3.4.3. Penentuan Kondisi Optimum 1. Penentuan Pengaruh Massa Arang Ampas Tebu terhadap Penyerapan Ion
Logam Cd, Cr VI, Cu dan Pb
Adsorben dengan ukuran partikel 212 m ditimbang masing-masing dengan massa 0,5 ; 1 dan 1,5 gram, dimasukkan masing-masingnya ke dalam
erlenmeyer. Kemudian dimasukkan 10 mL larutan ion logam dengan konsentrasi 20 mgL ke dalam erlenmeyer. Erlenmeyer diletakkan pada shaker incubation
dengan kecepatan pengadukan 180 rpm pada temperatur ruang 26
o
C selama 30 menit. Setelah itu campuran dipisahkan dengan cara disaring dengan
menggunakan kertas saring. Filtrat hasil saringan di tempatkan pada vial dan ditepatkan volumenya 10 mL dengan akuades dan ditambah 1 tetes asam nitrat p.a
sebagai bahan pengawet agar tidak terjadi perubahan-perubahan pada komposisi larutan dan selanjutnya konsentrasi ion logam diukur dengan SSA.
2. Penentuan Pengaruh pH Larutan Ion Logam
Adsorben dengan ukuran partikel 212 m ditimbang masing-masing dengan massa 0,5 gram, dimasukkan masing-masingnya ke dalam erlenmeyer
dengan larutan pH-nya samadengan pH larutan ion yang akan dimasukkan. pH dipertahankan dengan menggunakan larutan buffer pH 3, 4, 5, 6 dan 7 dengan
perbandingan 10 : 1 10 mL larutan ion logam : 1 mL larutan buffer. Dimasukkan 10 mL larutan ion logam dengan konsentrasi optimum dengan variasi pH 3, 4, 5, 6
dan 7 ke dalam erlenmeyer. Erlenmeyer diletakkan pada shaker dengan kecepatan pengadukan 150-200 rpm pada temperatur ruang. Setelah itu campuran dipisahkan
dengan cara disaring dengan menggunakan kertas saring. Filtrat hasil saringan di tempatkan pada vial dan ditepatkan volumenya 10 mL dengan akuades sesuai
36
dengan pH masing-masing larutan, ditambah 1 tetes asam nitrat p.a sebagai bahan pengawet agar tidak terjadi perubahan-perubahan pada komposisi larutan dan
selanjutnya konsentrasi ion logam diukur dengan SSA.
3. Penentuan Pengaruh Konsentrasi Larutan Ion logam
Adsorben dengan ukuran partikel 212 m ditimbang masing-masing dengan massa 0,5 gram, dimasukkan masing-masingnya ke dalam erlenmeyer.
Dimasukkan 10 mL larutan ion logam dengan variasi konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan 100 mgL ke dalam erlenmeyer. Erlenmeyer diletakkan pada shaker dengan
kecepatan pengadukan 180 rpm pada temperatur ruang 26
o
C selama 30 menit. Setelah itu campuran dipisahkan dengan cara disaring dengan menggunakan
kertas saring. Filtrat hasil saringan di tempatkan pada vial dan ditepatkan volumenya 10 mL dengan akuades pH optimum, ditambah 1 tetes asam nitrat p.a
sebagai bahan pengawet agar tidak terjadi perubahan-perubahan pada komposisi larutan dan selanjutnya konsentrasi ion logam diukur dengan SSA.
4. Penentuan Pengaruh Lama Pemanasan
Adsorben dengan ukuran partikel 212 m masing-masing ditimbang dengan massa 0,5 gram, lalu dipanaskan pada suhu 250
o
C dengan variasi lama pemanasan 1,5; 2; 2,5 dan 3 jam. Dimasukkan 10 mL larutan ion logam dengan
konsentrasi optimum, pH optimum ke dalam erlenmeyer yang telah berisi adsorben. Erlenmeyer diletakkan pada shaker dengan kecepatan pengadukan 180
rpm pada temperatur ruang 26
o
C selama 30 menit. Setelah itu campuran dipisahkan dengan cara disaring dengan menggunakan kertas saring. Filtrat hasil
37
saringan di tempatkan pada vial dan ditepatkan volumenya 10 mL dengan akuades pH optimum, ditambah 1 tetes asam nitrat p.a sebagai bahan pengawet agar tidak
terjadi perubahan-perubahan pada komposisi larutan dan selanjutnya konsentrasi ion logam diukur dengan SSA.
3.4.4. Penentuan Isoterm Adsorpsi