Dalam hal ini BAPS yang dibuat oleh Jurusita Pajak tidak mau ditandatangani oleh penanggung pajak atau wakilnya. Dengan demikian Jurusita Pajak harus
mencantumkan penolakan tersebut didalam Berita Acara Pelaksanaan Sita. Dalam hal ini BAPS tetap dianggap sah.
4. Pembuktian barang-barang yang bukan milik penanggung pajak Pada saat melakukan penyitaan ada Wajib Pajak atau Penanggung Pajak yang
mengatakan bahwa sebagian barang yang disita bukan merupakan miliknya. Dalam hal ini penanggung pajak harus memberikan bukti bahwa memang
benar barang tersebut bukan merupakan miliknya. 5. Kurangnya keamanan dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama terhadap Jurusita
Pajak saat melakukan penyitaan.
G. Hak dan Kewajiban Penanggung Pajak Saat Dilakukan Penyitaan
Penyitaan adalah merupakan tugas dan wewenang Jurusita Pajak. Jurusita Pajak dalam melakukan penyitaan berhak memeriksa seluruh isi ruangan untuk
menemukan objek sita pajak. Walaupun demikian Penanggung Pajak juga mempunyai hak dan juga kewajiban yang harus dipenuhi pada saat Jurusita Pajak
melakukan penyitaan. Hak dan kewajiban Penanggung Pajak adalah : 1. Hak Penanggung Pajak
Adapun yang menjadi hak penanggung pajak adalah : 1.1 Menanyakan tanda bukti pengenal Jurusita Pajak.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini Penanggung Pajak berhak menanyakan Tanda Bukti Pengenal Jurusita Pajak pada saat pelaksanaan penyitaan. Hal ini
bertujuan untuk membuktikan apakah petugas tersebut memang merupakan Jurusita Pajak.
1.2 Meneliti Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan dan Menyesuaikan Jumlah Utang Pajak.
Dalam hal ini Penanggung Pajak harus meneliti Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan pada saat pelaksanaan penyitaan untuk
menyesuaikan utang pajak dengan yang tercantum dalam surat paksa yang telah diterima oleh Penanggung Pajak.
1.3 Menerima salinan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan beserta Berita Acara Pelaksanaan Sita
1.4 Setelah penyitaan selesai dilaksanakan maka Jurusita Pajak harus membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita yang mana harus ditandatangani
oleh Penanggung Pajak, Jurusita Pajak, dan saksi-saksi. Setelah ditandatangani, Penanggung Pajak berhak menerima salinan BAPS dan
salinan SPMP. Yang mana hal ini berguna apabila dalam waktu 14 empat belas hari sejak penyitaan penangung pajak berkeinginan
melunasi utang pajaknya dan biaya penagihan, maka dapat dilakukan pencabutan sita. Penanggung Pajak dapat melaporkan kepada Kantor
Pelayanan Pajak dengan membawa salinan BAPS dan salinan SPMP
Universitas Sumatera Utara
sehingga Kantor Pelayanan Pajak dapat mengeluarkan Surat Pencabutan Sita.
1.5 Mengajukan sanggahan kepada Pengadilan Negeri setempat apabila dalam melaksanakan penyitaan tersebut diragukan atau ada barang yang
bukan milik Penanggung Pajak yang ikut disita. Penanggung Pajak dapat melakukan sanggahan kepada Pengadilan
Negeri apabila ada barang milik Penanggung Pajak yang disita. Sanggahan yang diajukan secara tertulis disertai dengan bukti yang
mendukung dalam siding Pengadilan Negeri pada hari yang terdekat untuk diputuskan setelah diadakan pemeriksaan atau pemanggilan
terhadap pihak yang terkait dalam hal ini Jurusita Pajak. Apabila telah terbukti barang tersebut bukan milik pennggung pajak maka dapat
dilakukan pencabutan sita terhadap barang sitaan itu sendiri. 2. Kewajiban Penanggung Pajak
Adapun yang menjadi kewajiban penanggung pajak adalah : 2.1 Memberikan keterangan yang jelas dan lengkap mengenai keadaan
barang sitaan. Penyitaan yang dilakukan terhadap barang Penanggung Pajak yang
berada ditempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan atau penguasaannya beradadipihak lain. Oleh karena itu Penaggung Pajak
Universitas Sumatera Utara
harus memberikan keterangan mengenai semua hal yang berkaitan dengan penyitaan tersebut.
2.2 Memberikan bukti-bukti pemilikan barang sita. Barang yang disita Jurusita adalah barang bergerak dan barang tidak
bergerak. Penanggung Pajak harus memberikan bukti atau dokumen kepemilikan barang agar diketahui apakah barang tersebut merupakan
milik Penanggung Pajak yang sah atau tidak. Sehingga tidak akan terjadi penyitaan terhadap barang yang bukan milik Penanggung Pajak.
2.3 Menyimpan dan menjaga barang sitaan sampai saat pelelangan. 2.4 Adakalanya barang yang disita Jurusita Pajak dititipkan kepada
penanggung pajak. Untuk itu penanggung pajak berkewajiban menyimpan dan menjaga agar jangan rusak sampai dengan keputusan
pelelangan yang dikeluarkan Kantor Pelayanan Pajak sampai jangka waktu yang telah ditentukan yaitu 14 hari sejak penyitaan hingga pada
saat penanggung pajak tidak melunasi utang pajak dan biaya penagihan. 2.5 Tidak memindahtangankan barang sitaan
Barang yang dititipkan kepada penanggung pajak tidak boleh dipindahtangankan kepada orang lain, misalnya dijual atau disewakan.
Untuk menjaga hal-hal tersebut Jurusita Pajak meminta bantuan polisi untuk menjaganya.
2.6 Menandatangani Berita Acara Pelaksanaan Sita.
Universitas Sumatera Utara
Setelah selesai melaksanakan penyitaan, Jurusita Pajak membuat BAPS. BAPS berisikan keterangan penyitaan. Berita Acara Pelaksanaan Sita ini
ditandatangani oleh Jurusita Pajak, Penanggung Pajak dan saksi-saksi.
H. Penyebab Wajib Pajak Tidak Mau Menandatangani Berita Acara Pelaksanaan Sita