Keterampilan dan Keselamatan Kecelakaan Kerja

dan menerapkan informasi pada tanggung jawab pekerjaan. Sedangkan keterampilan merujuk pada kemampuan fisik yang dibutuhkan untuk mencapai atau menjalankan suatu tugas atau pekerjaan. 3. Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan. Tingkat penguasaan seseorang dalam pelaksanaan aspek – aspek teknik peralatan dan teknik pekerjaan.

2.3.5. Keterampilan dan Keselamatan

Keterampilan kerja meliputi pengetahuan tentang cara kerja dan prakteknya serta pengenalan aspek-aspek pekerjaan serta terperinci sampai kepada hal-hal kecil termasuk keselamatannya. Tingkat keterampilan kerja yang tinggi bekaitan dengan praktek keselamatan yang diharapkan dan mengecilnya kemungkinan terjadi kecelakaan. Sebaliknya kecelakaan-kecelakaan mudah sekali terjadi pada tenaga kerja yang tidak terampil. Keterampilan dan keselamatan adalah proses belajar. Keduanya berkembang sejalan. Dengan meningkatkan keterampilan atas pengalaman kerja, bahaya-bahaya kecelakaan mendapatkan perhatian dari tenaga kerja yang bersangkutan. Keterampilan yang tinggi adalah cermin dari koordinasi yang efisien antara pikiran, fungsi alat indera, dan otot-otot tubuh. Efisiensi fungsi otot-otot tubuh seperti itu serasi dengan usaha keselamatan kerja Suma’mur, 1987. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ismail A. 2010 menunjukkan bahwa training dapat meningkatkan kompetensi dan pengetahuan pekerja. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dingsdag 2008 yang menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan budaya dan prilaku K3 untuk mengurangi kecelakaan kerja Universitas Sumatera Utara maka diperlukan training K3 untuk meningkatkan kompetensi dan pemahaman K3 pada seluruh line management dan pekerja Anonim, 2010. Setiap pekerja baru harus mendapatkan training yang cukup sebelum melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan. Training yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan dari area kerja masing-masing pekerja. Untuk memastikan bahwa pekerja baru sudah menguasai tugas dan tanggung jawab yang diberikan maka diperlukan tolok ukur sebagai umpan balik dari training yang diberikan. Training tidak hanya diberikan pada pekerja baru, akan tetapi pekerja lamapun harus diberikan training penyegaran. Pihak manajemen perusahaan harus membuat program training tahunan yang meliputi topik-topik baru maupun topik- topik lama sebagai penyegaran re-fresh training. Training yang diberikan harus meliputi pengetahuan knowledge dan keahlian skill untuk meningkat kompetensi pokok core competency dan kompetensi K3 safety competency. Kompetensi pokok adalah kompetensi minimum yang harus dimiliki pekerja untuk menjalankan tugas pokok yang dibebankan, misalnya operator produksi harus memahami dan mampu menjalankan mesin produksi, laboran harus mampu melakukan analisa dasar bahan kimia dan seterusnya. Namun kompetensi pokok saja tidak cukup untuk melakukan pekerjaan secara aman, maka diperlukan kompetensi K3. Pada umumnya training kompetensi pokok tidak dilengkapi dengan kompetensi K3 atau tidak mengandung aspek-sapek K3. Universitas Sumatera Utara

2.3.6. Sikap terhadap Keselamatan