagai berikut: Tabel 22. Kendala Program Kebijakan Sekolah dalam Perbaikan
Mutu kompetensi Lulusan di SDN Serayu
No Kebijakan
Kendala
1 Pin Pelopor
Dalam program kebijakan pin pelopor ini terdapat kendala yang
berasal dari guru yang kurang antusias
dalam menanggapi
laporan siswa. 2
Sekolah Adiwiyata Hanya
beberapa guru
yang menghimbau
siswa untuk
mengadakan program smutlis. 3
Pengembangan bakat Tidak adanya tidak lanjut dari
sekolah terhadap
siswa yang
belum mengikuti ekstrakulikuler. Sumber: Diolah Berdasarkan Data Primer Tahun 2014
118 Berdasarkan
beberapa hal
tersebut kemudian
dapat disimpulkan bahwa SDN Serayu dalam menerapkan program
kebijakan dengan memaksimalkan standar kompetensi lulusan untuk tercapainya mutu output yang baik.
c. Program Kebijakan Sekolah dalam Perbaikan Mutu Standar Sarana Prasarana