tunggal, dimana jenis analisa data seperti ini banyak dipergunakan dalam jenis penelitian deskriptif, yakni suatu metode lebih didasarkan kepada pemberian
gambaran yang terperinci dan metode penelitian seperti ini lebih mengutamakan penghayatan dan berusaha memahami suatu peristiwa dalam situasi tertentu
menurut pandangan peneliti.
47
47
Hadari Namawi, Op. cit ., hal 40
Kemudian data yang ada dikelompokkan dan disajikan dalam bentuk table-tabel dan uraian. Dalam hal ini penulis hanya
menganalisa dengan cara menggambarkan data yang diperoleh dengan mengadakan atau member interpretasi.
1.7. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dari penulisan penelitian ini adalah :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Metodologi penelitian dan
Sistematika Penulisan
BAB II : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai seberapa jauh organisasi masyarakat Batak Toba Punguan Simanjuntak Sitolu Sada Ina PSSSI dalam mempengaruhi
perilaku pemilih anggotanya.
BAB III : ANALISA HASIL PENELITIAN
Pada bab ini data dan informasi disajikan dan dianalisis secara sistematis berdasarkan penelitian yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
BABA IV : PENUTUP
Bab ini merupakan ulasan terakhir yang berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian serta saran-saran di dalamnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI PUNGUAN SIMANJUNTAK SITOLU SADA
INA DAN BORU BERE PSSSIBB KOTA PEMATANGSIANTAR
2.1. Sejarah Singkat Berdirinya Punguan Simanjuntak Sitolu Sada Ina Dohot Boruna PSSSI B
Simanjuntak sitolu sada ina adalah tiga bersaudara yang lahir dari satu ibu bernama Sobosihon boru Sihotang. Ketiga bersaudara itu adalah Mardaup
Simanjuntak, Sitombuk Simanjuntak, dan Hutabulu Simanjuntak.
48
Dan ketiga keturunan inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya istilah Simanjuntak Sitolu
Sada Ina Tiga Simanjuntak Satu Ibu. Punguan Simanjuntak Sitolu Sada Ina Dohot Boruna PSSSIB kota Pematangsiantar mulai berdiri pada tahun 1951
tepatnya di sebuah kelurahan di Pematangsiantar yang bernama Kelurahan Kampung Kristen. Pada awal berdirinya Punguan ini bernama Marsihu
Mardaup, Sitombuk, Hutabulu. Pada masa itu anggotanya masih sedikit kira-kira 100 kepala keluarga dan kepengurusan masih bersifat sentralistik.
49
Punguan ini ternyata cepat berkembang seiring dengan bertambah banyak anggota yang bergabung dan pada tahun 1960 berganti nama menjadi Punguan
Simanjuntak Sitolu Sada Ina Dohot Boruna. Karena semakin banyaknya anggota Punguan Simanjuntak Sitolu Sada Ina Dohot Boruna kota Pematangsiantar, maka
kepengurusan tidak lagi bersifat sentralistik tetapi bersifat otonomi dengan tujuan untuk mempermudah menjangkau dan mengkoordinir anggotanya yang begitu
48
www.simanjuntak.or.id diakses pada tanggal 22 Juli 2010
Universitas Sumatera Utara
banyak.
50
49
Hasil wawancara dengan Marcius Simanjuntak selaku sekretaris umum PSSSIB kota Pematangsiantar pada tanggal 26 Agustus 2010 di Kota Pematangsiantar
50
Hasil wawancara dengan Jhonson Simanjuntak selaku Ketua I PSSSIB Kota Pematangsiantar pada tanggal 27 Agustus 2010 di Pematangsiantar
PSSSIB kota Pematangsiantar kemudian membentuk kepengurusan berdasarkan sektor-sektor daerah tempat tinggal masing-masing anggota.
Pengurus setiap sektor dipilih oleh anggota disetiap sektor masing-masing. Sampai saat ini Punguan Siamnjuntak Sitolu Sada Ina Dohot Boruna kota
Pematangsiantar terbagi menjadi 31 sektor.
2.2. Deskripsi Punguan Simanjuntak Sitolu Sada Ina Dohot Boruna PSSSIB