Sikap terhadap Keselamatan Pertentangan di antara Produksi dan Keselamatan Kecelakaan dan Keampuhan Sistem

2.3.6. Sikap terhadap Keselamatan

Sikap terhadap keselamatan ada dua tafsiran Suma’mur, 1987. 1. Tafsiran pertama adalah keselamatan yang kompleks reaksi tenaga kerja terhadap pekerjaan dan lingkungannya. Sikap terhadap keselamatan adalah hasil dari pengaruh-pengaruh yang rumit dan kadang-kadang bertentangan dan oleh karena itu mungkin positif atau negatif tergantung dari individu- individu dan keadaan. Sikap keselamatan didasarkan atas suasana serasi di antara pengusaha dan tenaga kerja yang akan positif dibandingkan dari pada usaha sepihak saja. 2. Tafsiran kedua bertalian dengan sikap tenaga kerja terhadap keselamatan atas dinamika psikologis mereka. Faktor-faktor seperti tekanan emosi, kelelahan, konflik-konflik kejiwaan yang laten dan tak terselesaikan, dan lain-lain mungkin berpengaruh secara negatif terhadap keselamatan.

2.3.7. Pertentangan di antara Produksi dan Keselamatan

Di antara kepentingan produksi dan keselamatan, kadang-kadang terdapat pertentangan. Dalam keadaan seperti itu, pengusaha atau buruh mengorbankan persyaratan keselamatan dan mengambil risiko terjadinya kecelakaan untuk peningkatan produktivitas. Sebagai contoh-contoh adalah dikuranginya perawatan mesin dan peralatan kerja oleh pengusaha, agar hilangnya waktu produksi dicegah; peniadaan pagar-pagar pengaman atau tidak dipakainya alat-alat perlindungan diri yang dirasakan memberi hambatan Suma’mur, 1987. Universitas Sumatera Utara

2.3.8. Kecelakaan dan Keampuhan Sistem

Kecelakaan yang lebih dari angka rata-rata terjadi pada keadaan-keadaan yang menyebabkan gangguan proses produksi normal atas dasar kerusakan atau kegagalan sistem. Maka dari itu, dapat disimpulkan, bahwa peningkatan keampuhan sistem akan berakibat pengurangan peristiwa kecelakaan dan juga meningkatkan produktivitas. Upaya harus diarahkan tidak hanya memperbaiki standar mesin tetapi juga kemantapan komponen manusiawi dalam sistem manusia dan mesin dengan pendidikan tenaga kerja dalam cara pengelolaan mesin dan peralatan kerja Suma’mur, 1987.

2.3.9. Komunikasi dan Keselamatan