Sinar Ultraviolet UV Antioksidan dalam krim Vitamin C Asam askorbat sebagai salah satu antioksidan

12 Tabel 2.2 Perbedaan anatomi pada dermis Bagian Kulit Penuaan Dini Penuaan Alami Jaringan elastis • Meningkat secara drastis • Berubah menjadi masa yang tidak berbentuk. • Meningkat tetapi masih dalam keadaan normal. Kolagen • Serat kolagen dan jaringan ikat menurun jumlahnya. • Serat kolagen tidak beraturan, jaringan ikat menebal. Mitsui, 1997

2.4 Sinar Ultraviolet UV

Kulit merupakan organ tubuh yang secara langsung terpapar sinar UV dari matahari. Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memacu timbulnya radikal bebas pada kulit. Berdasarkan panjang gelombangnya, sinar UV dibagi menjadi tiga: • Sinar UV-A terpanjang UV-A memiliki panjang gelombang terpanjang yaitu antara 320 - 400 nm. Sinar UV-A meliputi 90 - 95 radiasi yang mencapai permukaan bumi dan mampu menembus kaca. Radiasi UV-A mampu menembus kulit lebih dalam dari UV-B yaitu sampai lapisan dermis lapisan kedua dari kulit. • Sinar UV-B sedang UV-B memiliki panjang gelombang sedang, yaitu antara 290-320 nm. Sinar UV-B biasanya hanya merusak lapisan luar kulit epidermis dengan radiasi sinar 5 – 10 mencapai bumi. Sinar UV-B sebagian besarnya terblokir oleh lapisan ozon di atmosfer dan tidak dapat menembus kaca. 13 • Sinar UV-C terpendek UV-C memiliki panjang gelombang pendek, yaitu antara 200-290 nm. Mayoritas sinar ini terserap di lapisan ozon atmosfer sehingga tidak sampai kepermukaan bumi Darmawan, 2013.

2.5 Antioksidan dalam krim

Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas. Antioksidan digunakan untuk memberi perlindungan dan memperbaiki kerusakan yang terjadi termasuk kulit Kumalaningsih, 2006. Kulit secara alamiah menggunakan antioksidan untuk melindungi dari efek kerusakan dari sinar matahari. Meskipun antioksidan dapat diberikan melalui diet tetapi adanya pengaruh absorbsi, kelarutan dan perjalanan obat sehingga yang sampai kekulit hanya dalam jumlah terbatas. Pemakaian langsung pada kulit akan menambah perlindungan terhadap radikal bebas Deny, dkk., 2006.

2.6 Vitamin C Asam askorbat sebagai salah satu antioksidan

Asam askorbat dapat berfungsi sebagai antioksidan dengan cara menetralisir spesies oksigen reaktif. Vitamin C topikal digunakan untuk mencegah kerusakan karena radiasi ultraviolet. Kerja asam askorbat terhadap efek UV adalah dengan menetralisir radikal bebas dan mengaktifkan vitamin E. Asam askorbat penting untuk sintesi kolagen, yang merupakan kofaktor untuk enzim prolil dan lisil hidrosilase yang berguna untuk kestabilan kolagen. Pemakaian asam askorbat 15 di kombinasi dengan α tokoferol 1 memberikan 4 kali lipat perlindungan dibandingkan dengan penggunaan secara sendiri-sendiri Deny, dkk., 2006. 14

2.7 Krim