Gejala Gangguan Pernapasan Berdasarkan Umur

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Gejala Gangguan Pernapasan Berdasarkan Umur

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 70 responden diperoleh hasil bahwa gejala gangguan pernapasan dalam 1 bulan terakhir yang paling banyak dialami pada responden yang berumur 31 tahun adalah batuk sebanyak 32 orang 96,9, diikuti gejala berupa batuk berdahak sebanyak 29 orang 87,9, gejala berupa napas bunyi sebanyak 15 orang 45,4, gejala berupa nyeri dada sebanyak 14 orang 42,4, gejala berupa demam sebanyak 6 orang 18,1, serta yang paling sedikit adalah gejala berupa batuk berdarah sebanyak 1 orang 3. Sedangkan gejala gangguan pernapasan yang paling banyak dialami pada responden yang berumur ≥ 31 tahun adalah nyeri dada sebanyak 33 orang 89,2, diikuti gejala berupa batuk sebanyak 27 orang 72,9, gejala berupa batuk berdahak sebanyak 20 orang 54,1, gejala berupa napas bunyi sebanyak 17 orang 45,9, gejala berupa sesak napas sebanyak 11 orang 29,7, gejala berupa batuk berdarah sebanyak 10 orang 27,1, serta yang paling sedikit adalah gejala berupa demam sebanyak 2 orang 5,4. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa responden lebih banyak berusia ≥ 31 tahun yaitu sebanyak 37 orang dan 33 orang diantaranya mengalami gejala gangguan pernapasan berupa nyeri dada. Nyeri dada yang dialami responden dipengaruhi oleh lingkungan kerja responden berupa udara dingin laut pada malam hari, nyeri dada yang dialami responden dapat berupa nyeri dada non-pleuritik. Nyeri dada non- pleuritik biasanya memiliki lokasi sentral, menetap atau dapat menyebar ke tempat lain. Iskemik miokard akan menimbulkan rasa tertekan atau nyeri substernal yang Universitas Sumatera Utara menjalar ke aksila dan turun ke bawah ke bagian dalam lengan terutama lebih sering ke lengan kiri. Rasa nyeri juga dapat menjalar ke epigasterium, leher, rahang, lidah, gigi, mastoid dengan atau tanpa nyeri dada substernal. Sindrom Iskemik yang mungkin muncul yaitu Angina stabil Angina klasik, Angina of Effort yaitu serangan nyeri dada khas yang timbul waktu bekerja, berlangsung hanya beberapa menit dan menghilang dengan nitrogliserin atau istirahat. Nyeri dada dapat timbul setelah makan, pada udara yang dingin, reaksi simfatis yang berlebihan atau gangguan emosi . 29 Hasill penelitian ini menunjukkan bahwa umur berperan terhadap terjadinya gejala gangguan pernapasan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sembiring 2005 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik antara umur dengan gejala gangguan pernapasan. Faktor umur berperan penting dengan kejadian penyakit dan gangguan kesehatan. 12 Umur merupakan salah satu karakteristik yang mempunyai risiko tinggi terhadap gangguan pernapasan. Semakin bertambahnya umur, terutama yang disertai dengan kondisi lingkungan yang buruk serta kemungkinan terkena suatu penyakit, maka kemungkinan terjadinya gangguan pernapasan dapat terjadi lebih besar. Seiring dengan pertambahan umur, kapasitas paru yang juga mempengaruhi terhadap terjadinya gangguan pernapasan juga akan menurun. Secara fisiologis dengan bertambahnya umur maka kemampuan organ-organ tubuh akan mengalami penurunan secara alamiah tidak terkecuali gangguan pernapasan. Penurunan kapasitas vital paru dapat terjadi setelah usia 30 tahun, tetapi peurunan kapasitas vital paru akan cepat setelah umur 40 tahun. Faal paru sejak masa kanak-kanak bertambah Universitas Sumatera Utara volumenya dan akan mencapai nilai maksimal pada usia 19-21 tahun. Setelah usia tersebut nilai faal paru akan terus menurun sesuai dengan pertambahan umur. 28 Hal ini didukung oleh Ria Faridawati 1995 yang dikutip dari Gadistina 2009 yang menyatakan bahwa umur berpengaruh terhadap perkembangan paru-paru, semakin bertambahnya umur maka kualitas paru dapat memburuk dengan cepat dan terjadinya gangguan fungsi paru di dalam tubuh serta menyebabkan fungsi dari organ tubuh pekerja termasuk saluran pernapasan akan semakin berkurang. Hal yang sama terdapat pada penelitian Soemirat 1993 yang dikutip dari Gadistina 2009 yang menggungkapkan bahwa umur berpengaruh terhadap perkembangan paru. 25

5.2 Gejala Gangguan Pernapasan Berdasarkan Masa Kerja