Tabel 3.
Kapasitas Penyerapan Ion Logam pada Variasi pH Larutan Ion Logam
Kapasitas Penyerapan mgg pH Larutan
Ion Logam mgL
Cd Cr
Cu Pb
3 4
5 6
7 0,1504
0,1826 0,2357
0,1950 02110
0,1747 0,1821
0,2109 0,1784
0,2099 0,2359
0,2701 0,2837
0,3299 0,2648
0,3044 0,3124
0,3360 0,3348
0,3136
Molekul adsorben secara kimiawi dianggap mempunyai sisi aktif atau gugus fungsional yang mampu berinteraksi dengan logam. Jika proses adsorpsi
melalui pertukaran ion, maka adsorpsi dipengaruhi oleh banyak proton dalam larutan yang berkompetisi dengan ion logam pada permukaan adsorben, sehingga
pada pH rendah asam yaitu di bawah pH 5, jumlah proton H
+
melimpah, mengakibatkan peluang terjadinya pengikatan logam oleh adsorben relatif kecil
atau efisiensi penyerapannya menurun Taty et al., 2003. Sedangkan pada pH netral, ion-ion logam dapat mengalami reaksi hidrolisis dalam larutan sehingga
menjadi tidak stabil dalam bentuk ion logam semula, sehingga kemampuan efisiensi penyerapannya pun menurun. Pada pH basa atau di atas pH 5, jumlah
proton H
+
relatif kecil dan menyebabkan peluang terjadinya pengikatan logam menjadi besar, sehingga ion-ion logam dapat membentuk endapan hidroksida
sehingga efisiensi penyerapannya sukar di tentukan Cordero et al., 2004.
4.3. Pengaruh Konsentrasi Larutan Ion Logam
Kemampuan penyerapan suatu adsorben dipengaruhi oleh konsentrasi dari larutan ion logam tersebut. Gambar 11 menunjukkan pengaruh konsentrasi ion
logam terhadap efisiensi penyerapan arang ampas tebu. Kondisi optimum
43
penyerapan dicapai pada konsentrasi rendah yaitu konsentrasi 20 mgL. Dari gambar tesebut pada konsentrasi 20 mgL, efisiensi penyerapan dari logam Cd,
Cr, Cu dan Pb masing-masing adalah 60,33; 89,52; 92,16 dan 99,31 . Ion logam diserap oleh arang ampas tebu pada konsentrasi rendah. Pada konsentrasi
rendah, perbandingan jumlah mol dari ion logam menyebabkan permukaan situs menjadi lebih luas dan adsorpsi dipengaruhi oleh konsentrasi awal yang rendah
Yu et al,. 2003.
Gambar 11
. Pengaruh Konsentrasi Ion Logam CdII, CrVI, CuII dan PbII terhadap Efisiensi Penyerapan Arang Ampas Tebu
volume 10 mL, konsentrasi 20 mgL, massa 0,5 g arang ampas tebu.
Dengan meningkatnya konsentrasi ion logam, maka efisiensi penyerapan semakin berkurang. Hal ini disebabkan pada konsentrasi yang lebih tinggi, jumlah
ion logam dalam larutan tidak sebanding dengan jumlah partikel arang ampas tebu yang tersedia sehingga permukaan arang ampas tebu akan mencapai titik jenuh
dan kemungkinan akan terjadi proses desorpsi atau pelepasan kembali antara adsorben dengan adsorbat. Jika konsentrasi dinaikkan menyebabkan terjadinya
44
peningkatan jumlah ion yang terikat pada adsorben sehingga nilai kapasitas penyerapannya meningkat.
Tabel 4.
Kapasitas Penyerapan Ion Logam pada Variasi Konsentrasi Ion Logam
Kapasitas Penyerapan mgg Konsentrasi
Larutan Ion
Logam mgL Cd
Cr Cu
Pb
20 40
60 80
100 0,2357
0,3492 0,4610
0,5708 0,7318
0,2109 0,3686
0.5416 0,6058
0,7108 0,3299
0,6116 1,0280
0,9446 1,1630
0,3360 0,6921
1,0116 1,1009
1,6602
Pada Tabel 4 dapat dilihat kapasitas penyerapan ion logam Cd, Cr, Cu dan Pb berturut-turut adalah 0,2357; 0,2109; 0,3299 dan 0,3360 mgg. Hal serupa juga
dialami oleh penelitian yang dilakukan oleh Sulistyawati 2008 yang menyebutkan bahwa kapasitas adsorpsi akan mengalami kenaikan seiring dengan
meningkatnya konsentrasi adsorbat.
4.4. Pengaruh Lama Pemanasan